[Sosok] Nurmalasari
Hidup adalah teka-teki.
Hidup adalah kumpulan puzzle yang dimana jika salah satu kepingan puzzle itu
hilang, maka tak akan lengkaplah hidup ini. Dalam hidup kita tak bisa memilih
untuk dilahirkan dikeluarga mana ataupun dari rahim siapa. Itu udah ketentuan
Allah. Dan saat kita dilahirkan dari keluarga miskin? Haruskah kita juga
terkungkung didalam kemiskinan itu? Haruskah kita berada didalam rantai itu
tanpa berniat memutuskan rantai kemiskinan itu?
Guys, hidup itu
pilihan. Memang kita nggak bisa memilih untuk dilahirkan kaya atau miskin, tapi
kita bisa memilih untuk menjadi miskin atau kaya. Kemiskinan bukan alasan untuk
kita menyerah terhadap nasib. Kemiskinan bukan alasan untuk merampas
mimpi-mimpi kita. Kemiskinan bukan alasan untuk kita pertahankan. Seharusnya
kita bersyukur dilahirkan dalam keadaan miskin. Kenapa? Karna disaat itu kita
jadi termotivasi untuk terus dan terus maju dan membuktikan bahwa kemiskinan
bukanlah penghalang untuk kesuksesan kita.
Kali ini aku akan
memperkenalkan seorang perempuan yang menurut aku hebat. Perempuan yang mampu
menjadi salah satu motivator untuk lingkungannya dan juga buat aku pribadi. Perempuan yang memiliki sejuta
mimpi dan segudang prestasi yang tentu saja bikin kita berdecak kagum pada
sosoknya. Namanya NURMALASARI. Seorang perempuan yang lahir dari rahim seorang
ibu yang luar biasa didaerah pedalaman Lumajang Jawa Timur tepat 22 tahun silam.
Lebih tepat lagi pada tanggal 1 Mei 1992.
Mala, begitulah gadis
manis itu biasa disapa. Terlahir dari keluarga yang bisa dibilang miskin. Sejak
kecil ia diajarkan untuk terus mengelola mimpi ditengah cemoohan orang-orang
terhadap mimpinya. Kemiskinan merampas pendidikan orang-orang yang disayangnya,
bahkan hampir saja merampas mimpi-mimpinya juga. Saat kelas 2 SMP, Mala sudah
mendapatkan beasiswa karna prestasi akademiknya yang selalu bagus. Mala bukan
gadis yang pintar, tetapi sangat rajin. Tiap istirahat, setelah memakan bekal
dari Ibunya, gadis itu pergi keperpustakaan untuk membaca buku. Tak heran bila
ia dijuluki dengan sebutan ‘Gadis Perpustakaan’. Mala termasuk sepuluh lulusan terbaik dari
SMP favorit-nya itu.
Memasuki dunia putih
abu-abu, tentu saja semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan, terlebih bagi
ia yang memasuki SMA favorit di Lumajang. Ayahnya hanya berpenghasilan
400,000/bulan. Dengan keyakinan penuh terhadap mimpi-mimpinya dan keinginan
untuk tidak terlalu memberatkan kedua orang tuanya dalam pembayaran sekolah,
Mala saat itu mengikuti tes kelas akselerasi dengan asumsi jika ia bisa
menyelesaikan kuliah selama dua tahun, bukankah sangat membantu keringanan
biaya orang tuanya? Namun sayang, Mala tidak lulus kelas akselerasi itu karna
menurut psikologi yang mengetesnya, untuk masuk kelas itu tidak hanya
dibutuhkan anak yang rajin, tapi juga anak yang memang memiliki IQ tinggi.
Sebagai gantinya, gadis itu masuk kelas RSBI.
Masa-masa remajanya, ia
lalui dengan berusaha dan belajar serius. Semua itu ia lakuin demi kedua orang
tua dan kakaknya yang berharap lebih terhadap dirinya dan demi semua mimpi
dalam dirinya. Saat dikelas 3 SMA, ramai senior-senior yang mempromosikan
tempat kuliahnya. Gadis itu sempat merasa pesimis untuk bisa berkuliah
mengingat biaya kuliah sangatlah mahal. Tentu saja ia tak ingin membebankan
kedua orang tuanya. Sebuah harapan muncul. Ya, ia harus kuliah dengan full
beasiswa. Dengan tekat yang bulat, gadis itu pergi kewarnet mencari info
beasiswa. Berjam-jam ia habiskan diwarnet hingga Tuhan menjawab do’anya. Ada
sebuah beasiswa bidik misi yang biayanya full ditanggung pemerintah.
