#MudaBikinBangga : Be Your Self!

16.35 muthihaura 21 Comments



Pernah ngerasa hidupmu sia-sia? Pernah ngerasa saat kamu dipandang sebelah mata? Pernah berada diposisi saat nilai sekolahmu paling rendah? Pernah ngerasa bahwa kamu nggak punya bakat apa-apa? Pernah ngerasa saat apa yang kamu inginkan nggak kewujud? Padahal kamu rasa sudah berusaha semaksimal yang kamu bisa.

Pernah ngerasa saat cinta bertepuk sebelah tangan? Pernah ngerasa pandangan sinis orang-orang yang menganggap kamu ‘nothing’? Seakan-akan kamu makhluk paling menyedihkan didunia. Pernah ngerasa saat semua yang kamu lakuian tak pernah ada harganya? Atau pernah ngerasa dikucilkan oleh teman-teman sekelasmu?

Pernah ngerasa saat kamu berharap gurumu akan membimbingmu, tapi justru guru tersebut yang menjatuhkanmu didepan teman-temanmu? Pernah ngerasa bahwa kamu sendiri didunia? Pernah ngerasa semua itu? Atau lebih parah dari apa yang aku sampaikan?

Aku pernah merasakan semuanya. Down? Sedih? Pasti! Kalau flashback kemasa-masa lalu, rasanya aku nggak percaya bisa ngelewati semuanya. Rasanya nggak percaya kalau aku udah sampai ditahap ini, tahap dimana aku rasa impian-impian itu sebentar lagi akan aku genggam.

Kalau ngingat dulu, rasanya pengen nangis. Aku yang dulu nggak bisa apa-apa. Aku yang dulu sering remedial dikelas. Aku yang dulu jarang dipercaya untuk sesuatu yang menurut aku sendiri, aku bisa ngelakuinnya. Aku yang dulu seorang gadis pemalu, saking pemalunya nggak berani nyatain pendapat apa-apa didepan umum, bahkan didepan teman-temanpun nggak berani.

Bahkan sempat terfikir, jika hidup punya tombol delete, aku ingin sekali ngedelete masa-masa itu. Aku ingin sekali menghapusnya beserta orang-orang yang terlibat didalamnya. Tapi beruntungnya, hidup nggak punya tombol delete. Hidup nggak peduli seberapa inginpun aku menghapusnya, kenangan itu tetap akan ada.

Dan kini aku sadar, semua yang terjadi didalam hidupku dimasa lalu, membentuk aku yang sekarang. Orang-orang yang hadir didalam hidupku, baik yang sayang sama aku atau bahkan nggak suka sama aku, pasti memiliki alasan. Pasti akan ada yang bisa dipelajari dari sosok-sosok yang hadir itu.

Aku juga nggak bisa menuntut semua orang untuk menyukaiku. Aku hanya punya dua tangan yang Cuma bisa untuk nutup kedua telingaku, bukan untuk nutup semua mulut-mulut orang yang nggak suka padaku.

Seiring berjalannya waktu, aku belajar banyak hal. Aku mulai berusaha memperbaiki diri. Aku mencoba belajar untuk menjadi diriku sendiri. Aku lakuin apa yang aku suka tanpa peduli kata-kata orang. Aku lakuin semua yang menurut aku baik. Bagi aku, peduli apa kata orang, toh aku ‘jatuh’ pun mereka nggak peduli.

Lulus SMA, aku mulai berusaha ngembangin bakat diri. Aku mulai mencoba belajar mencintai diriku sendiri. Aku masuk jurusan Ilmu Komunikasi, jurusan yang sebenarnya kurang cocok untuk anak-anak yang pemalu, tapi aku tak mengubris fakta itu, aku hanya ngikuti hati nurani dan bertekad bahwa apapun yang terjadi, aku akan bersungguh-sungguh.

Gadis pemalu ini mulai belajar aktif dikelas sejak kelas dimata kuliah pertama. Grogi? Sangat! Aku tekankan kediri sendiri saat itu bahwa setiap mata kuliah, aku harus ada bertanya atau menyanggah atau memberi pendapat. Awalnya susah, tapi makin kesini makin terbiasa. Siapa yang sangka kalau ternyata gadis pemalu ini sekarang menjabat sebagai Pimpinan Redaksi di Lembaga Pers Mahasiswa Gagasan. Iya, Pimpinan Redaksi, orang penting nomor dua di LPM. Siapa yang sangka? Gadis pemalu ini udah sering wawancara rektor lho dan sekarang magang di salah satu koran terbesar di Riau, padahal bukan anak Jurnalistik. ;’)

Memasuki jenjang kuliah ini memang terasa banget perbedaan aku yang dulu dan aku yang sekarang. Rasanya jauh banget. Bahkan teman-teman kuliahku pun nggak akan menyangka kalau ternyata dulunya aku pemalu. Aku belajar yang rajin dibangku kuliah. Membaca buku ini itu, entah kenapa menjadi orang yang haus ilmu. Ya, sangat haus akan ilmu. Dari hasil rajin belajar itu, IPK-ku camlaude. IP-ku nggak pernah dibawah 3,40-an. Siapa yang sangka kalau gadis yang dulunya langganan remedial ini ternyata bisa memiliki IPK camlaude?

