Pimpinan Redaksi (?)
Jika kamu dikasih sebuah pilihan untuk memilih, apakah kamu akan menggunakan pilihan
tersebut? Jika kamu dikasih sebuah kesempatan untuk menanggung ‘amanah’ besar,
apa kamu akan menyanggupinya? Jika kamu diberikan sebuah kepercayaan, apa kamu
akan menjalankan kepercayaan itu dengan baik? Dengan resiko mungkin waktu ‘me
time’ mu akan semakin berkurang?
Tepat
di tanggal 1 Mei kemaren, dimalam Senin, LPM Gagasan ngadain musyawarah
tahunan. Tentu saja salah satu agendanya adalah memilih pengurus-pengurus baru,
terutama pengurus inti, yakni Pimpinan Umum-Pimpinan Redaksi-Pimpinan
Perusahaan.
Terlalu
cepat ya? Nggak kerasa! Perasaan baru kemaren datang ke Gagasan nemuin bang
Gilang untuk bisa bergabung di LPM Gagasan. perasaan baru kemaren ikutan Pelatihan Jurnalistik Dasar di LPM Bahana Universitas
Riau. Perasaan baru kemaren ngelihat satu persatu abang dan kakak Gagasan
diwisuda. Perasaan baru kemaren ngedengerin patuah-patuah kak Iwil.
Perasaan
baru kemaren dilantik jadi Redaktur. Perasaan baru kemaren ikut Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut di Padang. Perasaan
perasaan perasaan, hah, ya terlalu cepat, hingga sekarang kami diharuskan
kembali untuk melakukan musyawarah tahunan.
Musyawarah
tahunan atau biasa disingkat Mustah di 2016 ini beda dengan tahun-tahun yang
lalu. Mustah tahun ini di sekre dan melibatkan adek-adek magang, padahal
dulu-dulu, mustahnya diluar sekre dan hanya untuk crew.
Di
mustah kemaren, semua pada ngungkapin kesalahannya. Malah ada yang sampai
nangis. Untung aku nggak ikuta-ikutan baper kaya pas evaluasidikdas di 2015 yang lalu. Selain masing-masing ngungkapin kesalahannya,
ada juga kesempatan teman-teman lain untuk mengoreksi kesalahan diri kita.
Aku
ingat banget pas bang Hafiz ngoreksi tentang aku. Abang itu juga bilang kalau
dia bingung aku itu maunya dimana, di bagian video atau tulisan. Aku mau keduanya bang! Keduanya hidup aku.
Aku suka nulis. Aku juga suka ngonsep-bikin-ngedit video :D
Setelah
sesi salah menyalahkan, tibalah sesi pemilihan para pimpinan. Bang Rico
tiba-tiba nyaranin nama aku sebagai pimpinan redaksi. Aku sih nyantai aja,
soalnya udah yakin duluan nggak bakal kepilih. Ada enam pasang calon yang
diikutkan, hingga akhirnya diseleksi lagi menjadi tiga calon.
Calon
pasangan pertama yakni Toni-aku-Hanif. Calon pasangan kedua, Toni-Ika-Hanif.
Sedangkan calon pasangan ketiga itu Toni-Ferdy-Ika. System pemilihannya itu
votting lewat kertas. Jadi masing-masing kami nulisin calon pasangan yang
dipilih lewat kertas. Yang ikut votting dimalam itu sebanyak 16 orang crew.
Yang
nggak nyangkanya pas perhitungan suara untuk calon pasangan satu
(Toni-aku-Hanif) mendapatkan 10 suara. Sedangkan calon kedua itu dapat satu
suara dan calon pasangan ketiga dapat lima suara. Surprise? Iyalah, nggak
nyangka kalau mereka percaya sama aku. Nggak nyangka kalau mereka ngasih
kepercayaan itu.
Malam
itu setelah peresmian para pimpinan baru, nyampai rumah nggak bisa tidur. Kaya
ada beban yang langsung nimpa di ulu hati. Kaya ada sesuatu yang ngeganjal
sampai ngeluarin air mata. Trus tidur sebentar, kebangun lagi, gitu terus
sampai pagi.
Pimred?
Pimpinan redaksi? Ngebayangi atau bermimpi mendapatkan jabatan itu saja aku tak
pernah, sekarang jabatan itu harus aku tanggung. Aku jauh banget dari kata
sempurna untuk menjadi seorang pimpinan redaksi. Masih banyak yang harus aku
pelajari, masih terlalu banyak bahkan.
Malam
itu juga, sempat aku chat dengan beberapa teman, tentang aku yang menjadi
pimpinan redaksi. Kebanyakan dari mereka menjawab untuk mencoba menjalaninya.
Mereka juga bilang bahwa teman-teman disekre percaya sama aku, lalu kenapa aku
nggak percaya dengan diri sendiri?
Iya
sih, tapi apa aku bisa? Apa aku sanggup? Apa aku kuat? Jalan kedepannya nanti
masih panjang dan pastinya juga bukan hal yang mudah. Kalau katanya Ferdy :
“Kita jalani sama-sama kak!” Ya harus itu!
Apa
ini maksud kata-kata Kak Iwil pas aku photo bareng dihari wisuda kak Iwil?
Waktu itu sebelum photo, kak Iwil bilang kalau aku pengganti dirinya.
Penggantinya sebagai pimred gitu? Ah, aku jauh banget dari kak Iwil. Kak Iwil
orangnya tegas, ilmunya luas, dan pandai mengayomi. Lah aku? Masih banyak yang
harus aku pelajari lagi.
Aku
orangnya moody-an, slengean, baperan. Baiklah, kalau mereka percaya sama aku,
aku akan berusaha menjadi seorang pimpinan redaksi yang baik. Aku akan belajar
lebih giat lagi tentang keredaksian. Tentang EYD juga dan akan berusaha lebih
peka terhadap isu kampus.
Dan
jika semisalnya selama kepengurusan aku menjadi seorang pimpinan redaksi ini
nantinya banyak salahnya, aku minta maaf. Aku pun masih belajar dan itu pun
belajarnya otodidak, nggak ada kan di Gagasan diajarin bagaimana menjadi
seorang pimpinan redaksi yang baik?
Tapi
aku berharap semoga kedepannya ditangan kami Gagasan semakin baik. Semakin
berkibar. Semakin terkenal. Semakin jaya. Semakin disegani. Dan semakin mampu
mencetak wartawan-wartawan handal. Amin!
Baiklah
Mut, amanah baru, mari semakin semangat belajar dan semakin bisa memanage
waktu. Berkecimpung di organisasi itu bagus, tapi keluarga dan kuliah tetap
nomor satu ;)) Fighting untuk Gagasan kedepannya! Salam sayang, @muthiiihauraa.
Sabtu,
7 Mei 2016. 17.12 WIB.
0 komentar: