Don’t Judge by Cover!
Hay
Mei, Assalamua’laikum. Gimana malam minggunya? Semoga dipergunakan untuk
hal-hal yang positif ya. Minggu-minggu ini luar biasa, dapat tambahan job dari
kantor, lelah sih tapi bukan berarti aku nggak bisa kan? Kemaren juga nolongin
Crhystin pindah kos, trus dapat kabar yang lumayan nggak ‘ngenakin’ dari dia.
Asli ngedengar kabar itu rada sedih, tapi kalau itu memang yang terbaik
buatnya, bisa apa selain ngedukung kan?
Setelah
selesai bantuin Chrystin pindahan, aku sama Sandra pulang. Trus dirumah disambut
dengan raut wajah sedih dari kedua adik-adik mungilku, Naila dan Dani.
Ila
: Kakak dari mana? Kami khawatir.
Dani
: iya, tadi kami cari kakak sampai kedepan-depan.
Dengar
kata-kata mereka bikin nggak tega plus ngerasa bersalah, trus aku pelukin mereka
sambil bilang : “Kan kakak udah bilang tadi kekos teman. Ngapa pakai
nyari-nyari segala.” Aah kalian, maafin
kakak ya dek. Sayang kalian. {}
Minggu-minggu
ini juga rada stress, tugas editing belum selesai. Kalau aku punya
alat-alatnya, jauh-jauh hari udah aku selesaikan. Aku bukan type orang yang
suka nunda untuk ngerjain tugas kuliah. Entah kenapa selalu nyoba pas ada waktu
luang buat ngerjain. Ah ternyata jadi anak broadcast yang belum punya peralatan
lengkap itu lumayan menyakitkan, tapi aku bakal tetap berusaha kok. Tiga hal
yang pengen aku kuasai banget dari konsentrasi Broadcast ini adalah
photografi-editing-script writer. Itu banget yang minat. Saat ini ngerasa
banget jadi anak broadcast yang gagal -_-
Kemaren
juga pas pemira FDK, ngerasa bersalah banget sama Gagasan disebabkan sebuah
hal. Ngerasa nggak bisa berkontribusi dengan baik. Datang pun jarang. Maaf!
Kayanya manajemen waktu aku harus lebih diperbaiki lagi. Harus diseimbangkan
antara kuliah-kerjaan-organisasi-nulis-dan pastinya buat keluarga. Stress kalau
tugas-tugasn tu rasanya udah mulai numpuk. -_- Ditambah lagi aku diajakin kak
Oci buat daftar FEMKOM dan akupun minat, MADIKOM kan sekarang udah habis masa
jabatannya.
Eh
nggak nyambung dengan judul entrynya ya? Hehe, sorry! Aku tadi habis
ngestalkerin orang-orang yang luar biasa. Merasa kagum dan merasa jauh banget
dari mereka. merasa diri ini belum bisa menghasilkan sesuatu hal yang luar
biasa seperti mereka. lagi-lagi soal iri. Lagi-lagi lupa bahwa tiap orang punya
kisah hidupnya masing-masing. Lagi asik-asik ngestalkerin mereka yang menurut
aku hebat, tiba-tiba aku nemuin facebook seseorang. Seorang teman SMA yang
dulunya bisa dibilang dianggap sebelah mata bahkan dikeluarkan dari sekolah
disebabkan satu dan lain hal. Menelusuri facebooknya bikin aku terkagum, dia
bukan sosok yang aku kenal dulu. Dia bukan sosok seperti dulu. Dia yang kini
berbeda jauh dengan dia yang aku kenal dulu.
Sekarang
dia udah kemana-mana mewakili Riau. Mewakili kampusnya. Pokoknya 180 derajat
berubah. Dia yang sekarang membuatku terkagum-kagum akan prestasinya. Dia yang
sekarang mampu membuktikan pada mereka yang mengenalnya dimasa lalu bahwa ia
bisa berubah menjadi sosok yang lebih baik.
