Karna Kita Perempuan
Hay,
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya? Gimana target-target Ramadhannya? Target
Ramadhan aku makin kesini makin kendor. Makin banyak malasnya. Makin makin
nurun deh huhu ;( Susah juga ngatasi rasa malas ini. Padahal setan diikatkan?
Tapi masih ada juga yang ngebisikin ‘udah nanti aja Muthi ngerjainnya’ dan
bisikan sejenisnya -_-
Hari
ini ayahnya dek Irna, junior di Gagasan meninggal dunia. Beberapa hari sebelum
puasa, ibunya bang Rico yang meninggal. Hari ini juga pesawat Hercules jatuh.
Aaah ngedengar-ngedengar yang kaya gini ini bikin merinding. Bikin langsung
kepikiran aku hidup untuk apa? Aku hidup ngapain aja? Apa tujuan aku hidup? Dan
pertanyaan sejenis lainnya yang langsung tertuju pada, apa yang udah aku
persiapkan untuk hari akhirat? Apa yang udah aku persiapkan untuk alam kubur?
Aku
udah dua kali ngerasain kehilangan orang yang aku sayang. Rasanya? Sakit
banget. Dan sekali aku ngelihat orang yang aku sayang sakaratul maut
dihadapanku. Ya Tuhan, terlalu jauh ternyata aku sudah berpaling dariMu. Terlalu
jauh aku melangkah dariMu. Dan dengan sangat baiknya, Engkau ingatkan aku
kembali. Engkau tegur aku dengan sapaanMu yang lembut.
Kalau
memang tujuan kita hidup didunia ini pada akhirnya adalah akhirat, lalu kenapa
banyak sekali orang-orang yang berlomba mengejar dunia? Menjadikan dunia
segalanya. Termasuk aku. Yah memang retorika dunia dimata manusia jauh lebih
menggoda untuk dikejar.
I
am grow up. Aku semakin bertumbuh. Aku yang dulunya masih suka ngerenge-rengek
nggak jelas, ternyata sekarang udah berusia dua puluh tahun. Usia dua puluh
tahun bikin aku sedikit galau akan tujuan hidup dan akan dibawa kemana hidup
ini. Usia yang bisa dibilang bukan remaja labil lagi. Kadang disaat masak atau
membersihkan rumah, sempat kepikir aku lelah dengan semua rutinitas ini. Aku
jenuh. Aku jenuh ketemu dengan sapu. Aku jenuh ketemu dengan penggorengan. Aku
jenuh ketemu dengan bertumpuk-tumpuk kain yang harus dilipat. Aku jenuh dengan
rengekan adik-adikku. Aku jenuh melihat bertumpuk-tumpuk piring yang harus dicuci. Aku
jenuh dengan semua pekerjaan rumah tangga!!
Rasanya
pengen ninggalin semuanya. Rasanya pengen keluar dalam siklus yang membosankan
ini. Dikala jenuh, lalu tiba-tiba aku tersentak, bukankah memang ini kodratnya
perempuan? Bukankah memang ini jihadnya perempuan? Bukankah memang ini kerjanya
perempuan? Bukankah ini belum seberapa ketimbang nanti jika aku punya suami?
Bukankah ini belum seberapa ketimbang nanti jika aku punya anak? Lalu jika
untuk amanah ‘sepele’ itu aja aku sudah mengeluh dan jenuh, bagaimana saat
Allah ngasih aku amanah yang lebih besar dari itu?
Kalau
untuk hal sepele itu saja aku jenuh dan mengeluh, bagaimana nanti jika Allah
titipkan suami dan anak? Bukankah mereka adalah kunci aku menuju surga? Ah
Muth-Muth -_- Ternyata menjadi perempuan itu hebat ya. Pantas saja saat Nabi
ditanya perihal siapa orang yang harus dihormati, Nabi menjawab : ‘Ibumu,
ibumu, ibumu, dan ayahmu’. Saiyidinna Ali bin Abi Thalib pernah berkata : ‘Jika
seorang wanita menangis karna disakiti oleh pria, maka setiap langkah pria
tersebut dikutuk oleh para malaikat’. See? Betapa tinggi derajat seorang
perempuan dimata Islam, tapi tak semua perempuan menyadarinya.
Ketika
Tuhan menciptakan perempuan, Malaikat datang dan bertanya, "Mengapa begitu
lama menciptakan perempuan, Tuhan?"
Tuhan : Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk perempuan? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan. Semua itu ia lakukan dengan hanya dua tangan.
Malaikat : Hanya dengan dua tangan? Tidak mungkin!"
Tuhan : Tidakkah dirinya sendiri bisa bekerja 18 jam sehari.
Malaikat : Tuhan, kenapa perempuan terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?
Tuhan : Itu tidak seperti yang kau bayangkan. Itu adalah air mata.
Malaikat : Untuk apa?
Tuhan : Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan. Serta perempuan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki perempuan. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang
dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya
adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu
bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat
menyembuhkan luka. Cintanya tak bersyarat. Hanya ada satu yang kurang dari perempuan , dia sering lupa betapa berharganya dia. (Sumber google)
Tuhan : Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk perempuan? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan. Semua itu ia lakukan dengan hanya dua tangan.
Malaikat : Hanya dengan dua tangan? Tidak mungkin!"
Tuhan : Tidakkah dirinya sendiri bisa bekerja 18 jam sehari.
