Marasa minder -_-
Haaay evryyy badih, Assalamua’laikum. Piye kabare?
Apik-apik ae kan? Gimana hari-hari diawal April ini? Menyenangkankah? Atau ada
sesuatu yang ngeganjal dihati? Kalau lagi galau, sedih, bahagia, ya udah
tuangin aja lewat tulisan. Dijamin plong deh. Hehe.
Kemaren untuk pertama kalinya aku ikutan rapat
bareng anak-anak gagasan. Lumayan rame juga yang datang. Sedikit ngerasa minder
juga sih coz mereka hebat-hebat, keren-keren, dan yang pasti mereka pandai
ngomong. Lha aku? Ngomong terbata-bata, kaya anak kecil. ;( hiks.
Pokoknya mereka hebat deh. Salut sama mereka.
Rata-rata anak gagasan itu punya intelektual tinggi dan sudah banyak jam
terbangnya dalam dunia kepenulisan. Aku masih harus belajar banyak dari mereka.
Rasa minder ini aku jadikan motivasi
untuk selalu belajar. Memang aku tak sempurna, tapi bukan berarti aku nggak
bisa kan?
Aku yakin dengan bergabung di Gagasan bakal banyak
pengalaman dan kenalan baru yang akan aku dapat, yang pastinya juga bisa ketemu
orang-orang penting yang kehebatannya tidak bisa dianggap sepele lagi.
Yah, semangat Muthi! Aku yakin aku pasti bisa. Kalau
sesuatu itu udah jadi pilihan, maka harus bisa mempertanggungjawabkannya kan?
Aku pengen aktif di Gagasan. Aku pengen dekat dengan senior-senior di Gagasan.
Mulai hari ini aku akan belajar mencari berita setiap harinya.
Semalam curhat sama Ulan-Mumun. Masalah aku minder
ini plus masalah cowok. Ah, terkadang curhat tentang cowok itu nggak ada
habisnya. -_- Kata mereka : Ngapain minder? Disana kan tempatnya belajar. Ya
sama-sama belajar dong. Bla bla bla.
Balasan
Mumun tentang cowok.
Jelas nggak dari gambar diatas? Oke aku perjelas.
Mumun bilang : ‘Hey ingat! EMTRI menguasai dunia. Cowok atau pacaran itu hanya
selingan saja. Jadi ayo semangat pren!’. Haha. Iyaa Mun, kita harus semangat!
Setelah ngebahas masalah minder dan cowok,
aku-Ulan-Mumun ngebahas masalah keaktifan dikelas. Aku minta Mumun biar duduk
didepan bareng aku dan Ulan. Tujuannya sih biar bisa aktif saat diskusi. Ah,
aku sukalah diskusi dikelas. Apalagi kalau udah ngelihat sipemateri bingung
dengan pertanyaan aku itu rasanya senang banget. haha. Jahat memang.
Kalau untuk diskusi dikelas Insya Allah udah
nguasailah. Bukan hanya bisa memberi pertanyaan lagi tapi udah bisa menyanggah
juga. Malah kadang kalau aku nanya mereka
nggak ngopenin atau tepuk jidat gitu. Tapi di Gagasan aku belum bisa
ngomong dan PD kaya dikelas, mungkin karna baru kali ya. Nggak papa, aku bakal
semangat belajar di Gagasan kok. Fighting Muthi!
Sesuatu itu kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh
pasti akan memperlihatkan hasil. Udah PD aja! Allah nyiptain aku kaya gini
pasti ada hikmahnya dan Allah nggak pernah nyiptain hamba-Nya dengan sia-sia.
Jadilah dan banggalah terhadap dirimu sendiri, maka kemudahan akan datang
kepadamu dan orang-orang akan bisa menerimamu apa adanya!
Aku memang tak berfisik sempurna dan istimewa kaya
kalian, namun aku akan buktikan bahwa aku mampu menciptakan keistimewaan yang
membuat orang-orang dan kalian mengabaikan dan menutup mata atas semua
kekuranganku. Ukirlah prestasi, maka kekurangan fisik kamu tidak akan ada
apa-apanya lagi dibanding rasa hormat orang lain terhadap kamu. Right?
Siapa pun kamu, bagaimana pun kamu, dan seperti apa
latar belakang kamu, udah PD aja! Mereka-mereka bakal tetep kok ngehargai kamu
asal kamu punya prestasi dan kamu punya nilai plus yang lebih dibanding yang
lain.
Sejak SMP dulu, banyak adik kelas yang dekat sama
aku. Mereka sering curhat masalah pribadi atau hal apa saja ke aku. Pas SMA pun
gitu. Aku senang kok ngedengerin curhatan orang. Aku ngerasa tersanjung dan
terhormat saat mereka menceritakan masalahnya ke aku. Aku ngerasa jadi orang
penting. Dan dari masalah-masalah mereka, kadang aku dapetin ide untuk tulisan
aku.
Saat ada yang sms walau nggak penting, aku selalu
ngecoba untuk ngebalas sms mereka, karna aku tau pasti mereka butuh
didengarkan. Butuh tempat berbagi atau bercerita, ya kan? Mereka nggak terlalu
butuh saran aku, mereka Cuma butuh didengarkan! Kalau memang aku bisa ngasih
saran, ya aku kasih.
Tapi saat aku ada masalah mereka-mereka kemana? Saat
aku butuh didengarkan mereka kemana? Saat aku sms kenapa nggak dibalas? Aku juga
manusia dan punya kehidupan. Terkadang aku juga pengen menceritakan masalah
aku, tapi mereka seakan cuek. Aku selalu mencoba ngeluangin waktu ngedengerin
semua curhatan mereka, tapi kenapa nggak mereka lakuin itu juga buat aku?
Okelah, setiap orang punya hidup masing-masing. Nggak
bisa juga buat nuntut orang care ke kita kan? Itu salah satu alasan kenapa aku
sering tertutup masalah pribadi. Karna memang dari dulu nggak ada yang mau
dengerin. Tapi sejak masuk kuliah ini aku punya Ulan-Mumun. Aku bisa berbagi
banyak hal dengan mereka. Setiap malam kami sering smsan buat curhat atau
sekedar sms iseng.
Kalau dikampus aku ketawa seceria apa pun padahal
sebenarnya hati aku lagi sakit, mereka bisa dengan mudah menebak, lalu kemudian
mereka nyamperin dan nanya : ‘Kamu kenapa beb?’ atau ngerangkul trus bilang : ‘Aku
ngerti perasaan kamu.’
Saat aku bilang : ‘Beb aku pengen berisi.’, trus
mereka bilang : ‘Iya kamu pasti bisa kok.’
Banyak cerita tentang mereka yang bikin aku
bersyukur banget bisa dekat sama mereka. Banyak hal dan itu semua indah. Aku tak
ingin pisah dengan mereka, karna mereka adalah bagian dari hidupku. Kami memang
nggak sempurna, tapi kami limited edition. Oke sip! Haha.
Udah dulu ya? Salam manis, @muthiiihauraa
7 April 2014. 18.08
Tetep semangat, pasti bisa! :)
BalasHapusyap. makasii :D
Hapushahaha limited edition B)
BalasHapusmalah diketawain -_-
HapusUdah nggak jamannya minder, show time. Just do it. :))
BalasHapushahaha. ya ya betul bang :D
Hapus