[Review buku] Melukis Pelangi
Haay guys, Assalamua’laikum.
Gimana kabarnya? Puasa lancar kan? udah berapa juz? Dari kemaren aku ngebaca ulang buku ‘Melukis
Pelangi’nya Oki Setiana Dewi. Buku ini punya sahabat aku si Laila yang ampe
sekarang belum juga aku kembalikan. Hehe. peace
Lek :v Entah kenapa ngebaca ulang memoar kehidupan seorang Oki Setiana Dewi
membuat aku menangis. Ya, benar-benar menangis. Mungkin kali ini aku ikut larut
dalam kisahnya.
Judul
: Melukis Pelangi
Penulis
: Oki Setiana Dewi
Penerbit
: Mizania
Cetakan
: cetakan I, Maret 2011
Cetakan II, April 2011
Cetakan III, Juli 2011
Banyak pelajaran
berharga yang aku dapat dari kisahnya. Pelajaran tentang bagaimana seorang Oki berusaha
menggapai mimpi, memanfaatkan kesederhanaan untuk mendapatkan sesuatu,
pelajaran saat hidayah menyapa, dan banyak lagi. Oki lahir di Batam dan sejak
SD ia selalu menuliskan semua mimpi-mimpinya didalam diarynya. Sambil
menuliskan mimpi itu, ia membiarkan mimpi itu terekam didalam benaknya. Selain
bermimpi, Oki juga berusaha untuk menggapai mimpi itu.
Oki terlahir dari
keluarga yang sederhana, tapi dia mampu menjadi orang yang luar biasa.
Kesederhanaan keluarganya membuat Oki harus pandai-pandai dalam menguasai
sesuatu. Misal saat ia ingin menguasai bahasa Inggrish, ia tak minta les, tapi
ia berusaha sendiri lewat film-film berbahasa Inggrish yang ia tonton dan
berburu bule disetiap akhir pekan. Begitupun saat ia ingin pandai berenang. Oki
kecil seakan mengerti kondisi orang tuanya, ia berusaha mengembangkan
bakat-bakatnya dengan cara ‘gratis’.
Buku ini ditulis dengan
sangat gamplang dan terbuka. Setiap untain kalimatnya itu disampaikan dengan
mengandung kalimat-kalimat yang membuat kita sebagai pembaca termotivasi.
Banyak quote-quote keren yang bisa
diambil ibrahnya dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dihalaman 83, ada
kata-kata yang menurut aku lumayan menginspirasi, yaitu : “Hidup harus punya mimpi dan aksi. Itu menjadikan hidup kita memiliki
tujuan dan tidak terbuang sia-sia. Bagiku, hidup bukan seperti air yang
mengalir kemana pun arus membawanya. Hidup bukan let it flow yang dikatakan oleh
kebanyakan anak muda. kehidupan yang tak dirancang membuat kita santai
menjalani waktu yang sejatinya bisa digunakan untuk berkarya. Mereka tak
menyadari bahwa karyalah yang membuat kita ada.” Setuju banget tuh! Dalam
hidup kita memang harus tau mau dibawa kemana jalan hidup kita ini. Kitalah
sang aktris dalam kehidupan kita. Kalau hidup kita diibaratkan kapal nih,
kitalah sepengendali kapal itu. Dan kalau kita nggak punya tujuan, kita pasti
bingung bakal ngebawa kapal itu kearah mana, ya kan?
Aku salut padanya.
Kehidupannya menjadi inspirasi buatku. Gadis itu mendapatkan hidayah untuk
berjilbab saat Ibunya mengalami sakit. Kesakitan ibunya menjadi titik balik
kehidupannya untuk menjadi lebih baik. Oki pernah bertanya kepada
teman-temannya yang berjilbab tentang alasan mereka menggenakan jilbab. Dan
inilah alasan teman-temannya :
·
Karena
berjilbab itu wajib. Kalau wajib tak dikerjakan artinya dosa. Aku tak ingin
pahala yang aku dapatkan selama hidupku seperti ember bocor hanya karna tidak
berjilbab.
·
Karena
jilbab membuatku berfikir ulang untuk melakukan hal-hal yang tak baik dan
membantuku lebih banyak mengingat akhirat.
·
Karena
aku ingin menjadi ‘barang di etalase’ yang mahal. Bukan barang di jalanan yang
bebas disentuh siapa saja.
·
Tak
penting bagiku cantik dimata manusia, tapi sungguh aku ingin cantik dimata
Allah.
See? Jawaban-jawaban
yang luar biasa bukan. Saat Oki memutuskan untuk berjilbab, banyak sekali
penghalangnya dan Oki mencoba bertahan. Ya, perempuan hebat itu adalah
perempuan yang mampu berdiri disaat prinsipnya berbeda dengan prinsip dunia.
Buku ini memotivasiku untuk terus berusaha memperbaiki diri.
Banyak hal yang bisa
dipelajari dari memoar melukis pelangi karya Oki Setiana Dewi ini. Kita bisa
belajar untuk menggapai mimpi-mimpi kita dan belajar mendekati Allah. Memang
saat kita ngejar agama, dunia itu bakal ngikut. Sedangkan kalau kita ngejar
dunia, emangnya agama bakal ngikut?
Membaca setiap rentetan
kalimat yang disampaikan Oki lewat buku melukis pelanginya mengingatkan aku
pada sebuah lagu the Fikr yang judulnya wanita sholehat.
Wanita
sholihat (the Fikr)
Perhiasan
yang paling indah
bagi
seorang abdi Allah
Itulah
ia wanita sholehah
Ia
menghiasi dunia
Aurat
ditutup demi kehormatan
Kitab
Al Qur’an di daulahkan
Suami
mereka ditaatinya
Walau
berjualan dirumah saja
Karena
iman dan juga islam
Telah
menjadi keyakinan
Jiwa
raga mampu dikorbankan
Harta
kemewahan dileburkan
Didalam
kehidupan ini
Dia
menampakkan kemuliaan
Bagai
sekuntum mawar yang tegar
Ditengah
gelombang kehidupan
Yuk sama-sama
memperbaiki diri untuk menjadi wanita sholehah. Wanita yang kelak akan membuat
bidadari surga iri karna ketaatan kita kepada Allah dan karna ibadah yang kita
lakukan dimuka bumi ini. Oki Setiana
Dewi juga berpesan dalam buku melukis pelanginya bahwa kalau kita berkualitas,
orang-orang yang bakal mengejar kita dan mengikuti permintaan kita. Bukan kita
yang merengek-rengek dihapan mereka.
So tunggu apa lagi?
Mumpung masih Ramadhan, mari memperbaiki diri. Oke, mungkin segini dulu review buku
Melukis Pelangi-nya Oki Setiana Dewi. Semoga bermanfaat. Salam sayang,
@muthiiihauraa
15 Juli 2014. 07.41
WIB.
mudah-mudahan kita bisa mencontoh kak Oki yaaa.... hehe
BalasHapusSudah lewat Ramadhannya:D
BalasHapusMenginspirasi dan membuat banyak muslimah akhirnya mengikutinya untuk berhijab. Semoga banyak lagi yang lain yang berkarya tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai muslimah.
Muthi juga semangat ya mewujudkan mimpi:)
Smoga jadi muslimah shalehah^^
Puasa? Puasa apa? Hehehe..
BalasHapusWah kalo aku baca ini, bisa-bisa aku pake kerudung nanti yaaa hahaha. Mungkin aku rekomendasikan ke seseorang yg lebih pantas aja deh. Temen2ku yg cewek masih banyak yg belum berkerudung/jilbab/hijab dsb.
kayaknya cakep loh kalo lo berjilbab
Hapus*eh
Gilaaaaa Keren ini mba muth... Kalimat-kalimat yang sangat menginspirasi.
BalasHapusApalagi saat prinsip mba oki yang "Bagiku hidup bukan seperti air yang mengalir begitu saja. Karyalah yang membuat kita ada." Berarti, selama ini prinsip gua tentang hidup udah salah besar. Bener banget, dalam hidup di dunia ini, kita perlu membuktikan partisipasi kita dalam kehidupan melalui karya, jika karya itu sudah diakui oleh dunia, barulah kita dikenal orang banyak. Kalau misal hidup seperti air, berarti kita tidak peduli dengan hidup kita akan seperti apa nantinya, ibarat pasrah dengan apa yang terjadi.
udah lewat ramadhannya hihihi ;3
BalasHapusaku bener2 kagum sama mbak oki, aku pengen bisa kayak beliau. hmm, mungkin banyak rintangannya pasti :D
kapan2 kalau ada budget, boleh lah aku beli bukunya nih
Wah bukunya mba oki ya, gue sih kurang suka baca buku-buku motivator, entah kenapa berat banget gitu buat orang nista Kaya gue hahaha
BalasHapusSoalnga kalau baca buku-buku yang bersifat motivator atau hidayah-hidayah gitu gue suka kebawa suasana, bener kata orang di atas , kalau saking terbawa suasananya , gimana kalau gue tiba2 jadi berhijab wkwkwkwk
But, nice review. Review buku itu pentings, soalnya gue kalau mau beli/nonton sesuatu.pasti cari reviewnya dulu biar gak kaya.beli kucing dalam karung hehehe
semoga aja banyak yang baca buku ini dan ikut mendapat hidayah
BalasHapusaamiin
alasan2 berjilbabnya itu lo, meresap
thnx reviewnya, bisa buat rekomendasi kado nih :D
wah, muncul lagi nih sosok yang bisa dijadikan inspirasi...
BalasHapushidup itu memang harus punya tujuan tapi terlalu fokus sama mimpi dan tujuan, membuat kita lupa menikmati perjalanan (proses)
super-super sekali itu jawabannya temen-temennya mbak oki, alasan mereka memakai hijab.. jadi pengan berhijab, eh?
btw, blognya udah gue follow. follback ya? :))