Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau
Haay,
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya dan sedang ngelakuin apa? Di organisasi yang
aku ikutin sedang deadline e-paper. Rada pening soalnya banyak banget yang
mendekati deadline, salah aku juga sih yang nggak mulai ngangsur tugas-tugas
sejak awal.
Kali
ini balik lagi ke rubric #IlkomClass. Rubric ini hadir tiap satu bulan sekali
yang akan ngebahas seputar dunia kampus terkhusus jurusan Ilmu Komunikasi.
Tujuannya apa? Buat ngebantu teman-teman atau adik-adik yang baru mau milih
tempat kuliah. Selain itu biar aku bisa ngereview pelajaran yang aku dapat agar
nggak hilang gitu aja.
Ohya,
mau minta maaf karna ketelatan posting rubric ini. Seharusnya kan tanggal tiga.
Maklum, sedang banyak yang dikejar dan diperjuangkan. Doakan saja semoga tak
ada yang sia-sia :D Oke deh, bagi teman-teman dan adik-adik yang baru mau masuk
kuliah dan niat masuk Ilmu Komunikasi, aku jabarin dikit deh ya tentang Ilmu
Komunikasi dikampus aku.
![]() |
search : google |
Aku
kuliah di UIN Suska Riau angkatan 2013. Dikampusku, semester satu dan semester
duanya itu masih pelajaran umum, misal kaya pelajaran pengantar Ilmu
Komunikasi, pengantar penyiaran, pengantar public relations, plus juga ada
pelajaran agamanya.
Kalau
untuk semester tiga, itu baru deh milih konsentrasi. Di kampus aku sendiri, ada
tiga konsentrasi yang ditawarkan. Public relations, broadcasting, dan
jurnalistik. Biasanya tiap tahun yang bakal jadi favorit itu public relations
dan broadcasting, sedangkan jurnalistik kurang banyak peminatnya.
Setelah
milih konsentrasi, nggak lantas diterima gitu aja, ada beberapa serangkain tes
yang dilakukan pihak kampus untuk menentukan teman-teman atau adik-adik masuk
ke konsentrasi mana. Kalau ditahun aku dulu, itu tesnya dilihat dari nilai dan
wawancara. Kalau public relations wawancaranya pakai Bahasa Inggrish. Yang
nggak diwawancara itu konsentrasi jurnalistik.
Makanya,
kalau mau masuk public relations, tinggi-tinggiin nilai pengantar public
relationsnya di semester dua. Begitu juga kalau mau masuk broadcasting atau
jurnalistik.
Dibanding Ilmu Komunikasi
di UIN atau kampus di Riau? Mana yang lebih rekomendasi? Semuanya
bagus, tergantung diri kitanya masing-masing. Bukan kampusnya yang bikin kamu
sukses, tapi diri kamu sendiri. Kampus sebagus apapun kalau emang dari diri
sendirinya malas, ya nggak akan juga ada hasilnya. Begitu juga sebaliknya.
Ibarat
seorang chef diberi dapur yang super lengkap, kalau dia Cuma duduk-duduk aja
dan ngelihatin barang-barang isi dapur, ya nggak akan ada makanan yang ia
hasilkan. Sedangkan kalau seorang chef diberi dapur yang sederhana, tapi dia
mampu memanfaatkan dengan baik, pastilah banyak makanan yang dihasilkannya.
Tapi
kalau mau menilai secara objektif, menurut aku Jurusan Ilmu Komunikasi yang
bagus itu ada di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Entah disemester berapa,
aku punya dosen terbang yang juga ngajar di UMRI. Pak dosen ini ngajak kami ke
UMRI buat belajar gabungan, nah pas di UMRI sempat takjub karna peralatan
broadcastingnya lengkap. Bikin mupeng dan iri, karna di UIN nggak ada pas
angkatan kami.
Nah
bagi teman-teman atau adik-adik yang saat ini lagi berkuliah di UIN jurusan
Ilmu Komunikasi semester II, mungkin pada bingung kali ya nentuin konsentrasi.
Oke deh aku kasih sedikit tips.
Pertama,
cari tau apa hobby kamu atau passion kamu dimana. Kalau kamu sukanya nulis,
ambil jurnalistik. Kalau kamu sukanya bikin film, masuk broadcasting. Kalau
kamu sukanya cerewet dihadapan banyak orang, cocok tuh jadi anak PR.
