Selamat hari ibu, Umi ;*
Mungkin saat ini aku ingin bercerita
sedikit tentang sosok Umi. Sosok motivator dalam hidupku yang belum sempat aku
bahagiakan. Nama beliau Nurlaili, lahir dari keluarga yang sangat-sangat
sederhana di Kampar, lebih tepatnya dikabupaten Alay.
Mungkin postingan ini sedikit telat,
tapi nggak papalah ya ketimbang nggak sama sekali kan? Udah dua kali melewati
Desember aku nggak bisa lagi ngucapin ‘selamat hari Ibu’ ke Umi aku. Aku nggak
bisa lagi ngebungkus kado yang biasanya tiap tahun aku berikan. ;( umi, udah
pergi.
Sejak kecil, Umi hanya tinggal berdua
dengan Nenek. Ayahnya sudah lama meninggal dunia. Umi tumbuh menjadi gadis yang
cantik, gesit, dan bisa dibilang ‘kembang desa’. Umi dipanggil dengan sebutan
‘amoi’.
Kehidupan yang sederhana yang beliau
rasakan, membuatnya harus bisa mandiri dalam hidup. Lulus SMA Umi tak berniat
untuk kuliah, karna memang sama sekali tak ada biaya. Tapi, Alhamdulillah ada
datuk aku yang bernama ‘Rasyad Zein’ yang mengkuliahkan Umi.
Umi bukanlah sosok Ibu yang bisa
menghabiskan waktunya untuk berfoya-foya atau sekedar memikirkan kecantikan
dirinya. Umi bahkan nggak peduli bila ada flek-flek hitam atau jerawat yang ada
diwajahnya, yang dipikirkan wanita itu hanya anaknya, anaknya, dan anaknya.
Dia ingin kami hidup berkecukupan. Dia
ingin kami bisa seperti teman-teman kami lainnya yang bisa jalan-jalan saat
liburan, yang bisa beli ini itu dengan mudahnya, yang bisa punya banyak waktu
untuk bersenang-senang.
Umi bekerja keras untuk kami. Umi ngebantu
Aba mencari rezki demi kami. Dia nggak pernah peduli dirinya. Sebelum puasa
2012 kemaren, Umi ikut LPG dengan harapan dia bisa lulus. Umi bilang : “Doakan
umi lulus ya nak. Kalau Umi lulus, kalian bisa beli apa pun yang kalian mau.”
Umi ikut LPG sepuluh hari. Sepulang dari
LPG umi mulai sakit-sakitan, ternyata pas LPG makan umi nggak teratur. ;(
Setelah itu bulan Ramadhan datang dan berlanjut dengan lebaran ditahun 2012.
Beberapa hari setelah lebaran 2012, Umi
masuk rumah sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Dokter bilang Umi nggak akan
bertahan lebih dari dua hari, tapi nyatanya apa? Umiku wanita yang kuat, dia
mampu bertahan 2 minggu. Ya, hanya dua minggu! Tapi itu sudah luar biasa bukan?
Tepat di hari Minggu, 9 September 2012.
Umi pergi ninggalin dunia. Umi pergi ninggalin kami semua ;( banyak yang datang
melayat, sampai Ayat Cahyadi dan istrinya pun malam itu datang. Menyolatkan
jenazah Umi sampai dua kali dilakukan.
Sebulan lebih setelah Umi meninggal,
hasil LPG keluar. Umi lulus! Tapi sayang, wanita itu sedikit pun tidak bisa
menikmati hasil kerja kerasnya, kami pun tidak bisa menikmatinya ;( aku sayang
Umi. Sayang banget ;( Dia motivator aku untuk selalu bangkit berjuang ngadepin
dunia. Dia ngajarin aku untuk selalu kuat.
Ya Allah, aku ingin kirim surat untuk
Umi. Tolong sampaikan ke Umi Ya Allah.
