Serba-serbi Dunia Kuliah
Haaay,
Assalamua’laikum. Sedang apa? Aaak rasanya senang banget bisa ketemu laptop
lagi. Bisa nulis lagi. Iya, jadi ceritanya sejak hari lebaran pertama kemaren,
aku bareng keluarga lebaran di kampung, Bangkinang. Senang? Tentu saja!
Tapi
ya gitu, signal nggak bagus banget. susah buka instargam, apalagi blog buat
blogwalking. Laptop juga nggak kebawa. Alhasil nggak ada nulis apa-apa. Asli
kangen. Rasanya tangan gatal pengen ngetik. Yang pasti, lebaran tahun ini
ngajarin aku banyak hal, salah satunya bahwa keluarga adalah segala-galanya.
Ramadhan
tahun ini juga, nenek sakit. Maklum umurnya udah 80-an. Kelakuan nenek kaya
anak kecil banget. Ternyata bener ya, diri kita bakal ngalamin dua fase masa
kecil, pertama masa kecil yang sebenarnya dan yang kedua masa kecil diumur tua.
Duh, kepanjangan intro kayanya, oke kembali ke judul.
Aku
ngikutin beberapa grub mahasiswa baru (maba) UIN Suska angkatan 2017. Niatnya
nggak pengen nimbrung, Cuma pengen jadi silent reader, mana tau ada yang bisa
diliput Gagasan. Tapi rata-rata isi di grub itu nggak penting banget,
kebanyakan senior-seniornya pada caper-baper nggak penting gimana gitu. Kalau
aku jadi adik-adik maba, langsung aku leave itu grub.
Trus
juga pertanyaan-pertanyaan dari adik-adik maba nggak dijawab dengan memuaskan.
Alhasil aku ikutan nimbrung bantuin ngejawab dengan harapan semoga mereka puas
dan ngerti. Sejak aku ikutan nimbrung ngejawab, banyak yang nanya di chat
personal ke aku. Jujur aja, capek juga ngejawabinnya satu-satu, akhirnya
terpikirlah buat postingan ini. Jadi aku ngerangkum semua jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Semoga membantu. Check this out:
SKS itu maksudnya gimana
sih?
Sebelumnya,
perlu diketahui kalau di UIN Suska ada delapan fakultas. Fakultas Pertanian dan
Peternakan (Fapertapet), Fakultas Ushluddin, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi
dan Sosial (Fekonsos), Fakultas Syariah dan Hukum (Fasih), Fakultas Dakwah dan
Komunikasi (FDK), Fakultas Sains dan Teknologi (Faste), dan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan (FTK). Masing-masing fakultas itu menerapkan kode etik yang hampir
sama. Sedangkan SKS itu jumlah mata
kuliah yang bisa diambil persemester. Kalau IP kamu tinggi, SKS yang dapat kamu
ambil juga banyak, begitu juga sebaliknya.
Rata-rata
SKS yang bisa diambil oleh maba adalah sekitar 20 sks, tapi semua itu
tergantung ketetapan fakultasnya masing-masing. Di UIN, tiap semester, SKS itu
sudah dipaketkan, jadi jangan takut nggak kebagian SKS. Asal IP kamu tinggi
plus ngisi iraise sesuai waktunya, kamu aman.
SKS
dapat diambil diawal semester dengan mengisi iraise. Biasanya di UIN akan
dikasih tau tanggal-tanggal pengisian iraise dan tiap fakultas berbeda.
IP IPK itu maksudnya
gimana?
Indeks
Prestasi (IP) itu adalah jumlah nilai yang kamu dapat dalam satu semester. IP
tertinggi itu didunia perkuliahan adalah 4,00. Sedangkan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) adalah jumlah keseluruhan IP kamu diseluruh semester yang sudah
dijalani. Usahakan IP kamu tinggi atau standar biar SKS yang kamu dapat juga sesuai
yang dipaketkan. Kalau IP kamu rendah, kemungkinan SKS yang kamu dapat akan
kecil dan berarti ada mata kuliah yang harus diulang ditahun berikutnya.
