Serba-serbi Dunia Kuliah

09.42 muthihaura 19 Comments



Haaay, Assalamua’laikum. Sedang apa? Aaak rasanya senang banget bisa ketemu laptop lagi. Bisa nulis lagi. Iya, jadi ceritanya sejak hari lebaran pertama kemaren, aku bareng keluarga lebaran di kampung, Bangkinang. Senang? Tentu saja!

Tapi ya gitu, signal nggak bagus banget. susah buka instargam, apalagi blog buat blogwalking. Laptop juga nggak kebawa. Alhasil nggak ada nulis apa-apa. Asli kangen. Rasanya tangan gatal pengen ngetik. Yang pasti, lebaran tahun ini ngajarin aku banyak hal, salah satunya bahwa keluarga adalah segala-galanya. 


Ramadhan tahun ini juga, nenek sakit. Maklum umurnya udah 80-an. Kelakuan nenek kaya anak kecil banget. Ternyata bener ya, diri kita bakal ngalamin dua fase masa kecil, pertama masa kecil yang sebenarnya dan yang kedua masa kecil diumur tua. Duh, kepanjangan intro kayanya, oke kembali ke judul.

Aku ngikutin beberapa grub mahasiswa baru (maba) UIN Suska angkatan 2017. Niatnya nggak pengen nimbrung, Cuma pengen jadi silent reader, mana tau ada yang bisa diliput Gagasan. Tapi rata-rata isi di grub itu nggak penting banget, kebanyakan senior-seniornya pada caper-baper nggak penting gimana gitu. Kalau aku jadi adik-adik maba, langsung aku leave itu grub.
Trus juga pertanyaan-pertanyaan dari adik-adik maba nggak dijawab dengan memuaskan. Alhasil aku ikutan nimbrung bantuin ngejawab dengan harapan semoga mereka puas dan ngerti. Sejak aku ikutan nimbrung ngejawab, banyak yang nanya di chat personal ke aku. Jujur aja, capek juga ngejawabinnya satu-satu, akhirnya terpikirlah buat postingan ini. Jadi aku ngerangkum semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Semoga membantu. Check this out:




SKS itu maksudnya gimana sih?
Sebelumnya, perlu diketahui kalau di UIN Suska ada delapan fakultas. Fakultas Pertanian dan Peternakan (Fapertapet), Fakultas Ushluddin, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Sosial (Fekonsos), Fakultas Syariah dan Hukum (Fasih), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Fakultas Sains dan Teknologi (Faste), dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Masing-masing fakultas itu menerapkan kode etik yang hampir sama. Sedangkan  SKS itu jumlah mata kuliah yang bisa diambil persemester. Kalau IP kamu tinggi, SKS yang dapat kamu ambil juga banyak, begitu juga sebaliknya.
Rata-rata SKS yang bisa diambil oleh maba adalah sekitar 20 sks, tapi semua itu tergantung ketetapan fakultasnya masing-masing. Di UIN, tiap semester, SKS itu sudah dipaketkan, jadi jangan takut nggak kebagian SKS. Asal IP kamu tinggi plus ngisi iraise sesuai waktunya, kamu aman.
SKS dapat diambil diawal semester dengan mengisi iraise. Biasanya di UIN akan dikasih tau tanggal-tanggal pengisian iraise dan tiap fakultas berbeda.

IP IPK itu maksudnya gimana?
Indeks Prestasi (IP) itu adalah jumlah nilai yang kamu dapat dalam satu semester. IP tertinggi itu didunia perkuliahan adalah 4,00. Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah jumlah keseluruhan IP kamu diseluruh semester yang sudah dijalani. Usahakan IP kamu tinggi atau standar biar SKS yang kamu dapat juga sesuai yang dipaketkan. Kalau IP kamu rendah, kemungkinan SKS yang kamu dapat akan kecil dan berarti ada mata kuliah yang harus diulang ditahun berikutnya.

