Sebuah Proses

09.32 muthihaura 2 Comments



Hari ini lagi badmood parah, disentil dikit aja langsung ngena. Berawal tadi tuh pas mata kuliah statistik. Aku lagi merhatiin dosen nerangin, dua teman aku yang dibelakang pada gangguin. Biasa sih mereka kaya gitu, tapi tadi entah kenapa langsung badmood aja, ditambah lagi si Ides nanya, aku marahin. Trus tiba-tiba air mata ngalir aja. Iya nangis -_- Aku mah gitu orangnya, kalau lagi badmood disentil dikit langsung ngena. Nangis, habis nangis lega, habis tu ketawa-ketawa lagi deh sama mereka.

Jadi intinya begitulah cara aku meluapkan emosiku, setelah tangisnya ilang, udah balik lagi kaya biasa. Kemaren seru banget, ngumpul bareng EMTRI plus Ides ampe sore. Ketawa-ketawa. Udah lama banget rasanya nggak ketawa selepas kaya kemaren. Senang, makasi ya mybest. ({}) Trus juga pas Senin kemaren si ‘dia’ ngajak ketemuan. Aah udah ah nggak mau nyeritain tentang dia. Nggak mau cerita hal-hal yang bersifat pribadi lagi. Maaf ya my blog, masalahnya teman-teman kampusku udah banyak yang tau blog ini, jadi malu juga kalau harus cerita hal yang pribadi. Harus difilter, nggak bisa sebebas dulu ;(

Pas kemaren lagi dimesjid bareng EMTRI plus Ides, aku ketemu teman sekelas aku di MAN, namanya Ridho. Dia jualan tiket seminar exchange. Kebetulan aku mau ikut itu seminar.
Aku : Eh si Ihsan  exchange student lo semester 5 nanti ke Thailand.
Ridho : Iya? Songkla?
Aku : Iya.
Ridho : Kalau difakultas aku nggak ada kerja sama dengan Thailand do, fakultas kalian nyo. Aku aja ini baru balek dari Taiwan. 1,5 bulan disana.
Aku : Iya? Ih ngapain disana? Enak kali.
Ridho : Yadong, MAN 2.

Aaaak, enak banget mereka Ya Allah. Enak banget mereka udah kemana-mana. Kadang kalau mau ketemu alumni MAN ni rada minder juga jadinya. Hebat-hebat merekanya.

Aku entah kenapa suka banget ngestalkerin orang-orang yang menurut aku hebat plus berprestasi gitu. Mereka pergi kesana-kemari mengikuti perlompaan dan juara. Mereka harumkan nama universitas mereka dan pastinya bikin bangga keluarga plus orang-orangsekitar mereka. Ada banyak sosok yang aku kagumi dalam hidup ini. Belajar dari mereka bikin aku semangat buat jadi kaya mereka. Aku pengen punya prestasi juga.

Karna keasikan stalkerin kehidupan mereka dengan harapan aku bisa jadi seperti mereka. aku bisa hebat seperti mereka hingga aku lupa suatu hal. Ya, aku lupa! Lupa kalau ternyata setiap orang itu punya cerita hidupnya masing-masing. Lupa kalau setiap orang punya jalan suksesnya masing-masing. Lupa kalau ternyata nggak akan ada manusia punya jalan cerita yang sama, kembar sekalipun. Lupa kalau ternyata aku lebih banyak berfokus pada sesuatu yang tidak aku miliki dibanding sesuatu yang aku miliki. Lupa kalau ternyata Allah ngasih kelebihan yang berbeda-beda antara umat-Nya.

Allah itu baik, aku nggak bisa ini, dia nutupi kelemahan yang nggak aku bisa dengan kelebihan yang jauh lebih hebat. Namun sayangnya karna seringanya merasa iri dengan kesuksesan orang lain, bikin aku ingin jadi seperti mereka dan terlena. Ternyata terlalu stalker atau mengagumi seseorang yang ‘hebat’ itu bikin diri aku jarang bersyukur. Jarangnya aku bersyukur berdampak pada target-target yang tidak disiplin aku lakukan. Target-target yang aku buat sendiri dan parahnya diri sendiri ini jugalah yang melanggarnya.

Mungkin ngesatlkerin orang hebat itu bagus juga, tapi jangan terlalu sering Muth! setiap orang punya jalan ceritanya sendiri. Setiap orang punya masa dan setiap masa ada orangnya. Mungkin sekarang aku belum bisa pergi kemana-mana. Belum bisa punya banyak piala atau sertifikat menang lomba, tapi akan ada saatnya dan caranya tentu saja berbeda dengan mereka lakukan. Ya, caranya berbeda, karna Allah ngasih sesuatu hal yang spesial buatku lewat menulis.

Udah semester 4 Muth, tapi karya nyata belum ada. Mau nunggu sampai kapan? Sampai tua trus nyesal? Nggak kan Muth? Please paksa diri untuk berfokus pada sesuatu hal yang lebih penting ketimbang iri dengan kesuksesan orang lain. Emangnya iri dengan kesuksesan orang lain, bakal jadikan kamu seperti mereka Muth? Nggak! Kuncinya action-disiplin-do’a-dan terpenting restu orang tua.

Semua punya cerita masing-masing. Aku yang nulisin cerita aku sendiri bakal dibawa kemana. Aku yang menentukan aku ingin apa! Nggak ada orang sukses yang bisa langsung jadi. Nggak ada orang sukses yang langsung ‘simsalabim’ dapat apa yang mereka mau. Semuanya berproses, termasuk mereka yang aku irian itu! Aku mungkin nggak tau bagaimana proses mereka buat dapetin semua itu. Aku nggak tau gimana susahnya mereka. Aku nggak tau apa yang mereka korbankan. Sama sekali Aku nggak tau! Aku hanya tau pas mereka udah ‘jadi’nya aja. Nggak tau proses lelahnya mereka.

