Broadcasting atau Jurnalistik (?)
Haay,
Assalamua’laikum! Gimana kabarnya? Sehat? Alhamdulillah!! ;)) Aku lagi ngedit
tulisan teman-teman LPM untuk majalah edisi 100 nih. Rada rempongin juga, tapi
nyenengin. Gini toh rasanya terjun langsung dalam pembuatan majalah, dikejar
deadline! Haha! Udah lumayan lama dinobatkan jadi redaktur, baru kali ini
terjun langsung, kemana aja Mut? -_- Maafin ya teman-teman di LPM Gagasan.
Maafin ya bang Hafiz. Ini aja tersadar gegara kemaren diingatin sama kak Iwil.
Iya,
jadi ceritanya di hari Rabu tanggal 17 November yang lalu, aku-Ama-Peny-kak
Iwil makan siang bareng di warung pak Meet. Yang namanya makan bareng, pasti
juga diselingi dengan cerita-cerita banyak hal, trus kak Iwil bilang gini :
“Kasian Hafiz tu, banyak kali beban dia. Kalian bantuinlah abang tu. Perlakukan
kaya kalian memperlakukan abang kandung sendiri. Tanya ke dia apa yang bisa
dibantu, soalnya dia tu typenya segan ngasih orang lain tugas. Muthi apalagi,
Muthi redaktur. Biaya PJTL kalian tu, Hafiz yang nyari. Kapan lagi Muthi
nagih-nagihin tugas liputan majalah? Mumpung dikasih kesempatan, mulailah belajar.
Kerja redaktur itu enak, marah-marahin orang dan nagihin liputan. Belajar untuk
didunia kerja.”
Aku
: Segan Muthi kak. Nanti lainnya mereka itu mikirnya.
Kak
Iwil : Hilangkan segan itu lagi. Mereka pun juga tau kalau itu memang tugas
Muthi. Bla bla bla.
Panjang
deh nasehat kak Iwil. Kak Iwil, makasi
untuk semua bimbingannya! Untuk semua nasehatnya. :* Kak Iwil ini adalah
salah satu sosok yang aku kagumi. Dimata aku, dia orangnya tegas, pokoknya
kerenlah. Ilmunya juga luas. Sukses selalu kak! Selesai makan-makan itu, aku
bertekad untuk berubah jadi lebih baik lagi. Percuma aku di PJTL-in ngabisin
banyak biaya kalau nggak bisa berbuat untuk Gagasan kan? Akhirnya aku bilang ke
bang Hafiz kalau aku aja yang handle edit-mengedit majalah edisi 100 dan bang
Hafiz ngeiyain. Sorenya, aku-bang Hafiz-Ama-Peny-Toni-Napi-Hanif-dan beberapa
adik magang pergi ke KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Riau.
Ini
poin-poin ilmu yang aku dapatkan di KPID Riau : “KPID baru terbentu pada tahun
2010 di Riau yang diawasi oleh DPRD. KPID adalah lembaga independent yang
memiliki visi terwujudnya sistem penyiaran yang adil dan mencerdaskan. Masa
jabatan di KPID selama 3 tahun dan dapat dipilih kembali, tapi hanya bisa
menjabat 2 periode. Sinetron 7 manusia harimau sudah sering mendapatkan
peringanya dari Komisi Penyiaran.”
“Film-sinetron-iklan,
dapat dikategorikan kedalam film. Sebelum disiarkan, maka masuk dulu ke sensor
film. Setelah masuk di TV, maka akan diawasi oleh KPI. Berita di TV kalau ada
pelanggaran, maka yang bertanggung jawab adalah Dewan Pers, sedangkan KPI hanya
mengawasi programnya. Jika sebuah program distasiun TV itu melakukan
pelanggaran, maka yang akan diperingatkan oleh KPI adalah stasiun TV tersebut,
bukan programnya.”
Kurang
lebih begitulah ilmu yang aku dapatkan saat berkunjung ke KPID Riau. Lumayan
menambah pengetahuan, apalagi relavan juga dengan jurusan kuliah yang aku
ambil. Yap, broadcasting! Sejak awal milih Ilmu Komunikasi, aku sama sekali
nggak pernah kepikiran untuk masuk Broadcasting. Mengerti tentang
broadcastingpun waktu itu tidak. Yang ada didalam pikiranku adalah masuk Ilmu
Komunikasi dan memilih konsentrasi Jurnalistik. Apalagi pas SMA, aku pernah
dipercaya sebagai ketua Jurnalistik, semakin meyakinkanku untuk memilih
konsentrasi Jurnalistik.
