[Sosok] : Naqiyyah Syam
Semua
orang tau kunci sukses, tapi tak semua orang bisa sukses. Kenapa? Karna hanya
sepersekian kecil saja orang-orang yang mau bertahan dalam menjalani
kunci-kunci itu. Hidup itu adalah proses. Proses untuk mewujudkan apa yang
diimpikan. Nggak ada sebuah proses yang instan.
Begitu
juga mungkin bagi seorang Naqiyyah Syam. Pasti ada proses dan air mata yang ia
lalui hingga bisa seperti saat ini, dan aku tau semua prose situ nggak mudah,
tapi bukan berarti nggak bisa kan?
Aku
biasa menyapanya dengan panggilan Mbak Naqi. Kami sama-sama berada di Arisan
Link kelompok III. Awalnya tak banyak yang aku ketahui tentang mbak yang
memiliki tiga anak ini, tapi setelah berkunjung ke blognya, aku jadi kagum
terhadap sosoknya. Mbak Naqi sosok yang inspiratif menurutku. Ia rela resign
dari pekerjaannya sebagai guru untuk menjadi fulltime mother, hal yang jarang
sekali aku temukan saat ini. Jika nanti aku udah menikah, aku pun ingin menjadi
fulltime mother dan fulltime writer seperti dirinya. Bisa emangnya Mut? Kita liat aja nanti ;))
Pas
aku ngepo-ngepoin blog yang didominasi warna putih dan tosca milik mbak Naqi
itu, aku baru tau kalau si mbak ini dulunya kepengen bercita-cita jadi wartawan
dan saat kuliah tergabung dalam wartawan kampus. Wah, Mbak Naqi anak LPM dong? Sama
aku juga mbak dan juga kepengen jadi wartawan, tapi untuk kedepannya belum tau
juga. Hehe.
Yang
kerennya, mbak Naqi ini udah punya 35 antologi yang salah satu judulnya itu
‘Bersandarlah pada Allah semata’. Mbak Naqi juga memilliki satu buku solo dan
satu buku duet. Ngerasa ketampar banget akunya. Mbak Naqi yang mengurus tiga
anak saja mampu menghasilkan karya sebanyak itu, sedangkan aku? Nulispun kadang
malas-malasan. -___-
Jadi
penasaran dengan cara mbak Naqi membagi waktunya. Oh ya, awalnya aku fikir nama
Naqiyyah Syam itu beneran nama mbak Naqi, tapi ternyata nggak. Naqiyyah Syam
itu hanya sebatas nama pena, sedangkan nama aslinya Sri Rahayu yang biasa
disapa Yayuk. Pas tau tentang fakta ini, sempat kaget juga aku.
Di
salah satu entry blognya yang berjudul ’10 tips jadi penulis cerpen’, Mbak Naqi
menjabarkan tips-tips menulis cerpen dengan kalimat yang mudah dibaca dan
dicerna. Penasaran nggak dengan 10 tips menulis cerpen ala Mbak Naqi? Oke deh
aku tulisin poin-poinnya, check this out :
Pertama,
menulis itu harus ada minat. Kedua,
rajinlah membaca. Ketiga, mulailah
dengan menulis cerpen singkat. Yang keempat,
latihan menulis dengan metode ‘plagiat’. Kelima, teori dalam pelajaran bahasa tetap penting. Keenam, segera catat inspirasi yang
terlintas.
Ketujuh,
pelajari karakter teman di sekitarmu. Kedelapan,
buatlah kerangka cerita. Kesembilan,
latihan menulis dialog. Dan yang kesepuluh,
bimbingan langsung kepada penulis. Untuk ulasan-ulasan yang lebih jelasnya
tentang 10 poin jadi penulis cerpen itu, mampir aja di blognya Mbak Naqi di naqiyyahsyam.com
;))
Blog
mbak Naqi juga memiliki label parenting dan update banget. Aku suka bacanya,
walaupun aku belum berkeluarga dan punya anak. Hitung-hitung persiapan untuk
berumah tangga nanti nggak ada salahnya kan? Umur masih 20 tahun udah mikirin nikah, Mut? Nggak ada salahnya kan
siap-siap dan belajar dari sekarang. Aku pernah baca sebuah tulisan yang
kira-kira isinya seperti ini : “Menjadi seorang ibu yang hebat itu bukan
didapat dengan instan. Nggak ada sekolah yang mengajarinya. Makanya setiap
perempuan alangkah bagusnya mulai mempersiapkan diri sedini mungkin. Bukankah
dari rahim ibu yang hebat akan lahir penerus-penerus yang hebat juga?”
Kira-kira
kurang lebih gitulah kata-katanya. Jadi nggak ada salahnya kan mulai belajar?
Entah sejak kapan aku udah mulai suka ngebaca blog emak-emak yang ngebahas
tentang paranteng, bahkan ada juga yang sampai aku salin dicatatan khusus. Dan
ternyata di blog Mbak Naqi pun lengkap tentang parenting. Makasih ya mbak :D Akupun
ingin mengurus anakku dengan baik nantinya. =D
Penasaran
dengan mbak Naqi? Bisa mampir ke blognya di naqiyyahsyam.com dan twitternya di
@Naqiyyah_Syam. Kalau facebook mbak Naqi nggak usah di add, soalnya udah full.
:D Oke deh segini dulu, mau siap-siap kekampus. Salam sayang, @muthiiihauraa.
Rabu,
13 April 2016. 12.43 WIB.
Terima kasih ulasannya, wah sama-sama suka dunia jurnalistik ya? Asyik doong. Ayo semangat terus
BalasHapussama-sama mbak Naqiii =D Iya suka dunia jurnalistik hehe
Hapus“Menjadi seorang ibu yang hebat itu bukan didapat dengan instan. Nggak ada sekolah yang mengajarinya. Makanya setiap perempuan alangkah bagusnya mulai mempersiapkan diri sedini mungkin. Bukankah dari rahim ibu yang hebat akan lahir penerus-penerus yang hebat juga?”
BalasHapuswehheee setuju mbak...
mski masih otewe 21 tapi, ga ada salahnya belajar tentang parenting, hhee
iyaa walaupun masih otw 21 gpp kan belajar mbak hehe
Hapussemangat terus
BalasHapusmakasi =D
HapusDirimu juga rajin deh..nyalin di buku info yg didapat dari blog
BalasHapusBiar ingat mbak Ade hehe :D
HapusMuthi pinjan dong kunci suksesnya
BalasHapusulasan ttg Mba Naqinya keren deh, sama kerennya ama penulisnya
Gak boleh pinjam mbak haha :p
Hapusmakasi mbak Mildaaaaaa :D
sblm hamil kudu persiapan biar anaknya top
BalasHapus