Tentang Cinta
Haay,
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya? Sehat? Lama nggak nulis nih, udah dihari
pertama ramadhan aja. Banyak target yang aku buat diramadhan ini, termasuk
salah satunya khatam Qur’an. Tapi rencana tinggal rencana, karna tepat dihari pertama
ramadhan aku malah dikasi nikmat untuk nggak bisa sholat. Berharap semoga
target khatam Qur’annya bisa kekejar. Amin.
Entah
kenapa ada sesuatu yang menganjal dibenakku akhir-akhir ini. Bahkan sebenarnya
sudah jauh-jauh hari. Iya ini berhubungan dengan cinta. Aku hanya kepikiran
beberapa pertanyaan yang sampai sekarang tak mendapatkan jawaban. Kenapa dua
orang yang awalnya saling mencintai, namun pada akhirnya harus saling membenci?
Apa rasa cinta dan kenangan didalam hubungan yang mereka bangun tidak
menyisakan sedikit rasa? Kenapa cowok yang awalnya berusaha setengah mati untuk
mendapatkan sang cewek, tapi malah dengan mudahnya melepaskan dengan alasan klise
‘kamu terlalu baik untukku’, apa cowok itu lupa bagaimana lika-liku
perjuangannya untuk mendapatkan sicewek?
Mengapa
begitu mudahnya hati lelaki berpaling? Ini tak menyalahkan cowok atau siapapun,
hanya saja aku lagi menganalisa. Mengapa cinta mampu membuat wanita bertahan
pada satu lelaki, tapi cinta tidak mampu membuat lelaki bertahan pada satu
wanita? Cewek kalau putus dengan cowoknya bakal susah banget untuk move on,
tapi kenapa cowok bisa dengan mudahnya? Oke memang sepertinya entry ini terlalu
memihak pada cewek, jadi abaikanlah karna aku hanya ingin mengeluarkan
uneg-unegku disini. Hanya ingin mengeluarkan apa yang mendem diotak tanpa
maksud apa-apa.
Kehidupan
para artis apa lagi. Nikah-cerai-nikah-cerai. Lupakah mereka bahwa hal yang
paling dibenci Allah adalah percerain, namun mengapa mudahnya hal itu
dilanggar? Bukankah saat lelaki mengucapkan akad nikah, itu berarti
perjanjiannya antara ia dan Allah, bukan hanya perjanjian antara ia dan orang
tua si cewek.
Membingungkan
bagiku. Apalagi melihat dua orang yang dulunya sangat mesra dan saling
mencintai, bisa berubah menjadi orang yang saling menjatuhkan dan bermusuhan. Kemaren
dihari selasa, aku lagi kumat rajinnya. Aku ubah bentuk kamar dan menemukan
sebuah photoku dengan seseorang yang aku sayang dimasa SMA. Dibawah photo itu
tertulis dengan alaynya betapa aku menyayangi lelaki itu. Membaca tulisan itu
membuatku geli.
Dulu
aku juga sempat berfikir bahwa dia dimasa lalu itu adalah calon imam yang
tepat. Dimataku waktu itu, tidak ada lelaki sempurna selain dirinya. Memandang
photo itu membuatku tersadar. Tersadar akan semua pertanyaan yang tiba-tiba
terjawab. Allah maha membolak-balikkan hati dengan mudahnya. Orang yang kamu
cintai saat ini bisa jadi adalah orang yang kamu benci, begitu juga sebaliknya.
Makanya Allah menyuruh untuk mencintai dan membenci sekedarnya saja.
Aku
juga jadi mengerti mengapa islam melarang pacaran. Ya, karna belum tentu dia
yang kamu sayang saat ini akan menjadi imam dimasa depanmu. Secara logika,
islam tak ingin muda-mudinya menghabiskan waktu untuk sesuatu yang belum
saatnya. Islam ingin para muda-mudi berfokus pada impian-impiannya. Islam juga
tak ingin adanya perpecahan antar umat beragama, makanya pacaran dilarang.
Pikiranku
langsung tertuju pada dirinya. Pada ‘dia’ yang aku sayang saat ini. ‘Dia’ yang
bisa dibilang punya banyak kenangan dalam hidupku. Lalu entah kenapa aku
ngerasa bodoh. Bodoh karna banyak menghabiskan waktu hanya untuk mengenalnya
ketimbang mengenal Allah. Bodoh karna lebih sering menyia-nyiakan waktu
meladeninya ketimbang mengejar mimpiku. Bodoh terlalu peduli pada dirinya dan
tugas-tugasnya, padahal belum tentu ‘dia’ peduli dengan aku.
