Hanya Pengen Bercerita
Haay,
Assalamua’laikum. Lagi ngapain? Gimana kabarnya? Bulan Juli udah lewat ya?
Haduh sampai lupa kalau tanggal 14 Juli kemaren, blog aku resmi berusia dua
tahun. Selamat ulang tahun my blog!
Makasi udah nemenin aku dua tahun
lamanya. Makasih udah mau dengerin cerita aku. makasi udah ngajarin banyak hal.
Love you! Yuk, sukses bareng-bareng kitanya. :*
Nggak
nyangka udah dua tahunan jadi blogger dan jujur saja banyak hal positif yang
aku dapat. Udah lumayan lama aku dapat info dari facebook Balai Bahasa bahwa
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan Taruna Sastra bagi
generasi muda. Tentu saja aku tak ingin menyianyiakan itu, aku bertekad, aku harus
ikut seleksi ini. Ada beberapa syarat yang harus diurus kekampus. Jujur saja,
itu yang bikin malas. Malas banget keluar rumah itu!
Tapi
entah kenapa rasanya sayang kalau harus nyia-nyiakan kesempatan ini. Akhirnya
aku bilang kediri aku, apapun yang terjadi aku harus ikut seleksi! Kebetulan
ditanggal 29 Juli Ides minta ditemenin ngurus nilai keakademik, tentu saja aku
mau. Aku pikir sekali menyelam minum air kan? Sekali nemenin, juga bisa ngurus
berkas-berkas untuk seleksi. Tapi pada nyatanya rencana hanyalah tinggal
rencana, berkas-berkas itu baru bisa diurus pada bulan Agustus. Kecewa?
Sedikit, tapi nggak apalah, toh masih ada waktu untuk mengurus berkas-berkas.
Ides pun berjanji untuk menemani, tapi sayangnya rencana lagi-lagi tinggal
rencana, karna ternyata tepat diawal Agustus, Ides pulang kampung.
Marah?
Kesal? Kecewa? Nggak tuh! Aku sama sekali nggak marah dengan Ides, karna memang
dia nggak ada salah apa-apa. Itu hidup dan hak dia, sedekat apapun aku dengan
dia, aku tak boleh mengatur hidupnya. setiap orang berhak punya jalan dan
pilihannya masing-masing, ya kan?
Trus
aku mikir, apa ini pertanda kalau aku tidak diizinkan untuk ikut seleksi ini
oleh Allah? ah enggak, Allah pasti ngizinin, hanya saja aku terlalu banyak
mencari alasan. Aku coba ngajak Laila dan dia mau. Pas hari H mau pergi dengan
Laila, ada saja halangan. Sampai dua kali tertunda. Perlu tau saja, aku type
orang yang malas kalau ngelakuin sesuatu sendirian. Aku paling malas
ngurus-ngurus sesuatu sendirian. Bahkan kalau boleh memilih, mending aku nggak
usah ikut dari pada harus capek-capek ngurus sesuatu SENDIRIAN!
Lagi-lagi
aku mikir karna halangan itu, mungkin Allah ngelarang aku ikut seleksi ini. Pas
lagi main hp, aku tersentak dengan PM Ulan. Ulan bilang : ‘Mimpi itu harus dikejar.
Mimpi itu harus diperjuangkan’. Entah mengapa, PM-nya kena banget dengan aku.
Ya, mimpi memang harus dikejar. Mimpi memang harus diperjuangkan. Jika
diibaratkan, seleksi ini adalah mimpi aku, tapi sayangnya aku kurang
memperjuangkannya. Aku hanya duduk dirumah, berharap ada yang menemani, trus
semua urusan selesai tanpa ribet. Yah, memang, bisa dibilang aku terlalu
bergantung dengan orang lain. ;( Dan saat ada halangan, aku langsung bertekad
untuk menyerah. Cih! Apa banget kamu, Mut -_- Padahal aku yang sering
berkoar-koar didepan sahabat-sahabatku dengan slogan ‘Jangan menyerah untuk
menggapai mimpi’, tapi pada nyatanya? Akulah orang yang menyerah itu. Terkadang
apa yang aku katakan pada orang lain, sebenarnya lebih aku tujukan pada diriku
sendiri. Lebih untuk diriku sendiri.
Semalam
aku mulai introfeksi diri dan satu dari banyaknya hal yang ingin aku ubah dari
diriku adalah harus bisa mandiri. Harus bisa nggak ngerepotin orang lain. Harus
bisa ngurus-ngurus segala sesuatunya sendiri, toh skripsi besok, kamu ngurusnya
sendiri kan Mut? Aku BM Laila, nanya kepastian apakah hari ini kami jadi pergi
kekampus atau nggak. Aku pun lupa bilang ke Laila kalau paket aku besok habis
dan pulsapun nggak ada.
