Wisata Sejarah At Istana Maimun
Haay
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya dimalam minggu ini? Lagi sibuk dengan
seseorang yang disayang ya? Asal tau batas, tapi lebih bagusnya mending isi
waktu dengan hal-hal bermanfaat. Hari ini badan pegel-pegel, soalnya tadi pagi
sehabis fit club, aku bantai berenang. Udah lama nggak berenang dan pengen
banget berenang, kebetulan Andri-Adrial-Aqib-Hanif ngajakin, ya udah ikut deh.
Kali
ini aku pengen sharing pengalaman di Medan bulan Juli lalu. jadi ceritanya hari
terakhir workshop perfilman itu ada jadwal kosong. Iya, free! Jadwal kosong pas
workshop itu sesuatu banget loh. Akhirnya aku ngajakin Shinzi ke Istana Maimun.
Sebenarnya udah diajakin juga sama kak Fitri, tapi kelas aku full, sedangkan
kelas kakak itu, sinematografi lagi free, jadi aku nggak bisa ikut.
Baca juga: Workshopperfilman regional dua#1
![]() |
Shinzi |
Shinzi
ini salah satu teman deket aku pas workshop. Orangnya asik dan gokil. Pernah
juga tuh disela-sela waktu kosong kami ke sun plaza. Nah lanjut ke cerita
mengunjungi istana maimun. Saat denger waktu kosong, aku juga ngajakin Umi dan
Kak Clara untuk join, tapi merekanya pada nggak bisa. Mereka lebih milih nyari
oleh-oleh.
Ya
udah, akhirnya kami berdua yang pergi naik go car. Dari hotel Danau Toba
Internasional Medannya nggak terlalu jauh dengan Istana Maimun. Istananya di
dominasi dengan cat warna oren. Untuk masuk ke dalam Istana, kami membayar
kalau nggak salah Rp.5000/orang.
Bacaj juga: Wisatasejarah at museum sang nila utama
Istananya
besar, tapi guidenya sedikit banget. Di dalam istana diperbolehkan berjualan,
malah banyak juga yang nyewain baju adat khas Sumatera Utara untuk dipakai
dengan tarif biaya Rp.10.000/baju. Aku sebenarnya pengen nyoba makai baju
adatnya, tapi Shinzinya nggak mau, akhirnya aku juga nggak jadi -_-
Baca juga: Wisata
Sejarah at Istana Siak
Kalau
dibandingin dengan Istana Siak, menurut aku, lebih terawat Istana Siak. Bukan
bermaksud apa-apa ya, aku nilainya secara obyektif kok. Menurut yang aku tau,
Istana Maimun ini disebut juga dengan Istana Putri Hijau. Kenapa Putri Hijau?
Karna dulu itu hidup seorang putri yang sangat cantik. Dari tubuh putri
tersebut memancar sinar hijau. Seorang pangeran dari Aceh hendak melamar sang
putri, tapi di tolak oleh kedua saudara kandung putri tersebut. Karna marah,
pangeran dari Aceh itu menyerang kedua saudara si putri dan hendak menculik
putri.
![]() |
Istana Maimun. source: google |
Lalu
kemudian salah seorang saudara dari putri tersebut berubah jadi meriam. Meriam
ini terus-terusan menembak membabi-buta, akhirnya meriam ini terpecah dua.
Bagian belakang meriam ini terlempar ke Labuhan Deli, kemudian dipindahkan ke
halaman Istana Maimun.
Pembangunan
Istana Maimun selesai pada 25 Agustus 1888 Masehi di masa kekuasaan Sultan
Makmun al-Rasyid. Sejak tahun 1946, istana ini dihuni oleh para ahli waris
Kesultanan Deli. Itu sejarah singkat tentang Istana Maimun. Koreksi jika yang
aku jabarkan itu salah, karna aku juga baca-baca sejarahnya dari internet.