Mungkin
kami bisa dibilang dekat. Dia yang bisa bikin ketawa. Dia yang pernah main
kerumah. Dia, dia, dan dia! Tapi belum tentu kedekatan yang ada dipikiranku dan
dipikirannya memiliki makna yang sama. MUNGKIN saja dia juga menjalin
kedekatan-kedekatan lainnya dengan perempuan-perempuan lain yakan? Bisa saja
kan? Trus kenapa aku dengan bodohnya harus terfokus pada dirinya? Trus buat apa
aku harus menghabiskan waktu untuknya sehingga mengabaikan mimpi-mimpiku? Buat
apa aku terlalu banyak menyimpan harapan pada sosoknya yang bahkan MUNGKIN tak
pernah mengharapkan apa-apa? Ngapain aku harus terlalu peduli padanya sedangkan
banyak hal yang lebih penting untuk dipedulikan? Mengapa selama ini terlalu
bodoh, Muth? Dua atau tiga tahun kedepan, mana tau bukan dia lagi yang ada
dihatimu. Seperti halnya seseorang yang aku sayang dimasa SMA yang pada
nyatanya bisa terganti dengan ‘dia’ yang sekarang bukan?
Allah
itu maha pembolak balik hati! Sebelum akad ditetapkan, tak ada kewajiban
untuk mempermanen nama dihati ini. Kalau
sampai nama seseorang permanen dihati sebelum akad, pasti bakal sakit rasanya
jika sipemilik nama itu pergi. Mungkin udah saatnya aku mulai hapus rasa ini.
Rasa yang sebenarnya belum pantas untuk dicicip. Masih banyak mimpi yang harus
aku kejar. Masih ada aba dan adik yang lebih pantas untuk disayang. Bismillah,
bantu dan ridhailah Ya Allah. Tadi malam aku udah ngapus semua chat bbm kami.
Chat yang bahkan dari awal kami bbm-an nggak pernah aku hapus. Chat yang bahkan
bikin aku senyum-senyum sendiri layaknya dongeng sebelum tidur. Aku juga udah
ngapus semua photonya dimemori hape.
Aah
berat memang, apalagi udah sedekat ini, tapi ini harus. Untuk kebaikannya dan
untuk kebaikanku juga pastinya. Banyak orang-orang hebat yang aku kenal dan
mereka adalah orang-orang yang tidak menghabiskan waktu mudanya hanya untuk
berpacaran. Mereka berusaha menggejar mimpi, hingga mereka bisa melesat tinggi
sejauh ini. Aku ingin jadi bagian dari mereka. Bantu aku Ya Allah. kuatkan aku.
Apalagi memang nggak mudah, ditambah iman yang masih tipis ini.
Kau
adalah rahasia besar bagiku. Rahasia besar dari Allah. tersimpan rapi dan indah
di lauhul mahfudz. Aku tidak kuasa mengintipnya. Bahkan berniat untuk tidak
pernah mengintipnya. Aku ingin hal ini menjadi kado istimewa bagiku bila masa
itu telah tiba. Biar tidak ada hati yang ternoda. Segitu mudah untuk memberi
makna kanvas putih. Namun hanya segelintir insan yang tau cara untuk
membersihkannya. Kau tau apa? Ia tak kan pernah kembali putih bersih. Retorika
saitan memang menggugah, retorika Allah jauh lebih indah. Pacarku adalah
suamiku kelak. Lelaki sejati yang takut bermain hati sebelum PEMILIK HATI
menghendaki. Laki-laki yang melangkahkan kaki kerumah dan menemui kedua orang
tuaku. Satu tujuan untuk menjadikanku sebagai makmun dalam hidupnya. Bukan ia
yang memberiku beribu tangkai mawar ataupun segudang harta, sedangkan aku belum
halal untuknya. (Yunita Amelia)
Sudahlah
hentikan rayuanmu. Aku bukan anak ABG lagi. Jangan SMS, jangan telpon, jangan
habiskan waktu sia-sia denganku. Lebih baik pakai saja waktumu untuk menghapal
juz amma. Kalau sudah hapal, nanti setahun lagi datang saja kerumahku, segera
lamar aku. kalau tidak, mungkin aku sudah jadi milik orang lain. (Dadan Ramdan)
Pria
idaman tidak sibuk mengejar wanita, karna pria idaman sedang asik menjalani
passion dan mengejar impiannya. (Yasa Singgih)
Lelaki
yang mundur dari pacaran karna tau diri belum mampu, laksana anak panah yang
mundur ditarik dari busurnya untuk maju. (Anisa Rutami)
Seorang
gadis tidak boleh tergesa terikat dalam cinta yang sama-sama tidak dewasanya.
Yang tidak jelas tujuannya. Dan yang hanya merusak studinya. Lebih baik baginya
untuk menyiapkan diri bagi sebaik-baiknya lelaki dimasa depan, bukan yang asal
ada sekarang. Jomblo adalah anak muda yang smart. Yang tegas berfokus pada
studi dan karir. Dia berhak bagi cinta yang berkelas nanti. (Mario Teguh)
Sorry
boys, no couple before akad! Allah dulu, Allah lagi, Allah selamanya. Hidup itu
kaya hukum fisika. Perpindahan (s) = usaha (w)/gaya (f). Maksudnya itu, jika
hidup ingin ada perubahan, maka jangan banyak gaya, tapi perbesar usaha.
(Tengku Novenia Yahya)
Sebenarnya
masih banyak insfirasi yang aku dapat dari mereka-mereka yang berfokus pada
kehidupannya ketimbang cintanya, tapi sedikit itu saja dulu yang ku share.
