Untukmu calon imamku
Disepucuk
sore dengan ditemani guyuran hujan, aku termenung. Termenung ditemani oleh rintikan
hati yang semakin ingin menangis. Semua bayangan itu berputar
menayangkan wajah-wajah lelaki yang pernah singgah dalam hidupku.
Akh,
terlalu capek. Capek dengan cinta semu yang selalu berakhir dengan sakit hati.
Aku capek jatuh cinta. Capek dikecewain. Capek punya cinta bertepuk sebelah
tangan. Capek terlalu berharap dengan seseorang yang bahkan nggak pernah anggap
aku spesial dalam hidupnya.
Haruskah
aku berharap untuk sesuatu yang tidak pasti? Menghabiskan waktuku hanya untuk
sesuatu yang percuma? Menyampingkan semua impianku untuk seseorang yang bahkan
mungkin hanya mandang aku sebelah mata? Buat apa? Buat apa selalu
nyimpan rasa kalau akhirnya sakit?
Buat
apa ngarepin yang tak pasti? Aku lelah. Lelah dengan semua ini. Lelah dengan
pencarian tempat berlabuh yang pantas tapi belum juga menemukannya. Lelah.
Capek. Pusing. Dan aku menyerah.
Aku
tau saat ini Allah belum ngasih seseorang yang pas buat aku. Allah nyuruh aku
fokus berkarya dulu. Allah nyuruh aku buat ngejar semua cita-cita aku dulu. Ya!
Impian aku masih banyak dan terbang mengawang-awang seakan ingin aku raih.
Oke,
aku menyerah untuk saat ini. Aku menyerah dalam pencarian. Toh sebenarnya jodoh
itu udah ada yang ngatur kan? buat apa aku takut? Aku harus fokus berkarya
dulu! Allah berjanji bahwa lelaki yang baik hanya untuk perempuan yang baik,
begitu pun sebaliknya.
Aku
akan berusaha untuk terus dan terus memperbaiki diri. Aku percaya dengan janji
Allah itu. Dan untuk kamu calon imamku. Ayah dari anak-anakku. Seseorang yang
belum aku ketahui urutan abjadnya. Seseorang yang sketsa wajahnya belum
tergambar dalam benakku. Seseorang yang keberadaannya belum aku ketahui dimana.
Siapa pun kamu, aku hanya berharap kamu bisa nerima aku apa adanya. I can’t be
perfect. Toh memang pada dasarnya manusia itu tidak ada yang sempurna bukan?
Maukah kamu mencintaiku dengan cara yang sempurna?
Wahai
calon imamku. Aku tak minta kamu untuk jadi seganteng Nabi Yusuf, karna aku sadar aku
juga tak secantik Zulaikha. Aku tak ingin nilai seseorang itu hanya dari
fisik. Bagiku kecantikan/kegantengan luaran itu tidak akan bertahan lama.
kecantikan/kegantengan luaran itu akan berlalu seiring waktu. Dan kalau kamu
mencari wanita yang cantik, maaf aku bukan orangnya.
Wahai
calon imamku. Aku tak mengharapkanmu sekaya Nabi Ibrahim, karna aku tau harta tidak bisa
membeli semuanya. Harta tak akan bisa dibawa mati. Harta tak kan mampu
menyelamatkan kita dari siksa Allah. Toh nanti kita bisa nyari harta itu
sama-sama bukan?
Aku
hanya wanita biasa yang tak sempurna. Yang bahkan jauh dari kesempurnaan.dan
oleh karna itu Aku butuh kamu yang bisa
menyayangiku apa adanya. Aku butuh kamu yang bisa ngehargai dan nerima aku apa
adanya. Aku butuh kamu yang bisa membimbing aku menuju surga-Nya. Aku butuh
kamu yang akan ngebangunin aku disepertiga malam untuk sholat tahajud.
Aku
butuh kamu untuk memberikan bahumu disaat aku lelah. Aku butuh kamu untuk
memberikan telingamu disaat aku ingin didengarkan. Aku butuh kamu untuk
menghapus air mataku disaat aku nangis. Aku butuh kamu untuk tempat aku
bersandar. Bisakah wahai calon imamku?
Aku
tau sekarang belumlah waktunya. Siapa pun kamu wahai calon imamku, mari kita
sama-sama memperbaiki diri. Mari sama-sama berkarya. Mari sama-sama mengejar
cita-cita. Dan disaat waktunya tepat nanti, maukah kamu menjemputku untuk
menjadi bidadari duniamu? Maukah kamu mendatangi Ayahku untuk menikahiku?
Maukah kamu mengikat janji suci denganku?
Dan
nanti setelah akad suci itu terlaksana, aku berjanji dengan segenap jiwaku
untuk selalu mengabdi kepadamu. Menyerahkan jiwa dan ragaku sepenuhnya untukmu.
Dan disaat aku salah, tegurlah aku karna aku hanya manusia biasa. Disaat aku
menyimpang, luruskanlah kembali. Bolehkan? Maaf kalau aku terlalu banyak
menuntut atasmu wahai calon imamku.
Mungkin
ini aja yang bisa aku sampaikan. Salam cinta, @muthiiihauraa
5
Januari 2014
‘Tulisanini diikut sertakan dalam Giveaway novel Perjanjian yang Kuat’
nuangin komentar dulu ah :D
BalasHapusnice artikel sist, keep blogging.
trimakasiih ;)
HapusWohoooy sweet banget mbak kalo misalnya aku sebagai seorang laki-laki yang baca ini.
BalasHapushaha.. makasiih ;)
HapusSemoga segera dipertemukan dengan calon imamnya ya, Dik. Terimakasih sudah ikut GA saya :-)
BalasHapussama-sama kak.
Hapusamin :D