Sahabat
Tadi
aku chat sama sahabat aku yang namanya Mumun. Entah kenapa kata-kata dia bikin
aku nangis. Asli nangis. Air mata itu keluar begitu deras. Ini sedikit cuplikan
pembicaraan kami. Aku tulisin pas bagian Mumun aja.
Mumun
: Aku terharu, pengen nangis rasanya. Kamu itu sangat membantu aku, memotivasi
aku. Aku ngefans sama kamu :D Kamu insfirasi aku beeeeb. Thank you so much.
Aku
: .....
Mumun
: Selama ini aku ngefans sama penulis-penulis diluar sana. Aku belum pernah
bertemu mereka. Tapi kamu seorang penulis, sekaligus sahabat terbaik aku. Aku
akan masuk salah satu penggemarmu beb.
Aku
: ....
Mumun
: Beb, kamu tu secara nggak sadar udah jadi seorang penulis. Hello open your
eyes. Aku nggak lebai. Ini jujur dari hatiku. Besok kalau bukumu terbit, aku
akan nabung buat beli bukumu. Kamu tu lebih dari kami beb. Kamu dah punya karya
yang nyata. Kamu tuh dah jadi somebody. Sedangkan kami masih nobody. Aku pengen
kaya kamu beb.
Aku
: ...
Mumun
: Iya beb, itu dulu yang hancur, yang nobody. Sekarang dah berubah beb, karna
kamu yang selalu merubahnya. Sedangkan kami hanya stop disini, gak ada action.
Aah,
panjang pokoknya cerita kami di inbox. Kamu
buat aku nangis Mun. Kamu mau kaya aku? hey, open your eyes, apa yang harus
dibanggakan dari aku. Apa yang harus dibanggakan dari seorang Muthi Haura?
Bahkan kamu bisa jauh lebih dari aku Mun. Bisa jauh lebih baik dari aku.
Ternyata
benar kata Abdul Jabbar Fathoni yang mengatakan : “Dalam berbagai hal, kita
nggak butuh untuk melihat keatas yang hanya membuat kita nggak percaya diri.
Tapi lihatlah kebawa, bagaimana perjuangan orang-orang yang ingin menjadi diri
kita. Maka berbanggalah.” Iya, aku bangga kok jadi seorang Muthi Haura.
Terlepas dari ketidaksempurnaan aku, aku tetap bangga jadi aku. Nggak ada
manusia yang sempurna didunia ini kan? Sesempurnanya seseorang tetap akan ada
kelemahannya.
Aku
belum sukses kok. Aku masih nobody. Masih banyak impian yang ingin aku kejar.
Masih banyak cita-cita yang ingin aku genggam. Aku tau semuanya nggak mudah,
tapi bukan berarti aku nggak bisa kan? Kalau aku nggak bisa berlari buat ngejar
impian itu, aku masih bisa berjalan. Kalau nggak bisa berjalan, aku masih bisa
ngesot kan? Aku ingin terbang tinggi. Mengepakkan sayap garudaku. Tinggi tinggi
dan tinggi. Ahah, kalian pasti sedang tertawa ngelihat seekor itik bermimpi
menjadi burung garuda. Cemeehlah, itu udah hal biasa dalam hidupku.
Hari
ini banyak hal yang aku lewati. Senang-sedih-kesal, semuanya bercampur aduk.
Tapi aku senang punya sahabat-sahabat kaya mereka. Si Lelek hari ini beli hp
baru :p Punya bbm dia sekarang, baguslah, jadinya komunikasi kami lancar.
Sebetulnya dalam persahabatan itu komunikasi penting, kalau jarang
berkomunikasi, percayalah, kamu dan sahabatmu akan menjadi dua orang yang
asing.
Ya Allah, bantu dedek selalu. Bantu
dedek untuk sukses semuda mungkin. Agar dedek bisa bahagiain orang tua dedek.
Bantu dedek untuk sukses biar bisa nyekolahin saudara-saudara dedek
setinggi-tinggi. Bantu dedek buat sukses biar dedek bisa bagi-bagi kebahagiaan
bersama sahabat-sahabat dedek.
Dedek sayang sama sahabat-sahabat
dedek. Sama Ulan. Sama Mumun. Sama Lelek. Sama Fadhilah. Mereka berharga Ya
Allah. Jangan pisahkan kami. Jadikan kami sahabat selamanya. Amin. Dedek juga
pengen punya honda Ya Allah, biar nggak ngerepotin sahabat-sahabat dedek lagi.
Maunya beat warna putih Ya Allah. Nggak perlu yang seken, yang baru jadilah.
Makasi Ya Allah. Dedek sayang Allah. :* ({})
Dan
buat sahabat-sahabat aku, makasih untuk semuanya. Sukses terus buat kita ya.
Tenang aja, kalau novel aku yang dipercetakan itu cepat prosesnya, kalian
masing-masing dapat satu gratis kok. Nggak perlu beli. Makanya do’ain aku
selalu sukses ya.
Mungkin
sekarang aku no body, tapi suatu hari nanti aku some body. Mungkin sekarang aku
nothing, tapi nanti dan sebentar lagi, aku something. Mungkin sekarang aku zero, tapi nanti aku
hero. Sekarang aku masih pucuk bunga dan akan tiba saatnya nanti aku bermekaran
menjadi bunga yang indah. Menjadi bunga yang menawan yang dikelilingi banyak
lebah-lebah madu. Dan pasti akan tiba juga saat dimana bunga indah itu akan
didatangi oleh kumbang. Kumbang yang merusak sehingga membuat bunga itu akan
hancur. END!
Tapi
aku nggak pengen berakhir seperti bunga yan dihancurkan oleh kumbang. Kumbang
itu adalah kesombongan dari diri aku sendiri. Makanya aku buat catatan ini,
biar suatu hari nanti bila aku jadi bunga dan ada kumbang yang datang,
seenggaknya aku bakal ingat kalian adalah kepingan berharga di hidup aku.
Trimakasih~
Pekanbaru,
29 Agustus 2014
itu doanya maksa banget di ujung?? hehe. sukses buat kamu, semoga doanya dijabah Allah O:) terus semangat jadi lebih baik lagi
BalasHapusAamiin allahumma aamiin...
BalasHapus:'(( aku ikutan terharu baca.a haaaaa.....
Nggak mau jadi kumbang, minimal bisa menggantikannya menjadi kupu-kupu..
BalasHapusAmin..