Satu
pelajaran yang dapat kuambil dari sosoknya yang dulu dan sekarang adalah don’t
judge by a cover! Jangan menjudge orang diluarnya saja. Jangan menjudge orang
terhadap apa yang tampak pada dirinya saat ini, karna ia yang saat ini belum
tentu bakal menjadi ia yang sama lima tahun kedepan. Kita nggak pernah tau apa
yang terjadi terhadap seseorang dimasa yang akan datangnya. Mungkin saja orang
yang kita anggap ‘bukan apa-apa’ untuk saat ini adalah orang sangat sukses
dimasa yang akan datang. Bisa saja orang yang selalu juara kelas saat ini, lima
tahun kedepan bakal jadi kuli bangunan. Bisa aja! Semuanya bisa terjadi. Nggak
ada yang nggak mungkin bagi Allah.
Orang
bilang hidup itu kaya roda, kadang diatas, kadang dibawah. Tapi aku tidak
sepenuhnya setuju dengan argumen itu. Memang hidup kita bakal kadang diatas,
kadang dibawah, tapi sama sekali nggak kaya roda! Roda itu kalau bocor bisa
diganti, lah kalau hidup ‘bocor’, apa bisa diganti?
Pokoknya
don’t judge by a cover! Jangan nilai dari luarnya saja. Kamu mungkin melihat
kalau seseorang itu bodoh disemua mata pelajaran, tapi mana tau dia jago di
olahraga. Tiap orang itu punya kelebihan masing-masing. Nggak berhak diri kita
yang hina ini untuk meremehkan, menilai, bahkan melecehkan orang lain. Pada
intinya, kalau ingin dihargai, hargai orang lain. Kalau ingin rahasia kamu aman,
simpan juga rahasia orang lain. Kalau tak ingin diremehkan, jangan remehkan
orang lain. Pokoknya sesuatu itu bakal kembali kediri kita. akan berimbas
didiri kita.
Ayo
Mut, masa muda ini diisi buat yang positif aja dulu. Jangan memikirkan suatu
hal yang belum saatnya! Janji bakal sukses kan ya Mut? Ayo action! Atur waktu
lagi dan berdamai dengan rasa malas. Masa muda ini Cuma sekali Mut, lakukan
yang terbaik untuk agama. Untuk Indonesiaku. Untuk UIN SUSKA Riau yang
tercinta. Boleh aku bilang kalau aku bangga jadi anak UIN SUSKA Riau? Ah kampus
tercinta ini, walaupun bukan favorit, tapi mengajarkan aku banyak hal.
Mempertemukan aku dengan banyak orang-orang hebat. Mempertemukan aku dengan dua
sahabat terbaik, Ulan-Mumun. Mempertemukan aku dengan ‘dia’. Walau banyak yang
tidak aku mengerti tentang birokrasi kampus, tapi tetap saja UIN adalah bagian
dari sejarah hidupku.
Memang
aku tidak berkuliah dikampus ‘keren’ seperti kalian, tapi percayalah, bukan
kampusnya yang bikin diri kalian sukses, tapi diri kalian sendirilah yang
menentukan. Semua diluar diri itu hanya pelengkap. Hanya pelengkap yang bisa
atau tidak kalian pergunakan dengan baik? Trimakasih kampus madani, telah
mengajarkan banyak hal! Semoga aku termasuk salah satu orang yang akan
mengharumkan nama UIN SUSKA ditingkat nasional, bahkan Insha Allah di
internasional.
Ya Allah bantu aku.
jangan jauh dariku. Aku butiran debu tanpa-Mu. Terlalu sering Engkau memberiku
hidayahh dengan berbagai cara, dan terlalu sering pula aku mengabaikan hidayah
itu. Aku takut. Takut jika hidayah itu tak pernah mampir lagi untukku. Bantu
aku! jaga keluargaku. Jaga mereka yang aku sayang. Lindungi kami.
Hanya
catatan kecil dari sipengejar mimpi, @muthiiihauraa
Sabtu,
2 Mei 2015. 23.12 WIB
setuju. kampus nggak menjadi jaminan suksesnya seseorang.
BalasHapuskadang gue juga dengki sama orang2 yang judge by the cover doang :")
gpp, Muthi, yang penting setelah dipilih, jalani pilihan itu dengan hasil terbaik. insya Allah ilmunya lebih bermanfaat nanti.
BalasHapus