Patuah Bang Hafiz
Assalamua’laikum.
Gimana kabarnya? Hari ini sempat rada kesal dengan Adrial, masalahnya, aku dan
Adrial dapat job dari pak Ardimus. Pak Ardimus ini orang kemahasiswaan yang
dulunya pernah menjabat sebagai pimpinan redaksinya Gagasan.
Job
kami lumayan sederhana, Cuma disuruh buat slide presentasi yang menarik. Aku
bagi tugas dengan Adrial. Aku bagian nyari kata-kata dan ilustrasi yang menarik
plus sesuai dengan isi tulisan. Sedangkan Adrial bagian bikin slide
presentasinya. Awalnya janjian ngasihin tugas ini hari Senin, tapi Adrial nggak
ada kabar.
Kemaren
aku telponin dia, eh baru dibuatnya slide tu. Trus tadi habis dzuhur janjian
dengan Adrial buat ketemu pak Ardimus, tapi entah kenapa dia mendadak masuk.
Pengen nemuin pak Ardimus sendiri, tapi slidenya sama dia. Kesal jadinya!
Sekitaran
jam 3-an, barulah kami nemuin pak Ardimus. Surprise juga ngelihat slide yang
dia buat, bisa dibilang kerenlah. Pak Ardimuspun nampaknya puas. Walaupun
sering selisih paham juga dengan Adrial, tapi dia salah satu adik yang bisa
dipercaya untuk tugas-tugas. Good job, boy!
Sorenya,
aku; Ika; Ayu sharing-sharing seputar masalah organisasi dengan bang Hafiz.
Bang Hafiz ini senior kami diorganisasi, tapi udah nggak masuk kepengurusan
lagi. Sharing dengan bang Hafiz ini bikin nambah wawasan, abang tu orangnya
kritis. Aku kagum dengan kekritisannya.
Bang Hafiz
Selain
sharing masalah organisasi, bang Hafiz ngasih sedikit patuah-patuah kekami.
Penasaran dengan patuahnya bang Hafiz? Let’s check this out : Pertama, agar dapat berfikir kritis
itu, banyak-banyaklah membaca. Bacalah hal-hal yang berkaitan dengan bidang
yang kita sukai atau pengen kuasai.
Kalau
bang Hafiz, dia suka nulis berita, walau sering malasnya. Karna suka nulis
berita itu, bang Hafiz sering kali membaca berita-berita geotimes. Trus bang
Hafiz juga nyaranin kekami untuk membaca analisis masalah dari suatu kejadian,
lalu setelah itu coba tuliskan dengan bahasa sendiri. Istilah terkenalnya itu
ATM, Amati-Tiru-modifikasi.
Kedua,
jadilah seseorang yang punya prinsip. Bang Hafiz bilang, belajar dari siapapun
nggak ada masalah, tapi semua yang dipelajari itu jangan ditelan langsung gitu
aja. Harus di sharing sesuai kondisi. Jangan kata yang A ini diiyakan, trus
kata B itu diiyakan juga, punyailah prinsip dan pertahankan prinsip itu.
Yang
ketiga, hilangkan pikiran negative.
Semakin kamu berfikir negative, semakin muncul pemikiran itu. Belajarlah
berfikir positif. Pikiran negative itu menghambat proses maju kita. Kita jadi
nggak semangat untuk ngelakuin sesuatu karna pikiran negative itu. Nah, yang keempat, tetapkan target. Apapun yang
ingin dilakukan, tetapkan targetnya. Dengan adanya target, kita jadi semangat
untuk ngelakuin sesuatu. Termasuk dalam organisasi, tetapkan target apa yang
ingin dicapai.
Kalau
kita nggak punya target, apa yang kita lakuin itu bakal terasa capek. Nggak ada
kepuasan yang dirasa, datar gitu aja. Kelima,
fokuskan aja kediri sendiri. Kalau dalam organisasi kalian pengen nguasai
tulis-menulis, walaupun kalian bukan magang lagi dan punya jabatan, tetap aja
liputan dan menulis. Dampaknya tentu saja kediri kalian sendiri.
Focus
aja kediri sendiri. Kalau yang lain nggak mau liputan dan nulis, yang rugi
merekanya sendiri. Intinya focus aja kediri sendiri. Jadikan aja organisasi ini
wadah untuk kalian berkarya dalam bidang yang kalian sukai, apapun itu.
Yang
keenam, keluarlah dari zona nyaman! Kalau
zamannya Kak Wilna, kakak itu ngerjain tugasnya aja disekre. Disamping tugasnya
itu bahan liputan. Kalau kalian sekarang bentar-bentar pulang. Kalau ngantuk
langsung tidur. Lemah kali. Untuk mendapatkan sesuatu yang besar, mulailah
belajar keluar dari zona nyaman.
Mungkin
itu dulu patuah-patuah dari bang Hafiz. Sebenarnya masih banyak, tapi untuk
kali ini cukup segitu dulu. Ah, makin sadar kalau aku masih banyak kurangnya
dan target aku saat ini, aku ingin bisa lebih kritis dari bang Hafiz. Heey,
nggak ada salahnya kan? Ayo Mut, semangat!
Banyak
yang harus diperaiki. Banyak yang harus dipelajari. Semangat Mut semangat!
Karna usava tak kan pernah mengkhianati hasil. Oke segini dulu, salam sayang,
@muthihaura1
Kamis,
29 September 2016. 22.35 WIB.
Yes. zona nyaman bikin kita terlena.
BalasHapusBener banget tu kak, terkadang kita harus keluar dari zona nyaman untuk berkembang :))
HapusSharing yang sangat bermanfaat, makasih dek :)
BalasHapussama-sama mbak ;))
HapusSharing yang sangat bermanfaat, makasih dek :)
BalasHapusHihihi jadi inget jaman sekolah - kuliah males banget ikut2an organisasi. Karena kampus di Jatinangor, abis kuliah pengennya langsung pulang biar bisa leyeh2 XD
BalasHapusAh padahal ikut organisasi itu asik loh mbak. hihi. Tapi ssah juga ya kalau kampusnya pisah-pisah gitu. mbak di Unpad ya?
HapusTapi kalok kebanyakan gikut organisasi gimana cobak mbaginya
BalasHapusKalau kebanyakan pilih yang mau dan benar-benar ingin difokusin aja mas ;))
HapusSemangat ^^ petuahnya makasih yaaa.. Bang hafiz.. Eh neng muthi..hihi
BalasHapusAku suka juga nulis tapi bukan news banget :D biasanya memang perlu banyak baca :)
haha iya mbak, sama-sama. ;))
HapusAyo kita lebih banyak baca mbak ;))
Yeps, kadang zona aman bikin hidup jadi nggak kreatif. Tergantung kondisinya juga sih :D
BalasHapusSetuju banget tuh kak, semuanya kembali kekondisi masing-masing
HapusYess..!! Saya setuju sama petuahnya Bang Hafiz, terutama yang berprasangka baik. Soalnya saya juga lagi belajar itu, ^_^.
BalasHapushaha semangat belajarnya ya
Hapus