Akhirnya,
semalam aku memutuskan untuk pergi kekampus hari ini sendiri dengan berbagai
pertimbangan. Mut, nggak usah ngerepotin
Laila. Kasihan dia kalau harus jauh-jauh dari rumahnya kekampus CUMA untuk
nemeni segala urusanmu. Ibunya lagi hamil. Pekerjaan rumah Laila juga banyak
Mut. Dia juga harus jaga toko. Jangan egois! Belajarlah untuk ngelakuinnya
sendiri. Sedekat apapun kamu dengan seseorang, tetap saja kamu tidak boleh
bergantung dengannya. Kamu tidak boleh bergantung dengan Laila, Mumun, Ulan,
dan teman-temanmu yang lainnya. Sedekat apapun kalian, tetap ada batasnya.
Tetap kamu harus lebih ngandelin diri sendiri. Nggak selamanya mereka selalu
ada buat kamu, Mut. Mereka juga punya kehidupan sendiri. Mereka juga punya
mimpi yang harus mereka kejar sendiri.
Kalau ada sesuatu yang
ingin kamu gapai, usahain sendiri terlebih dahulu! Dan kalau seleksi ini
mimpimu, kejar Mut! Usaha! Apapun hasil dari seleksi ini, entah kamu menang
ataupun tidak, seenggaknya kamu mengikutinya dengan usahamu sendiri. Kamu
berjuang dengan usahamu sendiri. Setidaknya kalaupun kamu kalah, kamu tidak
akan menyesal, karna kamu sudah mencobanya. Kamu tidak akan meraba-raba
hasilnya, karna kamu ikut didalamnya.
Itu
gejolak batinku tadi malam. Dengan berbagai pertimbangan, aku memutuskan untuk
pergi kekampus sendiri. Tadi pagi setelah selesai bersihin rumah, aku siap-siap
kekampus. Nggak lupa juga buat ngeprint dan ngopy berkas-berkas KESANA-KEMARI
dengan berjalan kaki. Lelah? Capek? Pasti! Tapi inilah perjuangannya ;))
Setidaknya hari ini aku mampu ngalahin rasa malas didalam diri sendiri.
Setidaknya hari ini walaupun lelah disuruh temuin dosen ini, temuin dosen itu,
tapi aku senang. Senang karna bisa mengalahi sisi negatif dari diri sendiri.
Besok pagi disuruh kekampus lagi buat ngambil berkas, permudah Ya Allah. ;’)
Apapun hasil seleksi ini, aku akan terima dengan lapang dada, seenggaknya, aku
sudah berusaha.
Pas
lagi dijalan pulang, Laila nelpon. Dia nanya, jadi pergi apa nggak? Dia udah
siap-siap dan tinggal OTW. Haduh, dia udah siap-siap pula tu. -_- Lek, maafin aku ya. Maaf ngerepotin dan
nggak tau diri gini seenaknya ngebatalin. Nggak ada maksud buat ngecewain atau
maksud lainnya, Cuma nggak pengen ngerepotin Lelek aja. Aku tau kok kalau Lelek
itu sahabat yang baik. Aku tau kok kalau Lelek mau nemenin. Makasi! Muthi
sayang Laila :*
Terkadang
dalam mengejar mimpi, bergantung dengan orang lain bukanlah pilihan tepat.
Pelajaran berharga buat diri sendiri. Dan jika kamu ingin mengikuti lomba atau
seleksi apapun yang kamu yakini kamu mampu, maka ikutilah. Jangan karna nggak
ada teman yang ikut, kamu juga nggak ikut. Jangan karna nggak ada yang nemenin
ngurusin berkas, lantas kamu langsung menyerah dan memutuskan tidak ikut. Kalau
kamu mutusin untuk nggak ikut, suatu hari nanti pasti akan ada rasa penyesalan
didalam dirimu. Kamu akan mengutuki dirimu kenapa tidak ikut dan kamu akan
menyalahkan dirimu.
Bisa
saja lomba atau seleksi yang ingin kamu ikuti itu adalah jalan yang Allah
pilihkan untuk mewujudkan mimpi-mimpimu yang lain. Bisa saja lomba atau seleksi
itu adalah kesempatan kamu untuk berbuat lebih. Kesempatan itu dikejar, tidak
lantas datang begitu saja. Ibarat kesempatan itu bola, maka kamu harus mengejar
bola itu terlebih dahulu. Bola itu akan mengelinding kesana-kemari, kamu yang
berlari untuk menangkapnya. Bola itu tidak akan datang padamu, jika kamu hanya
berdiam diri.
Trimkasih
untuk hari ini karna belajar banyak hal. Trimakasih untuk hari ini karna berhasil
mengalahkan diri sendiri. Lanjut besok ngurus berkas lagi. Semangat Mut! Apapun
hasilnya, itulah yang terbaik. Salam sayang, @muthiiihauraa
Rabu,
5 Agustus 2015. 11.53 WIB.
Ciee selamat ulang tahun untuk blognya kak. Salam kenal :D
BalasHapusHalooo, Kak! Mau jadi bagian tim jelajah Kalimantan GRATIS dan dapetin MacBook Pro? Ikuti lomba blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure" di sini http://bit.ly/terios7wonders2015 #Terios7Wonders
HapusJangan sampai ketinggalan, ya!
Kejarlah mimpimu setinggi langit, jangan cuma setinggi langit-langit :)))
BalasHapussemangat mbak