Berwirausaha, Why Not?
Sebagian orang melihat hal-hal sepertibiasanya dan mereka bertanya-tanya “Mengapa?”. Sedangkan aku berangan-angan
tentang hal-hal yang belum terjadi dan aku katakan “Kenapa tidak?”. (George
Bernard)
Kebanyakan
orang beranggapan bahwa berwirausaha bukanlah pilihan aman untuk menempuh
kehidupan. Mereka lebih memilih untuk menjadi karyawan. Sebenarnya tidak ada
yang salah atas pilihan itu. Karyawan ataupun pengusaha, tergantung sudut mana
seseorang itu melihatnya.
Sejak
kecil, aku selalu suka membaca buku kisah-kisah para pengusaha sukses. Tak
hanya itu, bahkan buku karya Robert Kiyosaki pun telah selesai kulahap. Aba
memang suka mengoleksi buku-buku bisnis, bahkan juga majalah-majalah berbau
bisnis. Aba selalu berpesan kepada kami untuk tidak bercita-cita menjadi
karyawan, tetapi bercita-citalah menjadi pengusaha sukses. Aba bilang, menjadi
seorang pengusaha itu akan bisa membantu banyak orang. Akan bisa bersedekah
lebih banyak. Akan bisa bermanfaat untuk orang lain.
Beberapa buku bisnis yang ada dirumah
Mungkin
karna itu juga aku tak pernah bercita-cita menjadi karyawan sampai saat ini,
tapi kalau ‘takdir’ nantinya membawaku pada kursi karyawan, aku juga tak kan
bisa menolak. Ya, itu takdir, bukan cita-cita. Untuk saat ini, disaat
teman-temanku bertanya, aku ingin jadi apa, aku menjawab dengan cukup yakin
kalau aku ingin jadi penulis dan pengusaha.
Ya,
pengusaha! Walau sampai detik ini pun belum ada satu usaha yang benar-benar aku
seriusi. Sejauh ini, aku sudah pernah mencoba usaha berjualan online-jual
pulsa-jualan donat, tapi ujung-ujungnya aku berhenti. Ujung-ujunnya entah
kenapa aku capek sendiri, padahal dibuku-buku pengusaha sukses yang pernah aku
baca, mereka sering gagal. Jatuh bangun untuk usahanya, apa mereka mundur? Sama
sekali tidak, justru kegagalan itu yang bikin mereka makin tertantang untuk
sukses. Lah aku? -__- Gagal, capek, mundur. -___-
Thomas
Alva Edison pernah berkata bahwa banyak kerugian dalam hidup yang menimpa
orang-orang ketika mereka berhenti disaat gagal. Padahal mereka tak pernah tau
betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan. Yah, aku termasuk salah satunya yang
disaat gagal malah memilih berhenti ketimbang melanjutkan. Padahal nggak ada
kesuksesan yang didapat dengan instan bukan? Sayangnya untuk saat ini aku tak
cukup tangguh untuk kembali bangkit. Why,
Mut? :’)
Aku
terlalu banyak takut. Aku terlalu beralasan. Aku terlalu terlalu dan terlalu
lainnya. -__- Aku suka stalkerin facebook dan twitter para pengusaha-pengusaha
mudanya Indonesia. Ada kak Dwi dengan brand hijab syar’inya dwibcc, Anisa
Rutami dengan bisnis hijabnya, Yasa Singgih dengan Men’s Republicnya, Rico
Huang, dan masih banyak lagi. Rasanya ngestalkerin mereka bikin semangat itu up
lagi. Bikin kepacu lagi untuk terus memperbaiki diri.
Salah
satu pengusaha muda yang aku favoritkan itu Yasa Paramita Singgih atau yang
biasa dikenal dengan nama Yasa Singgih. Umurnya sama dengan aku, 20 tahun. Kami
sama-sama kelahiran 95, tapi dia udah jauh meroket. Disaat aku masih nadah uang
ke orang tua, dia malah udah ngajak orang tuanya jalan-jalan. Duuh, akunya
kapan? :’)
Mungkin
kebanyakan kita berfikir bahwa hidup Yasa enak. Bahwa itu memang keberuntungan
dia. Kita hanya melihat ‘dia’nya yang sekarang tanpa tau proses apa dulu yang
ia jalani. Padahal dibalik kesuksesan seseorang, ada banyak kisah-darah-air
mata yang mereka alami, iya kan?
Yasa Singgih. source
Yasa
Singgih memulai usahanya saat duduk dibangku kelas tiga SMP. Saat itu, ayahnya
menderita sakit jantung. Motivasinya adalah tidak ingin menambah beban ayahnya.
Yasa kecil mulai mencoba menjadi MC. Dan saat memasuki dunia putih abu-abu,
diumur yang menginjak 16 tahun, Yasa mulai terjun kedalam dunia bisnis meskipun
masih skala kecil. Perjuangannya tak sia-sia, hingga ia bisa sampai diposisi
saat ini.
Teman-teman
dikampus atau yang aku kenal pun sudah banyak yang memulai berbisnis. Kadang
iri ngelihat mereka. Kok mereka mampu bertahan? Kok mereka bisa ngecapai
kesuksesan secepat ini? Yaiyalah, Mut! Mereka sibuk memulai dan mengembangkan
bisnisnya, sedangkan kamu Cuma sibuk menjadi penonton atas kesuksesan mereka.
Ibarat pepatah yang selalu bilang, rumput tetangga jauh lebih indah ketimbang
rumput sendiri. Yaiyalah, itu tetangga sibuk ngurusin dan ngerawat rumputnya,
sedangkan kamu Cuma ngeliatin tanpa berbuat apa-apa terhadap rumputmu.
