#MudaBikinBangga : Be Your Self!
Pernah
ngerasa hidupmu sia-sia? Pernah ngerasa saat kamu dipandang sebelah mata?
Pernah berada diposisi saat nilai sekolahmu paling rendah? Pernah ngerasa bahwa
kamu nggak punya bakat apa-apa? Pernah ngerasa saat apa yang kamu inginkan
nggak kewujud? Padahal kamu rasa sudah berusaha semaksimal yang kamu bisa.
Pernah
ngerasa saat cinta bertepuk sebelah tangan? Pernah ngerasa pandangan sinis
orang-orang yang menganggap kamu ‘nothing’? Seakan-akan kamu makhluk paling menyedihkan
didunia. Pernah ngerasa saat semua yang kamu lakuian tak pernah ada harganya?
Atau pernah ngerasa dikucilkan oleh teman-teman sekelasmu?
Pernah
ngerasa saat kamu berharap gurumu akan membimbingmu, tapi justru guru tersebut
yang menjatuhkanmu didepan teman-temanmu? Pernah ngerasa bahwa kamu sendiri
didunia? Pernah ngerasa semua itu? Atau lebih parah dari apa yang aku
sampaikan?
Aku
pernah merasakan semuanya. Down? Sedih? Pasti! Kalau flashback kemasa-masa
lalu, rasanya aku nggak percaya bisa ngelewati semuanya. Rasanya nggak percaya
kalau aku udah sampai ditahap ini, tahap dimana aku rasa impian-impian itu
sebentar lagi akan aku genggam.
Kalau
ngingat dulu, rasanya pengen nangis. Aku yang dulu nggak bisa apa-apa. Aku yang
dulu sering remedial dikelas. Aku yang dulu jarang dipercaya untuk sesuatu yang
menurut aku sendiri, aku bisa ngelakuinnya. Aku yang dulu seorang gadis pemalu,
saking pemalunya nggak berani nyatain pendapat apa-apa didepan umum, bahkan
didepan teman-temanpun nggak berani.
Bahkan
sempat terfikir, jika hidup punya tombol delete, aku ingin sekali ngedelete
masa-masa itu. Aku ingin sekali menghapusnya beserta orang-orang yang terlibat
didalamnya. Tapi beruntungnya, hidup nggak punya tombol delete. Hidup nggak
peduli seberapa inginpun aku menghapusnya, kenangan itu tetap akan ada.
Dan
kini aku sadar, semua yang terjadi didalam hidupku dimasa lalu, membentuk aku
yang sekarang. Orang-orang yang hadir didalam hidupku, baik yang sayang sama
aku atau bahkan nggak suka sama aku, pasti memiliki alasan. Pasti akan ada yang
bisa dipelajari dari sosok-sosok yang hadir itu.
Aku
juga nggak bisa menuntut semua orang untuk menyukaiku. Aku hanya punya dua
tangan yang Cuma bisa untuk nutup kedua telingaku, bukan untuk nutup semua
mulut-mulut orang yang nggak suka padaku.
Seiring
berjalannya waktu, aku belajar banyak hal. Aku mulai berusaha memperbaiki diri.
Aku mencoba belajar untuk menjadi diriku sendiri. Aku lakuin apa yang aku suka
tanpa peduli kata-kata orang. Aku lakuin semua yang menurut aku baik. Bagi aku,
peduli apa kata orang, toh aku ‘jatuh’ pun mereka nggak peduli.
Lulus
SMA, aku mulai berusaha ngembangin bakat diri. Aku mulai mencoba belajar
mencintai diriku sendiri. Aku masuk jurusan Ilmu Komunikasi, jurusan yang
sebenarnya kurang cocok untuk anak-anak yang pemalu, tapi aku tak mengubris
fakta itu, aku hanya ngikuti hati nurani dan bertekad bahwa apapun yang
terjadi, aku akan bersungguh-sungguh.
Gadis
pemalu ini mulai belajar aktif dikelas sejak kelas dimata kuliah pertama.
Grogi? Sangat! Aku tekankan kediri sendiri saat itu bahwa setiap mata kuliah,
aku harus ada bertanya atau menyanggah atau memberi pendapat. Awalnya susah,
tapi makin kesini makin terbiasa. Siapa yang sangka kalau ternyata gadis pemalu
ini sekarang menjabat sebagai Pimpinan Redaksi di Lembaga Pers Mahasiswa
Gagasan. Iya, Pimpinan Redaksi, orang penting nomor dua di LPM. Siapa yang
sangka? Gadis pemalu ini udah sering wawancara rektor lho dan sekarang magang
di salah satu koran terbesar di Riau, padahal bukan anak Jurnalistik. ;’)
Memasuki
jenjang kuliah ini memang terasa banget perbedaan aku yang dulu dan aku yang
sekarang. Rasanya jauh banget. Bahkan teman-teman kuliahku pun nggak akan
menyangka kalau ternyata dulunya aku pemalu. Aku belajar yang rajin dibangku kuliah.
Membaca buku ini itu, entah kenapa menjadi orang yang haus ilmu. Ya, sangat
haus akan ilmu. Dari hasil rajin belajar itu, IPK-ku camlaude. IP-ku nggak
pernah dibawah 3,40-an. Siapa yang sangka kalau gadis yang dulunya langganan
remedial ini ternyata bisa memiliki IPK camlaude?
Selain
itu, sejak kecil aku suka menulis. Amat sangat malah. Tapi kesukaanku pada
menulis tetap tidak membuatku mempunyai keberanian untuk mengikuti
kompetisi-kompetisi menulis. Pernah diakhir masa SMA, aku gencar-gencarnya ngikutin
berbagai macam lomba nulis. Menang? Oh tentu saja tidak! Kalah mah iya.
Saking
seringnya kalah, aku down. Pernah mutusin buat nggak akan lagi ikut berbagai
kompetisi menulis. Tapi lama-lama aku berfikir juga, sayang sekali rasanya jika
tulisan-tulisanku hanya mendam dilaptop. Kalau nggak salah ditahun 2013, novel
pertama yang aku tulis dan aku coba kirim ke salah satu penerbit besar.
Hasilnya? DITOLAK.
Sejak
awal kuliah, aku udah bilang kediri aku sendiri, kalau dimasa kuliah ini, aku harus
jadi sosok yang beda. Aku harus jadi sosok yang pantang nyerah dan harus ngikutin
banyak kompetisi untuk mengasah skill diri. Akhirnya penolakan terhadap novel
pertama aku itu, aku jadikan motivasi untuk lebih baik. Aku kembali menulis
novel dan Alhamdulillah diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor dengan judul
novel ‘Always Love You’.
Novel
kedua yang ditulis dan pertama yang diterbitkan.
Senang?
Pasti! Dan hal yang menyenangkan dari seorang penulis itu adalah disaat karya
kita diapresiasi positif oleh para pembaca.
Beberapa
komentar terhadap novel Always Love You
Kini,
aku udah duduk dibangku semester VII. Aku menargetkan diri untuk lulus ditahun
2017 nanti. Kalau ngelihat apa yang udah dicapai saat ini, rasanya pengen
nangis sambil ngucapin banyak-banyak sukur. Bukan berarti semua yang aku
impikan udah tercapai, tetapi mimpi-mimpi dimasa kecilku, satu persatu mulai
terwujud.
Aku
menuliskan dibuku mimpi agar ditahun 2016 ini profil aku masuk koran, Allah
kabulkan dikoran Tribun tanggal 13 Juni 2016. Aku menuliskan dibuku mimpi agar
cerpenku bisa mejeng di Koran Riau Pos, Allah kabulkan diedisi Minggu 23
Oktober 2016. Aku tuliskan untuk pergi kesuatu tempat karna menulis secara
gratis, Allah kabulkan lewat Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut di Sumbar.
Dan masih banyak lagi impian-impian kecil yang satu persatu mewujud, bahkan
lebih indah dari apa yang aku rencanakan.
Profilku
di Koran Tribun Pekanbaru
Pelatihan
Jurnalistik Tingkat Lanjut di Sumbar.
Fabiayyi
a’laa irabbikumatukadziban. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan? Ini bukan akhir, tapi awal dari sesuatu hal yang baru. Memang belum
seberapa dibanding teman-teman lainnya, tapi luar biasa bagi aku. Aku berhasil
mengalahkan diriku sendiri. Aku berhasil mengalahkan rasa malas didiriku
sendiri. Aku berhasil mengubah mindset negative didiri sendiri. Dan yang pasti,
aku berhasil menjadi diriku sendiri.
Dari
setiap kejadian yang hadir dihidupku, aku ingin sedikit memberikan patuah buat
teman-teman. Bukan berarti aku sok hebat, hanya pengen sharing dan berharap
bisa bermanfaat. Dalam hidup, kita nggak akan bisa meminta terlahir sebagai
apa-dari rahim siapa-dari orang tua mana, sama sekali kita nggak bisa meminta
hal-hal itu, kita juga tidak bisa mengubahnya. Tapi kita bisa mengubah hidup
kita. Kita bisa menentukan ingin jadi apa dan ingin hidup yang bagaimana.
Apapun
masa lalu kita, sebagaimanapun buruknya, percayalah bahwa masa depan itu masih
cerah. Masa depan itu masih bisa diusahakan. Jangan dengerin kata orang. Kalau
dengerin kata orang mah nggak akan ada habisnya. Jalani aja hidup kita dengan
versi terbaik menurut kita. Masa lalu itu ibarat nasi yang udah jadi bubur.
Nggak akan bisa dibalikin lagi jadi nasi, tinggal bagaimana membuat bubur itu
tetap enak dinikmati.
Selain
itu, aku juga pengen ngasih sedikit tips nih buat teman-teman agar berprestasi.
Pertama, be your self! Jadi diri
sendiri. Setiap individu itu diciptakan berbeda-beda, kembar sekalipun tak akan
sama. Jadi banggalah menjadi dirimu sendiri dengan kehebatan tersendiri. Hidup
dalam kepura-puraan yang bukan diri kita itu nggak enak, capek malah!
Kedua, punya
target yang jelas. Setelah kamu bisa menerima diri kamu apa adanya, kamu harus
tetapkan target yang ingin kamu capai. Catatan target-target inilah yang akan
membantumu untuk tetap berfokus terhadap apa yang ingin kamu capai. Yang ketiga, banyak-banyak membaca.
Membaca
apa saja, baik itu dari buku atau bahkan media internet. Dizaman era modern
saat ini, kebutuhan informasi itu adalah sesuatu yang sudah menjadi makanan
pokok. Dulu diawal kuliah, aku menargetkan diri untuk membeli koran Riau Pos
setiap Senin. Hal ini aku lakukan karna aku anak Ilmu Komunikasi yang mau tidak
mau harus update tentang persoalan yang ada di Indonesia.
Saat
awal kuliah juga, aku memang belum memiliki smartphone yang mumpuni untuk bisa
berselancar mencari informasi. Tapi sekarang beda, dengan menginstall aplikasi
kurio saja di smartpone, aku bisa membaca berita-berita atau menonton video
yang lagi booming.
Top
Video di aplikasi Kurio
Top
berita di aplikasi Kurio
Tim
Kurio
Kurio
itu adalah aplikasi untuk membaca berita/informasi. Aplikasi ini dibuat oleh
developer local asal Indonesia dan digagas oleh David Wayne. Sejak dirilis ke
Google Play Store pada bulan November 2013 lalu dan Januari 2014 di Apple
Store, aplikasi Kurio sudah diunduh sebanyak 70.000 pengguna.
Pada
awalnya, nama Kurio itu yang dipilih adalah Moco yang dalam Bahasa Jawa artinya
membaca, tapi saat dicari diinternet, kebanyakan artin Moco itu negative. Kata
curiosity dianggap lebih menarik, lalu akhirnya dipilihlah nama Kurio yang
menunjukkan rasa tertarik untuk membaca. Ini beberapa topic yang ada di Kurio :
news, celebs, tekno, bola, unik, oto, health, bisnis, travel, dll.
Itulah
sedikit sejarah singkat tentang Kurio. Biar tetap up to date, kalian jangan
lupa install juga ya ;)) Banyak sekali manfaat jika menginstall Kurio, salah satunya kalian tidak akan ketinggalan banyak informasi. Selain itu, kalian juga jadi bisa nyambung saat diajak ngomong oleh siapa aja. Kenapa? Karna kalian selalu update ;))
Nah yang keempat nih, selalu optimis. Jangan dengarkan kata-kata negative dari orang lain. Buktikan aja kalau kamu bisa. sering-sering juga ikutan lomba dalam bidang yang kamu minati. Kalaupun kamu kalah, bukan berarti kamu gagal. Kalah ya coba lagi!
Nah yang keempat nih, selalu optimis. Jangan dengarkan kata-kata negative dari orang lain. Buktikan aja kalau kamu bisa. sering-sering juga ikutan lomba dalam bidang yang kamu minati. Kalaupun kamu kalah, bukan berarti kamu gagal. Kalah ya coba lagi!
Mungkin
empat itu saja dulu. Selamat menjadi diri sendiri. Selamat berjalan menuju
kesuksesan diri sendiri. Apapun yang terjadi, tetaplah berfokus kedepan. Jangan
remehkan sekecil apapun hambatan, karna biasanya, seseorang itu lebih sering
kesakitan kakinya saat terinjak batu kecil ketimbang batu besar. Semangat
berproses guys, salam sayang, @muthiiihauraa.
Minggu,
30 Oktober 2016. 14.16 WIB.
Semangat berprosessss....
BalasHapusGali potensi dan terus berprestasi
Iyaaa mbaak. mbak juga yaa :D
HapusAyo semangat berproses
Whuuaaa... keren mba Muthii... tulisannya bisa dimuat di media masaa dan media cetak serta itu novelnya diterbitin sma penerbit mayor whooaaa... cakeppp
BalasHapusMakasii mbaak. Ayo nyusul nerbitin novel juga :D
HapusMbak mutiii keren banget, muda penuh karya, zaman aku dulu mana kepikiran begitu,sukses ya
BalasHapusmakasih ya mbak. sukses juga buat mbak :))
HapusSemangat mbak, kamu keren deh, inspiratif! Keep spread the good vibes yaaa ^^
BalasHapusMakasih ya mbak ;) mbak juga keren!
HapusWaaahhh keren! Jangan lelah tebarkan inspirasi dan terus melejit ya!
BalasHapusMakasih yaa. kamu juga ;))
Hapuswii mbak muthii keren udah nerbitin buku :)..dari dulu aku selalu ga kesampaian mau nyelesein buku untuk diajuin ke penerbit..selalu surut ditengah semangatnyaa atau sibuk dengan kerjaan lain..semangatt ya..tipsnya oke bangett :)
BalasHapusAyoo mbak selesaikan bukunya, ditunggu lho ;)
HapusMbak juga semangat yaaa
Hmm ternyata Kren mba Muthi sukses trus y menginspirasi^^
BalasHapusMakasih mbak, masih harus banyak belajar ini kok =D
HapusKamu keren sekaliii.. Aku kalah nih bikin novel hanyalah wacana belaka :))
BalasHapusTerus semangat ya mumpung masih muda, kejar semua passionnya :D
Makasih mbak. Mbak juga keren.
HapusOke sip mbak ;))
Alhamdulillah senang sekali kalau apa yang diinginkan dikabulkan oleh Allah. Keren mba ;)
BalasHapusiya Alhamdulillah senang mbak. makasih mbak :D
HapusKeren blognya mbak muthi, sangat2 menginspirasi
BalasHapusmakasih, masih belajar :D
HapusYou're still young. Younger than me. But, believe me. You make me move from my chair right now, just to find my notebook. Then make me write my big goals.
BalasHapusYou and your article is so much inspiring me!
Keep writing, sist :))