Aku di Usia 21
Dua
puluh dua. Ya, tepat besok pagi, usiaku akan menginjak 22 tahun. Aku akan
meninggalkan usia 21. Aku nggak tau apa yang benar-benar aku rasain saat ini.
Antara senang, sedih, galau, semuanya bercampur aduk. Entah kenapa, aku tak
ingin esok hari segera tiba. Aku belum ingin menua. Aku masih ingin tetap
seperti ini.
![]() |
source: google |
Aku
masih ingin menjadi anak-anak. Anak-anak yang bebas tertawa bahkan menangis
sesuka hati mereka. Tapi nyatanya, waktu tak ingin berhenti seberapa keraspun
aku meminta ia untuk berhenti. Waktu tak mendengar kata tunggu seberapa
inginnya aku membuat ia menunggu. Waktu tak peduli itu semua, ia akan terus
berjalan. Berjalan membawa lari semua kenangan yang nantinya akan aku sebut
‘masa lalu’.
Aku
masih ingin disini, bahkan kalau bisa kembali keusia 10 tahunan. Nyatanya nggak
bisa dan tidak akan pernah bisa! Yang harus dilakukan menerima kenyataan dan
kembali menatap kedepan. Ya, aku tidak akan bisa selamanya berada di usia 21
ini. Besok usiaku akan menginjak 22 tahun. Bukan usia remaja lagi. Bukan usia
bocah ingusan yang hanya bisa nangis tanpa berusaha menyelesaikan masalahnya
sendiri.
Baca juga: Hey dua satu
Usia
22 adalah usia yang rentan. Rentan dengan pertanyaan-pertanyaan sejenis ‘kapan
wisuda?’, ‘kapan nikah?’. Biarlah, memang sudah tiba masanya, karna tiap orang
ada masanya dan tiap masa ada orangnya.
Haaah,
Alhamdulillah untuk 21 tahun luar biasanya my Allah. Alhamdulillah untuk
kesempatan hidup selama 21 tahunnya. 21 tahun hidup mengajarkan aku banyak hal,
banyak sekali. 21 tahun hidup mempertemukan aku dengan orang-orang hebat. 21
tahun hidup, sudah ada beberapa cita-citaku yang terwujud dan masih ada juga
yang sedang dalam proses.
Setidaknya
bagiku, 21 tahunku, ku isi dengan hal-hal yang bermanfaat. Aku isi untuk
mengejar semua mimpi-mimpiku. 21 tahun hidupku bukan dilalui dengan happy-happy
saja, sudah terlalu banyak air mata. Terlalu banyak luka yang dibikin oleh
orang-orang. Terlalu banyak kekecewaan. Terlalu banyak hal-hal yang bikin aku
down.
Dan
semua itu membuat aku semakin dewasa hingga hari ini. Membuat aku berusaha
untuk selalu ‘strong’. Flashback ke masa-masa 21 tahun lalu, saat duduk
dibangku SD, aku ngerasa ini adalah masa-masa paling menyenangkan. Bisa bermain
sesuka hati bersama teman. Pokoknya hidup itu berasa tanpa bebanlah selain PR
sekolah.
![]() |
source: google |
Sedangkan
masa SMP adalah masa yang tidak ingin aku ingat. Masa yang penuh dengan sakit
hati. Masa dimana aku sedang labil-labilnya sehingga nggak bisa nyelesaikan
masalah sendiri. Masa SMP bagiku adalah masa terburuk dalam hidupku. Mungkin
kalau hidup ini punya tombol delete layaknya computer, aku sangat ingin
mendelete masa-masa SMP beserta semua orang didalamnya.
Aku
ingin delete masa itu. Aku ingin kubur masa itu. Aku ingin masa itu tidak
pernah ada dalam hidupku. Tapi pada nyatanya, masa SMP itu bikin aku
menggebu-gebu untuk mewujudkan impian. Masa SMP itu seakan menjadi cambuk
dihidupku untuk bisa maju membuktikan pada orang yang mencemoohku bahwa
impianku sangat mungkin jika aku perjuangkan.