Malaikat : Tuhan, kenapa perempuan terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?
Tuhan : Itu tidak seperti yang kau bayangkan. Itu adalah air mata.
Malaikat : Untuk apa?
Tuhan : Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan. Serta perempuan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki perempuan. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang
dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya
adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu
bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat
menyembuhkan luka. Cintanya tak bersyarat. Hanya ada satu yang kurang dari perempuan , dia sering lupa betapa berharganya dia. (Sumber google)
Perempuan
itu hebat dan boleh aku bilang kalau aku bangga menjadi perempuan? Ya, karna
aku perempuan. Masihkah harus mengeluh untuk banyaknya tugas Mut? Nggak! Aku
akan terus belajar untuk menjadi perempuan yang hebat. Karna aku ingin
menghebatkan lelakiku dan anak-anakku kelak. Bukankah tugas seorang perempuan
itu menghebatkan? Sebagai anak, ia menghebatkan ayahnya. Sebagai seorang istri,
ia menghebatkan suaminya. Sebagai seorang ibu, ia menghebatkan anak-anaknya.
Dibalik sosok lelaki sukses, ada perempuan hebat dibelakangnya. Dan apa yang
bikin seorang perempuan jadi hebat? Dia harus cerdas!
Momentum
Ramadhan adalah momentum perbaikan diri Mut. Isi waktu dengan hal-hal yang
bermanfaat. Kejar apa yang harus dikejar, pertahankan apa yang pantas
dipertahankan, dan tinggalkan apa yang harus ditinggalkan. Lupakan ‘dia’, karna
belum waktunya untuk mengenal lelaki. Aku ingin menghebatkan abaku dulu. Kadang
disatu sisi ngelihat orang pacaran itu bikin iri, bikin mupeng, bikin pengen.
Tapi disisi lain, aku jauh lebih bersyukur dengan kondisi saat ini karna Allah
ngasih aku banyak kesempatan untuk berfokus pada semua mimpi-mimpiku.
Trimakasih my Allah, aku tau rencanaMu selalu indah {}
Cinta
ibarat kupu-kupu. Makin dikejar, makin ia menghindar. Bila dibiarkan ia terbang,
ia akan menghampiri disaat yang tak terduga. Cinta bisa membahagiakan, tapi
sering pula ia menyakiti. Tapi cinta akan istimewa apabila diberikan pada
seseorang yang layak menerimanya. Jadi tenang saja, jangan buru-buru dan
pilihlah yang terbaik. Sekarang saatnya perbaiki diri Mut! Perbaiki diri dalam
semua hal. Belajar masak-belajar bagi waktu ngurus rumah-banyak baca-belajar
psikologi anak #eaaak. Haha aku ingin mendidik diriku sendiri, karna aku ingin
mendidikmu jauh sebelum engkau dilahirkan. Amin!
Nggak
nyadar udah empat halaman aja -_- Sebelum
penutupan, aku pengen ngasih tau aja kalau hari Senin kemaren aku udah ngirim
satu naskah lagi kepenerbit. Jadi totalnya ada dua naskah yang lagi dalam
proses dipenerbit. Mohon doanya ya teman-teman. Saat ini juga lagi garap naskah
baru, tapi bukan karya fiksi melainkan nonfiksi. Oh ya sampai detik inipun
masih banyak yang nginbox difacebook dan mention ditwitter, rata-rata mereka
pada nanya apakah aku ini penulis novel ALY atau bukan, trus ada novel baru nggak.
Makasih
ya untuk kalian semua. Aku selalu berusaha untuk balas inbox dan mention kalian
sebisa aku. Sesibuk apapun aku, aku selalu nyempatin. Bukannya aku bermaksud
sok ramah, tapi aku pernah berada diposisi mereka. Aku pernah nginbox dan
mention penulis yang aku suka, rasanya senaaaaaaaaang banget kalau dibalas
sipenulis itu. Tapi kalau dicuekin, ada rasa kurang respect lagi. Ada rasa
kecewa gitu. Makanya aku berusaha untuk balas sebisa aku, karna siapalah aku
tanpa mereka. Sebagus apapun karya seorang penulis, jika tidak memiliki
pembaca, maka akan sia-sia. Trimakasih sahabat #ALY. Trimakasih untuk semua
pujian, kritikan, dan sarannya ya. See you at the top!
Tadi
juga si Ides tiba-tiba buat PM, dia bilang : ‘Pengen kaya Muthi Haura’. Aku
kaget dengan PM-nya, trus aku balas aja : ‘Kenapa pengen kaya Muthi Haura?
Harus bisa lebih dong! Ah Ides-Ides {} Dah ah ngantuk. Salam sayang dari
seorang yang masih belajar untuk terus memperbaiki diri, @muthiiihauraa
Selasa,
30 Juni 2015. 23.25 WIB. Good bye bulan kelahiranku!
Halooo, Kak! Yuk, ikutan Lomba Blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure".
BalasHapusTiga blogger terbaik akan diajak menjelajah Kalimantan dan berkesempatan mendapatkan grand prize, Macbook Pro.
Info selengkapnya: http://log.viva.co.id/terios7wonders2015
Jangan sampai ketinggalan, ya!
awalnya sih emang mengeluh, tugas perempuan seabrek, tapi kembali lagi. Setiap perempuan itu istimewa ^_^
BalasHapus