Mengenal Tentang Uang
Hay,
Assalamua’laikum. Malam ini aku lagi rajin, setelah nulis entry tentang museum sang nila utama, aku lanjut
nulis ini. Bukan apa-apa, masalahnya materi tentang uang ini udah aku dapatkan
sejak tanggal 2 November. Jadi waktu itu ada seminar yang diadain oleh Bank
Indonesia. Dari pada nunda-nunda waktu buat nulis, mending pas free gini aku
tulis kan?
Sebenarnya
selain alasan itu, banyak yang pengen aku share di blog ini, tapi malas.
Makanya, pas lagi mood, aku nulis banyak, jadinya ada stok dan rencananya bakal
aku post satu hari satu postingan. Yakin bisa Mut? Masalah terlaksana atau
nggak, itu urusan nanti, yang penting aku udah berusaha.
Jadi
ceritanya dihari Rabu tanggal 2 itu, aku-Ika-Bang Hafiz-Bang Rico-Irna ke Bank
Indonesia. iya perwakilan dari Gagasan, soalnya katanya ada pelatihan
jurnalistik plus lombanya juga. Ternyata pelatihan jurnalistiknya habis dzuhur,
sedangkan kami datangnya pagi. Nggak papalah, lumayan dapat ilmu juga dari
pemateri Bank Indonesia plus dapat goodie bag dan makanan enak :D
Nah,
kita kan sering banget tuh makai uang, bukan sering banget lagi, tapi selalu.
Uang itu kayanya segala-galanya deh sekarang ini. Tapi kita Cuma sekedar tau
cara makainya doang kan? Nggak tau gimana proses terbitnya uang? Siapa yang
nerbitin uang? Bagaimana pengamanan dalam uang? Iya kan? Iya kan? Udah ngaku
aja deh!
Uang
dicetak di pabrik Kruli Kerawang. Disana ada kurang lebih delapan mesin cetak.
Uang diedarkan oleh Bank Indonesia seperti yang tercantum di UU no.23 tahun
1999 junto UU no.3 tahun 2004. Bank Indonesia memiliki beberapa fungsi dalam
pengedaran uang, yakni :
Pertama,
Bank Indonesia memiliki hak tunggal untuk mengeluarkan uang kertas dan logam.
Jadi selain Bank Indonesia yang ngeluarin, maka uang itu nggak diakui alias
palsu. Kedua, Bank Indonesia berhak
memberi tanda tidak berharga pada uang rupiah yang tidak layak edar dan
memusnahkannya. Kalau ada uang yang udah lecek, kumal, maka Bank Indonesia
berhak memusnahkannya dengan membakarnya. Misalnya nih, ada uang lecek lima,
maka lima itu dimusnahkan, kemudian sebagai gantinya diterbitkan lagi lima.
Yang
ketiga, berhak mencabut dan menarik
kembali uang rupiah dari peredaran. Dan yang keempat a.k.a yang terakhir, menjaga kelayakan uang rupiah melalui
kegiatan pertukaran. Sekarang ini kan masyarakat banyak yang nggak mau nerima
uang logam dengan berbagai alasan, padahal uang logam itu masih sah. Maka pihak
Bank Indonesia mengadakan gerakan peduli koin.
Gerakan
peduli koin ini adalah gerakan yang mengganti uang logam yang ada pada
masyarakat dengan uang kertas. Hal ini agar uang tetap stabil. Setiap tahun,
Bank Indonesia mengeluarkan enam miliar uang logam, banyak bukan?
Selain
itu, kami juga diajari cara mengetahui ciri-ciri uang asli. Uang asli itu
bahannya pasti berbeda dari uang palsu. Kalau nggak salah bahannya di impor
dari luar negeri. Desain dan ukuran uang asli itu pun unik. Untuk ukuran, satu
pecahan uang dengan pecahan diatasnya itu beda dua mili.
Uang
asli juga memiliki teknik cetak yang dirahasiakan. Semakin besar besaran uang
tersebut, maka akan semakin banyak pengamannya. Ada tiga level pengaman atau
dikenal dengan istilah security features. Level pertama (overt), level ini level mendasar yang diperuntukkan untuk
orang awam dan dapat dilihat atau dirasakan dengan panca indra.
Level
kedua (overt & covert),
diperuntukkan bagi professional dan dapat diidentifikasi secara langsung dengan
bantuan sinar ultraviolet. Level tiga ini
level yang paling sulit dan biasanya belum ada uang palsu yang lolos dari level
ini.
Level
terakhir ini diperuntukkan bagi bank sentral dan hanya dapat diidentifikasi
dengan menggunakan alat khusus. Nama alatnya BPS 1000 yang diproduksi dari
Jerman. Jadi kalau ada uang palsu yang bisa lolos dilevel satu atau level dua,
maka selama ini, di level tiga belum ada yang lolos.
Kami
juga diajarin tenik 3 D yang benar untuk melihat uang itu asli atau nggak.
Kalian pasti udah tau kana pa itu teknik 3 D? yap, Dilihat-diraba-diterawang.
Teknik dilihat ini, yang dilihat
adalah pada uang asli, warna uang terlihat terang dan jelas. Terdapat benang
pengaman, yaitu bahan pengaman.
Teknik
diraba, adanya hasil cetak berbentuk
relief yang terasa kasar saat diraba. Biasanya terdapat pada angka nominal,
huruf terbilang, dan gambar utama pada setiap uang. Trus juga adanya kode tuna
netra.
Teknik
diterawang itu pada setiap uang
terdapat tanda air. Tanda air itu suatu gambar tertentu yang dibuat dengan cara
menipiskan dan menebalkan serat kertas sehingga terlihat bila diterawang. Jadi
3 D itu nggak sembarang dilihat-diraba-diterawang gitu aja, ada tekniknya :D
Trus
di tahun 2005 pertama kalinya uang 10.000 diterbitkan, sedangkan ditahun 2010
di upgrade warnanya. Itu bukan buat gaya-gayaan, tapi ada alasannya yakni dulu
itu pernah ada yang complain ada kesamaan warna dengan uang 100.000, makanya
dirubah untuk uang 10.000.
Pernah
nyadar juga nggak sih kalau dulu ada uang yang gambarnya seri binatang, trus
sekarang seri pahlawan. Nyadar nggak? Atau Cuma taunya belanjain aja? :p Salah
satu alasan uang itu berseri-seri karna Indonesia inikan beragam-ragam, makanya
uangnya pun berseri-seri.
Ada
beberapa tahapan yang dilakukan sebelum mengeluarkan uang baru. Rapat internal. Dilanjut dengan rapat
bersama kementrian sosial dan kementrian hukum & Ham. Dan setelah itu
dikeluarkan oleh keputusan presiden. Perlu diketahui juga bahwa setiap seri di
uang itu beda-beda.
Sebenarnya
masih banyak materinya, tapi cukup segini dulu deh. Salam sayang dari aku,
@muthiiihauraa.
Sabtu,
19 November 2016. 22.35 WIB.
makasih sharenya, jangan sampai dapat uang palsu
BalasHapusAsyik pengalamannya. Tapi skarang ada alat khusus ya untuk ngecek uang asli atau tidak :)
BalasHapusSampai saat ini aku pun masih suka menerawang uang :D
BalasHapusAk sampe sekarang masih ngerasa susah2 gampang ngebedain uang asli sama palsu.
BalasHapus