Agar kamu bisa dapetin IP tinggi, salah satu tipsnya adalah kenali type dosen yang mengajar dikelas kamu. Kamu bisa nanya type dosen ini kesenior-senior kamu di fakultas. Nanti juga, masing-masing kamu akan diberikan satu orang Pembimbing Akademik (PA). Manfaatkan PA ini dengan sebaik-baiknya. Kalau kamu ada masalah di akademik, bisa curhat sama PA. Bisa juga minta informasi beasiswa ke PA. Pokoknya jangan sia-siain PA, karna PA ini digaji diluar gaji dosen.

UKT tinggi, bisa gak diturunin?
Untuk tahun 2017 ini, golongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari satu sampai lima. UKT tertinggi adalah golongan lima dengan uang spp kurang lebih 3 jutaan. Sedangkan untuk UKT satu adalah 400 ribu. Di tahun 2014 sampai 2016, golongan UKT dari satu sampai tiga. Jadi memang untuk tahun 2017 ini berbeda.

UKT bisa diturunkan jika kamu mengajukan banding ke pihak rektorat. kamu bisa menemui kepala bagian keuangan. Banding juga bisa diajukan lewat fakultas masing-masing dan sistemnya tiap fakultas agak berbeda. Ngajuin banding untuk penurunan UKT ini nggak mudah. Kadang bahkan udah ada yang ngajuin, tapi UKT-nya nggak turun-turun juga. Ini memang menjadi permasalahan di UIN Suska tiap tahunnya. Tapi tidak ada salahnya mencoba untuk mengajukan banding. Dan lagi, hati-hati dalam pengisian borang UKT. Jika kedapatan yang diisi itu adalah identitas bohong, konsekuensi yang akan kamu dapatkan adalah UKT kamu naik ke golongan paling tinggi atau bisa juga dikeluarkan. Perlu diketahui juga, generasi UKT itu adalah generasi yang bebas biaya kuliah selain biaya yang sudah dibayarkan. Jadi hati-hati jika ada pihak kampus yang meminta pembayaran diluar uang spp yang dibayarkan.

Di UIN ada gak penyetoran ayat? Kapan disetornya?
Ada! Dan tiap fakultas jadwal penyetorannya berbeda-beda. Tergantung kebijakan fakultas masing-masing. Kalau di FDK, penyetoran ayat dilakukan saat setelah seminar proposal (sempro) yang dinamakan kompre. Sedangkan di Fasih, setoran ayat juz 30 disetor sebelum seminar profosal (sempro). Oiya, sempro dan kompre ini adalah beberapa proses menuju skripsi.

Kadang ada juga beberapa dosen yang menyuruh mahasiswanya menyetor ayat. Pokoknya semua itu tergantung kebijakan fakultas masing-masing. Yang penting, kamu mesti mulai ngapalin juz 30 sejak awal kuliah biar nggak keteteran nanti pas mau skripsi.

PNDK itu apa sih?
Pendidikan Nilai Dasar Keislaman (PNDK) hampir sama dengan Ospek. Di PNDK ini, kamu akan dikenalkan tentang segala tetek bengek dunia UIN Suska, dari peraturan hingga sistem. Di PNDK juga, akan ada pengenalan Unit Kegiatan Kampus/Unit Kegiatan Mahasiswa (UKK/UKM). UKK/UKM sejenis organisasi yang ada di UIN Suska. Ada Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gagasan, Pramuka, KSR, FKII Asy-Syams, Latah Tuah, Kasimiah, Mapala, LDK Al Karomah, BEM UIN Suska, Koperasi Mahasiswa (Kopma), Resimen Mahasiswa (Menwa), Suska Fm. Untuk PNDK universitas, panitianya itu terdiri dari BEM UIN Suska dan beberapa perwakilan dari UKK/UKM.

