Balada Mahasiswa Semester Akhir
Kampus
tidak sama seperti dulu lagi. Fdk tak sama seperti dulu lagi. Bangunannya
memang masih sama, walau ada sedikit perubahan, tapi orang-orangnya yang
berbeda. Kenangannya yang berbeda. Dulu, kalau ada jadwal kuliah, nyampai
kampus langsung say hello ke teman-teman yang duduk-duduk di lobby. Atau
sekedar ngumbar senyum.
Kini
jangan harap. Kenal dengan muka mereka pun nggak. Ya, orang-orang baru. Baru
menyadari bahwa masa untuk berlama-lama dikampus sambil tertawa-tawa menunggu
dosen itu telah habis. Masa dimana masih bisa cekikan gunjingin
dosen-gebetan-teman itu udah usai. Masa dimana bertumpuknya makalah itu udah
selesai.
![]() |
source: google |
Semuanya
sudah terlewati. Ternyata empat tahun itu nggak kerasa ya. Dulu masih terekam
jelas dalam ingatan saat masih menjadi maba. Saat disuruh ngerangkak
direrumputan, guling-guling di tanah, wajah di olesin kotoran. Ya, saat masih
ospek. Saat masih polos-polosnya tentang dunia kampus. Saat masih meraba akan
dibawa kemana ‘cerita’ kuliah ini.
Lalu
part demi part terlewati. Ikutan berbagai organisasi, hingga sampai kini Cuma
satu yang masih stay. Ketemu sahabat-sahabat baru, ketawa-ketawa cekikikan,
hingga akhirnya ada beberapa yang memilih ‘pergi’ dan ada beberapa yang tetap
memilih tinggal. Kemudian merasakan yang namanya part KKN.
Baca juga: KKN
Tinggal
dengan orang-orang yang baru dikenal ditempat yang juga baru selama 53 hari.
Merasakan berbagai pengalaman baru, hingga beranggapan kalau KKN itu kuliah
yang sebenar-benarnya kuliah. Selesai KKN dilanjut part magang. Ah dulu awalnya
mikir semua itu sangat memberatkan, tapi ternyata setelah dijalani satu persatu
beban itu hilang. Kini tengah memasuki fase part ‘skripsi’.
Satu
persatu teman-teman sudah mulai wisuda. Meninggalkan aku. Meninggalkan bangku
kuliah untuk kehidupan yang lebih baik dan menjanjikan. Kalaupun ketemu dengan
teman-teman seangkatan, yang dibahas bukan soal gebetan lagi, karna ada hal
yang lebih penting yang dibahas. Yang diceritain juga bukan lagi perkara ‘aku
suka dia, dia suka aku’, tapi lebih dari itu.
Kalau
ngumpul yang dibicarain itu seputar, setelah lulus mau ngapain? Planning
setelah lulus apa? Udah ada planning buat nikah? Kapan nikah? Kapan si dia
ngelamar? Mau kerja dimana? Si A udah punya anak loh. Si B lagi hamil. Kriteria
suami idaman kamu seperti apa? Dan bla bla bla lainnya.
Pembahasan-pembahasan
seperti itu membuat aku merasa sedih. Merasa baper. Merasa tua. Ah, memang
masanya untuk bersenang-senang sebagai mahasiswa itu sudah habis. Masa
nyantai-nyantai itu udah usai. Setiap orang ada masanya, tiap masa ada
orangnya. Ya, itu hukum alam yang tak kan pernah bisa dirubah.
Setiap
apa yang kita ceritakan dulu. Setiap apa yang terjadi di sudut kampus. semua
itu akan menjadi kenangan. Semua itu akan ‘hilang’, tapi tetap akan terekam di
memori. Dan kini aku masih terduduk lesu. Menimbang dengan gelisah setiap
pertanyaan ‘Setelah lulus mau ngapain, Mut?’
Mungkin
hal ini juga yang dirasain teman-teman lain. Galau perkara masa depan yang
masih remang-remang. Selesai kuliah aku mau ngapain? Aku pengen apa? Aku mau
buat apa? Nikah? S2? Hampir semua teman-teman yang aku tanyai, S2 ada dalam
planning mereka, tapi entah kenapa nggak begitu dengan aku.
Jujur
saja, aku nggak berminat S2. Aku nggak berminat ngelanjutin sampai tahan atas.
Itu sekarang, entah kalau nanti aku berubah pikiran. Teman-teman aku juga
banyak yang daftar cap PNS, lah aku? Aku mau apa? Maunya gimana?
Baiklah,
coba kujabarkan sedikit disini tentang target seusai kuliahku. Yang pasti, ini
masih coretan kasar, karna sebaik apapun aku membuat target, tetap rencana
Allah yang lebih indah.
