Welcome 2015
Haay
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya nih? Sehat-sehat aja kan yah? Semoga! Udah
2015 aja nih, nggak kerasa banget. Perasaan baru kemaren deh buat target-target
untuk 2014, eh sekarang udah 2015 aja. Perasaan baru kemaren deh awal kenal
anak-anak Broadcasting C semester III, eh sekarang udah mau semester 4 aja.
Nggak nyangka, terlalu cepat hingga aku belum benar-benar bisa meresapinya.
Sekarang
udah 2015, 2014 telah berlalu ninggalin aku dengan semua kenangannya. Kenangan
yang nggak akan bisa aku kecap lagi. Kenangan yang nggak akan bisa aku ulangi
lagi. Banyak pelajaran yang aku dapatkan ditahun 2014, tentang
cinta-persahabatan-kehilangan-kebahagiaan dan pelajaran berharga lainnya. Di
tahun 2014 juga salah satu mimpi terbesarku terwujud! Ya, salah satu naskah
novelku di ACC penerbit mayor yang artinya novel itu bakal tersebar di Gramedia
seluruh Indonesia. Bohong banget kalau aku bilang aku nggak senang. I am happy!
Tapi sampai sekarang itu naskah novel belum
naik tahap cetak, padahal aku udah dibayar untuk naskah itu. Aku udah nanya
keeditornya, memang sekarang lagi proses antri. ah, wajarlah Muth! Namanya juga penerbit mayor. Naskah yang mereka urus
nggak Cuma satu-dua, tapi beribu-ribu bahkan berjuta-juta. Iya sih, lagian
editornya juga bilang gini : “Seorang penulis itu tidak menunggu naskahnya yang
baru di ACC naik cetak, tapi dia akan terus membuat tulisan-tulisan baru dan
terus berkarya.”
Di
tahun 2014 juga, aku kehilangan nenekku. Beliau pergi untuk selama-lamanya
tepat dihari ulang tahunku. 1 Juni. Sedih? Banget! Tapi aku harus selalu kuat
bukan? Aku percaya, Allah pasti punya rencana indah untukku. Allah ngambil
nenek dan umi, karna Allah sayang sama mereka. Allah nggak pengen mereka
ngerasain sakit terlalu lama. ;))
Aah,
good bye 2014. Makasih untuk semua momen yang tertulis dibuku 365 hariku. Kini
aku ingin membuka lembaran baru dengan judul buku 2015. Buku 2015 masih kosong,
masih bersih dan aku bertekad menuliskan kisah indah dibuku itu. Aku ingin di
2015 ini menjadi tahun dimana mimpi-mimpiku banyak yang tercapai. Aku sadar di
tahun 2014 aku sering banget malas, bolos, menunda-nunda kerjaan, melakukan
sesuatu yang tidak seharusnya, dan melanggar komitmen.
2014
juga aku berusaha keras untuk menggapai mimpi, tapi sayangnya aku lupa pada
Dzat yang memiliki mimpi. Aku terlena. Merasa kuat, padahal diri ini begitu
rapuh. 2014 menjadi tahun dimana aku jarang bersyukur, sholat lalai bahkan
masih ada aja yang bolong, dhuha jarang-tahajud apa lagi. Ya Allah, mau dibawa
kemana diri ini? Semakin dewasa, semakin jauh dari-Mu. Please, jangan berpaling
dariku. I am nothing without Allah. Always stay beside me, please.
Aku
jauh dari-Mu Allah, seakan-akan diri ini bisa menggapai semuanya tanpa
bantuan-Mu. Ah, naif! Aku takut! Takut jika hati ini tak lagi bisa membedakan
yang mana benar-yang mana salah. Takut jika hati ini tak lagi bergetar dikala
kumandang adzan atau didengarkan asma-Nya. Takut disaat nyawa ini dicabut dari
badan, tapi persiapan sedikitpun tak ada.
Tapi
aku bersyukur, setidaknya Allah masih memberiku kesempatan untuk memperbaiki
diri di tahun 2015 ini. Trimakasih Allah. Trimakasih 2014 dan welcome 2015. Aku
akan berusahan menghilangkan sifat-sifat negatif di tahun 2014. Guys, malam
kemaren adalah malam pergantian tahun. Apa yang udah kalian persiapkan? Pasti
target-target baru yakan? Atau hanya sekedar tiupan terompet dan have fun-have
fun dimalam tahun baru itu?
Yaiyalah Muth, namanya juga anak
muda! Hidup ini biarin aja ngalir kaya air. Ngalir kaya air?
Iya kalau ngalirnya ketempat-tempat yang indah, kalau ngalirnya kecomberan
gimana? Ah, itu sih terserah masing-masing pribadi ya. Kita sama-sama udah
besar kan? Bukan remaja labil lagi. Kalau aku sih malam tahun kemaren dirumah
aja. Jujur aja, sembilan tahun aku hidup, aku nggak pernah ngerayain yang
namanya tahun baruan. Nggak dibolehin orang tua sih. Tahun baru bagi keluarga
kami adalah saat-saat dimana mengintroveksi diri dan membuat target-target
untuk kedepannya.
Wah suram dong masa mudanya Muth? Nggak
kok, biasa aja. Lagian ngapain coba ngamburin uang Cuma untuk satu malam? Aku
juga udah buat target-target sih untuk tahun 2015 ini dibuku diary. Kira-kira
udah 62 target, salah satunya selama setahun ini aku udah nulis novel
fiksi/nonfiksi sebanyak enam novel. Berarti satu novel itu aku tulis selama dua
bulan. Bisa Muth? Insha Allah. Selalu
ada jalan bagi orang-orang yang mau berusaha bukan dan ingat, apa yang kamu
tanam saat ini akan kamu tuai dimasa yang akan datang.
Mari
sama-sama bergerak mengejar mimpi sobat! Mencetak karya karna karya itu seperti
candu. Iya candu, mungkin diawal proses pembuatannya akan sangat melelahkan,
tapi saat karya itu sudah jadi, kita akan tertangtang untuk membuatnya lagi dan
lagi! Selamat bermimpi, salam sayang @muthiiihauraa
Jum’at,
2 Januari 2015. 20.13 WIB.
Jujur aku merinding baca tulisan ini. Nggak tahu juga kenapa.
BalasHapusAku kagum sama semangat kamu. Semangat banget nulisnya. Akhir-akhir ini aku malah merasa malas buat nulis di blog. Tetap semangat ya kakak semoga apa yang kakak cita-citakan tercapai. Amin.