Agar
kamu bisa dapetin IP tinggi, salah satu tipsnya adalah kenali type dosen yang
mengajar dikelas kamu. Kamu bisa nanya type dosen ini kesenior-senior kamu di
fakultas. Nanti juga, masing-masing kamu akan diberikan satu orang Pembimbing
Akademik (PA). Manfaatkan PA ini dengan sebaik-baiknya. Kalau kamu ada masalah
di akademik, bisa curhat sama PA. Bisa juga minta informasi beasiswa ke PA.
Pokoknya jangan sia-siain PA, karna PA ini digaji diluar gaji dosen.
UKT tinggi, bisa gak
diturunin?
Untuk
tahun 2017 ini, golongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari satu sampai lima. UKT
tertinggi adalah golongan lima dengan uang spp kurang lebih 3 jutaan. Sedangkan
untuk UKT satu adalah 400 ribu. Di tahun 2014 sampai 2016, golongan UKT dari
satu sampai tiga. Jadi memang untuk tahun 2017 ini berbeda.
UKT
bisa diturunkan jika kamu mengajukan banding ke pihak rektorat. kamu bisa
menemui kepala bagian keuangan. Banding juga bisa diajukan lewat fakultas
masing-masing dan sistemnya tiap fakultas agak berbeda. Ngajuin banding untuk
penurunan UKT ini nggak mudah. Kadang bahkan udah ada yang ngajuin, tapi
UKT-nya nggak turun-turun juga. Ini memang menjadi permasalahan di UIN Suska
tiap tahunnya. Tapi tidak ada salahnya mencoba untuk mengajukan banding. Dan
lagi, hati-hati dalam pengisian borang UKT. Jika kedapatan yang diisi itu
adalah identitas bohong, konsekuensi yang akan kamu dapatkan adalah UKT kamu
naik ke golongan paling tinggi atau bisa juga dikeluarkan. Perlu diketahui
juga, generasi UKT itu adalah generasi yang bebas biaya kuliah selain biaya
yang sudah dibayarkan. Jadi hati-hati jika ada pihak kampus yang meminta pembayaran
diluar uang spp yang dibayarkan.
Di UIN ada gak penyetoran
ayat? Kapan disetornya?
Ada!
Dan tiap fakultas jadwal penyetorannya berbeda-beda. Tergantung kebijakan
fakultas masing-masing. Kalau di FDK, penyetoran ayat dilakukan saat setelah
seminar proposal (sempro) yang dinamakan kompre. Sedangkan di Fasih, setoran
ayat juz 30 disetor sebelum seminar profosal (sempro). Oiya, sempro dan kompre
ini adalah beberapa proses menuju skripsi.
Kadang
ada juga beberapa dosen yang menyuruh mahasiswanya menyetor ayat. Pokoknya
semua itu tergantung kebijakan fakultas masing-masing. Yang penting, kamu mesti
mulai ngapalin juz 30 sejak awal kuliah biar nggak keteteran nanti pas mau
skripsi.
PNDK itu apa sih?
Pendidikan
Nilai Dasar Keislaman (PNDK) hampir sama dengan Ospek. Di PNDK ini, kamu akan
dikenalkan tentang segala tetek bengek dunia UIN Suska, dari peraturan hingga
sistem. Di PNDK juga, akan ada pengenalan Unit Kegiatan Kampus/Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKK/UKM). UKK/UKM sejenis organisasi yang ada di UIN Suska. Ada
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gagasan, Pramuka, KSR, FKII Asy-Syams, Latah Tuah,
Kasimiah, Mapala, LDK Al Karomah, BEM UIN Suska, Koperasi Mahasiswa (Kopma),
Resimen Mahasiswa (Menwa), Suska Fm. Untuk PNDK universitas, panitianya itu
terdiri dari BEM UIN Suska dan beberapa perwakilan dari UKK/UKM.
Nanti
setelah PNDK Universitas, akan ada juga PNDK fakultas dan PNDK jurusan.
