Tentang Sebuah Tanggung Jawab

10.03 muthihaura 1 Comments



Hay, Assalamua’laikum. Gimana kabarnya nih? Sehat? Alhamdulillah. Minggu-minggu ini tugas numpuk banget, ditambah lagi mau mendekati minggu-minggu ujian, jadi untuk menggenapi absen diharuskan untuk menambah jadwal kuliah. Nggak nyangka sekarang udah diakhir semester empat aja. Nggak nyangka bentar lagi jadi anak semester lima. Ngerasa tua banget -_- Cepat banget ya waktu berlalunya? Perasaan baru kemarenlah OSPEK disuruh masuk kelumpur. Perasaan baru kemaren sibuk-sibuknya PB. Perasaan baru kemaren, aah pernyataan yang klise banget.

Nyatanya waktu memang udah semakin bergulir. Entah karna aku terlalu menikmati masa-masa perkuliahan sehingga rasanya waktu begitu cepat atau entah karna apa, yang pasti banyak hal yang aku dapat dibangku kuliah ini. Aku tak pernah menyesal telah menjadi bagian dari kampus madani ini. Kampus yang menurut sebagian orang mungkin tak ada apa-apanya. Ngomongin soal kampus, jadi ingat bm-an sama Lelek tadi pagi. Lelek cerita tentang UNPAD plus bang Thifal. Kata Lelek, bang Thifal di UNPAD makin berkembang aja. Makin-makin hebat.

Dengar nama bang Thifal jadi ingat pas ngumpul di Puswil sebelum aku-Lelek-Ihsan-Nanda resmi jadi mahasiswa seutuhnya. Waktu itu bang Thifal ngajarin banyak hal. Tentang perkuliahan, tentang ilmu komunikasi, dan tentang-tentang lainnya. Padahal sedikitpun waktu itu kami nggak ada minta, bang Thifal yang nawarin. Aah senior aku yang satu ini memang toplah. Jiwa berbaginya tinggi, seolah-olah ia tak ingin sukses sendiri.

Ngomongin soal bang Thifal, jadi ingat juga pas semester dua kemaren. Waktu itu aku sms bang Thifal untuk nanyain tentang Prof. Dady Mulyana yang bukunya dipuji-puji terus sama bu Atcieh. Kebetulan Profesor itu dosen di UNPAD. Yang nggak aku sangkanya, bang Thifal waktu itu langsung nelpon. Dia bilang Profesor itu memang hebat. Aku juga sempat-sempatnya curhat ke bang Thifal kalau aku mau masuk Broadcast. Aku nggak pernah cerita ke Lelek kalau bang Thifal nelpon :v Pas aku ganti photo sampul dengan photo buku karya aku, bang Thifal orang pertama yang ngomentarin. Dia bilang : “Selamat ya dek udah rilis buku. Berkarya terus ya. Saluutt. ;)”. Muthi juga salut sama abang, bang! Bukan hanya Muthi, tapi juga Lelek dan adik-adik abang yang lainnya. Kalau abang baca tulisan ini, Muthi Cuma mau ngucapin banyak terimakasih. Secara nggak langsung abang udah ngajarin banyak hal ke kami, ke Muthi terutama. Kesuksesan kami hari ini, berkat ada bantuan abang dulunya. Berkat semangat dari abang. Sekarang Muthi udah punya buku solo sendiri, Lelek aktif di BEM universitas, dan paling hebatnya si Ihsan exchange student ke Thailand semester lima nanti mewakili FDK.

Sekali lagi makasi bang. Sukses terus diperantaun! Jadi jurnalis yang handal ya plus jadi news anchor yang berkualitas. Doa kami menyertaimu bang! Cepat pulang ke Pekanbaru, kami nunggu tampungan ilmu dari abang lagi :D

Melenceng jauh ya dari judul? Hehe. Akhir-akhir ini tanggung jawab dirasa semakin banyak. Tanggung jawab terhadap adik-adik. Terhadap tugas kuliah. Terhadap organisasi. Setelah MUSTAH (Musyawarah Tahuna) LPM Gagasan, aku ditetapin sebagai redaktur. Padahal sejujurnya aku masih banyak kurangnya. Baiklah, aku akan mencoba untuk terus belajar.

Tepat seminggu lagi umur aku masuk dua puluh tahun dan entah kenapa itu membuat kegalaun dari dalam diriku. Umur semakin bertambah dan tentu saja tanggung jawab semakin besar bukan? Karya belum ada dan masih banyak mimpi yang belum terealisasikan, tapi umur semakin menua -_- Mendekati hari ulang tahun gini, apa memang Cuma aku yang ngerasa galau? Tetiba bangun, trus nyadar tanggal, trus ngelihatin kalender, galau deh -_- Kok cepat banget ini waktu jalannya? Oke aku memang lebai mungkin.

Tanggung jawab ke adik-adik juga semakin besar. Semalam aku baru aja selesai buat jadwal kegiatan dengan kedua adik bungsuku, Naila dan Dani. Aku mengajarkan mereka untuk mencintai membaca dan menulis. Aku membuat daftar kegiatan mereka dan menyelipkan untuk menulis diary didalam hari mereka. Bukan bermaksud menyiksa, hanya saja aku ingin adik-adikku hebat menulis. Aku ngerasain betul manfaat dari menulis ini dan aku ingin adik-adikku juga ngerasainnya. Sempat juga waktu itu pas ngelihat nama aku dicover novel #ALY, mereka juga ingin dan saat ini mereka tengah menulis cerita mereka.

Ah tanggung jawab-tanggung jawab, semoga saja aku bisa menjalani semuanya dengan baik. Semoga aku nggak lalai. Bukankah sebuah tanggung jawab itu akan dipertanggung jawabkan juga nantinya dihadapanNya? Ngomongin soal tanggung jawab, baru dapat bm kalau ternyata rapat majalah. Kenapa untuk rapat-rapat penting kaya gini nggak dikasih tau ya? Aku taunya dari Ina, katanya bang Hafiz ngomel-ngomel di grub Gagasan. Cek grub, tapi nggak ada notif apa-apa -_- Ini hape yang salah atau gimana nih? Pas tanya ke Salma ternyata Gagasan ada grub baru -_______-

Okelah skip, mungkin Allah nggak ngizinin datang rapat hari ini. Hai tanggung jawab, ingatkan aku jika lalai. Ingatkan aku jika aku mulai malas. Ingatkan aku bahwa ada dosa menyianyiakan tanggung jawab yang diberikan oleh orang lain. Ingatkan aku karna aku hanya manusia biasa! Sejujurnya aku sudah menuliskan entry tentang tanggung jawab ini beberapa hari yang lalu, tapi entah kenapa nggak kerasa feelnya, ya udah dibuat baru. Haha. Udah dulu deh, mau masak. Salam sayang, @muthiiihauraa
Minggu, 24 Mei 2015. 16.00 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

1 komentar: