#MondayClass : Type Of Shot
Haaay, Assalamua’laikum. selamat berhari Senin ya, semoga harinya produktif.
Minggu-minggu ini melelahkan, soalnya lagi Deadline majalah LPM Gagasan edisi
100. Baru bener-bener ngerasa terlibat banget di edisi ini. Ternyata gini toh.
Bolak-balik buat nemuin narasumber, ngedit-ngedit tulisan yang udah masuk,
dimarahin narasumber, banyak deh pengalaman luar biasa!
Lelah
sih, tapi rasanya menyenangkan. Menantang. Jadi bisa ngenilai dan ngukur diri
juga, aku kurangnya dimana, apa yang harus aku perbaiki, dan lain sebagainya.
Tugas-tugas kuliah juga udah mulai numpuk, walau deadlinenya masih lama. Aku
sih pengennya ngerjain secepat mungkin, biar nggak kepepet deadline dan
hasilnya bisa maksimal. Tugas-tugas semester ini WAW banget, hampir semuanya
disuruh bikin video, asyik :D
Kebanyakan
curhat ya? Hihi. Nah di #MondayClass kali ini, aku bakal sedikit ngebahas
tentang Type of shot. Tau #MondayClass kan? Kalau nggak tau bisa baca disini.
Type of shot bisa disebut juga sebagai pembingkain gambar. Misalnya nih dilayar
televisi kita, kita dapat ngelihat pemandangan pantai atau deretan
gedung-gedung pencakar alam. Sedangkan di scene yang lainnya, kita Cuma bisa
ngelihat wajah si pemainnya saja. Itu yang dinamakan type of shot.
Extreme Long Shot
Extreme Long Shot
Extreme
long shot atau biasa didalam penulisan scenario disebut E.L.S ini membuat
gambar terlihat sangat luas. Sedangkan untuk obyek manusianya itu kecil, tetapi
dari ujung kaki sampai ujung kepala terlihat. Extreme long shot ini biasa juga
disebut dengan establishing shot. Untuk lensa yang digunakan itu biasanya
adalah wide angle atau sudut paling lebar.
Long
Shot ini tidak selebar Extreme Long Shot, tapi obyek manusianya tetap terlihat
dari ujung kepala sampai ujung kaki. Didalam Long Shot atau biasa disebut L.S
bisa menyampaikan lokasi dan tokoh yang ada pada gambar. Artinya, tokoh utama
dan tokoh-tokoh pendukung sudah bisa diperkenalkan, tetapi tetap dengan
menampilkan latar belakang sosial dan geografis.
Medium Long Shot
Medium Long Shot
Mediaum
Long Shot atau biasa disebut M.L.S saat penulisan scenario, digunakan untuk
mengambil gambar atau shot yang memperlihatkan seseorang atau karakter dengan
lebih besar atau dekat. Biasanya itu dari atas kepala sampai lutut. Frame M.L.S
juga bisa digunakan untuk menampilkan beberapa orang. Jadi M.L.S berfungsi
untuk menjelaskan poin who, when, dan where.
Medium Shot
Medium
Shot atau M.S digunakan untuk menampilkan gambar karakter dari ujung kepala
sampai pinggang. Shot ini menerangkan lebih detail tentang siapa tokohnya dan
bagaimana karakter tokoh tersebut. Di Medium Shot ini, penonton sudah dapat
melihat warna baju si tokoh, ekspresi wajah tokoh, apakah tokoh membawa tas
atau tidak.
Close UP
Close Up
Close
Up atau C.U menampilkan gambar karakter dari atas kepala sampai dada. Pada
framing ini, background hanya terlihat sedikit. C.U memperlihatkan secara jelas
ekspresi karakter, beserta emosi yang diucapkan dalam dialog atau yang tidak
diucapkan.
Big Close UP
Big
Close Up atau B.C.U memperlihatkan gambar karakter dari ujung kepala sampai
dagu. Type of shot ini memberikan informasi kepada penonton mengenai emosi yang
dalam, baik kegembiraan, kelucuan, kesedihan, ketakutan, dan sebagaimananya.
Big Close UP menjelaskan poin how atau bagaimana tokoh yang ditampilkan.
Extreme Close Up
Extreme Close Up
Extreme
Close Up atau E.C.U sangat padat atau dekat. Misalnya framing kedua mata,
jari-jari tangan, atau ujung laras pistol. Shot type ini sangat impresif dan
ekspresif, di luar realita, tapi biasanya disukai penonton.
Itu
dia tujuh type of shot yang bisa digunakan untuk mengambil photo atau membuat
video. Saat shooting pun, type-type ini juga dipakai seperti halnya kaya yang
di UMRI kemaren, dimana si pengarahnya saat shooting talkshow mengatakan : “Kamera
tiga, extreme long shot ke pemain A”. Gitu-gitu deh pokokny :D
Pas
kemaren aku posting entry Meet Najwa Shihab, ada
mbak Adriana Dian yang komen kalau yang ngasih-ngasih arahan itu nama
profesinya Floor Director. Makasih mbak Adriana hehe ;))
Untuk
penjelasan dari type of shot diatas, aku baca dari buku ‘Bikin video dengan
kamera DSLR rasa Hollywood, bujet kaki lima’ karya Ensadi Santoso. Sedangkan
untuk photo-photonya, itu teman aku si Azizah Syahrofa Limbong atau biasa
disapa Ijah dan lokasi pengambilan dibelakang sekre LPM Gagasan. Aku yang
ngambil photonya dengan kamera hp. Maklumin ya kalau masih banyak kekurangan,
aku juga masih belajar ini. Kalau ada kesalahan, bisa banget diingetin.
Oke
deh segini dulu, salam sayang, @muthiiihauraa
Selasa,
22 Maret 2016. 08.39 WIB.
Nggak ada yang salah dari fotonya, malah informatif banget, cuma itu udah ijin belon ama si Azizah :D
BalasHapussyudaaah mbak. justru yang bersangkutan
Hapusmalah senang haha
oh macem-macem yah..
BalasHapusbaru tau pas baca ini.
hmmm... bagus nih posnya.
makasi yaa :D
Hapusyang bersangkutan malah seneng, huuu, seru ya ngebahas hal kayak gini, makasih
BalasHapussalam,
kesya