Tampaknya aku harus benar-benar terbangun. Terbangun hingga aku tidak lagi menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu hal yang kurang bermanfaat. Fokus pada semua impian yang aku buat, biar impian itu tidak hanya sekedar impian yang dipeluk Tuhan, tapi juga dipeluk lengan. Aku harus sadar bahwa waktu akan terus bergulir meninggalkanku. Aku akan semakin bertumbuh, sedangkan aba akan semakin menua. Aku takut kalau aku tidak bisa membahagiakan mereka. mereka yang aku sayang.

Ya, saatnya fokus! Saatnya memulai karna sebuah impian tak kan kewujud tanpa MEMULAI! Sebuah impian akan tetap stuck ditempat kalau aku tidak mau melangkah. Bagaimana mungkin aku menginginkan sebuah apel, tetapi aku sama sekali tak bergerak untuk meraih apel itu? Emangnya apel itu bakal langsung jatuh tepat dihadapan aku?

Semuanya butuh proses. Aku akan berusaha untuk menikmati setiap proses ini. Karna setiap apa yang aku jalani saat ini adalah sebuah proses yang harus aku pertanggung jawabkan. Aku sudah memulainya dan aku harus bisa mengakhiri. Aku akan berusaha berfokus dengan mimpi-mimpiku. Berdisiplin dengan diri sendiri dan berdamai dengan rasa malas! Ayo Muth, kita mulai! Buktikan kalau kamu lebih hebat dari mereka yang kamu kagumi!

Buat kalian semua yang sudah menginsfirasi, trimakasih. Trimakasih udah bikin aku bertahan sejauh ini! Trimakasih ternyata kehidupan dan prestasi kalian mencambukku untuk menjadi lebih baik lagi. Oke aku nggak akan iri lagi dengan kalian, karna aku akan jadi bagian dari kalian ;)) Iya bagian dari kalian yang juga akan mengisfirasi lingkunganku. Mengharumkan kampusku. Tunggu aja, ini lagi berjalan dalam proses. Terkadang lelah dan ingin nyerah, tapi seseorang yang berhenti ditengah jalan itu ‘PECUNDANG’ bukan? See you at the top! Aku juga punya cara sendiri untuk sukses!

Tadi juga pas lagi duduk-duduk bareng Ides dan Cristin, datang teman Ides yang juga jualan gorengan kaya Ides. Nggak perlulah aku sebutkan namanya, tapi jujur aku tertampar dengan kisah hidupnya. Dia ngejualin gorengan Ibu kosnya. Pagi-pagi jam enam dia udah harus tiba dikampus membawa 3 pack besar gorengan. Dia berjalan kaki menenteng gorengan dari garuda sakti sampai kampus, kebayang nggak jauhnya gimana? Kebayang nggak capeknya?

Dia nggak dapat kiriman lagi dari orang tuanya yang memang ekonomi keluarganya tidak mampu lagi untuk menguliahkannya, tapi ia tak ingin berhenti karna ia yakin kuliah adalah salah satu jalan merubah nasib keluarganya. Dia nggak mau naik oplet karna oplet udah mahal. Aku malu mendengar kisah hidupnya, ketampar. Aku yang masih banyak ngeluhnya. Nggak punya ini ngeluh, nggak punya itu ngeluh. Malu Muth! Ingat, orang sukses bukan ia yang diciptakan dari lingkungan yang biasa-biasa saja. Bukan ia yang dengan mudahnya mendapatkan apa yang ia mau. Orang sukses KEBANYAKAN, meraih kesuksesannya karna mereka bisa survive dalam kehidupannya. Aku jadi ingat pernah cerita sesuatu bareng Ulan.
Aku : Beb, mereka enak ya. Punya ini-punya itu. Mau ini-itu langsung dapat. Kayanya mudah banget.
Ulan : Iya ya. Cinta juga mereka miliki. Haha.
Aku : Tapi mereka yang kaya gitu, biasanya nggak punya motivasi kuat untuk sukses. Mereka bakal jadi orang yang kebanyakan. Justru mereka yang bisa ngerasain ‘susah-susah’nya ngecari uang, kebanyakan yang sukses.
Mybest EMTRI, sukses bareng-bareng ya ({}) selamat menikmati proses buat kita.


POTENSI yang diberikan Allah untukku, adalah hadiah Allah kepadaku. Sedangkan PRESTASI yang aku hasilkan, adalah hadiah dari aku untuk Allah. Salam sayang dari gadis kecil yang punya sejuta mimpi, @muthiiihauraa
Jum’at, 10 April 2015. 21.18 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

2 komentar:

  1. Hehehe kok sama ya aku juga suka stalkerin orang-orang yang keren gitu, sering ke luar negeri karena ikutan lomba, bukan cuma sekadar liburan hura-hura. Anyway, selamat untuk novelnya ya, Mu hehehe ayo semangat terus menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain :))

    Anyway, dulu aku penasaran dan kepo-kepo sama cowok yang kamu ceritain dulu itu hahaha tapi sekarang udah difilter yah darimana aku bisa kepoin cerita cintamu lagi, Mu TT

    BalasHapus
  2. Sip...sukses gk diraih semudah membalikkan telapak tgn, ada tahapan ada prosesnya, tekun, semangat, jgn mudh menyerah, doa lalu taeakkal padanya. Mdh2an sukses bs segera diraih..amin...

    BalasHapus