Seusai
kuliah aku ingin fokus nulis. Kalau bisa tiap tiga bulan sekali aku nyelesain
naskah buku. Sembari juga mulai ngebangun konsep bisnis. Kali-kali aja dari
bisa buka bisnis. Kalau untuk bisnis dari dulu pengen banget buka counter pulsa
atau bangun kos-kosan yang dekat dengan kampus.
Selain
itu, aku juga pengen nyeriusin blog. Ngisi blog dengan konten-konten yang aku
suka seperti travelling, staycation di hotel, kulineran, beauty, dan hal-hal
lainnya. Pengennya sih semua itu di sponsorin, tapi kalau belum ada sponsor,
berarti memang harus ngorbanin uang sendiri terlebih dahulu. Intinya butuh uang
dan intinya lagi semua itu dimulai dari sekarang, karna mengoptimalkan blog
agar menghasilkan itu bukan dalam sehari dua hari, sebulan dua bulan, tapi
lebih dari waktu tersebut.
Sambil
nulis, ngoptimalkan blog, dan ngebangun bisnis juga, aku bakal ikutan
kelas-kelas parenting, ikut pengajian, ikut kelas memasak. Semua itu buat apa?
Buat belajar menjadi seorang ibu yang baik. Ibu adalah sekolah pertama untuk
anak-anaknya, kalau ilmu agamaku masih dangkal, lantas apa yang aku ajarkan
pada anak-anakku nantinya. Kalau aku nggak ngerti perihal ASI-MPASI dan
sebagainya, bagaimana aku merawat anak-anakku nantinya?
Ya,
aku bakal ikutan kelas-kelas seperti itu untuk terus memperbaiki diri. Soal
perkara jodoh, biar Allah saja yang mengatur. Allah mau ngasih cepat atau
lambat, itu tergantung Allah. Yang penting persiapkan diri aja terlebih dahulu,
karna menjadi istri dan seorang ibu itu nggak ada sekolahnya.
Selain
itu, selepas kuliah nanti kayanya aku masih sebagai litbang di Gagasan. Aku
masih pengen ngajarin adik-adik Gagasan terlebih dahulu. Aku lahir, tumbuh, dan
besar di Gagasan, haruskah aku melupakannya begitu saja?
Ya,
itu sedikit gambaran masa depan yang aku inginkan. Masih remang-remang memang,
tapi setidaknya konsepnya sudah sedikit terlihat. Sekali lagi ini Cuma gambaran
kotor, bukan sebuah kepastian untuk masa depanku. Manusia hanya bisa berencana,
Allah yang menentukan.
Yang
pasti, mulai dari saat ini mulailah lagi, Mut. Janggan menunggu nunggu nunggu,
waktu tidak akan pernah menunggu. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau nggak
dari sekarang, lalu mulai dari kapan? Nggak ada waktu yang bisa di sia-siakan
lagi. Saatnya bergerak, Mut. Fight! Bismillah.
Oke
mungkin segini dulu curhatan hati mahasiswa semester akhir. Aku rasa bukan aku
saja yang mengalami kegalaun seperti ini, tapi juga teman-teman lainnya.
Selamat melanjutkan mimpi guys. See you on the top! Salam sayang, @muthihaura1
Senin,
18 September 2017. 22.45 WIB.
Tetap semangat ya mba Muthia. Semoga bisa melewati kegelisahan ala mahasiswa semeter akhir ini. Dan pasti dtemukan apa yang diinginkan. Amin
BalasHapusHai! Wah, aku juga sedang di fase ini nih! Suka banget sama kalimat ini"...karna sebaik apapun aku membuat target, tetap rencana Allah yang lebih indah." Selepas ini aku juga pengen (lebih serius) nulis. Ah ya, soal mempersiapkan diri jadi ibu itu oke juga, modal bangetlah menurutku. Karena keluarga kan madrasah pertama, apalagi ibu. Insyaallah. Setuju, yang terpenting dari semua adalah "terus memperbaiki diri". Semoga kita menjadi orang yang beruntung. Aamiin. Walau masih remang-remang, yang penting udah ada tujuannya kan?
BalasHapus"Yang pasti, mulai dari saat ini mulailah lagi, Mut. Janggan menunggu nunggu nunggu, waktu tidak akan pernah menunggu. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau nggak dari sekarang, lalu mulai dari kapan? Nggak ada waktu yang bisa di sia-siakan lagi. Saatnya bergerak, Mut. Fight! Bismillah." Ini aku suka juga.
Salam dari mahasiswa tahun akhir, Nadella :D
See you in Top!
Eh sama nih dgn perasaanku yg belakangan lulusnya. Makin ga betah di kampus karena makin dikit org yg kukenal. Sepertinya itu memang salah satu dorongan utk segera menyelesaikan studi ya. Semangat!
BalasHapussemangaaat, semoga segalanya lancar sampai wisuda yaa :)
BalasHapusAku tahu gimana rasanya :') Masih berstatus mahasiswa semester akhir juga.
BalasHapusKurang lebih sama rasanya hihi semangat dan sukses yaaa
BalasHapus