Nanti setelah PNDK Universitas, akan ada juga PNDK fakultas dan PNDK jurusan. Tujuannya sama yakni untuk pengenalan. Selain organisasi besar di UIN Suska, ada juga organisasi di fakultas masing-masing. Misalnya kaya di FDK, ada sanggar Public Relations, komunikanews, Suska TV, Communicaty Of Film Academy (COFA), dan Fokus. Selain itu diawal kamu masuk perkuliahan, akan ada orientasi di perpustakaan universitas. Kamu harus ikuti agar dapat sertifikat. Sertifikat ini berguna sebagai salah satu syarat skripsi. Gitu juga PNDK universitas, ada juga sertifikatnya.

Gak pengen ikut organisasi boleh gak?
What ever! Itu terserah kamu. Kalau kamu mau jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang, nggak usah ikutan organisasi. Kalau mau jadi mahasiswa kura-kura alias kuliah rapat kuliah rapat ayo ikutan organisasi. Kalau aku pribadi, aku nyaranin kamu buat ikutan organisasi. Ilmu dari ngedengerin dosen itu Cuma sekitar 30 % yang didapat, selebihnya didapat dari organisasi.
Bagi aku, rugi banget kalau Cuma jadi mahasiswa kupu-kupu. Percayalah, organisasi ngajarin kamu banyak hal dan mepertemukan kamu dengan banyak orang hebat. Organisasi juga bakal ngebentuk pribadi kamu. Pokoknya banyak deh manfaat organisasi. Takut gara-gara organisasi IP jadi rendah? Selama aku kuliah, aku jarang nemuin anak organisasi yang IP-nya rendah. Rata-rata mereka ber-IP tinggi. Kuliah itu nggak harus pintar, tapi wajib pintar-pintar. Bedain ya pintar dengan pintar-pintar.

Intinya, organisasi nggak ganggu kuliah kamu, justru malah banyak nguntungin kamu. Seriusan. Tapi itu semua juga tergantung bagaimana cara kamu membagi waktu. Seimbangkan keduanya, jangan timbang salah satu, karna kita butuh keduanya.

Entar ikutan organisasi malah keenakan dan nggak lulus-lulus kuliah lagi? Kata siapa? Semua itu tergantung pada pribadi masing-masing. Anak organisasi mau lulus cepat boleh, mau lulus lambat juga bukan masalah. Pengalaman dari senior-senior aku yang udah lulus dan mereka anak organisasi, mereka bilang ‘Nggak usah lulus cepat. Dunia kerja itu nggak enak. Lebih baik manfaatkan aja dulu masa kuliahnya’.

Aku pun berpikir begitu. Kalau Cuma ngejar lulus cepat mah banyak yang bisa, Cuma yang aku pikirin, abis kuliah mau ngapain? Sedangkan skill masih minim. Link juga belum banyak. Jadi kalau aku pribadi, aku masih ingin memanfaatkan status mahasiswa ini dengan sebaik-baiknya buat ngasah skill, buat nyari link, buat nambah pengalaman. Setidaknya Sembilan semester udah cukuplah, karna idealnya mahasiswa lulus itu delapan semester. Intinya organisasi bukan penghalang.

Kaya mana sih cara berpakain di UIN?
Di UIN Suska ada kode etiknya dalam berpakain. Tapi ditiap fakultas ada yang menerapkan dengan ketat kode etik itu, ada yang belum ketat. Salah satu cara berpakain di kode etik adalah tidak memakai jins bagi cowok, tidak memakai baju transparan bagi cewek, dan lain sebagainya.

Salah satu fakultas yang menerapkan kode etik dengan ketat adalah Fasih dan FTK. Di Fasih, kalau ngelanggar kode etik, KTM bisa ditahan. Sedangkan di fakultas-fakultas lain ada yang tergantung dosen mata kuliahnya. Ada beberapa dosen yang nggak suka lihat mahasiswanya pakai jins dan konsekuensinya mahasiswa bersangkutan dikeluarkan dari kelas si dosen. Ingat loh, jatah libur untuk setiap mata kuliah adalah empat. Jadi manfaatkan jatah libur yang empat ini dengan sebaik-baiknya.

