heem galau
Kutak
tau mengapa aku malu. Disetiap aku tau dia didekatku. Aku sesal bila dia tak
ada. Tak ingin jauh ku darinya. Ada rasa yang tak biasa. Yang boleh kurasa dan
tak mengapa. Mungkinkah ini pertanda aku jatuh cinta. Cintaku yang pertama. (Mikha
Tambayong)
Huuuaa. Galau galau sangat. Ya Allah,
aku tau ini salah. tapi susah buat menghilangkannya. Menghilangkan rasa ini.
Maafkan aku Ya Allah. ;(
Malam ini lagi-lagi aku ingat dia. Ingat
kakak itu. Aaaah. -__- semakin kuat aku buat ngecoba ngapus rasa ini, semakin
kuat rasa ini bersemayam dibenakku. Sepertinya aku benar-benar udah terjebak
dalam virusmu kak! Please aku ingin keluar!
Nggak enak rasanya mendam rasa ini.
Mendam rasa buat orang yang bahkan nganggap kita nggak ada dihidupnya. Yalah,
dia tak kenal kita pun. Sedih lagi. -__- mungkin seperti yang pernah aku
ibaratkan dulu bahwa kakak itu matahari dan aku hanya sebuah titik bintang yang
bersembunyi dikegelapan malam yang bahkan matahari pun tak tau kehadiran sang
bintang. Right?
Matahari dapat memancarkan sinarnya
kepada siapa saja, tapi dia tak pernah bisa memancarkan sinarnya untuk bintang.
Kenapa? Karna bintang tak pernah menampakkan dirinya dihadapan matahari.
Bintang hanya bersembunyi dan bersembunyi dikegelapan malam. Akh. ;(
Pengangum rahasia? Sebatas pengangum
rahasia lagi? Oh tentu saja! Aaa, kenapa aku bisa suka kamu si kak? Laila juga
suka kamu kak! Emang apa sih bagusnya kamu kak? Cuek nauzubillah banget.
Ngerokok iya! Hoby ngumpul-ngumpul nggak guna! Ngomong kadang rada kasar.
-__- Ganteng? Nggak juga! Manis? Iya!
Wibawa? Iya!
Aa, sebenarnya apa yang bikin aku suka
sama kamu kak? Apa? Biar aku bisa secepatnya ngilangin rasa ini. Sakit
mendamnya! O.o
Aaaahhhhhhhhhh, nggak enak. -__- please,
help me!
Kak, aku ada sesuatu buat kamu.
*nyodorin kertas* masih zaman pakai
gituan? Bodo!
Dilema
dalam ilusi
Menyesap
malam dalam rindu
Wajahmu
hadir dan kian hadir
Mengisi
benak yang sedang kosong
Naluri
menjerit
Inginkan
hati yang lebih
Sekuntum
lagu tentang cinta dan rindu
Temani
malam nan sepi
Inginku
gapai dirimu, namun terlalu tinggi
Berharap
dan berharap agar kamu menemukan
Setitik
debu diantara pasir
Ingin
kamu dan selalu ingin kamu
Salahkah?
Berharap diantara puing-puing kecil
Akh,
nanti akhirnya aku sadar
Rasa
itu akan menyakitiku
Itu puisi. Jelek ya? Yaaa, maklum lagi
galau. Jadi puisi anehnya menurut suasana hati. Itu buat kamu kak .
Haaaah, mulai besok ngecoba lupainnya.
(kalau bisa) pasti bias dan harus bisa!
Sekian dulu. Byeeee. :*
5 November 2013
0 komentar: