MasterChef Indonesia
Haay,
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya? Malam minggu nih, isi dengan hal-hal yang
bermanfaat ya. ;) Tadi aku nonton grandfinal masterchef Indonesia, aaak Luvita
menang! Hebat deh jagoan aku! emang dari awal nonton masterchef Indonesia udah
dukung Luvita. Sampai-sampai pas nonton final tadi, aku ribut sendiri -_- Trus
aba aku bilang gini : “Apalah kakak ni, emangnya kalau mereka menang, kakak
dikasih uang?” Enggak sih, tapi kan bikin termotivasi.
Iya, aku jadi
termotivasi, apalagi pas tau Luvita menang. Umur aku dan Luvita sama-sama berumur
20, tapi dia bisa ngasilin hal yang luar biasa diumur segitu. Lah aku? Aku kan
jadi semakin semangat biar bisa kaya dia sesuai passion aku. Selama nonton
masterchef, ada beberapa hal yang bisa aku ambil pelajaran. Apa saja? Check
this out :
Pelajaran pertama, time management itu penting!
Coba deh kalau konstentan masterchef kerjanya lambat, pasti nggak akan mampu
nyelesain challenge sesuai waktu yang ditetapkan. Hasilnya? Ya, pasti kalahlah!
Nggak Cuma di masterchef, apapun profesi kita, time management itu penting! Kalau
kamu masuk dunia kerja, trus kamu selalu terlambat, selalu nggak nyelesaikan
tugas sesuai deadline, apa perusahaan masih mau mempertahankan kamu?
Yang ada kamu
mah dipecat! Nggak peduli sehebat apapun kamu, kalau time management kamu nggak
bagus, nggak akan dipakai juga. Nggak akan ada orang yang mau memperkerjakan
kamu. Begitu juga untuk mahasiswa yang selalu ngeluh akan banyaknya tugas.
Ngutukin dosen dan bilang kalau para dosen itu nggak punya perasaan. Bukan
dosennya yang salah, kamunya yang salah! Kamunya yang nggak bisa memanage waktu
dengan baik!
Trus kamu
berdalih nggak sempat buat ngerjain tugas karna sibuk organisasi. Aku pernah
baca sebuah status facebook yang kalau nggak salah isinya seperti ini : ‘Kalau
kamu ikut organisasi dan ip mu jelek, jangan salahin organisasinya! Disaat kamu
sudah memilih untuk ikut organisasi, bukan waktu belajar yang harus kamu
korbankan, tapi waktu tidur!’ Ini peringatan buat kamu, Mut! Jangan suka
nunda-nunda! Lakukan sesuai waktunya. Time management, Mut!
Pelajaran kedua,
masak dengan hati. Sesuatu yang melibatkan hati, pasti akan menjadi hal yang
luar biasa. Nggak hanya masak, apapun yang kita lakukan kalau melibatkan hati,
pasti hasilnya akan luar biasa, right? Contohnya aja cinta yang melibatkan
hati, pasti hasilnya luar biasa bukan? Saking luar biasanya, bisa bikin
orang-orang sangat bahagia atau malah galau segalau-galaunya. Lakukan sesuatu
dengan hati! Lakukan passion kamu dengan hati agar hasilnya makin maksimal ;))
Pelajaran ketiga itu, berapapun umurmu, kalau
kamu punya tekad yang kuat dan mau usaha, kamu bisa mendapatkan apa yang kamu
mau itu. Kaya Luvita, umurnya masih 20 yang artinya dia konstentan kedua
termuda setelah Tere. Karna masih muda gitu, pas grandfinal tadi banyak yang
dukung om Deni ketimbang Luvita. Mereka lebih percaya om Deni karna menurut
mereka om Deni lebih berpengalaman, tapi hasilnya apa? Luvita menang! Dia bisa
membuktikan kalau usia bukan halangan. Begitu juga seharusnya kita, mau
tua-muda-berpengalaman-ataupun tidak, tunjukkan usaha terhebatmu dibidang yang
kamu sukai.
Miliki tekad
yang kuat untuk mewujudkan apa yang kamu inginkan. Teruslah berusaha! Nggak ada
yang nggak mungkin didunia ini, kecuali menghidupkan orang yang sudah mati.
Teruslah berjuang sampai titik darah penghabisan.