Mereka adalah orang-orang sukses dimataku. Prestasi mereka banyak dan
dimana-mana. Karir mereka bagus. Nilai akademikpun bagus.
Umurku
sekarang dua puluh tahun. Bukan saatnya lagi untuk berfokus pada suatu hal yang
tidak pasti. Mending memperbaiki diri, untuk sesuatu yang baik nantinya.
Bismillah, mudahkanlah Allah! ingatkan
aku juga ya teman-teman jikalau aku salah. Yang menulispun tak lebih baik dari
yang membaca. Momentum perubahan dibulan yang penuh berkah. Salam sayang,
@muthiiihauraa
Jum’at,
19 Juni 2015. 2 Ramadhan. 14.51 WIB.
wah ini bahasannya dalem banget ngomongin cintanya.... jadiiii......... baper! hahahaa...
BalasHapustapi ada benernya juga sih... ngapain kita mikirin orang yang belum tentu mikirin kita?
kenapa kita harus pacaran kalau sebenernya pacaran itu dilarang.
semoga kita dipertemukan dengan jodoh kita di waktu yang tepat.. :)
(karena jodoh yang tepat nggak datang dengan waktu cepat, tapi datang di waktu yang tepat) :)
Haduh bahasannya berat nih masalah cinta, kan aku masih kecil :D
BalasHapusKenapa pacaran itu dilarang, karena ketika cewe dan cowo yang bukan muhrim berduaan maka yang ketiga setan. Lalu kalo kita emang ngebet banget pingin nikah ya nikah aja, kalo gak coba menahannya dengan puasa. Duh aku komen apaan sih?
Tapi gara-gara kejadian diatas jangan takut sama cowok ya kak, gak semua cowok kayak gitu :)
Kalo banyak cowok yang udah mati2an memperjuangkan pada akhirnya melepaskan.. itu sebenernya karna cowoknya penasaran aja, pengen ngedapetin ceweknya, begitu udah dapetin ceweknya, ngejalanin bareng, ternyata banyak nggak sregnya.. karena memperjuangkan beda sama menjalani, haha intinya gitu~
BalasHapusibarat orang pengen banget beli hape idaman, nabung tiap hari, makan ngirit, semuanya ngirit. begitu udah kesampaian beli... lama2 akhirnya bosen juga, pengen ganti yang baru lagi.. eh tapi setuju sama komennya Rizki, nggak semua cowok gitu. Ada yang setelah dapet hp setelah nabung lama, hapenya terus dipake, sampai udah mau rusak pun tetep dipertahanin~
itu cuma analogi aja kok~
Banyak orang belum bisa membedaka CINTA dan Penasaran. Yang dikatain bang Edotz benar banget tuh~
BalasHapusCinta itu universal..tapi ketulusan cinta hanya di buktikan pada dia yg berani meminang #tsssaaahhh (keikutan baper nih) :D
BalasHapussaya sebagai cowok bingung maubilang apa. karena sampe sekarang pun masih bingung soal cinta itu sendiri
BalasHapusbisa dibilang sih, aku jalani hubungan karena suka belum pernah rasanya sampe ke cinta. dan kalau putus, aku udah usaha untuk baik-baik tapi kebanyakan ceweknya yg gk mau di baikin. lngsung aja cuek dan sbagainya.
soal usaha cowok.anggap aja cowok itu akan selalu berusaha begitu ada maunya aja.
kalau cowok pergi atau apa jangandulu nyalahin cowok, takdir cowok emang mudah bosen samasesuatu kayaknya. cewek juga jangan terlalu banyak nuntut. cowok kalau udah suka pasti bakal ngelakuin apapun untuk pacarnya jadi buat cewk cukup terima dan puji.dengan gitu rasanya cowok gk akan mdah berpaling deh.
Sebaiknya cewek juga jangan terlalu cinta sih. Seadanya aja. Cewek susah move on mungkin karena main perasaan. Sementara cowok mementingkan logika yang menyuruhnya untuk segera let go. Begitu. Tapi saya kenal beberapa cewek yang bisa move on, bahkan belum putus, kalau ketemu cowok yang lebih baik. ;)
BalasHapusBeberapa cowok itu mudah bosan, tapi mereka bosan karena sebuah alesan, visi misi mereka tidak sejalan. Awalnya cowok itu ngejar si cewek karena pada awalnya dia belum kenal semua tentang cewek itu, dia mengupas semua sifat-sifatnya sampai dia merasa cocok. Ketika pacaran dan sifatnya semakin terkupas, kadang cowok menemukan sifat buruk si ceweknya. Kadang ada yang nggak suka dan ninggalin si ceweknya. Harapannya sudah nggak kayak dulu lagi. Itu menurutku.
BalasHapusAku baru-baru ini juga agak fokus ke organisasi dan ngejar beberapa list impianku. Lagi semangat-semangatnya berorganisasi, jadi ngelupain masalah cewek. Semoga aku nggak dibosenin sama ngejar impianku juga. Semoga kita nggak jadi manusia yang merugi :))