Pokoknya
cari tau dulu passion kamu biar nggak salah pilih konsentrasi. Kalau kita
ngelakuin sesuatu yang memang udah passion kita, pasti rasanya asik aja dan
nggak jadi beban. Ingat loh, satu keputusan kamu akan menentukan masa depan
kamu kedepannya. Jangan milih konsentrasi karna ikut-ikutan teman atau pacar,
nggak ada untungnya tau!
Trus kenapa kamu masuk
broadcasting Mut? Kenapa nggak jurnalistik, kan suka nulis. Ceritanya
panjang. Awalnya sejak mau masuk Ilmu Komunikasi, niat awalnya emang masuk
jurnalistik, tapi pas semester II, senior-senior ngadain acara, salah satunya
lomba film. Kelas aku ikutan dan aku-Ulan-Mumun sebagai scriptwriternya. Inilah
salah satu alasan kenapa aku masuk broadcasting dan awal kedekatan aku juga
dengan Ulan-Mumun.
Trus
dulu aku juga mikir, kalau aku masuk jurnalistik, aku juga dapat ilmunya dari
Gagasan, malah mungkin di Gagasan langsung praktek. Trus aku belajar
broadcastingnya dimana? Waktu itu Cofa nggak terlalu aktif, sedangkan Suska TV
belum ada. Nyoba daftar Madani TV tapi nggak lolos
-_-
Nah, kalau aku masuk broadcasting, aku tetap bisa belajar jurnalistik di
Gagasan, makanya deh aku mantapin hati buat ngambil jurnalistik. Nyesal? Nggak sama sekali. Aku dikurung
oleh broadcasting dan dibebaskan oleh jurnalistik, tapi percayalah, aku
mencintai keduanya.
Yang
kedua, list-listkan alasan kenapa kamu ngambil konsetrasi tersebut dan tujuan
yang ingin kamu capai selepas lulus nanti. Ini penting loh, biar kamu tau arah
hidup yang mau kamu gapai. Biar nggak terombang-ambing tanpa arah juga. Misal
nih di list alasan tersebut kamu lebih condong ke broadcasting, ya udah masuk
broadcasting, jadinya kamu bisa start belajar duluan tentang broadcasting
sebelum masuk kelas. Kamu juga jadi bisa mulai ngumpul-ngumpulin uang buat beli
perlengkapan perang broadcasting, kaya kamera misalnya.
Kalau
aku pribadi sampai sekarang belum punya kamera, soalnya dulu nggak pernah
ngelist gini. Makanya buat teman-teman dan adik-adik, jangan sampai kaya aku.
Ketiga, minta restu orang tua. Yang bakal ngejalani kuliah dan masa depan itu
memang diri kamu sendiri, tapi apa gunanya ngejalani jika orang tua nggak
ngerestui?
Makanya
minta dulu restu orang tua, biar ilmunya makin berkah. Memang kamu yang bakal
jalani hidup kamu, tapi orang tua punya peran yang luar biasa sampai kamu jadi
sebesar sekarang ini. Dan yang keempat a.k.a yang terakhir, tanya pendapat
senior mana konsentrasi yang bagus dan apa saja plus minus setiap konsentrasi
tersebut. Jangan malu bertanya kesenior, walau bagaimanapun, mereka lebih dulu
terjun kelingkungan itu. Pendapat senior itu bisa jadi referensi.
Oh
ya, jangan lupa istikharah juga. Itu penting, biar nggak bimbang dan nggak
salah pilih. Oke, mungkin segini dulu. Salam sayang, @muthiiihauraa (tw)
@muthihaura1 (ig).
Senin,
13 Maret 2017. 20.09 WIB.
Ilmu Komunikasi, aku jadi mupeng... wkwkwk
BalasHapusaku ini tipekal sulit ngomong di depan orang banyak, tapi kalau nulis apalagi curhat jadi nyerocos, kayake cucok jurnalistik yah kalau aku... hehe
Iyaa mbak, sama kaya aku, makanya aku berkecimpung didunia jurnalistik :D
HapusKayaknya kami udah yakin mau ambil konsentrasi apa dek Kak. :****
BalasHapusRindu dengan Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Suska, walau banyak yang tidak tau tentangkami
BalasHapusJurusan ik di uin suska riau ini gak ada hitung"an nya ya kak ? (Matematika)
BalasHapusKalo saya mau ngambil fotografer bisa masuk di jurusan ini?
BalasHapusKalo saya mau ngambil fotografer bisa masuk di jurusan ini?
BalasHapusMakasih kak infonya
BalasHapus