www.muthihaura.com
– Siapa yang tidak mengenal Tanah Abang di Jakarta. Pasti pasar ini amat sangat
familiar ditelinga, kan? Meskipun kamu bukan warga Jakarta, pasar satu ini
tetap terkenal.
Aku asal Riau, denger Tanah Abang udah tau kalau ini
pasarnya Jakarta. Soalnya, di sinetron dan ftv-ftv, sering banget tuh nyebut dan
nyeritain soal Tanah Abang. Bahkan produksi FTV-nya di Tanah Abang haha.
Aku lansir dari Wikipedia, Pasar Tanah Abang merupakan
pusat perdagangan pakaian dan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pasar ini telah
ada sejak 1735.
 |
Suasana di Tanah Abang
|
www.muthihaura.com –
Pada 18 Februari 2023 lalu, tepatnya di hari Sabtu, aku dan pak suami pergi
main ke Kota Bogor. Tentu saja ide pak suami.
Salah satu yang bikin happy bareng pak suami ini
adalah, dia orangnya suka jalan-jalan. Jadi, kalau aku diajak jalan, ya oke-oke
aja. Malah ayok gitu haha.
Lagian, ini pertama kalinya aku ke Kota Bogor. Maklum,
aku baru sebulanan ini menetap di Jakarta Selatan. Perjalanan ke Kota Bogor ini
sendiri Cuma memakan waktu sejaman lebih naik kereta api.
Yap, naik kereta, jadi budgetnya lumayan terjangkau lah
ya hehe. Aku dan pak suami naik kereta di stasiun Duren Kalibata. Motor pak su
sendiri, ditinggal di parkiran stasiun.
Saat memasuki stasiun, jangan lupa bayar dengan e-money
ya. Untuk pembayarannya, perorang kurang lebih 3 ribuan. Jadi kalau berdua,
sekitar 6 ribuan. Ditambah parkir motor kena 9 ribuan. Totalnya 10 ribuan
lebih.
 |
Bareng pak su di Kota Bogor
|
www.muthihaura.com
– 11 Februari 2023 lalu, aku bareng pak su juga Ika, Faisal, Nizam, dan Ibal
main-main ke Kota Tua. Cerita bermula ketika Ika dan Faisal jauh-jauh dari
Tangerang untuk main ke kontrakan kami sekalian nganterin hadiah.
Ika dan Faisal nyampai kontrakan sekitar pukul satu
siangan dengan kondisi cuaca hujan reda hujan reda berulang kali. Selesai makan
di rumah, cerita-cerita, menjelang ashar, tercetuslah ide untuk menginjakkan
kaki ke Kota Tua.
Aku yang orang baru di Jakarta ini tentu saja excited. Aku
suka diajak menyambangi tempat baru dan hal-hal baru. Akhirnya selesai ashar,
kami berangkat.
Kota Tua sendiri terletak di Jalan Taman Fatahillah
no.1 Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Membutuhkan waktu kurang lebih
sejaman juga untuk tiba di Kota Tua dari kontrakanku di Jakarta Selatan.
Untuk sampai ke Kota Tua, kami menggunakan maps agar
nggak tersesat haha. Kota Tua sendiri juga dikenal dengan nama Old Batavia yang
sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
 |
Aku dan pak su di Kota Tua
|
Nyampai di Kota Tua, kami kudu bayar parkir terlebih
dahulu. Terus, ramai banget. Entah karna ini hari libur atau bagaimana, yang
pasti cukup ramai.
www.muthihaura.com
– Belum seminggu di Jakarta, adik tingkatku si Tika ngajak ke Monas. Tepatnya ditanggal
9 Februari lalu. Tika menjemputku ke kontrakan. Kami memang sama-sama bermukim
di Jakarta Selatan, walaupun lumayan jauh jarak rumah kami.