Tujuannya sama yakni untuk pengenalan. Selain organisasi besar di UIN Suska,
ada juga organisasi di fakultas masing-masing. Misalnya kaya di FDK, ada
sanggar Public Relations, komunikanews, Suska TV, Communicaty Of Film Academy
(COFA), dan Fokus. Selain itu diawal kamu masuk perkuliahan, akan ada orientasi
di perpustakaan universitas. Kamu harus ikuti agar dapat sertifikat. Sertifikat
ini berguna sebagai salah satu syarat skripsi. Gitu juga PNDK universitas, ada
juga sertifikatnya.
Gak pengen ikut organisasi
boleh gak?
What
ever! Itu terserah kamu. Kalau kamu mau jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah
pulang kuliah pulang, nggak usah ikutan organisasi. Kalau mau jadi mahasiswa
kura-kura alias kuliah rapat kuliah rapat ayo ikutan organisasi. Kalau aku
pribadi, aku nyaranin kamu buat ikutan organisasi. Ilmu dari ngedengerin dosen
itu Cuma sekitar 30 % yang didapat, selebihnya didapat dari organisasi.
Bagi
aku, rugi banget kalau Cuma jadi mahasiswa kupu-kupu. Percayalah, organisasi
ngajarin kamu banyak hal dan mepertemukan kamu dengan banyak orang hebat.
Organisasi juga bakal ngebentuk pribadi kamu. Pokoknya banyak deh manfaat organisasi.
Takut gara-gara organisasi IP jadi rendah? Selama aku kuliah, aku jarang nemuin
anak organisasi yang IP-nya rendah. Rata-rata mereka ber-IP tinggi. Kuliah itu
nggak harus pintar, tapi wajib pintar-pintar. Bedain ya pintar dengan
pintar-pintar.
Intinya,
organisasi nggak ganggu kuliah kamu, justru malah banyak nguntungin kamu.
Seriusan. Tapi itu semua juga tergantung bagaimana cara kamu membagi waktu.
Seimbangkan keduanya, jangan timbang salah satu, karna kita butuh keduanya.
Entar
ikutan organisasi malah keenakan dan nggak lulus-lulus kuliah lagi? Kata siapa?
Semua itu tergantung pada pribadi masing-masing. Anak organisasi mau lulus
cepat boleh, mau lulus lambat juga bukan masalah. Pengalaman dari senior-senior
aku yang udah lulus dan mereka anak organisasi, mereka bilang ‘Nggak usah lulus
cepat. Dunia kerja itu nggak enak. Lebih baik manfaatkan aja dulu masa
kuliahnya’.
Aku
pun berpikir begitu. Kalau Cuma ngejar lulus cepat mah banyak yang bisa, Cuma
yang aku pikirin, abis kuliah mau ngapain? Sedangkan skill masih minim. Link
juga belum banyak. Jadi kalau aku pribadi, aku masih ingin memanfaatkan status
mahasiswa ini dengan sebaik-baiknya buat ngasah skill, buat nyari link, buat
nambah pengalaman. Setidaknya Sembilan semester udah cukuplah, karna idealnya
mahasiswa lulus itu delapan semester. Intinya organisasi bukan penghalang.
Kaya mana sih cara
berpakain di UIN?
Di
UIN Suska ada kode etiknya dalam berpakain. Tapi ditiap fakultas ada yang
menerapkan dengan ketat kode etik itu, ada yang belum ketat. Salah satu cara
berpakain di kode etik adalah tidak memakai jins bagi cowok, tidak memakai baju
transparan bagi cewek, dan lain sebagainya.
Salah
satu fakultas yang menerapkan kode etik dengan ketat adalah Fasih dan FTK. Di
Fasih, kalau ngelanggar kode etik, KTM bisa ditahan. Sedangkan di
fakultas-fakultas lain ada yang tergantung dosen mata kuliahnya. Ada beberapa
dosen yang nggak suka lihat mahasiswanya pakai jins dan konsekuensinya
mahasiswa bersangkutan dikeluarkan dari kelas si dosen. Ingat loh, jatah libur
untuk setiap mata kuliah adalah empat. Jadi manfaatkan jatah libur yang empat
ini dengan sebaik-baiknya.