Tapi
ternyata seiring memasuki dunia perkuliahan, aku semakin mengenal apa itu
broadcasting. Aku semakin penasaran dengan seluk-beluk broadcasting. Mulanya
disaat semester satu, kelas kami berinisiatif untuk ikut Festival Film Pendek
yang diadain Kreasi. Memang sih filmnya nggak jadi, tapi proses pembuatannya
itu menantang dan penuh lika-liku. Pokoknya waaw lah menurutku. Aku suka
photografy, walau jauh dari kata ahli. Aku suka ngedit-ngedit video atau design
photo, yah memang masih belum ahli juga. Karna berbagai pertimbangan dan
ketertarikan itulah membuatku mantap memilih konsentrasi Broadcasting,
meninggalkan pilihan awalku, jurnalistik.
Disemester
dua, aku mulai aktif di LPM Gagasan. Kebanyakan teman-teman yang tidak sekelas
denganku, mengira aku anak Jurnalistik. Apalagi setelah aku nerbitin novel
Always Love You, makin banyak yang mikir kalau konsentrasi yang aku ambil
adalah Jurnalistik. Bagiku, jurnalistik ataupun broadcasting, keduanya adalah
hidupku. Memang aku belum ahli dikedua bidang itu, tapi aku tertarik untuk
mendalami keduanya. Tidak salah bukan?
Memilih
konsentrasi broadcasting menurutku adalah pilihan yang tepat, walau kadang
sering kewalahan dengan tugas-tugasnya karna sama sekali nggak punya basic di
dunia broadcasting seperti halnya teman-teman yang lain. Tapi aku menikmatinya,
ooh tidak! Kadang juga mengeluhkannya haha :D
Kenapa nggak ngambil jurnalistik
saja, Mut? Aku udah bilang kan kalau aku tertarik
dikedua bidang itu dan aku pikir, kalau aku ngambil jurnalistik, aku nggak akan
bisa belajar broadcasting secara otodidak. Broadcasting itu belajarnya perlu
media, perlu guru! Sedangkan jurnalistik, aku rasa bisa belajar secara otodidak
dan bisa juga belajar dari LPM Gagasan.
Lagian
antara broadcasting dengan jurnalistik, pelajarannya tidak terlalu berbeda
jauh. Yang membedakannya hanya medianya saja. Broadcasting lebih kepada
televisi dan radio, sedangkan jurnalistik lebih kepada koran. Semuanya
berkaitan bukan?
Untuk
saat ini, masih banyak yang harus aku pelajari dari keduanya. Broadcasting
ataupun jurnalistik, yang pasti, aku mencintai keduanya. Ya, aku mencintai
keduanya dan aku harap bisa expert dikedua bidang itu.
Sejauh
ini, aku masih harus banyak belajar dikedua bidang tersebut. Masih banyak
kurangnya memang, tapi aku yakin, jika dipelajari dan ditekuni secara serius,
pasti hasilnya juga akan bagus, iya kan?
Semangat
untuk terus belajar, Mut! Walaupun minim media dan alat, tapi pasti akan selalu
ada jalan bukan? Manfaatkan saja apa yang ada semaksimal mungkin. Orang sukses
tidak dibentuk dengan lingkungan yang ‘biasa-biasa’ saja, tapi dibentuk dan
ditempa dalam lingkungan ‘luar biasa’, sehingga mampu menjadikannya sosok yang
luar biasa, right?
Udah
diakhir-akhir 2015 aja. Nggak kerasa! Masih banyak target dan mimpi yang harus
dikejar plus direalisasikan. Enggak mudah memang untuk merealisasikannya, tapi
bukan berarti nggak bisa. Hilangi rasa malas lagi, Mut! Produktifkan waktu.
Semoga pelajaran di jurnalistik dan di bradcasting mampu membawaku kejalan
kesuksesan. Salam sayang, @muthiiihauraa
Rabu,
25 November 2015. 09.38 WIB. At perpustakaan UIN SUSKA Riau.
Semangat untuk kerjanya mbak...
BalasHapus2015 masih ada 1 bulan loh, kejar target-targetnya untuk tahun ini....
:))