Kebetulan, saat itu Tika tengah libur kerja. Bermodal google
maps dan rintikan hujan tipis-tipis, kami berangkat. Ini pengalaman pertama aku
ke Monas, sementara Tika untuk kedua kalinya.
 |
Aku dan Tika
|
Kami parkir motor di dekat Stasiun Gambir. Kalau nggak
salah nama stasiunnya itu wkwk. Ternyata parkir kudu pakai e-money, sementara
aku nggak bawa dompet. E-moneynya tinggal di dompet wkwk.
www.muthihaura.com –
Aku resmi menjadi istri seorang Abdul Hanif Fani pada 23 Januari lalu. Ya, pada
tanggal tersebut, ia mengungkapkan janji setia. Mengikrarkan janji yang di
depan bapak penghulu dan juga semua keluarga.
Lalu, pada 5 Februari 2023 ini, aku ke Jakarta. Menyusul
suami untuk tinggal dan hidup bersama dirinya. Jakarta Selatan, sama sekali tak
pernah terpikir akan sampai dan tinggal di kota sebesar ini.
Kami ngontrak di kontrakan petak nan mungil. Kontrakan
ini dibandrol dengan harga Rp 1,5 juta perbulan. Jika harga segitu dibawa ke
Riau, mungkin kami akan mendapatkan kontrakan yang lumayan mewah, tapi
sayangnya ini Jakarta.
Meski mungil dan Cuma terdiri dari tiga petak, aku dan
suami berusaha membuatnya nyaman untuk kami tempati. Setiap malam sebelum
tidur, kami terbiasa untuk saling bercerita. Bercerita keseharian dan bahkan
hingga deep talk.
Tentu saja pembahasannya beragam. Mulai dari masa
depan, anak, dan lain sebagainya. Semalam, tepatnya 1 Maret, kami kembali deep
talk. Pembahasan kali ini lebih mendalam lagi ketimbang biasanya.
www.muthihaura.com
– Jakarta. Sama sekali tak pernah terbayangkan dihidupku untuk ‘tinggal’ di
kota sebesar Jakarta. Untuk melangkahkan kaki pun tidak. Jakarta dan Pulau Jawa
itu bagiku jauh banget. Sangat sangat jauh.
Bagi aku yang berasal dari kelas menengah ke bawah,
bertahan hidup di Riau dengan baik saja sudah Alhamdulillah. Apalagi aku anak
pertama dan memiliki lima orang adik. Kami yatim piatu. Jadi untuk meninggalkan
Riau dan adik-adik, rasanya sangat berat.
Sejak kecil hingga kuliah, aku masih stay di Pekanbaru.
Terlalu banyak hal yang menahan aku untuk tidak kemana-mana.
Saat kuliah baru aku bisa pergi ke beberapa tempat. Itupun
secara gratis karna aku tergabung dalam organisasi kampus, LPM Gagasan. Saat kuliah
juga ngerasain pertama kali naik pesawat ke Medan dan Yogyakarta secara gratis.
www.muthihaura.com –
Bagi seorang perempuan, terutama mungkin bagi aku, menerima lamaran seorang
laki-laki untuk menua bersama itu bukanlah hal yang mudah. Aku kerap kali
menjumpai beberapa ‘teman’ yang sebelum menikah si laki-lakinya sangat
perhatian, tapi setelah nikah beuh beda banget.
Jadi cenderung kasar dan lain sebagainya. Tentu hal
kaya gini bikin was-was kita sebagai perempuan. Masalahnya, seumur hidup kita
bakal barengan dengan dia.
Surga neraka kita terletak di dirinya. Entah kehidupan
rumah tangga kita itu akan menjadi surga atau bahkan neraka. Apalagi
mempertahankan biduk rumah tangga itu bukanlah hal yang mudah.
Tentu sebelum memutuskan menerima lamaran laki-laki,
ada banyak pertimbangan dibenak para perempuan. Nah, kali ini, aku bakal share
5 alasan aku menerima lamaran laki-laki bernama Hanif hingga kemudian menikah
pada 23 Januari lalu.