Itulah jalan Allah
hingga akhirnya ia bisa kuliah di Universitas Airlangga dengan biaya gratis.
Banyak sekali prestasi yang sudah ditorehkannya dibangku kuliah. Mengikuti
berbagai lomba KTI, beberapa kali gagal. Namun kegagalan itu tidak membungkam
mimpi-mimpinya. Hingga akhirnya kegagalan-kegagalan itu menjadikan kemenangan
padanya. Lewat menulis KTI itu, ia bisa berkeliling kebeberapa daerah Indonesia
dengan menaiki pesawat. Hal yang mungkin belum pernah terbayang baginya.
Kak Mala, begitu biasa
aku menyapanya. Orangnya ramah dan aku kagum padanya. Setiap tulisan yang ia
tulis entah kenapa selalu memberi spirit bagiku. Mungkin ia terlahir sebagai
seorang motivator bagi lingkungannya. Selain itu ia juga tengah membangun
bisnis kecil-kecilan. Ya, jualan. Oh ya, aku berhasil ngewawancarai Kak Mala
ini. ini dia sedikit cuplikan hasil wawancaranya :
Awal
mula kakak ikutan KTI itu gimana kak?
Awalnya sih gak suka
nulis gini-gini dek. Awalnya itu biasalah MABA jika ingin lulus harus bikin
PKM. Ya udah bikin PKM, tapi itupun PKMK. Terus tiba-tiba ada temen yang ngajak
ikut PKM-GT PIM UNAIR. Masuk jadi finalis, tapi karna nggak terlalu paham nulis
ilmiah, pas presentasi dibilang gini : “Kalau ini PIMNAS, sudah dibuang karyamu
dek.” Pernah juga ada tugas dari departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan
yang disuruh nulis kaya skripsi. Pas itu dibilang bodoh sama dosennya. Akhirnya
sekarang udah bisa ngebuktiin kalau aku bisa nulis ilmiah kedosen-dosen yang
bilang aku bodoh.
Aku itu nggak suka
ikutan lomba KTI gitu, sukanya ikut lomba-lomba bisnis plan. Trus ditahun 2012,
temenku ngajak ikut Nutrition Fair IPB. Karya pertama kaliku yaitu TamaGizi
yang ternyata keterima difinal, sejak saat itu jadi suka banget ikut LKTI.
Saat
kakak diremehin gitu, apa yang kakak rasain? Down-kah? apa motivasi kakak biar
nggak down?
Awalnya emang syok
down. Tapi jika kita terus-terusan down, kita akan membuktikan kepada mereka
kalau kita emang bodoh, itu akan membuat mereka tertawa senang. Motivasiku
satu, aku ingin membuktikan ke orang-orang yang bilang aku bodoh, bahwa aku
bukan orang bodoh. Aku bisa! Intinya, bungkam mulut orang yang meremehkanmu
dengan prestasimu.
Setuju
banget tuh kak. Kakak kan sibuk nih. Jualan baju juga, pembuatan skripsi juga,
cara kakak membagi waktu itu gimana sih?
Prioritas dek. Utamakan
yang prioritas dalam hidup ini.
Kalau
misalnya dilanda rasa malas, apa yang kakak lakuin? Trus gimana rasanya bisa
keliling Indonesia lewat menulis?
Memang rasa malas kerap
datang. Kalau cara aku pribadi sih dengan melihat tempelan-tempelan kertas
impian yang aku tempel didinding kamar kos. Rasanya ya senang dan bersyukur
banget. Berkat LKTI ini aku bisa naik burung bersayap besi.
Pesan
kakak buat kami apa nih?
Jangan pernah kapok
mencoba walaupun kalah. Kalau kalah, coba lagi dan coba lagi. jika punya ide,
tulislah ide tersebut. Kalau nggak ditulis bisa jadi lupa kan sayang. Didunia
ini tidak ada yang tidak mungkin. Menulislah, karna Tuhan menulis takdir kita.