Memasuki
masa SMA, aku mulai mengenal diriku. Mulai aktif berorganisasi sehingga sempat
dipercayakan sebagai ketua jurnalistik. Mulai belajar bersosialisasi. Walau
begitu, nilaiku saat SMA sangat tidak memuaskan. Aku sekolah disalah satu
sekolah favorit di Pekanbaru. Teman-temannya pada pintar dan aku masuk jurusan
IPA. Salah jurusan? Sepertinya begitu. Kayanya seberapa keraspun aku belajar,
nilainya selalu diluar keinginanku. Di masa SMA juga, lebih tepatnya saat tahun
akhir masa putih abu-abu itu, aku kehilangan wanita yang teramat aku cintai.
Aku kehilangan umi ;(
Baca juga: ulang tahun ke-19
Memasuki
bangku kuliah, aku memilih jurusan Ilmu Komunikasi. Awalnya nggak yakin,
mengingat aku orangnya pendiam banget. Tapi makin kesini, aku makin mencintai
jurusan ini. Aku bisa belajar dengan baik disini. Aku berusaha ngasah kemampuan
disini. Sejauh ini dibangku kuliah, IP ku nggak pernah dibawah 3,45 dengan IPK
saat ini 3,68. Awal-awal kuliah aku gabung di beberapa organisasi hingga saat
ini hanya satu yang masih bertahan, Lembaga Pers Mahasiswa.
Di
LPM aku sempat dipercaya sebagai redaktur satu periode dan Pimpinan Redaksi dua
periode. Saat ini, aku masih menjabat sebagai pimpinan redaksi hingga Desember
mendatang. Di bangku kuliah juga, aku udah punya karya novel atas nama ‘Muthi
Haura’ yang dijual diseluruh Indonesia. Dan saat ini, ada satu novel lagi yang
sedang dalam proses terbit di salah satu penerbit mayor di Indonesia. Aku juga
sempat diberangkatkan secara gratis ke Sumbar untuk mengikuti pelatihan. Juli
mendatang aku akan berangkat juga Insya Allah ke Sumut secara gratis.
Masa-masa
kuliahku tidak hanya ada cerita indahnya, banyak juga cerita tak indah.
Disemester dua, lebih tepatnya pada tanggal 1 Juni 2014, nenekku meninggal.
Nenek yang selama ini mengasuh aku sejak kecil pergi tepat dihari kelahiranku.
Aku juga sempat beberapa kali ngelihat aba sakit.
Dan
untuk semua cerita dalam hidupku, baik itu part sedih maupun part senang, aku
ucapkan Alhamdulillah. Fabiayyialairabbikumatukadziban. Maka nikmat Tuhan-mu
yang mana yang kamu dustakan? Trimakasih untuk semua nikmat-Mu duhai Allah.
Trimakasih untuk setiap momen yang buat aku makin dewasa dan makin tertantang
untuk terus menggapai cita-cita.
Trimakasih
juga buat kedua orang tua dan keluargaku yang tanpa mereka, aku bukanlah
siapa-siapa. Aku bukanlah apa-apa. Trimakasih untuk semua sahabat yang selalu
dukung apapun yang aku lakuin. Trimakasih untuk orang-orang yang selalu
meremehkanku. Percayalah, semakin kalian remehkan aku, maka aku semakin
tertantang untuk bisa jauh lebih baik dari kalian. Kalian boleh hina diriku,
tapi itu semua tak mematahkan impian-impianku.
Dan
kini, aku siap menyambut umur 22 tahun. Ada beberapa target yang ingin aku usahakan
di usia 22 ini. Untuk diri pribadi, aku ingin bisa lebih care terhadap diri
sendiri. Aku ingin belajar merawat diri. Aku ingin lebih pandai mix and match
pakain. Dan yang pastinya, aku ingin semakin dekat dengan Allah.
Untuk
blog, aku ingin sering-sering update dengan informasi-informasi yang
bermanfaat, bukan sekedar curhatan belaka. Aku ingin belajar tentang DA PA
Alexa. Aku harus konsisten blogwalking dan ngeshare postingan selalu. Untuk
organisasi, aku ingin optimal. Aku ingin bisa nguasai semua bidang di
organisasi, kaya lay out-photoshop-dan lain sebagainya. Aku ingin baca semua
buku yang ada disekre. Aku ingin memanfaatkan waktu yang tersisa di organisasi
untuk kembali belajar banyak hal. Aku ingin memperbaiki tulisan beritaku.
Sebenarnya
masih banyak target yang ingin dicapai, tapi cukup jadi rahasia aku dan Allah
saja. Kalian yang lagi baca tulisan ini cukup jadi saksinya jika impian yang
aku rahasiakan itu terwujud suatu hari nanti. Sekali lagi trimakasih.
Trimakasih untuk segala hal luar biasa dalam hidupku.
Salam
sayang, @muthihauradotcom (ig)
Rabu,
31 Mei 2017. 22.03. Panam sedang diguyur hujan.
Selamat datang di usia 22 mba. Nanti setiap tahun bertambahnya umur, perasaan kita akan tetap sama. Yaitu sama-sama nggak mau menua wkwkwkwk.
BalasHapushaha bener banget mbak. makasi ya mbak :D
HapusSelamat ulang tahun, Mumu!
BalasHapusTrimakasih, Ma!
HapusSemangat mencapai targetnya dan selamat ulang tahun ya Mut :)
BalasHapuswww.extraodiary.com
Trimakasih mbak dan semangat juga buat mbak :)
HapusSemoga mimpi mimpinya bisa tercapai.yg terbaik selalu mba. Met milad ya
BalasHapusAmin. makasih mbak :D
HapusMasih kinyis2 ya mbak dibandingkan saya hehehe
BalasHapusSelamat ya mbak semoga tercapai semua cita2
hihi kinyis kinyis ya mbak. amin, trimakasih mbak :D
HapusSelaamat muth suksea terus yaaak
BalasHapusamin. makasih maaa. ama juga yaa
HapusHappy birthday, sehat selaluu...
BalasHapusamiin, trimakasih :D
HapusHappy milad ya neng, muda sekali dirimu, beda 10 tahun kita. Di usia itu aku sedang menggebu2nya mencari jati diri. Sukses untuk rencana dan cita2nya
BalasHapusamin, trimakasih mbak kuu sayang :*
HapusHalo Muthi, selamat ulang tahun, selamat 22 (beda 1 tahun 10 bulan nih kita :D) IPK gede (y) sukses selalu yaa de :)
BalasHapustrimakasih mbaak. mbak juga sukses selalu yaa ;)
HapusAssalamu'alaikum...
BalasHapusSelamat ultah dan salam kenal ya mba :)
Saya juga dulu punya masa2 remaja yang kelam seperti mba. Dulu masa2 itu berlangsung dari kelas 7 smp sampai 11 sma.
Saya dulu sering dibully teman karena saya introvert bahkan saya hanya bergaul dengan 1-2 orang saja. Dan pada saat itu belum ada orang yang mau menjadi sahabat saya. Saya juga pernah dicibir sama temen sekelas bahwa hidup saya menyedihkan hanya gara-gara pernah di-PHP-in cowok. Pokoknya kalau saya ingat masa2 itu lagi pengen nangis rasanya :'(
Tapi seiring waktu berlalu saya sudah kebal dengan berbagai cibiran. Toh orang yang udah mencibir saya bakal berhenti dengan sendirinya :D
Mari mampir : coretanhatiukhti.blogspot.com
;'( Peluk sini mbak.
Hapusiya mbak, tetap semangat kitanya yaa. Harus kuat untuk ngewujutin cita-cita kitaa. Buktikan aja kita bisa lebih hebat dari yang mencibir ya kan mbak ;))