Hidup adalah
proses. Hidup adalah belajar, tanpa ada batas umur, tanpa ada kata tua. Jatuh,
berdiri lagi! Kalah, mencoba lagi! Gagal, bangkit lagi! Never Give Up! Sampai
Allah berkata : ‘Saatnya pulang’! Ketika lelah membuatmu berhenti, tataplah
impian yang telah menguatkanmu untuk memulai. Tataplah orang-orang yang
mengharapkanmu untuk sukses. Tataplah orang-orang yang telah meremehkanmu.
Tataplah bahwa berhenti itu bukanlah jalannya. Selesaikan sesuatu yang sudah
dimulai, karna berhenti atau mundur berarti hancur.
Trus pelajaran
yang keempat, harus berani mencoba!
Kaya konstentan masterchef Indonesia, karna mereka berani mencoba, akhirnya
mereka bisa sampai di galeri masterchef bukan? Misalnya nih jika Luvita nggak
berani untuk daftar dan mengikuti step demi step untuk bisa masuk sebagai
konstentan di master chef, apa dia bisa jadi juara seperti sekarang ini? Tentu
saja nggak!
Karna dia berani
mencoba, karna dia berani memulai apapun hambatannya, karna dia berani untuk
survive, akhirnya dia bisa jadi juara seperti sekarang ini bukan? Gitu juga
kita, harus berani! Harus berani dalam melakukan hal-hal positif yang ingin
kita kerjakan. Kalau kamu ingin ikut lomba, harus BERANI dulu untuk
mendaftarkan diri. Soal menang atau kalah itu Cuma bonus, pengalaman yang
penting!
Itu deh kayanya
yang bisa diambil dari tayangan masterchef Indonesia, ada tambahan? Sekali lagi
selamat ya Luvita! Aku yakin setelah ini akan banyak hal-hal luar biasa yang
akan kamu dapatkan. Sebenarnya bukan Luvita aja sih, semua konstentan
masterchef jika dia sudah pernah masuk galeri, artinya dia sudah pernah masuk
TV, pasti akan banyak hal-hal luar bisa yang ia dapatkan. Publik sudah cukup
mengenal dia. Dilingkungan hidupnya pun dia juga akan lebih diterima. Yah
sebuah pengakuan!
Sama halnya kaya
aku dan Christin yang pernah masuk 50 besar EAGLE AWARD Documentery 2015.
Teman-teman dilingkungan aku (publik) nganggapnya udah wah. Sampai-sampai pas
liburan kemaren salah satu teman aku si Desnot bm kaya gini : “Mut, kok nggak
presentasi di Metro TV, kan masuk dominasi EAGLE Award.”
Aku : Haha! Kami
Cuma masuk 50 besar, bukan 10 besar. Yang presentasi di metro TV itu Cuma yang
masuk 10 besar.
Desnot : Tetap
kalian itu luar biasa, Mut!
Walaupun nggak
menang di EADC, lingkungan aku sudah cukup menganggap itu hebat. Yah, sebuah
pengakuan. Gitu deh pokoknya. Aakh kedepannya masterchef ke-14 nggak ada lagi.
Nggak bakal ketemu Luvita-om
Deni-Yulia-Shela-Axiang-Riski-Laras-Bachien-Valda-Anwar-Tere-Samuel-Hendri-chef
Arnold-Matteo-Raymon-dan all crew master chef 14 lagi ;( huhu. Sepi deh sore Sabtu dan Minggu aku!
Bachien-Riskki-Luvita {}
Oh ya, kata-kata
Febri Rachman a.k.a Bacien tadi cukup nampar. Bachien bilang : “Om Deni nggak
kalah. Om Deni tetap hebat, hanya saja yang dicari adalah yang terhebat”. Kita
pun begitu, kita nggak kalah, hanya saja mungkin ada yang lebih hebat dari
kita. ;)) Nggak mau kalah ah dari Luvita! Aku bakal makin semangat untuk ngejar
semua mimpi-mimpi aku. see you at the top! Salam sayang, @muthiiihauraa
Minggu, 12
September 2015. 20.45 WIB.
Dulu aku jagoin Yulia :3
BalasHapusMaklum anak kos, jadinya ga selalu mantengin MCI. Eh tau tau udah grandfinal aja. :D
Selamat buat Luvitaaa!!