Waktu Bersama Anak #1
Hay,
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya? Hari ini seharian full ikut Pelatihan
Jurnalistik di Gedung Bank Indonesia. Sebenarnya yang bagian jurnalistiknya
Cuma dari siang sampai sore, sedangkan pagi sampai siangnya itu penjelasan tentang
kebijakan yang ada di Bank Indonesia. Nanti deh aku buatkan entry tentang hasil
seminar itu.
Nah
kali ini aku Cuma pengen ngerangkum hasil tanya jawab dengan tema ‘Waktu
Bersama Anak’ yang diadakan oleh Nabati. Iya, jadi Nabati ngundang salah satu
dokter psikologi bernama Astrid Wen, M.Psi, Psikolog
Loh Mut, belum punya suami dan anak
kok bahasannya soal-soal parenting gini sih? Haha ya nggak
ada salahnya dong kan? Entah kenapa sejak berusian 20-an gini, bagi aku
sendiri, aku mikirnya udah jauh kedepan. Apalagi ngelihat senior dan teman
seangkatan yang satu persatu melepas masa lajangnya.
Umur
20-an itu udah nggak mikir main-main lagi. Banyak yang harus benar-benar
dipikir matang. Lagian menurut aku, belajar masalah parenting itu nggak harus
setelah nikah aja. Sebelum nikahpun kudu belajar juga. Menjadi seorang istri
dan ibu itu bukan sesuatu hal yang mudah. Nggak bisa dipelajari sehari dua hari
lantas ngerti dan bisa ngejalani. Ada prosesnya. Kalau nggak mulai belajar dari
sekarang, lantas kapan lagi?
Nunggu
sampai berapa lama lagi? Okelah skip! Pikiran tiap orang itu beda-bedakan?
Jalani aja menurut versi terbaik masing-masing :D Oh ya, sebelum tanya
jawabnya, aku juga ada ngambil sedikit catatan tentang waktu terbaik bersama
anak dari fanspagenya nabati. Simak dibawah ini :
Waktu Bersama bukan berarti
bersama-sama ada dalam satu area, karena seringkali Fun Moms bersama dengan Fun
Kids tetapi tidak benar-benar bersama dengannya, seperti contohnya: menonton
youtube bersama atau sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dalam satu ruangan
yang sama. Kita asik masing-masing tetapi dengan interaksi yang minim.
Waktu Bersama adalah dalam
satu waktu yang sama, Fun Moms dengan Fun Kids melakukan interaksi dua arah
yang optimal, adanya komunikasi yang terjalin, adanya sentuhan, dan adanya
situasi yang rileks dan menyenangkan; contohnya seperti makan bersama, bermain
peran bersama, atau jalan-jalan rekreasi.
Waktu Bersama akan membantu
Fun Kids dalam membentuk persepsinya terhadap dunia yang sedang dihadapinya
saat ini dan yang akan datang. Melalui cara Fun Moms memperlakukan Fun Kids,
demikianlah ia akan menganggap dunia akan memperlakukan dirinya. Cara Fun Moms
menyelesaikan masalah akan dilihat, diserap, dan kemungkinan besar akan menjadi
cara Fun Kids dalam menyelesaikan masalahnya.
Melalui Waktu Bersama, Fun
Moms juga akan menumbuhkan empati dan melatih kemampuan sosialnya, dimana di
dalamnya ada banyak pembelajaran seperti mengenal berbagai macam emosi,
mengelola emosi, mengetahui aturan yang diterapkan di keluarga. Fun Kids akan
belajar nilai-nilai dan prinsip orangtua dari keluarga. Karakter-karakter
positif Fun Moms akan turun kepada Fun Kids jika kita cukup meluangkan waktu
bersama baginya.
Waktu
bersama sangat penting bagi Fun Kids dalam memahami dirinya dan mencari tahu
apa tujuannya ia dilahirkan. Apakah ia mengetahui dan menyadari bahwa ia
dilahirkan dalam kondisi dicintai? Apakah ia dipercaya untuk menjadi besar dan
mengambil tantangan-tantangan dalam hidup ini? Hal-hal ini diketahui dari waktu
yang dihabiskan bersama dengan kita, orangtuanya.
