[Sosok] : Ade Anita
Hidup
tak pernah peduli tentang kita. Tak pernah ingin tau disaat kita ingin berhenti
sejenak. Hidup akan terus berlanjut, sekencang apapun kita berteriak meminta
berhenti atau meneriakkan kata tunggu. Hidup akan terus bergulir, siap atau
tidak, terima atau tidak, dan orang-orang yang benar-benar strong yang mampu
bertahan.
Setiap
orang dalam hidup ini, memiliki
masalahnya sendiri, tapi tergantung bagaimana orang itu menyikapi masalah
tersebut. Begitupun bagi penderita Disleksia. Disleksia adalah sebuah penyakit
yang dimana para penderitanya kesulitan dalam mengikuti pelajaran berhitung,
membaca, dan menulis.
Tetapi
ada penderita Disleksia yang mampu berprestasi ditengah kekurangannya dan ada
pula yang tidak. Aku mengenal salah seorang penderita Disleksia yang
berprestasi, namanya Ade Anita atau yang biasa aku sapa, mbak Ade. Memang aku
belum pernah bertemu dengannya didunia nyata, tapi dari tulisannya dan cerita
orang tentang dirinya, aku bisa menyimpulkan bahwa mbak Ade adalah sosok yang humble,
jail, dan optimis.
Mbak
Ade yang memiliki blog beralamat di www.adeanita.com
ini memiliki prestasi luar biasa, tidak hanya melalui media blog, tapi juga
lewat media buku. Mbak Ade sudah memiliki 20 buku antologi, 2 buku solo, 2 buku
non fiksi yan ditulis bareng sang suami, dan beberapa karyanya dimuat dimedia.
Luar biasa bukan? ditengah keterbatasannya sebagai penyandang Disleksia, mbak
Ade justru bisa membuktikan bahwa dirinya tetap dapat berkarya.
(Baca juga : Nurmalasari, Muna Sungkar,
Ernawati Lilys, Naqiyyah Syam, EniMartini, Evrina Budiastuti )
Selain
itu, ditengah kesibukannya sebagai ibu dari tiga anak (sebenarnya enam) yang
beranjak dewasa, mbak Ade masih memiliki waktu untuk berkarya. Seharusnya ini
jadi cambukan buat aku. Aku yang masih sendiri, masih kuliah, tapi karyanya
masih nihil. Ah Mut-Mut, kemana aja?
Nggak malu apa? Sadar sih kalau aku masih kebanyakan malasnya ketimbang
rajinnya. Sadar sih aku lebih banyak gunain waktu untuk hal-hal yang tidak
sebagaimana mestinya.
Mbak Ade
Okelah,
nggak ada gunanya ngeluh-ngeluh Mut, saatnya berbenah diri, apalagi udah umur
21! Kembali ke mbak Ade nih, blog mbak Ade itu keren. Dengar-dengar sih dari
cerita-cerita di grub WhatsUp, tahun lalu, mbak Ade bisa dapetin penghasilan
jutaan lewat blog. Duh, aku kapan? Haha!
Ini
beberapa prestasi mbak Ade dalam dunia perbloggeran, check this out :
50
besar Srikandi Blogger versi Kumpulan Emak Blogger Tahun 2014, 10 besar tulisan
favorit dalam lomba blog Tempat makan
yang diadakan oleh BPI Street Directory 2012, Pemenang Utama di lomba blog
kisah-kisah Ramadhan yang diadakan oleh Pojok Pulsa tahun 2012, Pemenang 1
kontes menulis ‘Blog sebagai Media Informasi HIV dan AIDS’ 2012,.
Juara
3 lomba 8 mingu nonstop ngeblog bersama anging mamiri tahun 2013, First runner
up lomba blog #antimiras 2013 yang diadakan oleh Gerakan Nasional Anti Miras,
Juara Favorit lomba blog tentang Museum Nasional 2014, dan Juara 2 lomba blog
iB blog competition 2015 periode 2, 2015, yang diadakan oleh Aku Cinta Keuangan
Syariah.
Keren
ya mbak Ade, aku juga sempat nih sedikit ngewawancarai mbak Ade, check this out
:
Sejak kapan mbak aktif ngeblog?
Aku
ngeblog aktif sejak tahun 2012. Aktif dalam arti nulis lalu di share dengan
setting untuk public. Sedankan keberadaan blogku sendiri itu sejak tahun 2008.