Cara bagi waktu antara kuliah dengan organisasi?
Ini mah tergantung pribadi masing-masing. Kalau aku sih ditiap harinya bikin list-list yang harus dikerjain. Jadi sebelum tidur ngelist apa-apa saja yang akan dikerjakan untuk keesokan harinya. Kalau sudah terlaksana, aku ceklis list itu. Begitu disetiap harinya. Aku masukin dilist itu apa-apa saja hal yang penting dikerjakan terlebih dahulu. Aku juga bukan type yang suka ngerjain sesuatu menjelang deadline, bagi aku hal kaya gitu justru bikin apa yang dikerjain nggak maksimal, jadi aku ngerjain tugas kuliah atau tugas organisasi sebisa mungkin jauh-jauh hari sebelum deadline. Tapi itu semua kembali ke diri masing-masing. Atur waktu sesuai gaya dirimu sendiri.

Mata kuliah apa saja yang ada di FDK?
Secara umum mata kuliah yang diajarin di FDK, terutama di Jurusan Ilmu Komunikasi adalah Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Hadits, Ilmu Dakwah, Metodelogi Studi Islam, Pancasila, Pengantar Ilmu Komunikasi, Psikologi Umum, Civic Education, Dasar-dasar Penyiaran, Dasar-dasar Komputer, Fiqih, Pengantar Jurnalistik, Pengantar Public Realtions, Sejarah Islam Asia Tenggara, Sistem Sosial Budaya, Studi Al-Qur’an, Filsafat Ilmu, Fotografi, Retorika, Sistem Ekonomi Indonesia, Sistem Hukum Indonesia, Teknik Kamera Video, Teknik Wawancara Radio, Teknik Wawancara Televisi, Audio Editing, Komunikasi Bisnis, Komunikasi Massa, Komunikasi Organisasi, Metode Penelitian, Psikologi Komunikasi, Sejarah Peradaban Islam, Sosiologi Komunikasi, Statistik Sosial, Teori Komunikasi, Video Editing, dan lain-lain. Banyak, capek ngetiknya :D

Yang pasti, jika kamu ngambil jurusan Ilmu Komunikasi, nanti akan ada pembagian konsentrasi di semester tiga. Konsentrasi yang bisa dipilih yakni broadcasting, Public Relations, dan Jurnalistik. Setiap tahun proses seleksi konsentrasi-konsentrasi ini berbeda-beda. Ada yang lewat wawancara, ada yang hanya lewat mengis form, pokoknya tiap tahun beda. Yang penting kamu persiapkan aja konsentrasi yang ingin kamu pilih dengan sebaik-baiknya. Maksudnya, jika kamu ingin mengambil broadcasting, kamu juga harus tinggiin nilai Pengantar Penyiaran kamu di semester awal kuliah.

Oke, segini aja dulu ya. Sebenarnya masih banyak, tapi tangan sudah pegal-pegal. Semoga bermanfaat. Kalau kamu masih ada yang nggak paham, udah jalanin aja dulu, nanti lama kelamaan kamu akan ngerti dengan sendirinya. Oiya, kuliah itu kaya kita ngendarai kapal. Kita nahkodanya, kita penentu arahnya. Jadi kalau mau kapal itu selamat sampai tujuan, maka harus di ‘stel’ dengan sebaik-baiknya. Gitu juga sebaliknya. Masa kuliah ini bukan masanya lagi kamu bergantung pada orang. Belajar dan ngasah skill dengan sebaik-baiknya. Ayo semangat suska muda!

Salam sayang, @muthihaura1 (ig)
Kamis, 29 Juni 2017. 22.43 WIB.
Panam sedang diguyur hujan.

Baca Artikel Populer Lainnya

19 komentar:

  1. Waaah bagus nih ada setoran ayat segala... :) aku trmasuk yg dulu dipaksa papa utk bisa hapalin juz 30. Sempet hapal pas smu, sampe kuliah sem 3 aku msh inget. Tp sjk pindah kuliah, jd jrg ulangin hapalan, skr lupa yg surah2 agak panjangnya :( .

