Sebuah Proses
Hari
ini lagi badmood parah, disentil dikit aja langsung ngena. Berawal tadi tuh pas
mata kuliah statistik. Aku lagi merhatiin dosen nerangin, dua teman aku yang
dibelakang pada gangguin. Biasa sih mereka kaya gitu, tapi tadi entah kenapa
langsung badmood aja, ditambah lagi si Ides nanya, aku marahin. Trus tiba-tiba
air mata ngalir aja. Iya nangis -_- Aku mah gitu orangnya, kalau lagi badmood
disentil dikit langsung ngena. Nangis, habis nangis lega, habis tu
ketawa-ketawa lagi deh sama mereka.
Jadi
intinya begitulah cara aku meluapkan emosiku, setelah tangisnya ilang, udah
balik lagi kaya biasa. Kemaren seru banget, ngumpul bareng EMTRI plus Ides ampe
sore. Ketawa-ketawa. Udah lama banget rasanya nggak ketawa selepas kaya
kemaren. Senang, makasi ya mybest. ({}) Trus juga pas Senin kemaren si ‘dia’
ngajak ketemuan. Aah udah ah nggak mau nyeritain tentang dia. Nggak mau cerita
hal-hal yang bersifat pribadi lagi. Maaf ya my blog, masalahnya teman-teman
kampusku udah banyak yang tau blog ini, jadi malu juga kalau harus cerita hal
yang pribadi. Harus difilter, nggak bisa sebebas dulu ;(
Pas
kemaren lagi dimesjid bareng EMTRI plus Ides, aku ketemu teman sekelas aku di
MAN, namanya Ridho. Dia jualan tiket seminar exchange. Kebetulan aku mau ikut
itu seminar.
Aku
: Eh si Ihsan exchange student lo
semester 5 nanti ke Thailand.
Ridho
: Iya? Songkla?
Aku
: Iya.
Ridho
: Kalau difakultas aku nggak ada kerja sama dengan Thailand do, fakultas kalian
nyo. Aku aja ini baru balek dari Taiwan. 1,5 bulan disana.
Aku
: Iya? Ih ngapain disana? Enak kali.
Ridho
: Yadong, MAN 2.
Aaaak,
enak banget mereka Ya Allah. Enak banget mereka udah kemana-mana. Kadang kalau
mau ketemu alumni MAN ni rada minder juga jadinya. Hebat-hebat merekanya.
Aku
entah kenapa suka banget ngestalkerin orang-orang yang menurut aku hebat plus
berprestasi gitu. Mereka pergi kesana-kemari mengikuti perlompaan dan juara.
Mereka harumkan nama universitas mereka dan pastinya bikin bangga keluarga plus
orang-orangsekitar mereka. Ada banyak sosok yang aku kagumi dalam hidup ini.
Belajar dari mereka bikin aku semangat buat jadi kaya mereka. Aku pengen punya
prestasi juga.
Karna
keasikan stalkerin kehidupan mereka dengan harapan aku bisa jadi seperti
mereka. aku bisa hebat seperti mereka hingga aku lupa suatu hal. Ya, aku lupa!
Lupa kalau ternyata setiap orang itu punya cerita hidupnya masing-masing. Lupa
kalau setiap orang punya jalan suksesnya masing-masing. Lupa kalau ternyata
nggak akan ada manusia punya jalan cerita yang sama, kembar sekalipun. Lupa
kalau ternyata aku lebih banyak berfokus pada sesuatu yang tidak aku miliki
dibanding sesuatu yang aku miliki. Lupa kalau ternyata Allah ngasih kelebihan
yang berbeda-beda antara umat-Nya.
Allah
itu baik, aku nggak bisa ini, dia nutupi kelemahan yang nggak aku bisa dengan
kelebihan yang jauh lebih hebat. Namun sayangnya karna seringanya merasa iri
dengan kesuksesan orang lain, bikin aku ingin jadi seperti mereka dan terlena.
Ternyata terlalu stalker atau mengagumi seseorang yang ‘hebat’ itu bikin diri
aku jarang bersyukur. Jarangnya aku bersyukur berdampak pada target-target yang
tidak disiplin aku lakukan. Target-target yang aku buat sendiri dan parahnya
diri sendiri ini jugalah yang melanggarnya.
Mungkin
ngesatlkerin orang hebat itu bagus juga, tapi jangan terlalu sering Muth! setiap
orang punya jalan ceritanya sendiri. Setiap orang punya masa dan setiap masa
ada orangnya. Mungkin sekarang aku belum bisa pergi kemana-mana. Belum bisa
punya banyak piala atau sertifikat menang lomba, tapi akan ada saatnya dan
caranya tentu saja berbeda dengan mereka lakukan. Ya, caranya berbeda, karna
Allah ngasih sesuatu hal yang spesial buatku lewat menulis.
Udah
semester 4 Muth, tapi karya nyata belum ada. Mau nunggu sampai kapan? Sampai
tua trus nyesal? Nggak kan Muth? Please paksa diri untuk berfokus pada sesuatu
hal yang lebih penting ketimbang iri dengan kesuksesan orang lain. Emangnya iri
dengan kesuksesan orang lain, bakal jadikan kamu seperti mereka Muth? Nggak! Kuncinya
action-disiplin-do’a-dan terpenting restu orang tua.
Semua
punya cerita masing-masing. Aku yang nulisin cerita aku sendiri bakal dibawa
kemana. Aku yang menentukan aku ingin apa! Nggak ada orang sukses yang bisa
langsung jadi. Nggak ada orang sukses yang langsung ‘simsalabim’ dapat apa yang
mereka mau. Semuanya berproses, termasuk mereka yang aku irian itu! Aku mungkin
nggak tau bagaimana proses mereka buat dapetin semua itu. Aku nggak tau gimana
susahnya mereka. Aku nggak tau apa yang mereka korbankan. Sama sekali Aku nggak
tau! Aku hanya tau pas mereka udah ‘jadi’nya aja. Nggak tau proses lelahnya
mereka.