Cara bagi waktu antara
kuliah dengan organisasi?
Ini
mah tergantung pribadi masing-masing. Kalau aku sih ditiap harinya bikin
list-list yang harus dikerjain. Jadi sebelum tidur ngelist apa-apa saja yang
akan dikerjakan untuk keesokan harinya. Kalau sudah terlaksana, aku ceklis list
itu. Begitu disetiap harinya. Aku masukin dilist itu apa-apa saja hal yang
penting dikerjakan terlebih dahulu. Aku juga bukan type yang suka ngerjain
sesuatu menjelang deadline, bagi aku hal kaya gitu justru bikin apa yang
dikerjain nggak maksimal, jadi aku ngerjain tugas kuliah atau tugas organisasi
sebisa mungkin jauh-jauh hari sebelum deadline. Tapi itu semua kembali ke diri
masing-masing. Atur waktu sesuai gaya dirimu sendiri.
Mata kuliah apa saja yang
ada di FDK?
Secara
umum mata kuliah yang diajarin di FDK, terutama di Jurusan Ilmu Komunikasi
adalah Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Hadits, Ilmu Dakwah,
Metodelogi Studi Islam, Pancasila, Pengantar Ilmu Komunikasi, Psikologi Umum,
Civic Education, Dasar-dasar Penyiaran, Dasar-dasar Komputer, Fiqih, Pengantar
Jurnalistik, Pengantar Public Realtions, Sejarah Islam Asia Tenggara, Sistem
Sosial Budaya, Studi Al-Qur’an, Filsafat Ilmu, Fotografi, Retorika, Sistem
Ekonomi Indonesia, Sistem Hukum Indonesia, Teknik Kamera Video, Teknik
Wawancara Radio, Teknik Wawancara Televisi, Audio Editing, Komunikasi Bisnis,
Komunikasi Massa, Komunikasi Organisasi, Metode Penelitian, Psikologi
Komunikasi, Sejarah Peradaban Islam, Sosiologi Komunikasi, Statistik Sosial,
Teori Komunikasi, Video Editing, dan lain-lain. Banyak, capek ngetiknya :D
Yang
pasti, jika kamu ngambil jurusan Ilmu Komunikasi, nanti akan ada pembagian
konsentrasi di semester tiga. Konsentrasi yang bisa dipilih yakni broadcasting,
Public Relations, dan Jurnalistik. Setiap tahun proses seleksi
konsentrasi-konsentrasi ini berbeda-beda. Ada yang lewat wawancara, ada yang
hanya lewat mengis form, pokoknya tiap tahun beda. Yang penting kamu persiapkan
aja konsentrasi yang ingin kamu pilih dengan sebaik-baiknya. Maksudnya, jika
kamu ingin mengambil broadcasting, kamu juga harus tinggiin nilai Pengantar
Penyiaran kamu di semester awal kuliah.
Oke,
segini aja dulu ya. Sebenarnya masih banyak, tapi tangan sudah pegal-pegal.
Semoga bermanfaat. Kalau kamu masih ada yang nggak paham, udah jalanin aja
dulu, nanti lama kelamaan kamu akan ngerti dengan sendirinya. Oiya, kuliah itu
kaya kita ngendarai kapal. Kita nahkodanya, kita penentu arahnya. Jadi kalau
mau kapal itu selamat sampai tujuan, maka harus di ‘stel’ dengan
sebaik-baiknya. Gitu juga sebaliknya. Masa kuliah ini bukan masanya lagi kamu
bergantung pada orang. Belajar dan ngasah skill dengan sebaik-baiknya. Ayo
semangat suska muda!
Salam
sayang, @muthihaura1 (ig)
Kamis,
29 Juni 2017. 22.43 WIB.
Panam
sedang diguyur hujan.
Waaah bagus nih ada setoran ayat segala... :) aku trmasuk yg dulu dipaksa papa utk bisa hapalin juz 30. Sempet hapal pas smu, sampe kuliah sem 3 aku msh inget. Tp sjk pindah kuliah, jd jrg ulangin hapalan, skr lupa yg surah2 agak panjangnya :( .
BalasHapusBener mba, organisasi ga mrnghalangi kita kuliah kok. Itu mah tergantung mahasiswanya aja cara dia mengatur waktu, walopuuun aku juga punya beberapa teman yg keasyikan organisasi dan kuliahnya keteteran :p. Tp yg bisa selesai dengan hasil bgs, tp organisasi ttp jalan, juga banyak. Yg kita cari memang link networking sih dr organisasi ini :) ..
Aku dulu juga hapal pas SMA mbak, sekarang ilang apalannya ;'( Intinya tergantung individu kan mbak organisasi itu. Alangkah baiknya bisa diseimbangkan
Hapusoh pada nanya gitu ay, jaman aku kuliah sih mana ada spt ini ya krn dulu mah mana ada medsos
BalasHapusiyaa, aku juga awal-awal masuk gak ada yang beginian mbak haha
Hapusalhamdulillah saya udah lulus kuliah dan khatamyang beginian. Saya juga berasal dari kampus UIN AM dan ada beberapa hal yang sama seperti kampus UIN SUSKA mungkin sama-sama dibawah kemenag kali yah jadi peraturannya tidak jauh beda. Soal adab berpakaian memang udah jadi aturan khusu kampus UIN tapi yah itu kembali ke kebijakan fakultas dan dosennya karena berbeda-beda.
BalasHapusbagi saya antara kuliah dan organisasi sih kembai ke individu masing-masing karena tidak juga organisasi itu membuat semua orang tumbuh menjadi baik dan tidak semua pelajaran akan didapat di kelas. jadi itu semua dari ke pribadinya ingin memilih yang mana. tapi saya setuju dengan mbak yang penting bisa atur waktu, Insya Allah keduanya akan berjalan baik.
bener banget, semua kembali ke individu. bagusnya bisa nyeimbangkan antara organisasi dan kulah kan mas.
HapusBerat harus hafalan ayat gitu. Tapi keren!
BalasHapus'grup' atau 'grub' sih yang bener, ya? *buru-buru cek KBBI*
grub mbak hehe.
Hapusiyaaa berat, tp disitu justru tantangannya. hehe
Ada setor ayat? :" Dan kukira syarat kelulusan TOEFL tinggi itu sudah susah banget. Semangat ya mba merangkap mimin UIN hehe
BalasHapushaha dikampusku wajib mbaaak
Hapuskuliah itu nano nano 2, aku dulu pernah mau daftar di uin, tp jiper sm apalan al quran x,
BalasHapustapi kalau dijalani nggak bnikin jiper kok mas hehe
HapusEnak ya maba jaman sekarang. Apa-apa tinggal nanya di grup. Dulu aku masih jaman SMS. Kan malu kalo japri SMS ke senior hehe
BalasHapusTentang ikut organisasi, kalo kampusku ada aturan poinnya dan itu menentukan kelulusan. Misal kalau jadi ketua HMJ dapet poin 4. Jadi mahasiswa mau gak mau harus ikut kegiatan/organisasi biar bisa ngumpulin poin.
haha iyaa maba sekarang mah enaaak.
Hapusdikampusku ada beberapa fakultas yang juga nerapin poin.
Jurusannya beragam juga ya, yang paling mantap ada setoran ayat itu. Kereeen deh Muthi bisa menjadi bagian UIN, banyak prestasi juga
BalasHapushaha alhamdulillah ya mbak
Hapusjadi kangen dunia kampus abis baca ini. aih ketauan uda gak muda lagi.
BalasHapusAku termasuk anak yang (katanya) sih aktivis di kampus, tapi kemudian semester tiga ini bakal memilih fokus dulu di akademik karena katanya di semester ini akan super sibuk banget dengan kuliah lapangan :D
BalasHapusAku lagi berusaha untuk bisa dapat IP 4 nih ><
BalasHapussweetmacaroonbyalo.blogspot.com