Menelaah jati diri
Hujan turun dengan sangat anggunnya dibumi
Pekanbaru. rintikannya membuatku bimbang dan sedikit galau. Delapan belas tahun
sudah aku hidup didunia ini. delapan belas tahun sudah aku menyesapi berbagai
macam rasa yang ada. Mala mini, mencoba sedikit merenung. Merenung dan berfikir
akan dibawa kemana hidup ini? akan bagaimana aku jadinya nanti? Apakah aku akan
dikenang dengan hal baik atau malah sebaliknya?
Aku tau dan sangat sadar karna hidup butuh
perjuangan. Aku sadar hidupku nggak mudah. Nggak ada yang peduli membuatku
harus terus berjalan dengan kedua kakiku sendiri. memori-memori masa-masa TK,
SD,SMP dan SMA terekam jelas dimemori otakku. Menayangkan berjuta-juta pristiwa
yang belum sempat kupahami makna demi maknanya.
Kadang terselip rasa iri saat melihat banyak teman
yang punya berjuta-juta prestasi yang membanggakan. Terselip dibenak sepatah
dan beberapa patah kata berupa pertanyaan. Terbayang wajah-wajah orang yang
sangat aku cintai yang ingin melihat kesuksesanku. Wajah almarhumah Umi, wajah
Abah, Nenek, Adik-adik dan keluarga besar.
Aku sadar, selama delapan belas tahun aku hidup apa
yang sudah aku kerjakan? Berapa banyak waktu yang tlah aku sia-siakan untuk
hal-hal yang percuma? Berapa tetes air mata luka yang kudapat? Hidupku nggak
mudah dan aku dituntut buat selalu berjuang. Aku tau itu, tapi berjuang
ngelawan diri sendiri yang susah. Ngelawan diri untuk tidak malas itu susah!
Tapi aku selalu berusaha untuk itu mulai hari ini karna aku yakin dapat
mencapai semua impianku dengan DUIT (Duit,Usaha,Ikhtiar,Tawakkal)
Insya Allah mulai hari ini aku akan berusaha untuk
benar-benar memperbaiki diri. aku ingin jadi orang yang berguna buat bangsa dan
aku nggak ingin dipandang sebelah mata lagi oleh orang-orang. Aku ingin
dianggap ada, bukan seolah-olah kehadiranku kasat mata. Mungkin sekarang nggak
ada yang menemaniku. Nggak ada yang peduli sama aku. nggak ada yang menopang
kaki ini disaat nge-down. Tapi aku
pastikan disaat umurku Sembilan belas tahun aku sudah mendapatkan mimpi-mimpiku
(Amiin.) dan mereka semua yang dulu meremehkanku pengen dekat denganku.
Malam ini ditemani sang hujan aku belajar menelaah
jati diri. belajar mengingat apa tujuan hidupku. Belajar untuk tidak cengeng
melawan hidup. belajar untuk pantang menyerah. Bahwa mulai hari ini aku akan
bersungguh-sungguh dalam mengejar cita-citaku. Please, help me Tuhan! I
know, tanpa bantuan-Mu aku nggak bisa apa-apa.
Mimpi itu didepan mata. Terbang mengawang-awang
dihadapanku seakan berharap aku segera menggapainya. Aku menjulurkan tanganku
untuk menggapainya tapi tak semudah pikiranku. Banyak banget hambatannya salah
satunya diriku sendiri yang langsung menyerah saat mimpi itu pertama kali
kugapai dan langsung gagal. I strong!
Always strong. My dreams come true =D Apa pun hambatannya bahwa aku nggak
bakal nyerah. Bahwa aku akan kembali bangun disaat aku jatuh. Bahwa aku akan
benar-benar berusaha menggapainya. Bahwa aku tidak akan menyianyiakan waktu
lagi. Jabah Ya Allah, please.
9 Agustus 2013, 21.30 WIB
Hari ke-dua lebaran tampa Umi
Salam cantik, @muthiiihauraa
wwaaahhh...muthii yaa... kunjungi blog aku juga ya mut di lailamqdds.blogspot.com
BalasHapusokeeeeh beb :*
BalasHapus