Diawal
tahun 2016, aku baru saja menyelesaikan membaca buku kisah hidupnya Merry
Riana. Bisa baca review bukunya disini. Sumpah
bukunya nampar banget. Nampar dan bikin aku pengen banget nyeriusi sebuah
usaha. Beberapa kata-kata yang aku suka sampai-sampai aku tuliskan di dreams
note aku adalah ‘Aku bisa meraih
perjuangan sejauh ini, karna aku telah melewatkan suatu masa perjuangan yang
aku jaga etos kerjanya secara mati-matian’ dan kalimat ‘Jangan memberi kelonggaran pada diri sendiri
untuk sebuah disiplin yang dibuat sendiri’.
Aak,
kagum dengan orang-orang apalagi anak-anak muda yang sudah mulai berwirausaha.
Jatuh bangun mereka lewati dan itu memperlihatkan betapa tangguhnya mereka. Itu
memperlihatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang optimis dalam mewujudkan
cita-cita. Aku juga tak ingin kalah! Saat ini, ada beberapa target bisnis yang
ingin aku wujudkan. Dan semoga sebelum aku lulus kuliah, aku sudah punya bisnis
yang benar-benar aku seriusi. Bisnis yang benar-benar akan berkembang.
Ada
kalimat yang aku suka, tapi aku lupa siapa yang melontarkannya. Seseorang itu
bilang begini : “Mumpung masih muda, habisin jatah gagal dalam bisnis
sebanyak-banyaknya. Mumpung masih sendiri dan belum ada tanggungan. Disaat yang
lain sibuk koro-koro danberfoya-foya, sedangkan aku disini sibuk menata masa
depan. Biarlah kuhabiskan masa mudaku dengan perjuangan agar kelak dimasa tua
aku sudah bisa menikmati hasilnya. Karna aku yakin, usaha tak kan pernah
mengkhianati hasil.”
Yap,
aku setuju! Usaha tak kan pernah mengkhianati hasil. Apa yang diusahakan dengan
seoptimal mungkin, itu juga yang akan didapatkan. Mungkin diawal-awal bisnis
akan sangat melelahkan karna masih dikerjakan seorang diri, tapi aku yakin akan
ada masanya bisnis itu berkembang. Ayolah memulai, Mut! Mau sampai kapan hanya
jadi penonton? Mau sampai kapan Cuma gigit jari atas keberhasilan orang lain?
Sampai kapan, Mut? Okelah, aku akan menggandakan usaha. Menggandakan do’a.
Hidup
adalah proses. Hidup adalah belajar, tanpa ada batas umur, tanpa ada kata tua.
Jatuh, berdiri lagi! Kalah, mencoba lagi! Gagal, bangkit lagi! Never Give Up!
Sampai Allah berkata : ‘Saatnya pulang’! Ketika lelah membuatmu berhenti,
tataplah impian yang telah menguatkanmu untuk memulai. Tataplah orang-orang
yang mengharapkanmu untuk sukses. Tataplah orang-orang yang telah meremehkanmu.
Tataplah bahwa berhenti itu bukanlah jalannya. Selesaikan sesuatu yang sudah
dimulai, karna berhenti atau mundur berarti hancur. Salam sayang,
@muthiiihauraa
“Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Semua Tentang Wirausaha yang diselenggarakan oleh Suzie Icus dan Siswa Wirausaha”
Wah Yasa cakep masih muda sudah memiliki usaha.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusHmm.. Yasa ya namanya.... *catet*
BalasHapusAku kadang jg suka gitu. Semangat, eh kendor lagi. Kayanya emang kudu ada yg motivasiin terus dari orang lain -_-hhhhh
Kalo jualan gitu gitu, sebenernya aku pernah sih dari jaman SMP. Tadi entahlah. Kadang ku merasa kaga cocok jualan. Ngga enakan soalnya orangnya -_- Ngga enak nagih bzzz
Semangat, Muthi!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusIkut mungut semangat dari sini. Semoga nggak nyerah jadi pengusaha
BalasHapusHai Muthi, kerennya ya anak muda dengan pemikiran begini. Saya juga suka quote yang ini: "Biarlah kuhabiskan masa mudaku dengan perjuangan agar kelak dimasa tua aku sudah bisa menikmati hasilnya. Karna aku yakin, usaha tak kan pernah mengkhianati hasil.”
BalasHapusKarena banyak terbukti mereka yang sukses itu, masa mudanya didedikasikan untuk membangun masa tuanya.
Selamat menggandakan usaha dan doanya ya :)
Usaha tak kan pernah mengkhianati hasil
BalasHapusKalimat Muthi ini keren, emang bener kok gak ada usaha yang sia-sia, even belum menghasilkan pun, pasti sebenarnya sudah ada hasil yang tak tampak, yaitu pengalaman. Semoga terwujud yaa biar bisa berwirausaha :)
semoga berhasil ya. saya mau juga menginspirasi anak, supayabisa wirausaha sejak dini
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusanak-anak muda yang penuh asa :)
BalasHapusKalimatnya mengisnpirasi sekaligus menampar ya, mumpung masih muda, habisin jalah gagal. Iyaa, nanti kalo udah tua tinggal nikmatin sukses. Sip
BalasHapushai mut yuk semangat berwirausaha.. iy yasa keren banget, pernah ngobrol bareng...
BalasHapussukses ya mut
makasih ud ikut GA nya:)