Tentang Kamu

16.40 muthihaura 11 Comments




Malam ini entah kenapa aku ingin sekali menceritakan tentangmu. Tenang, aku memang sedang tidak sholat sehingga tidak ikut tarawih. Maaf untuk segala kelancanganku menuliskan tentang sosokmu disini. Maaf sudah menjadikan dirimu inspirasi dalam tulisanku.

Aku tak berharap kamu membacanya. Dan jikapun kamu membaca, mengingat kamu salah satu orang yang tau aku suka ngeblog, aku akan berpura-pura seakan kamu memang tidak membacanya. Aku hanya ingin menceritakanmu disini. Menceritakan tentang sosokmu dengan beribu tingkah anehmu. Tenang, aku tidak akan membuka jati dirimu sedikitpun. Atau hal-hal mengarah pada sesuatu yang membuat orang menangkap bahwa itu kamu. Kamu aman dalam tulisanku.

source: google

Ah seharusnya aku tak perlu menuliskan ini, mengingat umur kita bukan lagi remaja ingusan. Mengingat usia kita adalah 20-an, bukan lagi belasan. Tapi biarlah, biarlah tulisan ini akan menjadi kisah using yang kelak akan aku baca kembali. Salah satu part dibagian hidupku.


Kita mengenal sudah dua tahun lamanya. Entah apa sebutan yang pas untuk kita. Dekat? Nggak juga, mengingat kita selalu berantem tiap kali ketemu untuk hal-hal kecil sekalipun. Kamu dengan segala keras kepalamu dan aku dengan egoku. Kita selalu berbeda pendapat. Kamu akan selalu menentang setiap kata-kataku, begitupun aku.

Kamu bilang A, aku bilang Z. Jarang sekali kompak. Tapi makin kesini, aku nggak bisa bohong kalau aku sayang kamu. Aku sayang kamu dengan segala tingkah kamu, walau jujur saja, begitu banyak tingkah kamu yang kadang bikin sakit. Kamu seperti senang untuk selalu menyakitiku. Kamu selalu senang saat ngelihat aku kesal dengan segala tingkah polahmu, dan setelah itu kamu akan tersenyum puas.

Aku ingat saat awal-awal kita kenal, aku sering memanggilmu dengan panggilan ‘boy’. Ya, panggilan yang Cuma aku dan kamu yang tau. Tidak ada lelaki yang aku panggil seperti itu selain kamu. Itu panggilan special dariku untukmu, terserah kamu nanggepinnya gimana.

source: google

Makin hari kita kenal, kamu semakin usil. Kamu semakin jahil. Kamu selalu suka membuatku kesal. Kamu tau, aku sering menangis karna ulahmu. Lalu kemudian aku akan bertekad menjauhimu, tapi saat kamu datang lagi dengan wajah polos dan tawa khasmu, aku kemudian luluh lagi. Bodoh? Ya, bisa jadi.

Tapi dibalik semua itu, aku selalu merasa nyaman bersamamu. Aku merasa senang didekatmu. Saat kamu lagi nggak usil, kamu menjadi orang yang sangat menyenangkan bagiku. Kita sudah berbagi banyak cerita. Entah itu hal penting atau tidak. Kamu juga sering bilang cinta ke aku, tapi aku nggak pernah tau apakah itu serius atau tidak.

Ingat  penggalan chat ini?
Kamu: Yadeh, I love you haha
Aku: Kalau kamu yang ngomong gitu, aku nggak akan pernah percaya.
Kamu: Kamu memang tak pernah percaya sama aku, dari dulu pun gitu.

Ingat saat waktu itu kita pergi kesalah satu pusat belanja dan kesasar? Parahnya itu semua karna salahku yang tidak bisa menghapal jalan dengan baik. Aku merajuk, kamu berusaha sedikit menghibur. Kemudian, dengan tidak gantlemennya karna kamu kesal, kamu berjalan duluan didepanku. Kamu meninggalkanku. Kesal!

Aku hapal caramu membawa motor saat memboncengku. Kamu sering mendadak, kamu akan membawa motor dengan kecepatan tinggi. Aku takut menjalankan motor diantara bebatuan dan kamu dengan akan sengaja memilih jalan bebatuan itu saat memboncengku. Ya, tampaknya kamu terlalu senang membuat aku kesal.

Ingat nggak sepenggal pembicaraan kita diatas motor yang ini?
Kamu: Aku harum nggak?
Aku ngendusin punggung kamu. Aku: Nggak, asem malah.
Lalu kamu membawa motor dengan sangat pelan, membuat aku kesal dan memintamu untuk lebih cepat melajukan motornya. Kamu: Nggak, kamu bilang aku bau sih. Seumur-umur aku nggak pernah dibilang bau.
Astaga, kamu memang seperti anak-anak! Aku kembali merengek meminta melajukan motor, kamu tetap melambat, sampai akhirnya dijalanan sepi, kamu melajukan motor dengan selajunya. Hey, untung kita nggak kenapa-napa tau!

Kamu baik, aku tau. Kamu sering nganterin teman cewekmu pulang kampus. Kamu sering ngejemput teman cewekmu. Bahkan aku tau kalau kamu pernah ngucapin ‘good night nice dream’ kebeberapa cewek. So sweet ya ternyata kamu. Kamu bisa ngelakuin perempuan-perempuan lain dengan manis, tetapi kenapa dengan aku nggak bisa? kenapa dengan aku selalu bikin kesal?

Kamu sering bilang kalau aku cemburu, iya kamu benar, aku cemburu. Pernah saat itu kita lagi di parkiran fakultas dan sama-sama mau ngeluarin motor.
Aku: Helem kamu mana?
Kamu: Ada di kos *tuuuut*
Aku diam aja. Kamu: Ciee cemburu ciee.

Pernah juga dengan Pedenya kamu cerita kalau banyak cewek yang suka kamu. Narsis banget sih? -_- Terlalu banyak hal tentang kamu yang aku nggak bisa tulisin disini. Yang pasti aku senang kenal kamu. Terserah kamu nanggepin tulisan ini seperti apa, aku nggak peduli. Yang pasti aku hanya butuh kepastian, entah itu kepastian positif atau negative. Kalau kamu tak kunjung memberi kepastian, aku akan belajar melupakan semuanya dan belajar bersikap biasa-biasa aja terhadap kamu. Apapun itu, trimakasih telah memberi warna dalam hidupku.

Rabu, 7 Juni 2017. 21.25 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

11 komentar:

  1. Punya juga pengalaman yang sama pas sma,
    Jadi keinget hehe

    BalasHapus
  2. Mbaak kalo udah deket jadian aja, ntar ditikung orang heheeeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku cowok mbak, udah aku tembak dianya dari jauh-jauh hari, masalahnyaaku cewek hihi

      Hapus
  3. setuju sama atas gue, kalau udah deket dan nyaman ya jadian aja. daripada lama-lama ngegantung kan kasihan juga haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masalahnya aku cewek mas, bisanya cuma menunggu hehe

      Hapus
  4. Pada dasarnya perempuan memang butuh kepastian :)

    BalasHapus
  5. Dan gak suka digantungin, iya nggak? (--Nyambung komen atas saya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener bangeeet. emang jemuran digantung gantung hehe

      Hapus
    2. Pernah jemur cewe soalnya. Eh... haha. Tp gk akan terulang lg, insyallah. Amin... #kapok

      Hapus