#MondayClass : Apa itu Broadcasting (?)
Haay,
Assalamua’laikum! Lagi apa nih? Yang kuliah lagi liburan semester ya? Atau
masih berkutat dengan UAS? Atau bahkan sedang magang? Apapun itu, tetap
semangat menjalani hari ya =D Ini entry pertama di #MondayClass.
Seperti
yang aku bilang di entry ini, kalau aku bakal
ngebahas tentang bidang jurnalistik atau broadcasting.
Nah,
kali ini, aku pengen ngebahas tentang bidang broadcasting dulu menurut
sepengetahuan aku saja. Sedikit bercerita, pada awal masuk jurusan ilmu
komunikasi di UIN SUSKA Riau, aku sama sekali nggak berminat untuk memilih
konsentrasi broadcasting. Aku lebih condong ke dunia jurnalistik, tapi seiring
berjalannya waktu, ketertarikan itu muncul.
Mungkin
kita pasti sering denger kan istilah ‘broadcast’ yang mungkin sering disingkat
dengan kata ‘bc’? Apalagi bagi yang punya bbm, istilah broadcast itu udah
familiar banget. Dalam bahasa Inggrish, broadcast memiliki arti : siaran radio,
menyiarkan. Sedangkan broadcasting artinya adalah pemancaran, penyiaran, dan
siaran radio.
Yap,
broadcasting identik banget dengan siaran radio, tapi sebenarnya nggak hanya
itu kok. Kebanyakan teman-teman yang aku kenal beranggapan bahwa anak broadcast
itu kerjanya ngangkat-ngangkat kamera alias jadi kameramen. Nggak Cuma itu juga
kok! Dunia broadcasting itu luas. Sangat luas! Di broadcast, kita bisa belajar
editing video-photografi-design grafis-penyiar-reporter TV-reporter
Radio-membuat program TV-membuat program radio-sutradara-script writer-buat
film-produser-dan masih banyak lagi.
Luas
kan? Jadi salah kalau Cuma nafsirin broadcasting sebatas radio saja atau sebatas hanya sebagai ‘tukang
angkat-angkat kamera’. Kalau aku pribadi sih sukanya didunia broadcasting itu
bagian editor, script writer, pembuat program, design grafis, dan photografi.
Pengen banget nguasainya!
Wah, Mut, berarti kalau mau masuk
jurusan broadcasting, berarti harus punya ‘alat-alat’ tempurnya dong? Iya,
tapi nggak harus kok. Kalau memang berniat ngedalami dunia broadcast dan nggak
punya alat, masih bisa kok. Dimana ada kemaun, disitu pasti ada jalan. Bukan
fasilitas yang menentukan kesuksesan, tapi bagaimana orang bisa memaksimalkan
fasilitas yang ada. Sutradara kreatif, sekalipun dengan handycam, bisa membuat
film yang tetap menarik ditonton, paranormal activity misalnya.
Tuh
kan, intinya jangan beralasan. Dengan kamera hp pun sebenarnya kita tetap bisa
kok menghasilkan video. Lima semester di broadcasting atau lebih tepatnya 1,5
tahun berkecimpung didunia broadcast, selama ini masih aman-aman aja kok walau
tanpa laptop yang bisa ngedit video, walau tak punya kamera. Memang bisa
dibilang susah sih, tapi aku yakin akan selalu ada jalan =))
Perlu
diketahui juga, sejarah media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman
bernama Heinrich Herz pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang
radio. Sedangkan di Indonesia, pada tahun 1925 dimasa pemerintahan
Hindia-Belanda, Prof.Komans dan Dr.Groot berhasil melakukan komunikasi radio
dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Kejadian ini kemudian
diikuti dengan berdirinya Batavia Raido Vereniging dan NIROM.
Ya,
memang diawal kemunculan broadcasting itu identik dengan radio. Tapi untuk saat
ini, broadcasting diartikan tidak hanya seputar dibidang radio saja. Gimana
gimana? Sekarang udah pada ‘sedikit’ ngerti kan tentang dunia broadcasting?
Tertarik nggak untuk mendalaminya? Aku mah banget!
Ini
waktu aku dan teman-teman lagi buat project film. Kebetulan script writernya
aku sama Mumun. Tapi sampai sekarang filmnya kagak jadi-jadi disebabkan satu
dan lain hal.
Selain
itu, terjun didunia broadcasting itu menyenangkan tau. Penuh tantangan. Misalnya
nih saat tengah membuat sebuah project film atau iklan, banyak banget
tantangannya. Mulai dari nentuin ide. Nentuin ide itu nggak mudah, butuh
perdebatan sengit. Yaiyalah, susah tau nyatuin semua pemikiran perkepala dalam
satu ide yang benar-benar disetujui. Belum lagi nentuin lokasi dan segala tetek
bengek lainnya. Butuh kesabaran, namanya juga broadcasting yang lebih dominan
berkelompok, justru disitulah tantangannya.
Gini
dulu deh ya. Tungguin #MondayClass berikutnya
yang mudah-mudahan nggak ngaret kaya edisi awal ini. Ngaret ini bukan
kesengajaan, tapi memang waktu yang belum memungkinkan. Salam sayang dan sukses
selalu, @muthiiihauraa
Selasa,
19 Januari 2016. 17.04 WIB.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSeru juga ya dunia broadcasting itu. Semoga sukses mba.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus