Patuah Bang Hafiz

17.22 muthihaura 15 Comments



Assalamua’laikum. Gimana kabarnya? Hari ini sempat rada kesal dengan Adrial, masalahnya, aku dan Adrial dapat job dari pak Ardimus. Pak Ardimus ini orang kemahasiswaan yang dulunya pernah menjabat sebagai pimpinan redaksinya Gagasan.

Job kami lumayan sederhana, Cuma disuruh buat slide presentasi yang menarik. Aku bagi tugas dengan Adrial. Aku bagian nyari kata-kata dan ilustrasi yang menarik plus sesuai dengan isi tulisan. Sedangkan Adrial bagian bikin slide presentasinya. Awalnya janjian ngasihin tugas ini hari Senin, tapi Adrial nggak ada kabar.

Kemaren aku telponin dia, eh baru dibuatnya slide tu. Trus tadi habis dzuhur janjian dengan Adrial buat ketemu pak Ardimus, tapi entah kenapa dia mendadak masuk. Pengen nemuin pak Ardimus sendiri, tapi slidenya sama dia. Kesal jadinya!


Sekitaran jam 3-an, barulah kami nemuin pak Ardimus. Surprise juga ngelihat slide yang dia buat, bisa dibilang kerenlah. Pak Ardimuspun nampaknya puas. Walaupun sering selisih paham juga dengan Adrial, tapi dia salah satu adik yang bisa dipercaya untuk tugas-tugas. Good job, boy!

Sorenya, aku; Ika; Ayu sharing-sharing seputar masalah organisasi dengan bang Hafiz. Bang Hafiz ini senior kami diorganisasi, tapi udah nggak masuk kepengurusan lagi. Sharing dengan bang Hafiz ini bikin nambah wawasan, abang tu orangnya kritis. Aku kagum dengan kekritisannya. 


Bang Hafiz

Selain sharing masalah organisasi, bang Hafiz ngasih sedikit patuah-patuah kekami. Penasaran dengan patuahnya bang Hafiz? Let’s check this out : Pertama, agar dapat berfikir kritis itu, banyak-banyaklah membaca. Bacalah hal-hal yang berkaitan dengan bidang yang kita sukai atau pengen kuasai.

Kalau bang Hafiz, dia suka nulis berita, walau sering malasnya. Karna suka nulis berita itu, bang Hafiz sering kali membaca berita-berita geotimes. Trus bang Hafiz juga nyaranin kekami untuk membaca analisis masalah dari suatu kejadian, lalu setelah itu coba tuliskan dengan bahasa sendiri. Istilah terkenalnya itu ATM, Amati-Tiru-modifikasi.

Kedua, jadilah seseorang yang punya prinsip. Bang Hafiz bilang, belajar dari siapapun nggak ada masalah, tapi semua yang dipelajari itu jangan ditelan langsung gitu aja. Harus di sharing sesuai kondisi. Jangan kata yang A ini diiyakan, trus kata B itu diiyakan juga, punyailah prinsip dan pertahankan prinsip itu.

Yang ketiga, hilangkan pikiran negative. Semakin kamu berfikir negative, semakin muncul pemikiran itu. Belajarlah berfikir positif. Pikiran negative itu menghambat proses maju kita. Kita jadi nggak semangat untuk ngelakuin sesuatu karna pikiran negative itu. Nah, yang keempat, tetapkan target. Apapun yang ingin dilakukan, tetapkan targetnya. Dengan adanya target, kita jadi semangat untuk ngelakuin sesuatu. Termasuk dalam organisasi, tetapkan target apa yang ingin dicapai.


Kalau kita nggak punya target, apa yang kita lakuin itu bakal terasa capek. Nggak ada kepuasan yang dirasa, datar gitu aja. Kelima, fokuskan aja kediri sendiri. Kalau dalam organisasi kalian pengen nguasai tulis-menulis, walaupun kalian bukan magang lagi dan punya jabatan, tetap aja liputan dan menulis. Dampaknya tentu saja kediri kalian sendiri.

Focus aja kediri sendiri. Kalau yang lain nggak mau liputan dan nulis, yang rugi merekanya sendiri. Intinya focus aja kediri sendiri. Jadikan aja organisasi ini wadah untuk kalian berkarya dalam bidang yang kalian sukai, apapun itu.

Yang keenam, keluarlah dari zona nyaman! Kalau zamannya Kak Wilna, kakak itu ngerjain tugasnya aja disekre. Disamping tugasnya itu bahan liputan. Kalau kalian sekarang bentar-bentar pulang. Kalau ngantuk langsung tidur. Lemah kali. Untuk mendapatkan sesuatu yang besar, mulailah belajar keluar dari zona nyaman.

Mungkin itu dulu patuah-patuah dari bang Hafiz. Sebenarnya masih banyak, tapi untuk kali ini cukup segitu dulu. Ah, makin sadar kalau aku masih banyak kurangnya dan target aku saat ini, aku ingin bisa lebih kritis dari bang Hafiz. Heey, nggak ada salahnya kan? Ayo Mut, semangat!

Banyak yang harus diperaiki. Banyak yang harus dipelajari. Semangat Mut semangat! Karna usava tak kan pernah mengkhianati hasil. Oke segini dulu, salam sayang, @muthihaura1
Kamis, 29 September 2016. 22.35 WIB.


Baca Artikel Populer Lainnya

15 komentar:

  1. Yes. zona nyaman bikin kita terlena.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget tu kak, terkadang kita harus keluar dari zona nyaman untuk berkembang :))

      Hapus
  2. Sharing yang sangat bermanfaat, makasih dek :)

    BalasHapus
  3. Sharing yang sangat bermanfaat, makasih dek :)

    BalasHapus
  4. Hihihi jadi inget jaman sekolah - kuliah males banget ikut2an organisasi. Karena kampus di Jatinangor, abis kuliah pengennya langsung pulang biar bisa leyeh2 XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah padahal ikut organisasi itu asik loh mbak. hihi. Tapi ssah juga ya kalau kampusnya pisah-pisah gitu. mbak di Unpad ya?

      Hapus
  5. Tapi kalok kebanyakan gikut organisasi gimana cobak mbaginya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kebanyakan pilih yang mau dan benar-benar ingin difokusin aja mas ;))

      Hapus
  6. Semangat ^^ petuahnya makasih yaaa.. Bang hafiz.. Eh neng muthi..hihi
    Aku suka juga nulis tapi bukan news banget :D biasanya memang perlu banyak baca :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iya mbak, sama-sama. ;))
      Ayo kita lebih banyak baca mbak ;))

      Hapus
  7. Yeps, kadang zona aman bikin hidup jadi nggak kreatif. Tergantung kondisinya juga sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget tuh kak, semuanya kembali kekondisi masing-masing

      Hapus
  8. Yess..!! Saya setuju sama petuahnya Bang Hafiz, terutama yang berprasangka baik. Soalnya saya juga lagi belajar itu, ^_^.

    BalasHapus