In memories
Lagi ngubek-ngubek folder laptop dan nemu tulisan ini.
Kayanya tulisan lama dan belum selesai ditulis. Nggak papalah aku share disini plus juga dengan photo-photonya. Oke, langsung aja, check ths out :
In memories
September
2013. Awal masuk kuliah. Banyak yang berbeda. Suasana, teman, pakain,
lingkungan, dan perbedaan lainnya dibandingkan masa SMA. Semuanya berbeda!
Kelas F, kelas pertama ditahun awal kuliahku. Bertemu orang baru yang sama
sekali belum aku kenal satu pun, kecuali Dila dan Ihsan.
Aku
si anak pemalu yang nggak bisa apa-apa tiba-tiba memutuskan masuk ke jurusan
ilmu komunikasi. Pilihan yang salah? Tentu tidak! Sejak pertama menginjakkan
kaki dibangku kuliah, aku berusaha mengubah minsetku. Mengubah semuanya. Aku
ingin menjadi orang baru dilingkungan yang baru. Aku berubah. Berusaha berubah.
Aku
masih ingat saat pertama kali belajar dikampus. Waktu itu hari Kamis dan aku
pergi dengan Laila kekampus. Tiba dikampus Laila udah menemukan kelasnya dan
mulai belajar. Aku sendiri. kebingungan. Tak tau arah. Sungguh ironis. Aku coba
SMS Dila dan Ihsan mengenai kelas, tapi
satu pun mereka tak ada yang menjawab. Aku bingung dan memutuskan untuk pulang.
Tau apa yang aku lakuin ditengah jalan? Nangis! Dan bodohnya aku jalan kaki
dari fakultasku kebuluh cina. Bodoh kan? Kalau mengingat kejadian itu aku
merutuki kebodohan yang aku buat.
Sorenya
masih dihari Kamis yang sama, ada mata pelajaran hadits. Dila berjanji
menjemputku dan menunjukkan kelas jam mata kuliah aqidah tadi pagi yang
ternyata kelasnya nggak jauh dari fakultasku. Kelas hantu beranak. Dipelajaran
hadits ini pertama kalinya aku bertemu dengan anak-anak kelas F. Masih
kalem-kalem. Pendiam dan pastinya cupu. Aku duduk tiga kursi dibagian belakang,
disampingku Dila. Pas mata kuliah hadits ini ada sesi bertanya dan ini untuk
pertama kalinya aku bertanya. Sumpah pas nanya itu deg-degan banget. keringat
dingin deh. dan setelah mata kuliah hadits itu aku memutuskan untuk duduk
didepan sampai akhir semester dua ini. entah kenapa duduk diposisi depan itu
adalah bagian favoritku.
Hari
terus berlanjut membawaku tetap bersama kelas F. Aku berkenalan dengan
teman-teman baru. Ada yang nggak aku suka sikapnya dan ada yang aku suka. Aku
ingat awal kedekatan dengan Ulan itu saat ada jeda mata kuliah beberapa jam dan
aku nggak tau mau kemana. Kalau pulang nggak mungkin karna aku nggak punya
honda, akhirnya aku kekos Ulan. Kami cerita-cerita dan entah kenapa bisa
nyambung banget. sejak itu, kami nempel. Selalu cerita dan selalu ketawa
bareng.
Muka-muka polos maba
Beberapa
minggu kemudian, KREASI ngadain Festival Film Indie, kelas F yang belum kompak
sok-sokan mau ikutan. Aku dan Ulan ditetapkan sebagai script writer, Mumun
juga. Awalnya nggak dekat sama sekali dengan Mumun. Ulan aja ngira kalau Mumun
itu orangnya jutek. Dan entah kenapa script writer ini mendekatkan hubungan
aku-Ulan-Mumun. Aku masih ingat saat maskeran buat scrip writer bareng Ulan.
Saat ngobrolin script dikampus bareng Ulan-Mumun. Saat critain tentang si 3N
yang menurut kami sangat membosankan. Saat aku harus datang pagi-pagi ditanggal
merah kekampus nemuin anak cowok hanya untuk ngasih script. Saat aku dan Mumun
main umpet-umpetan sama anak cowok yang siap shooting sedangkan Mumun merajuk
nggak mau shooting hingga akhirnya aku-Mumun malah dikunci si Husin cs didalam
ruangan kelas hantu beranak.
Saat
anak kelas terutama mereka-mereka yang dulu aku anggap penjabat kelas selalu
menyempatkan waktu tiap minggu kepuswil sekedar tepe-tepe, aku nggak ikut walau
sering Ulan narik-narik tanganku buat ikut ke puswil. Saat anak kelas ngajakin ke
air terjun *lupa nama* dan malamnya barengan Ulan-Mumun SMS dengan isi : ‘Aku nggak bakal ikut
kalau mu nggak ikut Muth.’
Dan pada nyatanya mereka tetep pergi tanpa aku -_-
Saat
anak kelas sok-sokan pengen bikin baju kelas tapi tak terlaksana juga. Saat
Husin kecelakaan. Saat di PB ketemu ‘dia’. Saat nongkrong-nongkrong bareng
Ulan-Mumun. Saat ngaspal. Saat masak mie bareng. Saat cerita-cerita bareng.
Saat bikin video dikost Ulan bareng-bareng, kini saat aku menontonnya kembali,
aku ketawa ngelihat video itu. Saat tartik bertiga dan aku selalu mendapatkan
tempat terkecil dihonda Ulan. Saat nama EMTRI tercetus. Ah, semester awal
kuliah yang menyenangkan. Menyenangkan karna itu bareng kalian EMTRI.
Masuk
semester dua kedekatan itu semakin terasa dan 3N ternyata nggak seperti yang
diduga. Mereka asik. Kelas semakin asik dan tentu saja rencana jalan-jalan
semakin bertaburan plus pada akhirnya hanya ada beberapa yang terlaksana. Semuanya.
Semua bareng F tertuama EMTRI adalah sesuatu berharga. ****
Gimana tulisan lama aku? Maafin jika banyak typo. Jadi
kangen kelas F. Jadi kangen EMTRI. Semangat ngejar mimpi ya teman-teman kelas F!
Selamat ngejar mimpi EMTRI. Sekarang
udah duduk ditahun akhir kuliah ya, nggak nyangka aja! Udah lama juga nggak
main bareng kalian, pasti udah banyak yang berubah diantara kita bukan?
Satu hal yang aku dapat ambil pelajaran. Hidup itu
hanya sekali. Masa-masa berharga itu nggak datang dua kali. Kaya sekarang,
rindu sama mereka, tapi nggak akan bisa ngumpul lengkap lagi semuanya. Udah
pada sibuk masing-masing. Buat adik-adik mahasiswa baru, kuliah itu nomor satu,
organisasi juga nomor satu, berteman juga jangan dilupakan. Seimbangkan
semuanya. Pas lagi kuliah, belajar dan dengerin dosen dengan serius. Pas lagi
main-main, puas-puasin ketawanya, puas-puasin happynya. Pokoknya semuanya harus
ditotalin, tentu saja hal-hal yang positif.
Udah gitu aja, nanti ada kegiatan di kantor. Technical
meeting untuk acara pemilihan Boy and Girls Riau Pos. Salam sayang dari aku,
@muthiiihauraa.
Jum’at, 18 November 2016. 11.23 WIB
Semoga lancar semuanya yaa:)
BalasHapusAmiin, trimakasih mbak :)
HapusHehehe jadi keinget yang dulu2 ya kalo baca tulisan lama.
BalasHapus