#MondayClass : Mengenal Peralatan Penyiaran Radio
Haay,Assalamua’laikum. Gimana kabarnya hari ini? Sehatkan yah? Entah kenapa sejak
tadi sore, aku badmood-an. Rasanya pengen ngeluapin emosi. Pengen marah-marah
kesemua orang. Efek mau ‘dapet’ kali ya -__- Tadi juga sempat-sempatnya ngisi
KRS manual dan ngurus syarat beasiswa dikampus.
Ah,
semester V benar-benar udah terlewati ternyata. Finally, IP aku semester ini
3,83. Alhamdulillah. Ip tertinggi yang aku dapat selama masa kuliah. Padahal
aku ngerasa kalau semester ini nggak optimal banget. Iya lho, aku sering ambil
jatah untuk kegiatan organisasi, trus juga seminggu ikut PJTL di Ganto, belum
lagi libur karna asap, dan parahnya lagi, semester ini sama sekali aku nggak
ada nyatat materi secara rapi. Intinya sempat pesimis banget dengan semester
ini, tapi sama sekali nggak nyangka kalau hasilnya segitu. ;’)
Semester
VI juga sebentar lagi bakal dimulai, mata kuliah semester ini Cuma 7 yang
artinya bakal banyak waktu kosong disemester VI nanti, rencananya sih pengen
isi dengan hal-hal bermanfaat dan ngewujutin target. Semoga aja! Trus juga
semester VI nanti mata kuliahnya greget, ada script TV dan radio, reportase dan
investigasi radio, animasi, scenario film documenter, artistic dan lighting,
produksi siaran TV, dan produksi siaran radio. Aaaak, can’t wait! Semoga
dosennya benar-benar ngajarin dan nggak abal-abal. Amin!
Eh
kok kebanyakan curhat ya? Oke deh balik lagi di #MondayClass yang sering banget
telat. Maafin! Bukan disengaja. Kali ini kita akan bahas yang berkaitan dengan
radio. Siapa yang suka dengerin radio? Siapa yang pengen jadi penyiar radio?
Siapa yang pengen berkecimpung dalam dunia radio? Sayangnya aku nggak sama
sekali. Haha! Tapi kalau untuk buat script siaran radio atau memproduksi sebuah
siaran, aku mau!
![]() |
source: google |
Awalnya
penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz pada
tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Setelah itu,
temuan-temuan lain tentang radiopun mulai bermunculan.
Di
Indonesia sendiri, radio memiliki peran penting dalam membantu kemerdekaan
Indonesia. Iya lho, serius! Coba deh baca buku sejarah yang dimana disaat
Hiroshima dan Nagasaki di bom atom, golongan-golongan muda mengetahui hal
tersebut lewat radio. Pada awalnya, semua siaran tentang pengeboman Hiroshima
dan Nagasaki ditutup-tutupi oleh pihak Jepang, tapi ternyata warga-warga
Indonesia cukup pintar untuk menyadap informasi tersebut lewat radio.
Coba
deh bayangkan kalau pas waktu itu nggak ada radio? Dari mana pemuda-pemuda
Indonesia disaat itu bisa tau kalau adanya pengeboman di Hiroshima dan
Nagasaki, ya kan? Karna mengetahui informasi tersbeutlah, akhirnya golongan
muda mendesak golongan tua untuk memproklamirkan kemerdekaan. Sebenarnya Jepang
sudah berjanji untuk memerdekakan Indonesia, tapi golongan muda nggak mau.
Mereka ingin Indonesia merdeka bukan atas pemberian Jepang, tapi atas usaha
kita sendiri.
Eh
kok malah melenceng kesitu ya? Hehe! Pokoknya intinya gitu, radio salah satu
yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia, kalau menurut aku. Pernah
nggak sih ngelihat penyiar lagi siaran? Pernah ngelihat alat-alatnya? Aku
pernah, bahkan ngerasa menggunakannya pun pernah, walau menurut aku rada ribet
juga sih. Mang akunya nggak bakat kali ya? Haha! -__-
Nah,
ini nih peralatan-peralatan dalam penyiaran radio. Langsung aja, check this out
:
![]() |
source: google |
Audio mixer, untuk
mengatur sinyal elektrik dari mixropon studio (PC, laptop, tape recorder, CD
player, dan sinyal prosesor) sampai ke prosesor. Mikropon, untuk mengantarkan getaran suara. Computer, untuk menginput semua data (lagu, iklan, single, berita)
bisa secara otomatis diacak sesuai keinginan.
Software,
perangkat lunak. Sering digunakan semacam on air. Contohnya misalnya itu kaya
modul on air, modul news, dan lain-lain. Ephone,
alat untuk mendengarkan langsung saat menyiar/mengudara. Telpon rumah/hp, terhubung dengan
mixer.
Compact disk, menyimpan
data-data lagu, iklan, dan jingle. Kaset,
sebuah benda yang terbuat dari gulungan pita yang bisa untuk merekam lagu. Saat
ini sudah jarang digunakan lagi. Tape
recorder, kalau misalnya seumpama computer sedang hank, maka bisa digunakan
tape recorder/CD player.
Antena adalah
alat bagian vital dalam suatu pemancar. Kalau antena nggak ada, maka nggak bisa
mengantarkan siaran. Exteel adalah studio
transmik (pengantar) link. Ekteel juga berfungsi sebagai resifer (penerima)
siaran. Memancarkan program dari studio ke pemancar.
Itu
aja yang aku ketahui dari peralatan penyiaran radio. Itu pun aku taunya karna
baca-baca catatan materi perkuliahan yang lalu. Ternyata bermanfaat juga aku
buat label #MondayClass ya, setidaknya manfaatnya untuk diri aku sendiri. Iya,
aku kan jadi rajin baca-baca materi yang lalu biar nggak ilang gitu aja. :D
Kalau
kamu mau jadi penyiar, ada beberapa syarat dasar nih yang harus diketahui,
yaitu : mengetahui timwork, dinamis, bersedia bekerja over time, pandai
bergaul, dan pandai membaca situasi perkembangan yang ada.
Berminat
berkecimpung didalam dunia radio? Entah itu sebagai penyiar atau dibagian
manajemen atau dibagian produksi atau dibagian keuangan atau dibagian
tekniknya? Apapun itu, ayo makin semangat belajarnya! Dan aku juga bakal makin semangat belajar dalam hal yang aku minati!
Udah
gitu aja dulu deh. Semoga bermanfaat ya dan sukses selalu, @muthiiihauraa.
Rabu,
10 Februari 2016. 19.42 WIB.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusBtw kalau jamam dulu gitu pake komputer ama audio mixer g ya buat siaran radio?
BalasHapus