Tentang Ditinggalkan dan Meninggalkan

11.43 muthihaura 2 Comments


Tentang Ditinggalkan dan Meninggalkan- Hari ini aku merasa sedih, sampai aku nangis sesegukan dan endingnya mata aku bengkak. Pasalnya remeh temeh mungkin bagi kalian, tapi tidak bagi aku. Jadi hari ini, aku nganterin dua adikku si Naila dan Dani ke pondok. Ya, mereka sudah mulai masuk pondok.

Rumah berlahan-lahan mulai kembali sepi, apalagi si bungsu Dani pun kini sudah di pondok. Sejak kecil, Dani udah bareng aku. Walau aku belum bisa jadi kakak yang baik baginya, tapi ternyata, kepergian dia ke pondok bikin aku nangis sesegukan. Aku sayang banget sama Dani. Sama semua adik-adikku juga pastinya, tapi si bungsu ini beda.

Sejak umi meninggal di 2012, Dani kami yang ngasuh. Masakin dia. Antar jemput dia. Nemenin dia tidur. Dengerin cerita dia. Sedih sedih sedih. Apalagi sebentar lagi, satu persatu adik-adikku juga akan pergi menjemput impian mereka masing-masing, mungkin bakal tinggal aku dan Intan.


Kamu tau bagaimana rasa sedihnya? Banget! Tapi, life must be go on. Hidup akan terus berjalan. Adik-adikku pada semangat berusaha menggapai impian mereka dan akupun harus begitu juga. Aku harus sukses. Aku harus bisa bahagiakan adik-adikku. Aku punya target di 2019 ini, aku harus bebas finansial. Aku harus sehat. Aku harus ini harus itu.

Dan saat ini, aku sedang ‘berjuang’. Aku sedang berada pada fase ‘menikmati’ proses. Semoga saja, karna aku yakin, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Ngomongin tentang perkara ditinggalkan dan meninggalkan, entah kenapa di usia 24 tahun ini membuatku baper. Aku ditinggalkan sahabat-sahabatku. Mereka sudah punya kehidupan masing-masing. Aku juga ditinggalkan adik-adikku. Mereka sedang berjuang untuk mewujudkan mimpi mereka sendiri.

Dan mungkin menurut mereka, aku juga sedang meninggalkan mereka. Ah, ternyata menjadi dewasa itu rumit ya. Menjadi perempuan berusia 24 tahun itu nggak mudah. Meringis mendengar angka 24.

Baca Juga: HELLO 24

Ah, ini memang hanya postingan galau. Tentang aku yang merasa ditinggalkan. Atau juga mungkin, aku yang meninggalkan. Setidaknya dengan menuliskan ini, aku jadi berasa lebih lega. Karna memang sudah masanya. Beginilah hidup. Nggak selamanya bisa berbarengan dengan orang-orang yang disayang.

anime sedih ditinggalkan
source: phontekno

Masing-masing sudah punya mimpi tersendiri. Masing-masing sudah ‘memilih’ jalannya sendiri. Tidak ada yang salah, karna setiap orang ada masanya, tiap masa ada orangnya. Mungkin yang tidak akan meninggalkan itu adalah pasangan, partner hidup. Beda kasus perkara meninggalkan dunia.

Ayo kembali semangat, Mut! Nggak ada gunanya sedih-sedih. Nggak ada gunanya galau-galau. Saatnya kembali menatap masa depan. Saatnya kembali berusaha menggapai impian. In syaa Allah, kamu bakal jadi orang sukses, Mut!

Jalani nikmati dan hadapi. Bismillah untuk semuanya. Jangan sia-siakan waktu lagi ya, Mut. Konsisten juga dengan semua target yang sedang berusaha diwujudkan. Fighting!

Hah, rasanya lumayan lega setelah mengeluarkan uneg-uneg ini. Salam sayang, @muthihaura_blog.
Minggu, 14 Juli 2019. 21.48 WIB

Baca Artikel Populer Lainnya

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Meninggalkan dan ditinggalkan itu lumrah sekali dalam hidup, especially dengan bertambahnya usia kita, masing-masing orang di sekitar kitapun akhirnya punya kehidupannya masing-masing :D nantinya circle kita akan mengecil, tapi bukan berarti kita benar-benar sendiri hehe ~ nggak apa-apa kalau sekarang ada di fase merasa sepi, nanti lama-lama pasti berakhir. Semangat ya!

    BalasHapus