Teruslah menulis dan belajar plus selalu semangat!
Tama Gizi. Karya pertama kak Mala
Mimpi-mimpi kak Mala
Ya, begitulah sedikit
cuplikan wawancaranya. Semoga dapat kita ambil pelajaran dari seorang
Nurmalasari ya. Nah, terbuktikan kekuatan mimpi itu gimana? Tunggu apa lagi?
mari bermimpi dan berusaha berduang buat ngewujutin mimpi itu. ingat, nggak ada
yang nggak mungkin didunia ini kecuali menghidupkan orang yang udah mati. Kalau
pintu satu tertutup untukmu, masih banyak pintu yang lain yang akan terbuka
lebar. Genggamlah impianmu sobat!
Orang sukses adalah
orang yang mampu bermanfaat buat lingkungannya. Orang sukses adalah orang yang
mampu menutup telinga disaat sapaan sinis menerpa. Orang sukses adalah orang
yang mampu mengatasi kemalasan dari dalam dirinya sendiri. semua orang pasti
ingin sukses kan? yang membedakan orang itu dalam meraih sukses adalah cara
mereka dalam mengejar kesuksesan itu.
Dan buat Kak Mala,
teruslah mengejar mimpi-mimpimu kak dan semoga semua impianmu terealisasikan.
Semoga skripsinya cepat lancar ya dan bisa menjadi pencerah Nusantara plus bisa
berjilbab syar’i kaya Oki Setiana Dewi seperti harapanmu, kak! Semoga bisa
nyambung kuliah ke Jepang juga. Ganbatte kudasai Mala-chan!
Kalau kalian mau kenal
dekat dengan Kak Mala, bisa add facebooknya disini. Mungkin Nurmalasari hanya
salah satu contoh seorang perempuan muda yang punya segudang mimpi dan
prestasi. Diluar sana, mungkin masih banyak Mala-Mala lain yang juga memiliki
mimpi dan prestasi yang membanggakan, mungkin kamu salah satunya ya? Oke sekian
dulu dari aku. sukses for us!
Salam sukses,
@muthiiihauraa
Kamis, 10 Juli 2014.
salut sama kak sari, saya harus bisa kayak gini juga nih :D
BalasHapusMari berusaha seperti dia :D
HapusBener-bener memotivasi perempuan dengan sejuta mimpi, tekanya ka Mala emang kuat dari awal. Bodohlah mereka yg tak punya mimpi dan menyia-nyiakan waktu.
BalasHapusCerita yg inspiratif cuman agak kurang ngerti tentang singkatan-singatan event tadi, maklum belum jadi mahasiswa :D
haha. besok kalau udah jadi mahasiswa bakal ngerti kok dek :D
Hapusmakanya kita harus punya mimpi dan jangan nyia-nyiain waktu :)
Wow..
BalasHapusperjuangannya sangat hebat.. tak semua orang beruntung dilahirkan dari keluarga serba berkecukupan (kaya).. kalau kita punya keinginan untuk lebih baik pasti akan terwujudkan..
Buat Nurmalasari, saya acungkan jempol deh..
Salam kenal ini kunjungan pertama kalinya.
salam kenal juga :)
Hapustrimakasih udah berkunjung :D
wah keren nih kak Nur, semoga skripsinya cepet selesai.
BalasHapuskesuksesan emang nggak dapat diraih dengan mudah. haruslah sungguh2.
dan sukses juga buat siapa ajah, nggak ngeliat miskin kayanya.
yap, bener banget kak (y)
HapusKekuatan mimpi itu apa?
BalasHapusMimpi itu hanya sekedar mimpi..tak lebih. Kan? :))
Salut sama mbak nurmalasari, umurnya masih 22 loh.
haha, iya juga sih kak.
HapusAku juga salut sama kakak itu :D
hidup memeang pilihan, mau miskin, mau kaya, bagi ku nggak ada bedanya kok. Karena yang nentuin adalah ALLAH SWT, kalau hidup bisatentuin sendiri, pasti milih kaya semua. :v.
BalasHapusaku salut banget sama kaka Nirmala nih, selalu berjuang untuk masa depannya,
Yaap, aku juga salut dengan dia :)
HapusWooow keren. Dia orang biasa malah bisa jadi luar biasa. Aku juga punya temen kyak gitu, punya tmen kyak gitu mah untungnya kita pasti akan semakin termotivasi ngeliat yang dia lakuin, kita juga akan semangat ngerjer cita-cita.
BalasHapusOh iya, saran aja ni. Di bagian wawancara banyak kata singkatan kayak PKM, PKMK, PIM, dll ... nah di bagian itu aku gak ngerti, ada baiknya di jelasin arti singkatan itu biar gak ribet nyari di google :D
yup bener banget.
Hapusokee, saran diterima :D
wow so cool. pengen deh kayak kak mala itu.
BalasHapussemoga mimpiku juga terealisasi amin.
emang orang rajin itu ngalahin orang pinter.
nice post :)
Amiin.
Hapussetuju banget itu :D
Setiap kali membaca atau kenal orang-orang menginspirasi gini, aku jadi selalu tertantang untuk suatu saat ada di pihaknya mereka. Biar gantian aku yang di wawancara aja gitu, biar aku banyak masuk koran hehehe tapi belum-belum niatku udah salah ya.
BalasHapusOh iya. Itu kayanya kamu ada yang salah tulis di bagian Kak Mala daftar akselerasi, Mu. Asumsinya Kak Mala kalau ikut akselerasi mungkin mempercepat SMA-nya, kan? Bukan kuliahnya? Kuliah dua tahun itu luar biasa banget masyaAllah :))
hehe sepemikiran sama mbak asma nih :D pengen juga kayak mbak mala biar diwawancarai dan masuk koran, tujuan yang dangkal banget ya hehe
Hapuseh iya itu maksudnya akselerasi SMA ya? sempet bingung pas baca kalimat itu -_-
salam buat mbak mala. kisahnya menginspirasi :))
Iyaa, typo tuuh :) entar diperbaiki.
Hapusaku juga pengen diwawancarai dan masuk koran :D
ini inspiratif banget :3
BalasHapusiya selalu ada kesuksesan disetiap kegagalan kan, jangan gampang nyerah kuncinya.
aku juga suka nulis tapi say no utk KTI.hehe :3
Nggak suka KTI yaa?
Hapusyaudah apapun pilihan kamu, semoga bisa sukses juga yaaa :D
subhanallah.. keren banget kak Mala :3
BalasHapusdibilang bodoh aku udah tau rasanya tuh.. bedanya aku down dan gak bangkit2..
Awalnya aku ngira ini soal kamu, tapi ternyata soal orang lain bernama Nurmalasari.
BalasHapusEhm, kamu keren deh kalo ngebuat kata-kata yg bisa ngebangkitin semangat walaupun dari cerita orang lain. Salut juga sama Kak Mala yang segitu kuatnya berjuang demi mimpi-mimpinya. Pokoknya, aku salut dan ... pastinya terinspirasi :D
bener banget paragraf kamu yang diawal. kita memang tidak bisa memilih ingin dilahirkan di keluarga yang miskin atau kaya. tapi justru kita yang akan bisa merubah dan menentukan nasib kita sendiri akan jadi miskin atau kaya kah kita nanti.
BalasHapusdan setelah aku membaca ini, jadi termotivasi sama Kak Nurmalasari. beliau membuktikan bahwa lahir di keluarga miskin itu tidak menghalangi kita untuk bisa sukses. beliau membuktikan meskipun dia terlahir di keluarga yang kurang mampu, tapi dia tetep berusaha sehingga bisa mencapai apa yang dia inginkan. jadi termotivasi nih sama Kak Mala.
sukses terus buat beliau.
Waduhh baru mau masuk sma, udah baca tentang mahasiswa.. haha rasanya jadi pengen dilompat langsung. oh iya, btw ka Sari hebat ya? Usahanya pasti keras tuh biar bisa prestasi kaya gitu.. sukses semua ya!!
BalasHapusWah, hebat. Sukses, ya!
BalasHapusJadi pengin cepat2 kuliah, deh. Hahahaha.
Amazing :) insipirasi banget mbak muthi :)
BalasHapus