[Review Buku] Makin cantik dengan jilbab (late post)
Hay, Assalamua’laikum. Gimana kabarnya?
Sehat dong ya ;) Bulan puasa ini emang paling asik buat baca buku, dari pada
tidur mulu mending ngisi waktu dengan yang lebih bermanfaat. Itung-itung nambah
pahala. Insya Allah.
Nah, tadi aku habis baca buku yang
judulnya : Makin cantik dengan jilbab. Ya, lumayan serulah dan menginspirasi.
Bacaan bagus buat aku yang emang
pemahaman agamanya masih cetek banget. Dibuku itu menceritakan tentang kisah
wanita-wanita hebat seperti Aisyah, Asma, Fatimah, Romlah, dan Nusaibah.
Mereka-mereka adalah wanita-wanita hebat yang mampu berjuang membela islam dan
mentaati setiap perintah Allah.
Selain itu, buku
ini juga menyajikan kisah-kisah menarik tentang jilbab yang tentu saja bikin kita
tersadar. Banyak banget manfaat berjilbab syar’i ini bagi seorang perempuan.
Engkau semakin cantik laksana bidadari dalam balutan jilbab syar’i kawan :D
Selain itu didalam hadits yang diriwayatkan oleh H.R.Muslim menyatakan bahwa :
“...Dan wanita-wanita yang berpakain tapi
telanjang, yang berjalan lenggak-lenggok, kepala mereka laksana punuk-punuk
unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium baunya.
Padahal bau surga bisa tercium dari perjalanan sejauh sekian dan sekian.”
Salah satu
kalimat yang aku suka dari buku ini : Berjilbab
adalah kesempatan untuk menjadi istimewa. Dengan jilbab, tubuhku tertutupi,
tersegel, dan terlindungi. Bukankah semua yang tersegel itu berharga dan mahal?
Wah, setuju banget! Semakin tertutupi dan tersegel, semakin mahal kan? kaya
makanan, semakin tertutup semakin mahal harganya. Tidak bebas dipegang oleh
tangan-tangan yang hanya berniat menikmati sesaat. Dihalaman 56 dikatakan bahwa
seorang perempuan yang baik itu malu jika bagian-bagian tubuhnya dinikmati ole
mata-mata nakal lelaki. Tapi realita menunjukkan bahwa berjilbab atau tidak
berjilbab di zaman ini seringkali sama saja. Hal itu disebabkan karna
terlihatnya atau tergambarkannya lekuk-lekuk tubuh, atau celana ketat yang
mengambarkan aurat wanita dengan detail. Jilbab yang syar’i adalah yang tidak
transfaran, tidak mengambarkan bentuk aurat, dan yang menutupi seluruh tubuh.
Sudahkah kita
berjilbab syar’i? Kalau aku pribadi sih jujur belum, tapi aku lagi belajar
untuk menuju kesana. Aku sering banget iri dengan perempuan-perempuan yang bisa
istiqomah dengan jilbab syar’inya. Mereka bisa berdiri diatas prinsipnya yang
sering bertolak belakang dengan prinsip dunia. Mereka juga perempuan-perempuan
yang berprestasi, seakan-akan jilbab syar’inya itu bukan penghalang baginya
untuk bisa mencetak prestasi.
Buku ini
menuturkan dengan cara menarik, sehingga pembaca seperti aku ini tidak mudah
bosan. Selain itu didalam buku ini juga memuat kisah-kisah nyata yang tentu
saja dapat kita ambil hikmahnya. Ini salah satu kisah yang aku ambil dari buku Makin Cantik dengan Jilbab.
Seorang wanita yang
tidak berjilbab menjalin ikatan cinta dengan seorang pemuda selama beberapa
bulan. Wanita ini diperdaya oleh si pemuda itu dengan pandangan, sentuhan, dan
rayuan. Kemudian pemuda ini berkata kepadanya bahwa ia bisa mengencani sepuluh
wanita seperti dirinya.
Si wanita ini merasa
sakit hati mendengar pengakuan pemuda tersebut. Maka ia berniat membalas rasa
sakit pada pemuda tersebut dengan menjalin hubungan dengan banyak pemuda lain
yang hampir saja merenggut kesuciannya.
Karna berkat rahmat
Allah, akhirnya ia tersadar dan kemudian bertaubat plus memakai jilbab untuk
melindungi kehormatannya. Ia tahu bahwa semua laki-laki yang hobi menjalin
ikatan cinta dengan para wanita adalah para ‘srigala’. Tujuan mereka hanya
ingin bertindak tak senonoh secara terang-terangan dan merampas kehormatan
serta kesucian seorang gadis. Andaikata tujuan salah seorang mereka baik, maka
pintu rumah terbuka lebar. Si pemuda bisa mengetuknya dan meminang si gadis.
Dari kisah
diatas kalau direnungi dan ditelaah lebih dalam, ada benarnya juga kan? ingat
lho, lelaki yang baik hanya untuk perempuan yang baik. Begitu pun sebaliknya.
Dan harus diketahui juga bahwa sebejat-bejatnya lelaki pasti menginginkan
wanita yang baik-baik kan?
Aah, sebenarnya
sangat indah lho kelihat perempuan berhijab syar’i. Kaya Oki Setiana Dewi.
Kesannya lebih anggun. Lebih terjaga dan kecantikan yang ditampilkannya adalah
dari inner beuty. Karna pakain bukan ganti perhiasan dan karna muslimah
bukanlah tontonan. Karna kerudung bukan ganti riasan rambut dan jilbab bukan
ganti keindahan tubuhmu. Sungguh engkau akan semakin cantik dan berharga dengan
jilbab labuhmu itu wahai ukhti. ;)
Yuk sama-sama
kita berbenah diri. Mumpung masih dibulan Ramadhan. Aku nulis review buku ini
bukan bermaksud mengatakan aku lebih baik dari kalian. Nggak kok! Kita sama,
sama-sama masih belajar. Salam berbenah, @muthiiihauraa
24 Juli 2014.
13.28 WIB.
0 komentar: