Mengatasi Anyang-anyangan dengan Uri-cran
“Rin, buruan keluar! Kebelet nih!” Ica mengedor-ngedor
pintu kamar mandi kos-an mereka dengan tidak sabaran. “Ih, tadi kan barusan
dari WC juga. Aku baru masuk ini!” Rini berujar dengan kesal. Pasalnya, Ica
udah terlalu sering bertingkah seperti ini saat dirinya sedang berada di kamar
mandi.
“Rin, please! Nggak tahan,” ujar Ica sembari meringis
dengan suara yang dibuat sesendu mungkin. Rini menghembuskan nafas kesal, lalu
meraih handuk yang baru beberapa menit lalu diletakkannya. Dengan tampang
dibuat sekesal mungkin, Rini keluar dari WC.
Tanpa merasa bersalah, Ica buru-buru masuk WC, membuat
Rini semakin kesal. “Besok suruh bapak kos bikin WC dua di kamar ini!” dengus
Rini.
Rini melangkahkan kakinya ketempat tidur. Niatnya untuk
berangkat kampus seketika buyar. Gadis itu lebih memilih meliburkan diri karna
rasa kesalnya. Rini meraih smartphonenya.
Sedang asik berselancar di timeline facebook-nya, Rini
tak sengaja meng-klik tautan tentang penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Awalnya gadis itu ingin segera mengklik tombol close, tapi entah kenapa ia malah
mulai membacanya.
“Sakit Rin,” Ica keluar dari WC dengan tampang kusut.
“Pas aku buang air kecil serasa sakit, Rin,” ujar Ica lagi. Rini menatap Ica.
Sedongkol apapun gadis berkulit putih itu kepada Ica, tetap baginya, Ica itu sahabat
terbaiknya.
“Ca, baca deh ini. Kok kayanya sama ciri-cirinya dengan
apa yang sedang kamu rasain.” Rini menyodorkan smartphonenya, tapi Ica hanya
menatap sekilas, lalu kemudian merebahkan dirinya keatas tempat tidur seakan
tak tertarik dengan apa yang diucapkan Rini.
Rini mendelik kesal. “Terserah deh!”
*@@@*
“Oo nggak papa itu ya. Bun? Cuma takut aja, soalnya udah
semingguan kaya gini,” Ica berujar ditelpon. Wanita di ujung telpon sanapun
menghibur Ica bahwa tak terjadi apa-apa dengan tubuh gadis itu. “Oke-oke bun. I
love you too. Waa’laikumsalam,” Ica menutup telpon, lalu kemudian merebahkan
tubuhnya diatas tempat tidur.
Baru saja memang dirinya menghubungi bundanya. Tentu
saja Ica khawatir dengan apa yang sedang ia alami. Mungkin ini pertama kalinya
bagi Ica ngerasain yang namanya bolak-balik ke kamar mandi untuk pipis, padahal
ia jarang minum. Dan yang bikin gadis itu kembali khawatir adalah volume air
pipisnya yang sedikit plus rasa sakit.
All is well.
Ica berucap di dalam hati, bersamaan dengan itu, Rini masuk ke kamar dengan
tentengan di tangannya. “Habis dari mana?” tanya Ica basa-basi.
“Nih beli somay, lagi kepengen banget. Mau nggak?” Rini
menuangkan somay yang dibelinya ke atas piring. Ica menggeleng pelan. “Tadi aku
nelpon bunda. Aku cerita soal aku yang sering banget keluar WC. Kata bunda
nggak apa-apa itu,” Ica malah bercerita.
Rini menyuapkan sepotong somay ke dalam mulutnya.
“Mending periksa deh, soalnya ciri-ciri yang kamu alami itu kaya ciri-ciri
penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).”
Mendengar penuturan Rini, Ica seketika terduduk dari
posisi tidurnya. Tatapan mata Ica langsung terfokus pada Rini. “Seriusan ih!”
“Iya loh. Aku baca di artikel kemaren. Kan kemaren udah
aku tunjukin artikelnya, kamunya aja yang nggak mau baca.”
“Jadi kemaren itu kamu mau ngelihatin artikel itu? Ih
kok nggak langsung bilang sih?” Ica berujar kesal, lalu kemudian meraih smartphonenya.
Rini hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. “Search aja
dengan judul ‘Anyang-anyanga’,”
“Gejala awal infeksi saluran kemih adalah mengalami
anyang-anyangan. Sedangkan gejala awal anyang-anyangan adalah: Hasrat
berlebihan untuk buang air kecil. Buang air kecil lebih sering, tapi dengan
volume sedikit-sedikit. Nyeri pada panggul jika terjadi pada wanita. Jika
terjadi pada pria, akan menimbulkan gejala nyeri pada anus. Rasa perih ketika
buang air kecil. Merasa lelah dan kurang sehat. Demam.” Mata Ica tertuju pada
layar smartphone-nya sambil membacakan informasi yang baru didapatnya.
“Tuh kan ciri-cirinya hampir sama dengan apa yang kamu
rasain.”
“Iya Rin. Duh gimana ini? Aku takut jadinya,” kata Ica.
Rini meneguk air putihnya, lalu kemudian berujar, “Kapan sempat? Entar aku
temenin ke dokter.”
“Enggak Rin. Aku gak mau ke dokter. Aku takut!”
“Terus gimana?” tanya Rini sedikit frustasi. Ica
menggeleng pasrah. Ada binar ketakutan di pancaran mata Ica. “Ya udah coba
searching di google cara mengatasi anyang-anyangan secara alami. Atau cari obat
herbal terkait anyang-anyangan.”