Tampaknya
aku harus benar-benar terbangun. Terbangun hingga aku tidak lagi menyia-nyiakan
waktu untuk sesuatu hal yang kurang bermanfaat. Fokus pada semua impian yang
aku buat, biar impian itu tidak hanya sekedar impian yang dipeluk Tuhan, tapi
juga dipeluk lengan. Aku harus sadar bahwa waktu akan terus bergulir
meninggalkanku. Aku akan semakin bertumbuh, sedangkan aba akan semakin menua.
Aku takut kalau aku tidak bisa membahagiakan mereka. mereka yang aku sayang.
Ya,
saatnya fokus! Saatnya memulai karna sebuah impian tak kan kewujud tanpa
MEMULAI! Sebuah impian akan tetap stuck ditempat kalau aku tidak mau melangkah.
Bagaimana mungkin aku menginginkan sebuah apel, tetapi aku sama sekali tak
bergerak untuk meraih apel itu? Emangnya apel itu bakal langsung jatuh tepat
dihadapan aku?
Semuanya
butuh proses. Aku akan berusaha untuk menikmati setiap proses ini. Karna setiap
apa yang aku jalani saat ini adalah sebuah proses yang harus aku pertanggung
jawabkan. Aku sudah memulainya dan aku harus bisa mengakhiri. Aku akan berusaha
berfokus dengan mimpi-mimpiku. Berdisiplin dengan diri sendiri dan berdamai
dengan rasa malas! Ayo Muth, kita mulai!
Buktikan kalau kamu lebih hebat dari mereka yang kamu kagumi!
Buat
kalian semua yang sudah menginsfirasi, trimakasih. Trimakasih udah bikin aku
bertahan sejauh ini! Trimakasih ternyata kehidupan dan prestasi kalian
mencambukku untuk menjadi lebih baik lagi. Oke aku nggak akan iri lagi dengan
kalian, karna aku akan jadi bagian dari kalian ;)) Iya bagian dari kalian yang
juga akan mengisfirasi lingkunganku. Mengharumkan kampusku. Tunggu aja, ini
lagi berjalan dalam proses. Terkadang lelah dan ingin nyerah, tapi seseorang
yang berhenti ditengah jalan itu ‘PECUNDANG’ bukan? See you at the top! Aku
juga punya cara sendiri untuk sukses!
Tadi
juga pas lagi duduk-duduk bareng Ides dan Cristin, datang teman Ides yang juga
jualan gorengan kaya Ides. Nggak perlulah aku sebutkan namanya, tapi jujur aku
tertampar dengan kisah hidupnya. Dia ngejualin gorengan Ibu kosnya. Pagi-pagi
jam enam dia udah harus tiba dikampus membawa 3 pack besar gorengan. Dia
berjalan kaki menenteng gorengan dari garuda sakti sampai kampus, kebayang
nggak jauhnya gimana? Kebayang nggak capeknya?
Dia
nggak dapat kiriman lagi dari orang tuanya yang memang ekonomi keluarganya
tidak mampu lagi untuk menguliahkannya, tapi ia tak ingin berhenti karna ia
yakin kuliah adalah salah satu jalan merubah nasib keluarganya. Dia nggak mau
naik oplet karna oplet udah mahal. Aku malu mendengar kisah hidupnya, ketampar.
Aku yang masih banyak ngeluhnya. Nggak punya ini ngeluh, nggak punya itu
ngeluh. Malu Muth! Ingat, orang
sukses bukan ia yang diciptakan dari lingkungan yang biasa-biasa saja. Bukan ia
yang dengan mudahnya mendapatkan apa yang ia mau. Orang sukses KEBANYAKAN, meraih
kesuksesannya karna mereka bisa survive dalam kehidupannya. Aku jadi ingat
pernah cerita sesuatu bareng Ulan.
Aku
: Beb, mereka enak ya. Punya ini-punya itu. Mau ini-itu langsung dapat. Kayanya
mudah banget.
Ulan
: Iya ya. Cinta juga mereka miliki. Haha.
Aku
: Tapi mereka yang kaya gitu, biasanya nggak punya motivasi kuat untuk sukses.
Mereka bakal jadi orang yang kebanyakan. Justru mereka yang bisa ngerasain
‘susah-susah’nya ngecari uang, kebanyakan yang sukses.
Mybest
EMTRI, sukses bareng-bareng ya ({}) selamat menikmati proses buat kita.
POTENSI
yang diberikan Allah untukku, adalah hadiah Allah kepadaku. Sedangkan PRESTASI
yang aku hasilkan, adalah hadiah dari aku untuk Allah. Salam sayang dari gadis
kecil yang punya sejuta mimpi, @muthiiihauraa
Jum’at,
10 April 2015. 21.18 WIB.
Hehehe kok sama ya aku juga suka stalkerin orang-orang yang keren gitu, sering ke luar negeri karena ikutan lomba, bukan cuma sekadar liburan hura-hura. Anyway, selamat untuk novelnya ya, Mu hehehe ayo semangat terus menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain :))
BalasHapusAnyway, dulu aku penasaran dan kepo-kepo sama cowok yang kamu ceritain dulu itu hahaha tapi sekarang udah difilter yah darimana aku bisa kepoin cerita cintamu lagi, Mu TT
Sip...sukses gk diraih semudah membalikkan telapak tgn, ada tahapan ada prosesnya, tekun, semangat, jgn mudh menyerah, doa lalu taeakkal padanya. Mdh2an sukses bs segera diraih..amin...
BalasHapus