Selain itu, sejak kecil aku suka menulis. Amat sangat malah. Tapi kesukaanku pada menulis tetap tidak membuatku mempunyai keberanian untuk mengikuti kompetisi-kompetisi menulis. Pernah diakhir masa SMA, aku gencar-gencarnya ngikutin berbagai macam lomba nulis. Menang? Oh tentu saja tidak! Kalah mah iya.

Saking seringnya kalah, aku down. Pernah mutusin buat nggak akan lagi ikut berbagai kompetisi menulis. Tapi lama-lama aku berfikir juga, sayang sekali rasanya jika tulisan-tulisanku hanya mendam dilaptop. Kalau nggak salah ditahun 2013, novel pertama yang aku tulis dan aku coba kirim ke salah satu penerbit besar. Hasilnya? DITOLAK.

Sejak awal kuliah, aku udah bilang kediri aku sendiri, kalau dimasa kuliah ini, aku harus jadi sosok yang beda. Aku harus jadi sosok yang pantang nyerah dan harus ngikutin banyak kompetisi untuk mengasah skill diri. Akhirnya penolakan terhadap novel pertama aku itu, aku jadikan motivasi untuk lebih baik. Aku kembali menulis novel dan Alhamdulillah diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor dengan judul novel ‘Always Love You’.


Novel kedua yang ditulis dan pertama yang diterbitkan.


Senang? Pasti! Dan hal yang menyenangkan dari seorang penulis itu adalah disaat karya kita diapresiasi positif oleh para pembaca.







Beberapa komentar terhadap novel Always Love You


Kini, aku udah duduk dibangku semester VII. Aku menargetkan diri untuk lulus ditahun 2017 nanti. Kalau ngelihat apa yang udah dicapai saat ini, rasanya pengen nangis sambil ngucapin banyak-banyak sukur. Bukan berarti semua yang aku impikan udah tercapai, tetapi mimpi-mimpi dimasa kecilku, satu persatu mulai terwujud.

Aku menuliskan dibuku mimpi agar ditahun 2016 ini profil aku masuk koran, Allah kabulkan dikoran Tribun tanggal 13 Juni 2016. Aku menuliskan dibuku mimpi agar cerpenku bisa mejeng di Koran Riau Pos, Allah kabulkan diedisi Minggu 23 Oktober 2016. Aku tuliskan untuk pergi kesuatu tempat karna menulis secara gratis, Allah kabulkan lewat Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut di Sumbar. Dan masih banyak lagi impian-impian kecil yang satu persatu mewujud, bahkan lebih indah dari apa yang aku rencanakan.

Profilku di Koran Tribun Pekanbaru

Cerpenku di Koran Riau Pos  
 Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut di Sumbar.

Fabiayyi a’laa irabbikumatukadziban. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ini bukan akhir, tapi awal dari sesuatu hal yang baru. Memang belum seberapa dibanding teman-teman lainnya, tapi luar biasa bagi aku. Aku berhasil mengalahkan diriku sendiri. Aku berhasil mengalahkan rasa malas didiriku sendiri. Aku berhasil mengubah mindset negative didiri sendiri. Dan yang pasti, aku berhasil menjadi diriku sendiri.

Dari setiap kejadian yang hadir dihidupku, aku ingin sedikit memberikan patuah buat teman-teman. Bukan berarti aku sok hebat, hanya pengen sharing dan berharap bisa bermanfaat. Dalam hidup, kita nggak akan bisa meminta terlahir sebagai apa-dari rahim siapa-dari orang tua mana, sama sekali kita nggak bisa meminta hal-hal itu, kita juga tidak bisa mengubahnya. Tapi kita bisa mengubah hidup kita. Kita bisa menentukan ingin jadi apa dan ingin hidup yang bagaimana.

Apapun masa lalu kita, sebagaimanapun buruknya, percayalah bahwa masa depan itu masih cerah. Masa depan itu masih bisa diusahakan. Jangan dengerin kata orang. Kalau dengerin kata orang mah nggak akan ada habisnya. Jalani aja hidup kita dengan versi terbaik menurut kita. Masa lalu itu ibarat nasi yang udah jadi bubur. Nggak akan bisa dibalikin lagi jadi nasi, tinggal bagaimana membuat bubur itu tetap enak dinikmati.

Selain itu, aku juga pengen ngasih sedikit tips nih buat teman-teman agar berprestasi. Pertama, be your self! Jadi diri sendiri. Setiap individu itu diciptakan berbeda-beda, kembar sekalipun tak akan sama. Jadi banggalah menjadi dirimu sendiri dengan kehebatan tersendiri. Hidup dalam kepura-puraan yang bukan diri kita itu nggak enak, capek malah!

Kedua, punya target yang jelas. Setelah kamu bisa menerima diri kamu apa adanya, kamu harus tetapkan target yang ingin kamu capai. Catatan target-target inilah yang akan membantumu untuk tetap berfokus terhadap apa yang ingin kamu capai. Yang ketiga, banyak-banyak membaca.