    Bener mba, organisasi ga mrnghalangi kita kuliah kok. Itu mah tergantung mahasiswanya aja cara dia mengatur waktu, walopuuun aku juga punya beberapa teman yg keasyikan organisasi dan kuliahnya keteteran :p. Tp yg bisa selesai dengan hasil bgs, tp organisasi ttp jalan, juga banyak. Yg kita cari memang link networking sih dr organisasi ini :) ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku dulu juga hapal pas SMA mbak, sekarang ilang apalannya ;'( Intinya tergantung individu kan mbak organisasi itu. Alangkah baiknya bisa diseimbangkan

      Hapus
  2. oh pada nanya gitu ay, jaman aku kuliah sih mana ada spt ini ya krn dulu mah mana ada medsos

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa, aku juga awal-awal masuk gak ada yang beginian mbak haha

      Hapus
  3. alhamdulillah saya udah lulus kuliah dan khatamyang beginian. Saya juga berasal dari kampus UIN AM dan ada beberapa hal yang sama seperti kampus UIN SUSKA mungkin sama-sama dibawah kemenag kali yah jadi peraturannya tidak jauh beda. Soal adab berpakaian memang udah jadi aturan khusu kampus UIN tapi yah itu kembali ke kebijakan fakultas dan dosennya karena berbeda-beda.

    bagi saya antara kuliah dan organisasi sih kembai ke individu masing-masing karena tidak juga organisasi itu membuat semua orang tumbuh menjadi baik dan tidak semua pelajaran akan didapat di kelas. jadi itu semua dari ke pribadinya ingin memilih yang mana. tapi saya setuju dengan mbak yang penting bisa atur waktu, Insya Allah keduanya akan berjalan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, semua kembali ke individu. bagusnya bisa nyeimbangkan antara organisasi dan kulah kan mas.

      Hapus
  4. Berat harus hafalan ayat gitu. Tapi keren!

    'grup' atau 'grub' sih yang bener, ya? *buru-buru cek KBBI*

    BalasHapus
    Balasan
    1. grub mbak hehe.
      iyaaa berat, tp disitu justru tantangannya. hehe

      Hapus
  5. Ada setor ayat? :" Dan kukira syarat kelulusan TOEFL tinggi itu sudah susah banget. Semangat ya mba merangkap mimin UIN hehe

    BalasHapus
  6. kuliah itu nano nano 2, aku dulu pernah mau daftar di uin, tp jiper sm apalan al quran x,

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi kalau dijalani nggak bnikin jiper kok mas hehe

      Hapus
  7. Enak ya maba jaman sekarang. Apa-apa tinggal nanya di grup. Dulu aku masih jaman SMS. Kan malu kalo japri SMS ke senior hehe

    Tentang ikut organisasi, kalo kampusku ada aturan poinnya dan itu menentukan kelulusan. Misal kalau jadi ketua HMJ dapet poin 4. Jadi mahasiswa mau gak mau harus ikut kegiatan/organisasi biar bisa ngumpulin poin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iyaa maba sekarang mah enaaak.
      dikampusku ada beberapa fakultas yang juga nerapin poin.

      Hapus
  8. Jurusannya beragam juga ya, yang paling mantap ada setoran ayat itu. Kereeen deh Muthi bisa menjadi bagian UIN, banyak prestasi juga

    BalasHapus
  9. jadi kangen dunia kampus abis baca ini. aih ketauan uda gak muda lagi.

    BalasHapus
  10. Aku termasuk anak yang (katanya) sih aktivis di kampus, tapi kemudian semester tiga ini bakal memilih fokus dulu di akademik karena katanya di semester ini akan super sibuk banget dengan kuliah lapangan :D

    BalasHapus
  11. Aku lagi berusaha untuk bisa dapat IP 4 nih ><

    sweetmacaroonbyalo.blogspot.com

    BalasHapus