Tapi ya itu, Cuma diperlakukan sebagai eksternal harddisk aja buat notebookku.
Jadi semacam cloud memory.
Bagaimana awal mulanya proses
menghasilkan postingan untuk blog mbak Ade?
Sebuah
postingan bisa tercipta di blogku ya berawal dari ide. Aku suka liat dan
mengamati macam-macam, dari situ tercetus ide tulisan. Tapi nggak langsung jadi
tulisan, Cuma sebatas ide. Lalu aku ikat dengan buat atau cari foto yang
terkait untuk menguatkan ceritaku. Kadang, aku gambar sendiri ilustrasinya.
Setelah itu baru aku browsing data yang mendukung tulisanku. Baru setelah itu
aku nulis postingan. Jadi bisa dibilang nulis postingan itu cepat, ½ jam udah
selesai. Tapi persiapannya yang lama.
Gimana cara dapetin job review ala
mbak Ade?
1. Gabung
dengan komunitas, karna disana sering muncul penawaran.
2. Sering
update blog, lalu share di semua akun mendsos yang dimiliki.
3. Tulis
e-mail kita di blog.
4. Bangun
networking dengan banyak orang, karna kita nggak pernah tau dari pintu mana
rezeki kita akan datang.
Job pertama lewat blog yang mbak
dapetin dan gimana rasanya?
Job
pertama yang aku dapat itu dari olshop Z, berupa voucher. Dan itu seneng banget
rasanya. Terus setelah beberapa kali di kontak ulang ama Z, lalu tiba-tiba
datang olshop L, dan kali ini mereka ngasih harga yang lebih mahal dari Z. wah
tambah seneng. Abis itu iseng pas L datang lagi, aku minta naikin, eh dikasi.
Terus pas Z datang juga, aku minta naikin juga, eh dikasi juga. Lalu nggak
lama, tiba-tiba aja e-mailku banyak penawaran. Wah asik, dan makin Berjaya
setelah ada brand besar yang hubungi dan kasi nominal jutaan. Wah girang
lompat-lompat. Akhirnya aku mulai kecanduan ngeblog.
Mbak Ade dan suami
Lebih suka nulis naskah buku atau
nulis blog?
Aku
suka keduanya, aku suka nulis buku dan juga ngeblog. Bikin buku bisa nulis
tanpa batas halaman, neblog asik buat nulis pendek.
Gimana?
Gimana? Mbak Ade luar biasa bukan? untuk kenal mbak Ade lebih dekat bisa follow
twitter dan instagramnya di @ADEANITA4.
Satu
hal yang dapat aku ambil pelajaran adalah bahwa kekurangin diri bukanlah
penghambat untuk sukses. Asal mau berusaha dan punya hati yang pantang
menyerah. Allah nggak akan ngerubah suatu kaum, kecuali kaum itu ngerubah
dirinya sendiri. Selamat berbenah diri dan selamat menjalankan ibadah puasa.
Mohon maaf dari aku sebesar-besarnya. Salam sayan, @muthiiihauraa.
Jum’at,
3 Juni 2016. 10.17 WIB.
yang nulis ama yang ditulis emang keren
BalasHapushaha makasi mbak Mil :D
HapusMakasih Muthi.... dirimu gak kalah hebat.malah lebih
BalasHapusamiin, mudah-mudahan aja mbak. makasi mbak :))
HapusDisleksia itu kayak yang diperankan tokoh Ihsan dalam film Tare Zamen Par kan ya.. dari nonton film it saya berkesimpulan kalau disleksia bukan kekurangan tapi kelebihan. Ihsan dalam film Tare Zamen Par punya imajinasi tinggi, orangnya kreatif. Hanya ketika belajar baca tulis dan berhitung ia harus diajarkan dengan cara berbeda dari anak pada umumnya, caranya harus unik dan kreatif pula. Banyak tokoh-tokoh dunia seperti Albert Ainston dan Leonardo Davinci yang ternyata penyandang disleksia. Anak disleksia bisa jadi jenius ketika pandai mendidiknya. Salut buat mbak Ade Anita.. semoga sukses dek Muthi :)
BalasHapusiyaa kaya yang diperankan si Ihsan. aku nangis nonton ituu. berarti tergantung individu masing-masing ya mbak. amin, makasi ya mbak :))
HapusKeren banget ulasannya, jadi banyak dapat hikmah. Mbk Ade isnpiratif ya
BalasHapus