Ica mengangguk, lalu kemudian kembali berfokus menatap
layar laptopnya. “Rin, Infeksi saluran kemih terjadi jika bakteri menyerang
bagian tertentu dari sistem saluran kemih yang terdiri atas ginjal, ureter,
kandung kemih, dan uretra. Infeksi saluran kemih dibagi menjadi dua bagian.
Pertama, Infeksi saluran kemih bawah merupakan infeksi yan terjadi pada uretra
dan kandung kemih. Beberapa gejalanya yakni rasa selalu ingin buang air kecil.
Nyeri atau perih saat buang air kecil. Warna urin yang keruh, Bau urin yang
menyengat.” Ica menghembuskan nafas, lalu kembali melanjutkan bacaannya.
“Kedua, Infeksi saluran kemih atas
merupakan infeksi yang terjadi pada ureter dan ginjal. Gejalanya yakni nyeri
pada bagian selangkangan, mual, dan demam.”
Rini menatap Ica, lalu duduk disamping
gadis itu setelah meletakkan piring somaynya ke WC. “Penyebab anyang-anyangan
sebagai gelaja awal infeksi saluran kemih adalah bakteri Escherichia coli,
Chlamydia, alergi, kurang menjaga kebersihan, struktur organ intim yang tidak
normal, gangguang prostat, diabetes, dehidrasi, kehamilan, alat KB, menopause,
batu ginjal, dan sering menahan berkemih. Jika tidak segera ditangani,
anyang-anyangan dapat membawa resiko seperti kerusakan ginjal akibat infeksi
ginjal akut atau kronis, terutama pada anak-anak.”
“Ih tuh kan Rin serem! Aku nggak mau
baca lagi lah!” Ica meletakkan smartphonenya, lalu merebahkan tubuhnya ke atas
tempat tidur. “Pasti ada obatnya Ca! Setiap penyakit pasti ada obatnya.” Rini
menenangkan.
“Aku takut, Rin. Aku mau tidur aja dulu,
berharap ini semua hanya mimpi.” Ica memeluk bantal gulingnya sembari
memejamkan mata, padahal sebenarnya gadis itu sama sekali tak bisa terlelap. Kamu pasti kuat Ca. kamu pasti kuat. Rini
membatin.
*@@@*
“Kenapa sendu gitu?” Dilan menatap Ica.
Suasana kelas tengah ribut, pasalnya dosen bersangkutan tidak dapat hadir. Ica
menggeleng pelan dengan tatapan tak bersemangat.
“Kantin yuk? Aku traktir!” Dilan kembali
menawarkan opsi dan lagi-lagi Ica menjawab dengan gelengan. “Kenapa sih?” tanya
Dilan dengan gayanya yang seakan memaksa Ica untuk bercerita.
“Kayanya aku kena Infeksi Saluran
Kemih,” jawab Ica sekenanya. Dilan menatap Ica tanpa rasa kaget. “Kemaren kakak
sepupu aku pas lagi hamil juga kena itu, trus disarankan dokternya buat minum
Uri-cran.”
“Oh ya? Terus?” Ica mulai memandang
Dilan dengan tatapan tertarik.
“Coba aja minum Uri-cran, ibu hamil aja
dibolehin minum itu, apalagi kamu yang nggak hamil. Uri-cran berisi ekstrak
buah Cranberry yang dapat mengatasi anyang-anyangan. Cranberry (Vaccinium
oxycoccos) adalah tanaman jenis berry yang termasuk tanaman semak atau tanaman
yang biasanya tumbuh liar. Buah ini memiliki kadar vitamin C yang cukup tinggi.
Selain itu kaya serat makanan, mineral dan flavonoid, dan quercetin, sianidin,
peonidin, dan quercetin dan memiliki senyawa fitokimia, yaitu salah satu sumber
anti oksidan polifenol sehingga buah Cranberry sangat bermanfaat bagi kesehatan
jantung dan dapat mencegah penyakit yang berbahaya seperti kanker dan penyakit
jantung,” jelas Dilan panjang lebar.
Ica tersenyum sumbringah, lalu
mengangguk-angguk mendengar penjelasan Dilan. “Prive Uri-cran terdiri dari dua
varian. Pertama, Prive Uri-cran dalam bentuk kapsul mengandung 250 mg Ekstrak
cranberry dalam setiap kapsulnya. Bisa dikonsumsi 1-2 kapsul sehari. Dan varian
yang kedua, Prive uri-cran plus dalam bentuk sachet yang diseduh dengan air.
Mengandung 375 mg ekstrak cranberry plus probiotik dan Vit C. tiap boxnya
terdiri dari 15 sachet yang dosis pemakainnya 1-2 sachet setiap hari. Berkat
ekstrak cranberry-nya, bakteri E.coli tidak bisa menempel lagi ke saluran
kandung kemih dan mencegah terjadinya saluran kemih berulang.” Dilan kembali
menjelaskan.
“Nanti aku cari Uri-cran. Thanks banget
Dilan! I love you,” kata Ica sambil buru-buru meraih tasnya. Gadis itu ingin
segera pulang dan meminta Rini menemaninya untuk membeli Uri-cran. “Hah?”
“Maksudnya, aku cinta kamu sebagai
sahabat!” Ica buru-buru meralat kalimatnya, kemudian tersenyum dan berlalu
pergi. Padahal aku cinta kamu lebih dari
sahabat. Dilan membatin. ~
"Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog Uri-cran"
Waaah, asik ya punya teman yang pada peduli gitu, hihii
BalasHapusiya mbak asiik :D
HapusWah, aku kayanknya perlu stok ini ya, biar badan segar dan bebas anyang-anyangan nih
BalasHapusayo stok mbak, biar badan fit. aku juga pengen ngestok :D
HapusPaling sebel memang yaaa kalau kena anyang-anyangaaan
BalasHapussebel banget pasti mbak, kerjanya bolak balik wc mulu hehe
Hapus