Membaca apa saja, baik itu dari buku atau bahkan media internet. Dizaman era modern saat ini, kebutuhan informasi itu adalah sesuatu yang sudah menjadi makanan pokok. Dulu diawal kuliah, aku menargetkan diri untuk membeli koran Riau Pos setiap Senin. Hal ini aku lakukan karna aku anak Ilmu Komunikasi yang mau tidak mau harus update tentang persoalan yang ada di Indonesia.

Saat awal kuliah juga, aku memang belum memiliki smartphone yang mumpuni untuk bisa berselancar mencari informasi. Tapi sekarang beda, dengan menginstall aplikasi kurio saja di smartpone, aku bisa membaca berita-berita atau menonton video yang lagi booming. 


Top Video di aplikasi Kurio

Top berita di aplikasi Kurio
Tim Kurio

Kurio itu adalah aplikasi untuk membaca berita/informasi. Aplikasi ini dibuat oleh developer local asal Indonesia dan digagas oleh David Wayne. Sejak dirilis ke Google Play Store pada bulan November 2013 lalu dan Januari 2014 di Apple Store, aplikasi Kurio sudah diunduh sebanyak 70.000 pengguna.

Pada awalnya, nama Kurio itu yang dipilih adalah Moco yang dalam Bahasa Jawa artinya membaca, tapi saat dicari diinternet, kebanyakan artin Moco itu negative. Kata curiosity dianggap lebih menarik, lalu akhirnya dipilihlah nama Kurio yang menunjukkan rasa tertarik untuk membaca. Ini beberapa topic yang ada di Kurio : news, celebs, tekno, bola, unik, oto, health, bisnis, travel, dll.

Itulah sedikit sejarah singkat tentang Kurio. Biar tetap up to date, kalian jangan lupa install juga ya ;)) Banyak sekali manfaat jika menginstall Kurio, salah satunya kalian tidak akan ketinggalan banyak informasi. Selain itu, kalian juga jadi bisa nyambung saat diajak ngomong oleh siapa aja. Kenapa? Karna kalian selalu update ;)) 

 Nah yang keempat nih, selalu optimis. Jangan dengarkan kata-kata negative dari orang lain. Buktikan aja kalau kamu bisa. sering-sering juga ikutan lomba dalam bidang yang kamu minati. Kalaupun kamu kalah, bukan berarti kamu gagal. Kalah ya coba lagi!
 


Mungkin empat itu saja dulu. Selamat menjadi diri sendiri. Selamat berjalan menuju kesuksesan diri sendiri. Apapun yang terjadi, tetaplah berfokus kedepan. Jangan remehkan sekecil apapun hambatan, karna biasanya, seseorang itu lebih sering kesakitan kakinya saat terinjak batu kecil ketimbang batu besar. Semangat berproses guys, salam sayang, @muthiiihauraa.
Minggu, 30 Oktober 2016. 14.16 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

21 komentar:

  1. Semangat berprosessss....
    Gali potensi dan terus berprestasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa mbaak. mbak juga yaa :D
      Ayo semangat berproses

      Hapus
  2. Whuuaaa... keren mba Muthii... tulisannya bisa dimuat di media masaa dan media cetak serta itu novelnya diterbitin sma penerbit mayor whooaaa... cakeppp

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasii mbaak. Ayo nyusul nerbitin novel juga :D

      Hapus
  3. Mbak mutiii keren banget, muda penuh karya, zaman aku dulu mana kepikiran begitu,sukses ya

    BalasHapus
  4. Semangat mbak, kamu keren deh, inspiratif! Keep spread the good vibes yaaa ^^

    BalasHapus
  5. Waaahhh keren! Jangan lelah tebarkan inspirasi dan terus melejit ya!

    BalasHapus
  6. wii mbak muthii keren udah nerbitin buku :)..dari dulu aku selalu ga kesampaian mau nyelesein buku untuk diajuin ke penerbit..selalu surut ditengah semangatnyaa atau sibuk dengan kerjaan lain..semangatt ya..tipsnya oke bangett :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo mbak selesaikan bukunya, ditunggu lho ;)
      Mbak juga semangat yaaa

      Hapus
  7. Hmm ternyata Kren mba Muthi sukses trus y menginspirasi^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak, masih harus banyak belajar ini kok =D

      Hapus
  8. Kamu keren sekaliii.. Aku kalah nih bikin novel hanyalah wacana belaka :))
    Terus semangat ya mumpung masih muda, kejar semua passionnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak. Mbak juga keren.
      Oke sip mbak ;))

      Hapus
  9. Alhamdulillah senang sekali kalau apa yang diinginkan dikabulkan oleh Allah. Keren mba ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Alhamdulillah senang mbak. makasih mbak :D

      Hapus
  10. Keren blognya mbak muthi, sangat2 menginspirasi

    BalasHapus
  11. You're still young. Younger than me. But, believe me. You make me move from my chair right now, just to find my notebook. Then make me write my big goals.
    You and your article is so much inspiring me!
    Keep writing, sist :))

    BalasHapus