Karnaval Ayo Melek Gizi
Gizi
adalah salah satu komponen penting didalam kehidupan ini. Gizi juga salah satu
tonggak penting didalam negara. Mengapa sekitar 36,8 % anak balita Indonesia
memiliki tinggi badan dibawah standar alias pendek? Karena asupan gizi balita
di Indonesia dikategorikan masih rendah. Begitulah menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO. Sekitar 19,6 %
anak Indonesia mengidap gizi buruk pada tahun 2013. Dampak jangka pendek gizi
buruk terhadap perkembangan anak diantaranya adalah menjadikan anak apatis,
gangguan bicara dan gangguan perkembangan lainnya. Sedangkan dampak jangka
panjangnya adalah, penurunan skor IQ (Intelligence Quotient), penurunan
perkembangan kognitif, penurunan integrasi sensori, dan tentu saja merosotnya
prestasi akademik maupun non akademik.
Sangat
menyedihkan! Padahal kita tau sendiri bahwa anak-anak Indonesia adalah pemimpin
negara ini 10 atau 20 tahun kedepan. Kalau kita tidak memperhatikan gizi
anak-anak Indonesia, siapa yang akan melanjutkan estafet pemerintahan di
Indonesia? Siapa yang akan dengan gagahnya berdiri untuk memajukan negara yang
kita cintai ini?
Masalah
gizi bukanlah hal sepele. Gizi yang baik juga akan membantu mencerdaskan anak
bangsa, bukan? Tapi masalahnya sekarang, nggak semua orang tua mampu memberikan
gizi yang baik bagi anak-anak mereka. Atau bahkan para orang tua tidak mengerti
cara menyajikan gizi yang seimbang untuk anak-anak mereka. Siapa yang bisa
disalahkan?
Untungnya
di era globalisasi seperti sekarang ini ada internet yang membantu kita
menemukan gerakan-gerakan peduli gizi, NUB salah satunya. Mungkin masih banyak
diantara kita yang tidak tau apa itu NUB. Baiklah, sedikit akan diulas. NUB
adalah singkatan dari Nutrisi untuk Bangsa. Sebuah gerakan dari masyarakat,
untuk masyarakat-masyarakat yang peduli akan masalah-masalah gizi di Indonesia.
Bersyukur sekali ternyata dizaman individualis kaya gini masih ada juga yang
peduli dengan masyarakat lainnya.
Tujuan
didirikan gerakan NUB ini adalah untuk menciptakan kesadaran bersama bahwa gizi
merupakan salah satu masalah serius di negeri ini. Selain itu, NUB juga
mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli dan bekerja sama mengatasi
masalah gizi di Indonesia. Gerakan NUB ini diprakarsai oleh PT Sari suhada dan
ingin merangkul pihak-pihak yang memiliki kepedulian yang sama untuk
memberantas gizi buruk di Indonesia. Di tahun 2013, Sarihusada meraih
penghargaan peduli gizi yang diberi oleh Perhimpunan Peminat Gizi Pangan
Indonesia (PERGIZI-PANGAN) yang bekerja sama dengan Gabungan Asosiasi Pengusaha
Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).
Banyak
sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh NUB, salah satunya adalah dengan
mengadakan karnaval ayo melek gizi dengan tema ‘bersama membangun gizi menuju Indonesia berprestasi’ pada tanggal
25 Januari 2015. Bertepatan dengan hari gizi nasional. Karnaval gizi yang ditaja
oleh Sarihusadan bersama berbagai komunitas peduli gizi ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat akan gizi seimbang dan pola makan sehat.
Anda yang tinggal di Jakarta pasti menghadiri karnaval ini kan?
Karnaval
ayo melek gizi ini dibuka oleh Ibu Heppy Farida Djarot, selaku istri wakil
gubernur DKI Jakarta dan juga dibuka oleh Olivier Pierredon selaku Direktur
Sarihusada. “Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik,
namun ditengah performa ekonomi yang baik ini, Indonesia masih menghadapi
persoalan gizi pada anak.” Itu salah satu isi dari pembukaan Olivier Pierroden.
Meriah
sekali acara karnaval ayo melek gizi ini, tampaknya panitia sudah bekerja
sangat baik. Karnaval ayo melek gizi ini diadakan pada hari Minggu dengan rute
Tugu Monas-Bundaran HI-Monas. Dan dimulai dari jam 06.00-11.00. Panitia pandai
menarik minat masyarakat untuk mengikutinya dengan menampilkan berbagai event,
yaitu :
·
Parade sepeda onthel yang dihias dengan
bahan pangan sumber gizi.
·
Parade ondel-ondel berhias kostum gizi
(buah dan sayur).
·
Parade kostum buah dan sayur.
parade kostum buah dan sayur
·
·
Parade musik tradisional.
·
Demo cara-cara mengolah makanan sehat
dan bergizi oleh Chef Muto, ‘kungfu chef’.
·
Program edukasi dan konsultasi gizi di
lokasi kegiatan.
Bukan
hanya itu, Sarihusada juga menyerahkan donasi kepada anak-anak panti asuhan
berupa pemberian susu sebanyak 2.015 box. Karnaval ayo melek gizi ini dipandu
oleh Tya Ariestia lho. Memang tampaknya Sarihusada serius dengan komitmennya
untuk memberantas gizi buruk di Indonesia.
Event
yang sangat keren dan pastinya banyak ilmu yang bisa dibawa pulang. Semoga
ditahun-tahun yang akan datang, karnaval ayo melek gizi ini tetap akan diadain,
tetapi bukan hanya di Jakarta tetapi diseluruh wilayah Indonesia. Diluar
Jakarta masih banyak masyarakat-masyarakat yang belum melek gizi, semoga
Sarihusada dapat membuat karnaval semacam ini dikota-kota selain Jakarta.
Semoga
juga dari karnaval yang telah diadakan oleh Sarihusada ini dapat membuat
masyarakat yang mengikutinya melek akan gizi anak bangsa dan membagikan ilmu
itu kepada lingkungan sekitarnya yang mungkin tidak berkesempatan untuk hadir.
Ada baiknya juga diadakan lomba antara peserta yang terdiri dari sekitar 400
orang itu yang hadiahnya disumbangkan langsung kepada masyarakat-masyarakat
yang membutuhkan penambahan gizi untuk putra-putrinya.
Atau
bisa saja ditahun berikutnya para peserta disuruh membawa barang-barang yang
tidak terpakai lagi, tapi masih bagus. Setelah barang itu terkumpul, lalu
dijual dan diuangkan untuk anak-anak yang menderita gizi buruk. Bukankah hal
seperti ini justru membuat masyarakat atau peserta benar-benar terlibat dan
merasa bahagia bisa berpartisipasi menyumbang sesuatu untuk anak-anak bergizi
buruk.
Dan
untuk kita, semoga kita bisa menjaga kesehatan karna kesehatan amat mahal
harganya. Rawat dan berikan gizi terbaik pada anak-anak sang penerus bangsa,
agar bangsa ini tidak hanya menjadi negara berkembang lagi, tapi menjadi negara
maju. Untuk mengetahui info lebih jauh tentang aktivitas NUB dan ingin bergabung,
silahkan saja menjadi member di www.nutrisiuntukbangsa.org
#karnavalgizi. Salam sukses untuk seluruh anak-anak Indonesia!
wah, lucu. ada kostum buah dan sayurnya. seru ya karnaval gizinya, mba. :D
BalasHapuswahh keren memang ya acaranya.
BalasHapussedih memang kalau melihat gizi buruk di indonesia yang disebabkan berbagai macam faktor..
salam kenal ya!
ngomong-ngomong, followback blog dong :)
Beruntungnya anak-anak yang masih bisa diberikan gizi yang cukup. Banyak anak-anak Indonesia diluar sana yang belum bisa mendapatkan hak mereka di usia mereka. Banyak menjadi korban perceraian, perang antar suku, bencana, sehingga mereka tidak bisa menikmati masa bermain mereka. Bahkan banyak diantaranya yang ditelantarkan, dibuang, sehingga gizi juga tidak tercukupi. Namun ada UNICEF lembaga PBB dunia yang bergerak di bidang sosial perlindungan anak-anak dan perempuan. Mereka sudah lama menjaga anak-anak Indonesia dan membantu mendapatkan hak mereka, kita pun juga bisa membantunya dengan donasi melalui mereka. Tapi banyak dari kita yang takut donasi di UNICEF karena takut tidak tahu cara berhenti donasi UNICEF. Padahal itu perkara yang mudah kok, yuk bergerak bantu anak-anak Indonesia.
BalasHapus