Tentang Sebuah Pilihan

20.32 muthihaura 7 Comments




Haay, Assalamua’laikum. Udah malam senin aja, gimana kabarnya? Sehat dong ya :D Lama tak ngisi blog ha, kangen. Sebenarnya malam ini aku mau ngerjain tugas, tapi lagi ada yang pengen ditulis. Huft, semester tiga ini kerasa banget banyak tugasnya. Tugas teknik kamera video mandiri, tugas makalah politik mandiri dan kelompok, plus tugas-tugas lainnya. Gapapa, namanya juga anak kuliah kan? Semangat Muth!

Ah waktu terus berlalu dan aku masih tetap stuck ditempat. Aku sering banget ngestalkerin orang-orang hebat, ngelihat mereka kok kayanya produktif banget ngunain waktu untuk berkarya sebanyak mungkin. Mereka tidak hanya hebat dibidang akademik, tapi juga organisasi, bisnis, dan juga punya karya nyata yang diterima dimasyarakat. Aku salut. Aku sadar kesuksesan itu nggak bisa hanya digapai dengan cara salut ke orang lain, berharap bisa kaya mereka tapi nggak ada action. Yang penting dalam menggapai impian itu do’a dan action!

Sekuat apa pun kamu berdo’a tapi nggak ada action, nggak akan dapat deh! Gitu juga kebalikannya. Aku sadar kalau aku ini terlalu banyak rencana tapi minim action. Aku udah ngatur kegiatan perbulan-perminggu, bahkan perhari, tapi sering banget ngelanggar sendiri. Banyak target yang ingin aku capai sebelum umur dua puluh ini dan tentu saja target untuk menggapai itu kadang dijalanin kadang nggak. Muth-Muth, piye toh -__-

Aku akan berusaha mulai hari ini untuk terus berusaha dan berusaha berjalan diatas target dan plan yang aku buat. Dalam hidup kita semua punya pilihankan? Aku-kamu-kita, pasti kadang berada diposisi dimana harus memilih, iya kan? Dan kini aku lagi berada diposisi itu. Aku dihadapkan dalam dua pilihan. Pilihan apakah harus keluar dari sebuah komunitas  atau tetap stay disana.

Komunitas ini adalah komunitas yang aku impikan sejak dulu. Sejak SMA dan saat ini aku berhasil masuk didalamnya. Awal masuk kesana aku senang, have fun! Tapi makin kesini dan makin kesini aku udah nggak ada cheimistry disana disebabkan beberapa hal. Aku nggak nyaman. Apakah aku harus bertahan atau keluar? 


Itu yang menjadi beban pikiranku beberapa minggu belakangan ini. Aku udah berusaha untuk mencari alasan agar bertahan dan aku udah mencoba untuk bertahan, tapi rasa nggak nyaman itu semakin menggunung. Ya, mungkin karna komunitas itu terlalu hebat buat aku yang ‘nothing’ ini. Aku mencoba belajar banyak hal disana dan mencoba bersabar, tapi susah.

Dulu awal masuk komunitas ini aku pernah bilang dihadapan anak satu komunitas bahwa aku ingin sama-sama sukses bareng komunitas ini, tapi bagaimana mungkin aku bisa sukses bareng-bareng kalau aku nggak ngerasa nyaman didalamnya? Misal diibaratkan begini, komunitas itu punya satu sayap dan aku juga punya satu sayap. Kalau aku merasa nyaman dan merasa diterima disana, aku bisa terbang keangkasa bareng komunitas itu. Tapi kalau aku ngerasa nggak nyaman dan ngerasa nggak diterima, bagaimana mungkin aku bisa terbang hanya dengan satu sayap? Solusinya apa aku harus mencari sayap lain?

Kalau kalian dihadapkan dalam situasi seperti ini, apa yang akan kalian lakukan? Bertahan atau mencari sayap baru? Aku bukan type orang yang ada masalah langsung pergi gitu aja, kalau aku ngerasa nyaman aku akan bertahan. Dulu pas SMA aku pernah ditunjuk sebagai ketua Jurnalistik dan disuruh membuat majalah sekolah. Itu hal baru buat aku, bahkan aku hampir saja mengundurkan diri. Aku nggak kuat. Tapi saat itu teman-teman organisasi ngedukung aku. Mereka percaya aku bisa. Mereka buat aku nyaman berada disamping mereka dan mereka nggak pernah meremehkan kemampuan aku, padahal saat itu aku nggak pandai apa-apa.

Yang terpenting saat itu mereka bisa buat aku nyaman dan percaya sama aku. Itu membuat aku berjanji didalam hati kalau aku harus bisa. Kalau aku harus bisa membantu memajukan organisasi itu. Aku belajar buat video, aku belajar editing dengan photoshop, aku belajar design majalah. Semua itu aku pelajari secara otodidak!Aku belajar banyak hal disana. Di organisasi itu juga aku tau siapa diri aku dan apa yang aku inginkan. Kalau sekarang? Merasa nyaman pun nggak.

Aku harus gimana? Aku bingung jika harus memilih. Aku bukan type orang yang pandai memilih. Terkadang untuk memilih sesuatu pun aku harus minta banyak pendapat orang. Jika aku memilih untuk bertahan di komunitas itu, apa aku harus menyianyiakan waktu aku untuk sesuatu yang nggak aku senangi? Kalau waktu yang nggak aku senangi itu aku isi untuk menulis, pasti aku udah bisa menulis beberapa bab novel kan?

Oke aku akan membuat keputusan sekarang. Bismillah, Aku QUIT! Masih banyak komunitas lain yang  bisa nerima aku dan buat aku nyaman berada disana. Dan kalau udah ngerasa nyaman, pasti akan bisa terbang bersama-sama untuk menggapai sukses kan?

Jika satu jalan tertutup untukmu, masih ada jalan lain yang terbuka lebar. Jangan jadi seperti burung yang terkurung didalam sebuah ruangan. Burung itu hanya terpaku dan berusaha mencari jalan keluar dari jendela yang tertutup. Bagaimana mungkin burung itu bisa keluar untuk terbang tinggi jika hanya terpaku pada jendela yang tertutup sedangkan pintu dihadapan jendela itu terbuka lebar kan? Intinya masih ada jalan lain untuk sukses. Jangan sia-siakan waktu kamu untuk ngelakuin hal yang nggak kamu senangi. Hidup hanya sekali, terlalu sia-sia jika harus bertahan ditempat yang nggak kamu suka.

Oh ya sekedar info yang super nggak penting, novel aku udah 97 halaman. Sedikit lagi selesai dan bakal kirim kepenerbit! Sambil nunggu berita naskah novel itu akan di ACC atau nggak, aku udah ada plan buat nulis buku baru lagi, tapi kayanya nonfiksi. Do’ain aku ya ;)) Semoga kita bisa sama-sama sukses!

Kesuksesan tidak diraih dengan hanya berdiam diri saja. kesuksesan tidak diraih jika terlalu cepat menyerah. Kesuksesan diraih dengan do’a-kerja keras-tekad yang kuat-pengaturan waktu yang bagus-ACTION! Belajar ketika orang lain tertidur. Bekerja ketika orang lain bermalasa. Dan mengejar mimpi saat orang lain berharap. See you guys! Salam hangat, @muthiiihauraa
12 Oktober 2014. 20.20 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

7 komentar:

  1. life is a choice .. semangat dan berjuang yaaa :)

    BalasHapus
  2. Semangat ya kak mut. Dalam sebuah organisasi, yang dicari sebenernya ya kenyamanan, betah apa enggak, dihargai apa enggak, dan diterima dengan baik apa enggak. Kalau memang enggak, boleh jadi memang bukan tempat kita, jadi harus pergi, nyari tempat lain.

    Dan juga untuk poin yang more planning less action Itu aku setuju. Kalo kebanyakan rencana minim action mah sama aja. Gak bakal gerak. Cuma hanya angan2 yg terbang di langit langit kamar. Jadi harus take actions.. Hahaha..

    Sukses untuk novelnya ya kak..

    BalasHapus
  3. Endingnya kek acara Pak Mario. :D

    Pada dasarnya, *Asyikkk ya* semua orang butuh kenyamanan untuk melakukan hal apapun, jadi tidak menutup kemungkinan untuk kita mencoba pergi dari yang telah kita pilih jika itu justru buat kita gak nyaman.

    Samalah kek pacaran, kalo udah gak nyaman tinggalin aja. *Simpel... :D

    Kamu semangat ya muthii

    BalasHapus
  4. Hai ijin blogwalking ya ;-)
    Ada info lomba blog nih. Klik link di blog ini ya. Makasih :)

    BalasHapus
  5. Benar, hidup adalah tentang pilihan akan keputusan dalam menentukan prinsip sendiri. Dan kalau memang kita merasa tidak nyaman dengan sebuah keadaan tak usah dipaksakan karena masih banyak pilihan yang lain.

    BalasHapus
  6. Iya sih kak, kalo kita udah enggak punya alasan untuk bertahan ya mending tinggalkan saja. Bukankah suatu hal pasti harus ada alasan yang kuat untuk mendukungnya :))

    Iya kak, kalo udah nggak nyaman di komunitas apalagi kalo sampai kita nggak pernah dihargain ya rasanya tuh pasti sakit malah terkadang bikin kita buang-buang waktu untuk pusing memikirkan hal yang mungkin orang lain tidak pernah memikirkan bagaimana kitanya :D

    Aku juga kak terkadang susah untuk membagi waktu, terkadang udah punya rencana tapi menjalankannya tidak sesuai dengan rencana. Akhirnya ya itu stuck di tempat :(

    Iya juga sih kak kalo sudah berencana tapi kurang action ya hasilnya 0 :(

    Wahhh, semoga sukses kak novelnya. Dan aku juga cepat menyusul :)

    BalasHapus
  7. orang-orang yang berani memilih adalah sosok yang tangguh menghadapi masalah...
    apapun itu, kebimbangan baik atau buruk situ soal belakang....yang sulit adalah keberanian menentukan pilihan.....dan kamu menunjukkan kualitasmu sebagi manusia yang tangguh

    sama seperti halnya hubungan, ketika sudah ketidakada kenyamanan, pilihan untuk berakhir selalu ada..tapi bukan berarti itu jalan satu-satunya dan bukan main-main..
    tapi toh hal tersbut diperkenankan ketika "hubungan" tidak bisa dipertahankan..
    salut untuk keputusannya..

    selamat buat novelnya, semoga yang memberi selamat nanti dapat kiriman..amiin

    BalasHapus