Bulan dan bintang
Teringat kisah seseorang jadi pengen menuliskannya. okeh, langsung aja. let's check this out : D
Bulan
dan bintang
Author : Muthi Haura
Bulan selalu berdiri ditengah malam dengan pesonanya
yang khas. Bentuknya yang besar dan indah, membuat semua orang terkagum-kagum.
Tak terkecuali Bintang. Bintang mengagumi sosok Bulan. Bintang selalu mencuri
pandang dan harap pada Bulan. Salahkah Bintang punya rasa itu?
Bulan dan Bintang selalu bersama tiap malam.
Merasakan atmosfer kegelapan yang kadang menakutkan. Bintang masih tetep dengan
perasaannya, hingga suatu ketika Bulan datang menghampirinya. Bintang merasa
senang? Pasti!
Kedekatan mereka terjalin begitu cepat dan rasa itu
semakin kuat menghimpit batin Bintang. Bintang menyayangi Bulan. Sangat. Bulan
perhatian. Bulan baik. Bulan, akh entahlah. Jika sehari itu 100 jam, tidak akan
cukup juga untuk menceritakan sosok Bulan. Bulan mampu menerangi malam Bintang
dengan cahayanya yang pasti lebih besar dari cahaya Bintang.
Suatu malam, Bulan dan Bintang duduk berdua sembari
melihat kebumi. “Aku mencintai seseorang.” Bulan memecah kesunyian yang sempat
tercipta diantara mereka. Bintang menatap Bulan dengan setengah kaget.
“Siapa?” hanya kata itu yang mampu terucap dari
mulut Bintang. Bulan memandang keatas sembari menarik nafas pelan. Mencoba
memecahkan sedikit gemuruh didadanya. “Matahari.” Ucap Bulan mantap. Bintang
tertegun dengan seribu bahasa. Klaise. Simple.
Bintang menatap mata Bulan, berharap ada kebohongan
disana. Namun tatapan itu memang benar adanya. Bulan serius. Bulan tak pernah
main-main. Bintang hancur. Sakit. Ya, Matahari. Matahari seperti magnet yang
mampu menyedot perhatian siapa pun. Matahari dengan segala pesona keanggunannya
mampu membuat semua yang ada dialam semesta ini terkagum-kagum. Tapi tahukah
kalian kalau Matahari dilihat dengan mata telanjang dan secara lama-lama mata
akan terasa sakit?
Matahari sangat berbeda jauh dari Bintang. Matahari
dengan sinar yang lebih terang. Dengan kepastiannya yang selalu terlihat tanpa
melalui alat bantu. Dengan keberadaannya yang jauh lebih dekat. Dengan sisi
misterius yang membuatnya terlihat lebih indah. Sementara Bintang dengan penampilan
tidak lebih dari titik sederhana. Dengan sinar yang timbul-tenggelam. Dengan
sisi polos tanpa pantulan cahaya.
Dan Bulan mencintai Matahari. Tapi apakah mungkin
Bulan bisa bersanding dengan Matahari? Matahari turun dipagi hari, sedangkan
Bulan turun dimalam hari. Sekuat apa pun untuk menyatukan Bulan dan Matahari
tetep saja mereka tidak akan bisa bersama. Mereka hidup didua alam berbeda.
Dipisahkan oleh pagi dan malam.
Sedangkan Bintang masih berharap ditengah kegelapan
dengan hati yang retak. Rasanya sakit. Ini bukan salah Bulan. Bulan sama sekali
tak bersalah. Bulan bukan PHP. Bintang yang salah. Bintang yang terlalu
berharap banyak pada sosok Bulan. Bintang yang selama ini salah mengartikan
semua kebaikan Bulan.
Dan pada nyatanya Bintang hanyalah tetep Bintang.
Sosok kecil yang tak pernah ada artinya dimata Bulan. Hanya sahabat kecil
Bulan. Haruskah menutup cerita yang
bahkan belum mulai ditulis? Bintang membatin.
