Impian

09.52 muthihaura 5 Comments



Kamu punya apa untuk hidup? Aku punya Allah dan berjuta mimpi untuk diwujudkan. 



Ngomongin soal mimpi memang nggak pernah ada habisnya dan entah kenapa selalu menjadi topik yang aku suka. Mimpi, mimpi, dan mimpi. Hanya karna mimpi dan aku percaya dengan mimpi itu, makanya aku mampu bertahan sejauh ini. Mampu tetap berdiri kokoh hanya dengan berkeyakinan bahwa mimpi itu akan terwujud. Dalam waktu dekat ini, entah sekarang, entah nanti.

Masih ingat dengan Arai dinovel sang pemimpi? Dimana ia dan ikal berani bermimpi dan berani mewujudkan mimpi tersebut apapun rintangannya. Dinovel itu Arai pernah bilang : “Anak kaya kita kalau tidak punya mimpi akan mati boy!” Dan aku menyetujuinya. Ya, kalau aku tidak punya mimpi, aku pasti tidak akan punya semangat untuk hidup. Tidak akan punya semangat untuk membahagiakan orang-orang yang aku sayang. Mimpi adalah jembatan untuk membahagiakan mereka yang aku sayang. Begitulah menurutku.

Banyak sekali orang-orang yang punya mimpi, tapi hanya menjadikan mimpi itu bunga tidur. Aku nggak ingin seperti itu. Aku ingin mimpi aku terwujud menjadi nyata dengan action yang aku lakukan. Seperti Ikal. Seperti Arai. Dan seperti mereka-mereka yang berani bermimpi tinggi dan berani mewujudkannya.

Aku punya banyak mimpi. Banyak sekali. Salah satunya menjadi penulis. Ini mimpi sejak aku SD. Mimpi yang aku tanam dan pupuk jauh-jauh hari. Aku introvert yang lebih suka menyampaikan sesuatu lewat tulisan ketimbang lisan. Aku suka nulis. Paradigma masyarakat zaman sekarang masih berfikiran bahwa menulis bukanlah sebuah pekerjaan yang harus diimpi-impikan. Menulis hanya sampingan. Bahkan almarhumah umiku sempat tidak menyetujui mimpiku untuk menjadi seorang penulis. Umi bilang : “Kenapa harus jadi penulis? Kalau bukunya nggak laku, mau makan pakai apa?”

Tapi semenjak aku menunjukkan kesungguhan dalam bidang menulis, umi mulai mengizinkannya. Dizaman sekarang ini, penulis bukan lagi pekerjaan sampingan. Banyak banget peluang yang bisa didapat oleh seorang penulis. Kita ambil contoh  Raditya Dika, Asma Nadia, dan  Andrea Hirata. Mereka orang-orang hebat yang memulai karya lewat menulis.

Pas ke Gramedia atau ketoko buku, aku pasti selalu berdiri didekat rak buku sambil tanganku memegang rak buku tersebut. Kupejamkan mata sesaat dan kubisikkan didalam hati bahwa suatu hari nanti, salah satu buku karyaku akan berada dirak-rak toko buku seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, disaat lagi temu penulis atau bahasa kerennya itu meet and great, aku pasti selalu nyeletuk keteman-temanku sejenis : “Besok aku yang ngadain meet and great”, “Besok aku yang diminta tanda tangannya lagi”, “Besok aku yang diminta photo bareng lagi” Alhamdulillah teman-temanku nggak pernah ngeledek, mereka Cuma mengaminkan dan juga ikut-ikutan berucap seperti yang aku ucapkan. Memang hal itu sepele, tapi bagi aku memiliki arti lain, dengan bertindak begitu membuatku merasa mimpi itu semakin dekat.

Tentu saja aku nggak tinggal diam dengan mimpi-mimpi itu. Aku berusaha untuk mewujudkannya sebisaku. Untuk saat ini udah ada satu naskah novelku yang di ACC penerbit mayor dan dalam proses antri untuk naik cetak. Itu masih awal bagiku dan saat ini aku tengah berjuang menyelesaikan targetku. Ya targetku tahun ini adalah menghasilkan enam naskah fiksi atau nonfiksi.

Selain menulis, aku juga mempunyai mimpi lain. Menjadi pengusaha atau istilah kerennya itu berkecimpung didunia entreprenuer. Bukan tanpa alasan, karna setiap pilihan itu pasti memiliki alasan. Aku ingin menjadi pengusaha yang bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang lain, sehingga menipiskan jumlah pengangguran dinegri ini. Memang proses menjadi seorang pengusaha itu tidak mudah. Harus tahan banting dan tidak mudah nyerah. Aku akan berusaha menikmati setiap prosesnya.

Aku selalu kagum dengan cerita sukses para pengusaha muda, salah satunya Yasa Singgih. Selain itu menjadi pengusaha pastilah banyak uangnya. Nggak munafik bahwa aku juga butuh uang. Aku pengen ngehajiin ayahku, almarhumah umi, dan almarhumah nenek. Aku pengen nyekolahin adik-adikku hingga mereka menjadi sarjana. Saat adik-adikku sukses nanti, tentu aku juga akan merasa bahagia, karna ada campur tangan aku untuk masa depan mereka. Selain itu hal yang paling nggak ngenakin dalam hidup adalah disaat ngelihat orang yang paling kamu sayang terbaring sakit, tapi kamu nggak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk ngebayar perobatannya pun nggak bisa. Itu terjadi pada almarhumah nenekku. Nenek sakit kanker, tapi keluarga kami nggak bisa berbuat apa-apa karna keterbatasan biaya.

Makanya aku bertekad untuk sukses dan impian menjadi pengusaha ini tentu saja butuh tindakan action. Tanggal 28 Januari kemaren, aku udah buka toko online yang aku kasih nama Rala Beauty Olshop. Aku berharap Rala bisa berkembang dengan baik, selain itu aku juga punya satu ide bisnis lagi yang Insha Allah akan aku wujudkan ditahun 2016. Sekarang masih ngumpulin modal.

 Yang dijual di Rala Beauty Olshop

Itu dua impian terbesarku. Dua impian yang aku yakin bahwa suatu hari nanti aku bisa mewujudkannya. Nggak mudah memang, aku tau bakal banyak rintangan didepannya, tapi bukan berarti nggak bisa kan? Jika satu pintu tertutup untukku, masih ada pintu lain yang terbuka lebar, selalu ada jalan buat orang-orang yang mau berusaha.

Lelah itu pasti, karna tak ada kesuksesan tanpa diawali kelelahan. Bila kegagalan itu bagai hujan dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi. Keep fighting till the end! ;))

“Postingan ini diikut sertakandalam #evrinaspGiveaway: Wujudkan Impian Mu”




Baca Artikel Populer Lainnya

5 komentar:

  1. semoga sukses mbak toko onlinenya, insyaallah rejeki bisa mengalir dari sana

    BalasHapus
  2. Mimpi itu akan terwujud juka diiringi tindakan nyata dan doa, tanpa itu maka hanya akan menjadi hayalan belaka. Semoga sukses meraih mimpinya

    BalasHapus
  3. Setuju banget sama semua tulisannya :)

    BalasHapus
  4. Ammmmmiiiinn semiga terwujud kak :))

    BalasHapus
  5. keep fighting jangan menyerah terhadap kegagalan ya mbak, semoga sukses selalu. terimakasih atas partispasinya ya

    BalasHapus