Oke
deh, untuk lebih jelasnya bisa lihat-lihat photo dibawah ini. Check this out:
Oke
mungkin segini dulu. Tungguin cerita aku selanjutnya ya. Salam sayang,
@muthihaura_blog.
Sabtu,
16 September 2017. 21.32 WIB.
duh.. jadi kangen kampung halaman di medan :-(
BalasHapusIstananya cakep banget, dan lumayan sepi kalau kulihat dari fotonya mbak. Saya jadi penasaran gimana ending dari si putri tadi apa jadi menikah atau enggak, gantung banget. Mbak,itu yang bayar 10rb pake baju apa yah? kalau untuk cowok ada juga kan
BalasHapusTempatnya kayak masih sepi gitu ya. Hehehe
BalasHapusEnak buat jalan-jalan bareng keluarga.
pas ke Medan padahal niat banget ke Istana Maimun ini tapi ndak kesampean karena ketakutan hahaha abis naik taksi yg dibawa si abang ga pake rem jd trauma 🤣😂🤦🏼♀️
BalasHapusWah saya udah pernah ke Istana Maimun nih waktu di Medan. Waktu itu di halaman depan istana ada beberapa orang yg nari-nari freestyle, lumayan buat hiburan sore hari.
BalasHapusKalo soal istananya sih menurut saya biasa aja, waktu itu kebetulan sepi dan ada beberapa tempat yg lagi ngga boleh dimasuki. Dan belum lagi, di dalam istana penerangannya ngga terlalu bagus, ya. Bikin foto juga ngga terlalu bagus, hehe.
Kurang terpelihara ya. Saya sebagai orang medan juga jarang berkunjung ke sana.
BalasHapusWaah.. muti ikut kelas film d medan jg ya.. barengan sm bg fathromi dong berarti. Dari pekanbaru dia tuh.
BalasHapus.
duhh rugi banget kalu ga pake baju adatnya. Keceh bgt loh. Simple dan muslimah banget..
.
aku pernah juga kesana... nyobain baju adatnya...
HAI MUTHIA!!
BalasHapusKayaknya lama nggak keliatan nih1 Hihih...
Seru banget emang jalan jalan ke Istana ya, kayak balik lagi ke banyak tahun yang lalu..bisa foto foto dengan barang yang penuh sejarahnya juga...kalau di sini gue sukanya mengunjungi istana/kraton Jogjakarta itu. Jawa bangeeeeeeeeettt dan banyak barang yang masih dipelihara dengan baik.
Kayak berasa putri istana. :D
Tempatnya asri ya kak, tp belum diperlihatkan bagian dalam istananya. Cuma bbrp benda bersejarahnya. Dan bagaimana si kedua saudara itu akhirnya, aku nggak begitu paham. Huhuhuhu
BalasHapusSalah satu yang buat aku tertarik adalah workshop filmnya. Pengen ikut juga sih. Eh, bdw sejarah antara putri hijau itu lumayan absurd, berubah jadi meriam betulan kah?
BalasHapusBelum pernah ke medan. Semoga one day kalo ke Medan bisa ke sini
BalasHapusbtw, salam kenal mbak :)
aaahhh medaaaannn :)
BalasHapusudah masuk wishlist nih
ternyata dalemnya bagus dan banyak barang-barang sejarahnya yaaa.... Thank you infonya Muthi :)
BalasHapusDulu pas aku ke Medan istana Maimun ini udh masuk wishlist, sayang saat sudah sampai depan ternyata ditutup karena sedang ada renovasi pengecatan (kalo tidak salah). Semoga kalo ke Medan lagi berkesempatan ke Istana Maimun hihi
Bagusss ya dalemnya, aku belum pernah masuk. Di luarnya ajaa. Kapan kapan pengen masuk ^^
BalasHapusWah ini yang aku ga diajak itu:( sangat menyesal ga ikutn
BalasHapusSeru ya, liat brg2nya serasa kembali ke zaman dulu
BalasHapus