Apakah masih bisa Bintang berharap setelah semua
ini? Apakah masih ada harapan untuk cerita Bintang pada Bulan? Ataukah tak kan
pernah ada cerita? Entahlah.
bagusss tulisannya mut, semoga saja suatu hari nanti bintang dan bulan bisa bersama. Mereka memang sudah seharusnya berjodoh, karena di lahirkan dan tinggal dalam waktu yang sama. Yaitu malam hari. Sementara Matahari? Sekuat apapun tak akan mungkin bisa di dapatkan.
BalasHapusBTW salah kenal ya muthi, follow back blog aku hihi
makasiih yaa ;) Tapi sayangnya pada nyatanya kini si Bulan asli malah jadian sama Mars. Dia udah melupakan Matahari dan Bintang tetep masih menyukainya. Bulan hanya datang saat butuh pada Bintang. Salam kenal juga, oke aku follback ;)
HapusCerpennya bagus. Rasanya itu.. gimana gitu. Pokoknya keren deh. Semoga Bintang bisa bersama dengan Matahari pada suatu hari nanti.
BalasHapusSalam kenal. :))
salam kenal ;) Bintang dan Matahari nggak mungkin bisa bersama Ham, soalnya kan mereka sama-sama cewek. -_- haha.
HapusWah keren cerpennya mut, menganalogikan suatu hubungan dengan bulan, bintang dan matahari. Haha.. tapi bisa nge-Pass gitu ya. :D
BalasHapusSuatu saat Bulan akan sadar, bahwa hanya bintang yang akan selalu ada disisinya apapun yang terjadi. :')
haha. Makasih ya ;) Tapi sayangnya pada kenyataan didunia nyatanya Bulan malah melupakan Matahari dan jadian dengan Mars.
HapusSudah gua duga Bulan pasti Mencintai Matahari, karena meskipun terpisahkan oleh pagi dan malam, mereka saling bergantian untuk saling melengkapi satu sama lain. Dan karena disaat pergantian itu lah, yang membuat bulan merindukan Matahari yang selalu menyinari Bulan dari belakang. #Cie #apaansihini :))
BalasHapusyap, Bulan memang mencintai Matahari. ;) Bisa juga tuh filosofisnya Dul.
HapusCeritanya udah enak Mut, udah menyentuh hatiku. Halah, komen macam apa ini. Etapi bener. Aku jarang tersentuh sama cerita orang. Tapi ada beberapa yang pengen aku saranin. Boleh ya? Ya anggap aja masukan kalo bermanfaat. Kalo nggak anggap aja angin lalu.
BalasHapusKamu masih susah membedakan di untuk tempat sama di awalan ya? Soalnya kan cara penulisannya pun beda. Tadi ada beberapa di yang disatuin tapi harusnya di pisah soalnya kata selanjutnya adalah kata tempat. Contohnya "ditengah" di kalimat awal. Terus "...ditengah kegelapan dengan hati yang retak."
Oh iya satu lagi, kata "tetep" lebih enak kalau diganti "tetap" deh pakai bahasa baku. Soalnya cerpennya udah enak, jadi agak keganggu sama narasi yang bahasanya nggak baku sendiri. Udah gitu aja :D
Beneran menyentuh? Wah, makasih Wi ;) Iya nih, aku masih lemah di EYD. Kayanya memang harus belajar banyak lagi masalah EYD. Makasih koreksinya Wi ;)
Hapusceritanya mengalir, tapi kasian bintang yang kena PHP sama bulan :(
BalasHapusMakasih. Iyaa, kasiian. Hiksihiks. ;(
Hapusceritanya asik banget ya :)
BalasHapusmengalir. aku suka bacanya!
cuman untuk penulisan dan pemilihan kata agak di perbaiki yah <3
semangat teruuus! ditunggu cerpen2 lainnya
Makasih ya Ji. Okee, makasih koreksinya ;D
HapusKeren nihh ceritannya, bulan matahari gitu, lanjutin mba, semangat!!
BalasHapusMakasih. Oke =D
Hapusgue jg setuju sama saran kak dwi. eh tapi, guue sendiri jg masih bingung bedain di tempat sama di awalan -_-
BalasHapuseh itu gue liat disidebar, mbak udah punya novel ? beneran tuh ?judulnya apaah ?
Baru antologi kok. Novelnya masih dalam proses dipenerbit. Doain yak :D
HapusBulan Matahari, Yin & Yang, Air & Minyak
BalasHapusBerbeda tapi bisa bersatu
Maksudnya bisa berdampingan
HapusIyaa memang. Tapi dikisah ini nggak. Hehe
HapusKeren kok ceritanya, ngalir, dan dapat juga maksud dari cerita ini
BalasHapusSemoga bulan dan bintang suatu saat nanti bakalan bersatu. Karena takdir menginginkan bulan dan bintang bersama. Iya, bulan dan matahari itu takkan bersatu, mereka berbeda :’)
Apakah ada lanjutan dari cerita ini? Mungkin pada akhirnya nanti bulan dan bintang akan bersama?
Salam kenall yaaaa :)
Makasih =D Tapi sayangnya dikisah nyatanya, Bulan dan Bintang tidak pernah bersatu. Bintang tetap sahabat kecil Bulan dan kini Bulan jadian dengan Mars. Salam kenal juga =)
HapusSaya suka kiasan-kiasan di cerita ini.
BalasHapusmenarik sekali.
Kisah-kisah sederhana seperti ini jika dituliskan dengan banyak kata simbolik menjadi sangat menarik :)
Makasih =D Yaap, bener banget.
Hapus“Siapa?” hanya kata itu yang mampu terucap dari mulut Bintang. Bulan memandang keatas sembari menarik nafas pelan. Mencoba memecahkan sedikit gemuruh didadanya. “Matahari.” Ucap Bulan mantap. Bintang tertegun dengan seribu bahasa. Klaise. Simple.
BalasHapusAwwwww, Poor Bintang.
Dia kena Friendzoned. dan cintanya bertepuk sebelah tangan.
keren ceritanya ngalir, feelnya dapet. Thumbs Up
Iyaa, kasian Bintang yah =(
Hapusbaguss mbak ceritanya! aku suka.
BalasHapusmenuliskan kisah seseorang tapi dengan tokoh bulan, bintang, dan matahari.
kasian yaa bintang, mengagumi bulan tapi tidak kesampaian. itu bisa jadi pelajaran juga buat kita kalau mengagumi seseoranng jangan terlalu tinggi dari standart kita. optimis boleh tapi harus realistis juga hehe.
jadi mereka bertiga belum ada yang jadian yaa, berarti mereka bertiga masih pada jomblo semua yaa. kasian. :D
haha, Makasih ya Maz =D Betul tuh, mengagumi seseorang sekedarnya saja. Nggak kok, si Bulan sekarang udah jadian sama Mars.
Hapushahaha ini gue kira cerpen tentang astronomi eh ternyata ada cinta"nya segala haha, overaall ini cerita yang kece analoginya mantap gak perlu banyak bacot anda lolos indonesia idol ! hahaha :D
BalasHapusMelenceng jauh ya dari perkiraan kamu. Haha. Yeeeey! Aku lulus Indonesia idol versi Nazar. Makasiiiih =D
Hapusceritanyaaa bagus bangeet.
BalasHapuslagi sering - seringnya nih denger tentang analogi bulan, bintang, dan matahari, dan ketambahan satu ini.
yang ini beda dari yang biasanya aku baca tentang matahari, bulan, bintang..
good job :)
Haha. Makasih yaa :D
HapusPasti Bintang bilang dalam hati, "sakitnya tuh disini" *nunjuk hati*
BalasHapusMungkin kalo bintang sama bulan, peluangnya lebih besar ketimbang bulan sama matahari kali yaa ^^
Analoginya bagus nih, aku suka...
yap bener banget. peluang bulan dan bintang memang lebih besar :)
Hapuswah menarik sekali ya artikel bintang meledak, ane baru tau deh gan ^^
BalasHapus