Nah
sampai situ udah sedikit ngerti kan? Sebelumnya aku mau minta izin dulu sama
pihak Nabati dan mbak Adstrid untuk merangkum hasil tanya jawab ini. Oke,
langsung aja deh ke sesi tanya jawabnya, check this out :
Oktaviane Nurhan
: Apabila
kedua orang tua jarang meluangkan waktu bersama dengan anak nya, apakah
psikologis anak akan terganggu?
Nabati
: Bila orangtua jarang meluangkan waktu bersama anak, maka orang tua akan
kehilangan kesempatan untuk membina hubungan yang lekat dan penuh komunikasi
dengan anak.
Julia Amrih : Sehari-hari
saya di rumah saja menemani si kecil bermain. Anak saya baru usia 23 bulan.
Kadang kami bermain bersama ke rumah tetangga. Tapi si kecil masih susah sekali
berbagi terutama untuk mainan. Bagaimana ya kira-kira langkah yang dilakukan
untuk mengajarkan berbagi kepada si kecil?
Nabati : Pada
saat dirumah familiarkan kegiatan berbagi diantara anggota keluarga. Contohnya
saat berbgai makanan, fun mom juga dapat mengajak anak untuk membagi-bagi kue
atau makanan jika nggota keluarga lain atau teman datang ke rumah.
Windah Sulistyaningsih
: Aku baru tahu kalau waktu bersama anak itu penting, tapi ada yang saya ingin
tanyakan. Kalau kita ibu rumah tangga kan semua disambi, kadang memang
bareng-bareng tapi sibuk sama aktifitas masing-masing. Yang jadi pertanyaan,
kapan waktu yang baik untuk saya meluangkan waktu untuk benar-benar berkontak
fisik dengan anak? Pagi ataukah malam? Aktifitas seperti apa yang hendaknya
dilakukan? Dan berapa lama durasi yang dianjurkan? Jika anak kita laki laki,
ada mitos mengatakan anak laki laki jangan terlalu dekat sama ibunya soalnya
nanti manja dan kemayu, itu bener gak ya? Gimana kaitannya dengan waktu
bersama, lebih baik anak laki laki lebih sering bersama ayah atau ibunya?
Nabati : Pilihlah
waktu yang Funmom paling bisa, boleh pagi atau malam. Aktivitas seperti ikut
terlibat dalam kegiatan bermainnya merupakan hal yang baik untuk menciptakan
kedekatan dengan anak. Jangan memimpin permainannya atau hanya mengawasi
permainannya tetapi ikut bermain bersama dengan anak. Durasinya, jika ibu bisa
berikan 30 menit sampai 1 jam setiap harinya hanya untuk #WaktuBersama dengan anak. Ibu tidak
memeriksa gagdet, atau mengurusi pekerjaan ibu, dan hanya mendampingi anak
sudah sangat baik.
Baik anak laki-laki, maupun perempuan bisa bebas menghabiskan waktu bersama dengan ayah dan ibu. Dengan dekat dengan ayah, anak dapat melihat peran laki-laki dan ayah di keluarga. Anak dekat dengan ibu, anak dapat melihat peran perempuan dan peran ibu.
Baik anak laki-laki, maupun perempuan bisa bebas menghabiskan waktu bersama dengan ayah dan ibu. Dengan dekat dengan ayah, anak dapat melihat peran laki-laki dan ayah di keluarga. Anak dekat dengan ibu, anak dapat melihat peran perempuan dan peran ibu.
Zurtum WN Naima
: Sebagai
wanita karir dan juga ibu rumah tangga, memang peran ganda yg sangat menguras
tenaga. Bagaimana sebaiknya yang harus saya lakukan agar tetap bisa
memanfaatkan waktu saya dari habis dzuhur sampai pagi dengan si kecil? Trik dan
tips nya donk, biar hari-hari kami selalu menyenangkan.
Nabati : Trik
and tipsnya enjoy your moment. Seringakali kita berfokus pada tujuan, berusaha
memberikan apa yang terbaik bagi anak kita, tetapi lupa bahwa menikmati
keberadaan satu sama lain, menikmati proses perkembangan anak, merupakan
berkahnya. Jangan terlalu fokus pada apa yang diberikan, tetapi nikmati
prosesnya sesederhana apapun aktivitasnya.
Ramadikawati : Aku mempunyai
2 orang anak laki-laki. Si kakak berumur 8 tahun, si adik 16 bulan. Kadang
waktu saya lebih banyak untuk si kecil, bagaimana Cara nya berbagi waktu untuk
si kakak juga?
Nabati : Libatkan
kakak dalam pengasuhan adik, sesuai kemapuannya dan beri dia pujian/kata-kata
yang positif untuk usahanya. Luangkan waktu bersama kakak melalui kegiatan yang dia sukai,
contohnya mendampingi aktivitasnya.
Pipit Hardaningsih
: Saat
hari minggu banyak sekali waktu luang yang aku punya untuk bisa bersama dengan
putri kecilku, Rifqah. Tapi akhir-akhir ini cuaca sering hujan sehingga kami
sering menghabiskan kebersamaan dirumah. Benar yang disampaikan diatas. saat
dirumah biasanya kami sering menghabiskan dengan menonton TV atau tidur-tiduran.
Tapi sayang, kadang saat sedang bersama, sikecilku malah lebih asyik dengan
gadgetnya. Kalau tidak dikasih malah nangis. kalau diajak nonton bareng youtobe
dia gak mau. Alhasil kadang aku malah sering mengganggunya. ehhh dia nya malah
menangis. Bagaimana ya cara agar sikecilku mengerti tentang artinya
kebersamaan. Padahal bisa berkumpul dengannya itu rasanya senang luar biasa dan
kira-kira kegiatan apa lagi yang bisa kami lakukan kalau kami menghabiskan
waktu dirumah.
Nabati : Kegiatannya
bisa apa saja yang menyenangkan, bisa pilih kegiatan atau hobinya. Jika dia
senang gadget, cari tahu apa yang dia suka tonton dan mainkan di gadget
tersebut. Ajaklah bermain art atau seni, kreasi, musik, bercerita, memasak,
yang terkait kesukaannya di gadget tersebut. Waktu bersama gadget perlu
dibatasi, tidak apa-apa menangis, bantu dirinya untuk mengeksplorasi minat lain
selain gadget.
Hartaty Angzelina
: Saya seorang ibu dengan satu anak putri 2,5 tahun dan saya bekerja. Jadi
waktu untuk anak hanya saat weekend. Biasanya saat weekend tiba, anak akan
selalu mengajak keluar rumah, walaupun hanya jalan jalan ke mall, kebun
binatang atau berenang, play ground, jadi dia beranggapan kalau mama papanya
libur, harus bawa dia jalan jalan. Yang mau saya tanya bagaimana ya memberi
penjelasan pada si kecil kalau kita juga bisa menghabiskan waktu bersama
walaupun hanya di rumah. Sebenarnya dengan membawanya jalan jalan apakah sudah
termasuk quality time sebagai pengganti saat kami tinggalkan kerja? Apakah itu
sudah cukup? Kira-kira si kecil bahagia gak ya?
Nabati :
Dapat memberikan penjelasan dengan kata-kata sederhana, bahwa tidak setiap
libur selalu jalan-jalan. Mungkin saja dia memang menyenangi kegiatan aktivitas
di luar rumah, jika ingin berdiam di dalam rumah, pilihlah permainan yang
berisikan perhatian untuk dirinya, misalnya bermain lempar tangkap bola,
bermain di kolam, bersama-sama membersihkan rumah sesuai kemampuan motoriknya,
bermain gelembung sabun, berolahraga, dll. Membawanya jalan-jalan bisa termasuk
quality time jika penuh interaksi, baik fun mom dan fun kid saling menikmati
momen jalan-jalan tersebut. Untuk tahu apakah si kecil bahagia, bisa melihat
ekspresinya, dan apakah banyak senyuman yang diciptakan dalam waktu jalan-jalan
tersebut.
Udah
enam halaman aja nih, entar aku buat part duanya aja ya? Oke deh segini dulu,
salam sayang, @muthiiihauraa.
3
November 2016. 24.22 WIB.
makasih diingatkan untuk membangun waktu bersama yg berkualitas dengan anak, sy di rumah aja sambil nulis tapi sering merasa ga konek sama anak karena di kepala banyak hal yg harus dditulis :(
BalasHapusIya mbak, semangat. Mari sama-sama saling mengingatkan ;))
Hapusmemang waktu bersama itu penting sampai kapanpun walau anak2 sudah besar sekalipun
BalasHapusSetuju banget mbak ;))
Hapus