Assalamua’laikum Umi. Umi apa kabar?
Kakak dan adik-adik disini baik-baik saja. Umi, kakak sekarang udah kuliah
jurusan ilmu komunikasi. Kakak udah bisa bantu Aba nyari uang sendiri. Umi, kakak
kangen. Kakak pengen ketemu Umi.
Umi, selamat hari Ibu ya. Makasi udah
ngajarin kakak banyak hal. Makasih udah jadi Ibu yang baik buat kakak dan
adik-adik. Makasih. Udah disana lagi ngapain? Semoga Allah selalu ngelindungi
Umi ya ;*
Umi, kakak kangen curhat-curhatan sama
Umi lagi. Kakak boleh cerita ya Mi? Sekarang Dani udah hapal ayat-ayat pendek
juz amma mi. Naila dan Naufal juga. Mereka bilang, mereka pengen ngasih mahkota
emas buat Umi.
Oh ya, kemaren pas nerima lapor Naila
juara 3 dan Intan masuk sepuluh besar. Raihan katanya nggak mau pacaran, dia
mau fokus belajar. Kakak juga nggak malas-malasan belajar kok Mi. Kakak pengen
buat Umi bangga.
Mi, kakak ada suka sama cowok. Dia temen
PB kakak. Orangnya baaaaik banget. Hihi. Pokoknya kami disini nggak ada kurang
sesuatu pun kok Mi. ;D setiap bulir dihari-hari kami selalu terucap do’a buat
Umi.
Umi yang tenang ya disana. Jangan
khawatirin kami lagi. Insya Allah, kami akan selalu jadi anak kebanggan Umi.
Love you my mother. Trimakasih udah ngasi hidup Umi untuk kami. Kakak janji
bakal selalu jagain adik-adik, Aba, dan nenek. Kakak akan jadi orang sukses Mi!
;D
Mungkin ini aja ya My. Salam kangen dan
rindu yang teramat sangat dari buah hatimu yang sudah beranjak dewasa. ~~Muthi
Haura
naila dan Umi
dani dan umi
Haah. Ya Allah, titip Umiku. Jaga dia
sebagaimana dia selalu menjaga kami dengan sebaik-baiknya. Sayangi dia
sebagaimana dia menjaga kami Ya Allah. Ampuni semua dosa-dosanya. Terimalah
amal ibadahnya. Lapangkan kuburnya. Terangilah kuburnya dan pertemukanlah kami
kelak di Jannah-Mu. Amin.
“Kasih Ibu, kepada beta. Tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia.”“Kubuka album biru. Penuh debu dan kusam. Kupandangi semua gambar diri. Putih bersih belum ternoda. Pikirku pun melayang. Dahulu penuh kasih. Teringat semua cerita orang, tentang riwayatku. Kata mereka diriku selalu dimanja. Ohh Bunda, ada dan tiada dirimu kan selalu ada didalam hatiku.”“Hujan. Kau ingatkan aku. Tentang satu rindu. Dimasa yang lalu saat mimpi masih indah bersamanya. Terbayang satu wajah penuh cinta. Penuh kasih. Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan. Ooh Ibu. Kau Ibu. Allah izinkanlah aku, bahagiakan dia. Meski dia tlah jauh, biarkan aku berarti untuk dirinya.” ;(
Buat teman-teman yang kebetulan ngebaca
postingan ini, boleh ya aku minta surah Al-Fatihah dari kalian untuk Umiku?
Niatin bacaan kalian itu untuk Umiku? Tolong ya. Trimakasih ;D buat aba dan
nenek, makasi udah ngerawat kami ;) love you!
Salam rindu, @muthiiihauraa
26 Desember 2013. 14.41
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapushaha.. nggak papalah kak ;D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusAmiiin ;D
Hapusmakasii kak ;)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusAlhamdulillah deh kalau postingan ini bikin sadar ;D
Hapusmakasii kak ;)