Tentang Sebuah Tanggung Jawab
Hay,
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya nih? Sehat? Alhamdulillah. Minggu-minggu ini
tugas numpuk banget, ditambah lagi mau mendekati minggu-minggu ujian, jadi
untuk menggenapi absen diharuskan untuk menambah jadwal kuliah. Nggak nyangka
sekarang udah diakhir semester empat aja. Nggak nyangka bentar lagi jadi anak
semester lima. Ngerasa tua banget -_- Cepat banget ya waktu berlalunya?
Perasaan baru kemarenlah OSPEK disuruh masuk kelumpur. Perasaan baru kemaren
sibuk-sibuknya PB. Perasaan baru kemaren, aah pernyataan yang klise banget.
Nyatanya
waktu memang udah semakin bergulir. Entah karna aku terlalu menikmati masa-masa
perkuliahan sehingga rasanya waktu begitu cepat atau entah karna apa, yang
pasti banyak hal yang aku dapat dibangku kuliah ini. Aku tak pernah menyesal
telah menjadi bagian dari kampus madani ini. Kampus yang menurut sebagian orang
mungkin tak ada apa-apanya. Ngomongin soal kampus, jadi ingat bm-an sama Lelek
tadi pagi. Lelek cerita tentang UNPAD plus bang Thifal. Kata Lelek, bang Thifal
di UNPAD makin berkembang aja. Makin-makin hebat.
Dengar
nama bang Thifal jadi ingat pas ngumpul di Puswil sebelum aku-Lelek-Ihsan-Nanda
resmi jadi mahasiswa seutuhnya. Waktu itu bang Thifal ngajarin banyak hal.
Tentang perkuliahan, tentang ilmu komunikasi, dan tentang-tentang lainnya.
Padahal sedikitpun waktu itu kami nggak ada minta, bang Thifal yang nawarin.
Aah senior aku yang satu ini memang toplah. Jiwa berbaginya tinggi, seolah-olah
ia tak ingin sukses sendiri.
Ngomongin
soal bang Thifal, jadi ingat juga pas semester dua kemaren. Waktu itu aku sms
bang Thifal untuk nanyain tentang Prof. Dady Mulyana yang bukunya dipuji-puji
terus sama bu Atcieh. Kebetulan Profesor itu dosen di UNPAD. Yang nggak aku
sangkanya, bang Thifal waktu itu langsung nelpon. Dia bilang Profesor itu
memang hebat. Aku juga sempat-sempatnya curhat ke bang Thifal kalau aku mau
masuk Broadcast. Aku nggak pernah cerita ke Lelek kalau bang Thifal nelpon :v Pas
aku ganti photo sampul dengan photo buku karya aku, bang Thifal orang pertama
yang ngomentarin. Dia bilang : “Selamat ya dek udah rilis buku. Berkarya terus
ya. Saluutt. ;)”. Muthi juga salut sama abang, bang! Bukan hanya Muthi, tapi
juga Lelek dan adik-adik abang yang lainnya. Kalau abang baca tulisan ini,
Muthi Cuma mau ngucapin banyak terimakasih. Secara nggak langsung abang udah
ngajarin banyak hal ke kami, ke Muthi terutama. Kesuksesan kami hari ini,
berkat ada bantuan abang dulunya. Berkat semangat dari abang. Sekarang Muthi
udah punya buku solo sendiri, Lelek aktif di BEM universitas, dan paling
hebatnya si Ihsan exchange student ke Thailand semester lima nanti mewakili
FDK.
Sekali
lagi makasi bang. Sukses terus diperantaun! Jadi jurnalis yang handal ya plus
jadi news anchor yang berkualitas. Doa kami menyertaimu bang! Cepat pulang ke
Pekanbaru, kami nunggu tampungan ilmu dari abang lagi :D
Melenceng
jauh ya dari judul? Hehe. Akhir-akhir ini tanggung jawab dirasa semakin banyak.
Tanggung jawab terhadap adik-adik. Terhadap tugas kuliah. Terhadap organisasi.
Setelah MUSTAH (Musyawarah Tahuna) LPM Gagasan, aku ditetapin sebagai redaktur.
Padahal sejujurnya aku masih banyak kurangnya. Baiklah, aku akan mencoba untuk
terus belajar.
Tepat
seminggu lagi umur aku masuk dua puluh tahun dan entah kenapa itu membuat
kegalaun dari dalam diriku. Umur semakin bertambah dan tentu saja tanggung
jawab semakin besar bukan? Karya belum ada dan masih banyak mimpi yang belum
terealisasikan, tapi umur semakin menua -_- Mendekati hari ulang tahun gini,
apa memang Cuma aku yang ngerasa galau? Tetiba bangun, trus nyadar tanggal,
trus ngelihatin kalender, galau deh -_- Kok cepat banget ini waktu jalannya?
Oke aku memang lebai mungkin.
Tanggung
jawab ke adik-adik juga semakin besar. Semalam aku baru aja selesai buat jadwal
kegiatan dengan kedua adik bungsuku, Naila dan Dani. Aku mengajarkan mereka
untuk mencintai membaca dan menulis. Aku membuat daftar kegiatan mereka dan
menyelipkan untuk menulis diary didalam hari mereka. Bukan bermaksud menyiksa,
hanya saja aku ingin adik-adikku hebat menulis. Aku ngerasain betul manfaat
dari menulis ini dan aku ingin adik-adikku juga ngerasainnya. Sempat juga waktu
itu pas ngelihat nama aku dicover novel #ALY, mereka juga ingin dan saat ini
mereka tengah menulis cerita mereka.
Ah
tanggung jawab-tanggung jawab, semoga saja aku bisa menjalani semuanya dengan
baik. Semoga aku nggak lalai. Bukankah sebuah tanggung jawab itu akan
dipertanggung jawabkan juga nantinya dihadapanNya? Ngomongin soal tanggung
jawab, baru dapat bm kalau ternyata rapat majalah. Kenapa untuk rapat-rapat
penting kaya gini nggak dikasih tau ya? Aku taunya dari Ina, katanya bang Hafiz
ngomel-ngomel di grub Gagasan. Cek grub, tapi nggak ada notif apa-apa -_- Ini
hape yang salah atau gimana nih? Pas tanya ke Salma ternyata Gagasan ada grub
baru -_______-
Okelah
skip, mungkin Allah nggak ngizinin datang rapat hari ini. Hai tanggung jawab,
ingatkan aku jika lalai. Ingatkan aku jika aku mulai malas. Ingatkan aku bahwa
ada dosa menyianyiakan tanggung jawab yang diberikan oleh orang lain. Ingatkan
aku karna aku hanya manusia biasa! Sejujurnya aku sudah menuliskan entry
tentang tanggung jawab ini beberapa hari yang lalu, tapi entah kenapa nggak
kerasa feelnya, ya udah dibuat baru. Haha. Udah dulu deh, mau masak. Salam
sayang, @muthiiihauraa
Minggu,
24 Mei 2015. 16.00 WIB.
ternyata mau jadi anak semester lima?
BalasHapus