Sahabat Gagasan
1
Juni lalu, usiaku resmi menginjak 22 tahun. Layaknya seseorang yang tengah
berulang tahun, aku menginginkan ‘orang-orang terdekat’’ku untuk sama-sama
merayakannya. Memang, usia semakin bertambah, tidak selayaknya lagi untuk
menikmati perayaan-perayaan biasa. Karna semakin usia bertambah, beban yang
dipikul akan semakin berat.
Tapi
aku nggak ingin munafik, aku ingin orang-orang terdekatku mengucapkan selamat
ulang tahun sembari memberikan do’a-do’a. Itu saja sudah membuatku senang,
apalagi jika ditambah kue ulang tahun bahkan kado. Nyatanya, tepat dihari ulang
tahunku, sahabat-sahabat yang kenal sejak di Gagasan, satu pun nggak ada yang
ngucapin.
Kecewa?
Banget! Bohong kalau aku bilang kalau aku nggak kecewa. Aku kecewa, teramat
kecewa. Walaupun aku masih bisa bersikap biasa-biasa saja di depan mereka,
tetapi hatiku memendam kecewa. Aku merasa tak dibutuhkan. Aku merasa tak
dihargai. Aku merasa bukan bagian dari mereka. Aku merasa, ah gitu deh! Susah
diungkapkan saking kecewanya.
Wajarkan
rasa kecewa ini? Manusiawi bukan? Tapi kemaren-kemaren itu aku menganggap, ya
sudahlah, mungkin aku bukan orang yang dianggap special bagi mereka. Aku juga
nggak berhak marah kepada mereka, mereka punya pilihan siapa yang akan mereka
spesialkan, dan jika memang bukan aku orangnya, aku bisa apa?
Rasa
kecewaku ini ternyata membuat mood-ku di Gagasan sedikit terganggu. Kerap kali
pikiran-pikiran burukpun sering menghampiri terhadap sahabat-sahabat Gagasan.
Ternyata menutupi rasa kecewa itu tidaklah mudah, aku sampai curhat ke salah
seorang adik di Gagasan tentang kecewanya aku kepada mereka.
Dan
malam ini hadir. Tiba-tiba Ika menghubungiku. Ia bilang ingin kerumah. Aku tak
menaruh curiga, pasalnya ini sudah
hampir dua minggu setelah hari ulang tahuku. Ditambah lagi ia bilang, ia
ingin mengambil kertas kompre yang aku pinjam. Ijah juga meneleponku, katanya
mau mampir. Kebetulan aku udah lama banget nggak jumpa Ijah. Aku kangen dia.
![]() |
Ulang tahun |
Entah
bagaimana ceritanya mereka berkomplotan. Ijah menelepon katanya udah didepan
rumah, pas aku buka pintu, mereka nyanyiin selamat ulang tahun dengan deretan
donat yang menggoda plus lilin-lilin. Tak lupa plastic tentengan kado.
Surprise? Pasti! Aku pikir mereka tak ingat. Aku pikir mereka nggak anggap aku
special.
![]() |
Aku dan mereka |
Makasih
ya wei. Makasih Ika, Ijah, Desnoy, dan sepupu Desnoy si Reni. Makasih.
Sebelumnya, aku pengen ngenalin kalau Ika, Ijah, Desnoy ini beberapa sahabat yang
aku kenal sejak di Gagasan. Aku memang dekat dengan mereka. Baik, akan
kukenalkan mereka satu persatu. Azizah Syahrofa Limbong, sahabat yang aku kenal
sejak semester III yang biasa aku sapa Ijah.
Kami
dipertemukan dalam satu kelas dan satu organisasi. Ia orang yang selalu mau
mendengar segala ceritaku walaupun itu tak penting. Ia orang yang maksa aku
bertahan di Gagasan saat aku ingin berhenti. Ia orang yang mau nemenin kemana
aku mau. Ia orang yang suka ngantar jemput aku saat aku belum punya motor.
Selanjutnya,
Ika Piyasta. Ika orangnya ceplas-ceplos. Kata-katanya agak kasar. Ia akan
selalu menyampaikan apa yang ia rasa, tak peduli orang lain akan tersinggung
atau tidak. Ia type yang nggak pernah bisa bermanja-manja bilang sayang, beb,
dll. Ia bukan orang yang memperlihatkan rasa sayang dengan kata-kata, tapi
tindakan.
Trus
juga Desi Novita Sari a.k.a Desnoy. Aku mengenalnya sejak awal berproses di
Gagasan. Bisa dibilang, ia seniorku di Gagasan. Ia sahabat Gagasan pertamaku,
walau sekarang justru ia yang jarang stay di Gagasan. Ia type orang yang care.
Ia juga adalah orang yang bertama kali ngajarin aku belajar motor sampai ke
UIN. Kalau mungkin nggak ada Desnoy, mungkin sampai hari ini aku masih nggak
berani bawa motor ke kampus.
Sekedar
tau aja, aku baru pandai bawa motor itu sejak semester V, jadi sampai sekarang
aku masih belum berani ngebonceng orang atau bahkan bawa motor dengan laju.
Malah teman-teman di Gagasan sering bilang kalau aku bawa motor kaya siput.
Setelah
mereka pulang, aku buka kado dari mereka yang berisi tas cantik. Salah satu
target aku untuk punya tas di bulan ini terwujud, Alhamdulillah. Kemudian aku
dibuat terharu membaca surat dari mereka yang ditulis oleh Ia. Isi suratnya
begini:
Dear Muthi Al Haura
Kemaren, atau bisa dibilang minggu lalu kau resmi memasuki fase
22 tahun. Bukan lagi usia yang menjadikan kita beranjak dari masa anak-anak
menuju remaja tapi fase lanjut yang akan menentukan masa dewasa.
Sebelumnya, maaf jika kedatangan surat ini tidak seperti yang
kau inginkan. Maaf jika mungkin kau tak menginginkan ini. Dan maaf atas waktu
yang terlambat ini. Kesal, aku rasa itu pasti. Kau mungkin mengira aku dan
mereka tidak mengingat hari bahagiamu, hari menuju kedewasaan. Dan lagi, hanya
maaf yang ingin kami sampaikan.
Selamat 22 tahun, semangat mengejar mimpi. semangat berkarya,
semangat untuk segala hal. Kau memang tercipta sebagai wanita hebat, kuat.
Selamat mengukir prestasi. Semoga sang jodoh segera menghampiri hehe. Amin.
Hai sahabat strong, jangan pernah lelah mengenal kami. Jangan
pernah bosan menjadi bagian dari kami. Jangan pernah merasa sendiri karna kita
tetap kita (we are family). Teruslah menjadi perempuan inspirasi. Perempuan
tegar dan penyabar.
Maaf jika kami belum bisa menjadi sahabat seperti yang kau
inginkan. Maaf jika kami belum bisa menjadi sahabat sempurna untukmu. Mungkin
kami hanyalah orang yang kehadirannya tak kau inginkan. Sekali lagi selamat
ulang tahun, segala yang terbaik untukmu. Jika apa yang kami beri hari ini tak berkenan,
sekali lagi maaf. Semoga kau suka.
Salam sahabat, Ika-Ijah-Desnoy.
Aku terharu membacanya, sungguh! Malam ini
aku belajar, bahwa sahabat sejati tak kan pernah pergi. Sejauh apapun ia
melangkah pergi, ia akan kembali. Tetap akan kembali. Dan lagi, aku belajar
bahwa tak mengucapkan selamat ulang tahun bukan tak menganggap kamu special.
Seperti halnya aku yang pura-pura lupa dengan hari ulang tahun lelaki yang aku
sayang, tapi bukan berarti aku tak sayang dia kan?
Untuk Ika-Ijah-Desnoy, trimakasih. Mungkin
bagi kalian, aku adalah sosok inspirasi, tapi percayalah, dibalik sosok
inspirasi ada sosok yang lebih hebat lagi yang selalu mendukung si sosok
inspirasi ini. Ya, dibalik ‘kesuksesan’ yang aku dapat hari ini dan dimasa yang
akan datang, itu semua juga pasti karna aku punya sahabat-sahabat hebat seperti
kalian. Begitupun kalian, disaat sukses nanti, jangan pernah lupakan bahwa ada
aku dibelakang kalian. Aku yang sama-sama berjuang dengan kalian.
Siapa bilang aku tak mengharapkan kalian?
Justru aku teramat sayang kalian. Ya, memang kalian tak sempurna sebagai
sahabat, begitupun aku, justru karna itu kita saling melengkapi bukan? Dan
bukankah kesempurnaan itu hanya milik Allah?
Kalian selalu punya tempatnya masing-masing
dihati dan hidup aku, trimakasih! Salah satu nikmat Allah dalam hidup aku
adalah memiliki sahabat-sahabat seperti kalian. Sahabat yang nggak nikam
dibelakang. Trimakasih untuk kalian. Semangat menuju impian. Selamat sukses.
Jika suatu hari nanti aku punya karya-karya tulis yang dibukukan dan best
seller, nama kalian pasti juga akan ada disana sebagai orang-orang yang
membantu aku melejit hingga sejauh ini.
See you on the top! Salam sayang,
@muthihauradotcom (ig)
Sabtu, 10 Juni 2017. 23.38 WIB.
Pekanbaru sedang diguyur hujan rintik-rintik.
Sedih terharu gitu bacanya kak. Asik ya kak, punya sahabat:) Happy Birthday. Mereka benar, "Tetap jadi perempuan inspirasi untuk diri sendiri dan semua orang"
BalasHapushaha iya asik deek ;)
Hapusmakasih ya dek.
Waaah, seumuran anak sulungku ini, hihii
BalasHapusMoga berkah usianya ya, sukses dunia dan akhirat juga, aamiin :D
waah, ternyata aku masih muda banget ya mbak hihi :D
Hapusmakasih mbakku :*
wahahah, sungguh rasa kecewa yang terbayar tuntas dengan surprise. Lahir 1 Juni? wah, kayak pancasila dong ya. Asik berarti waktu ulang tahun dijadiin hari libur nasional :)
BalasHapusiyaaa, semua orang merayakan ulang tahunku wkwk
Hapuswah selamat ultah ya, mungkin mereka lupa , krn gak semua org bisa mengingat tanggal ultah, wong suamiku saja suka lupa ultahku bukan berarti krn suamiku gak peduli krn dia itu sesuatu yg gak perlu krn aku lht di keluarganya juga bgt, kalau di klgku ultah itu spesial jd selalu ada yg ucapin ultah
BalasHapusiya mbak, tak ngucapkan bukan berarti tak peduli.
Hapusmakasih ya mbak :D
wah sak anakku nih...selamat ulang tahun ya
BalasHapussemoga tercapai apa yg menjadi cita2 dan harapan