My Novel: Dreams
Haai
Assalamua’laikum. Gimana kabarnya? Udah hampir semingguan ini aku tepar. Iya,
nggak enak badan. Badan lemes, kepala pusing, hidung mampet, batuk berdahak
lagi, pokoknya komplitlah. Padahal banyak banget target di bulan Oktober ini
yang harus aku selesaikan.
Tapi
nggak papalah, mungkin itu cara Allah nyuruh aku untuk beristirahat. Nyuruh aku
untuk lebih care terhadap diri sendiri. Kemaren
malam, aku dapat notive kalau aku menang giveawaynya Alo. Senang banget,
secara hadiahnya skincare-skincare yang memang aku butuhkan dan inginkan. Entar
aku coba sekitar dua mingguan dan jangan lupa tungguin reviewnya di blog ini ya
=))
Setelah
ngerasain sakit untuk semingguan ini, kemaren malam aku sudah mulai ngangsur
beraktifitas. Selama sakit banyak hal yang terbengkalai, akhirnya kemaren malam
itu ngecoba ngerjain banyak hal terutama nulis postingan ini. Aku juga kemaren
sempat buka-buka buku target di tahun 2017 ini dan rasanya pengen ngucapin
syukur banyak-banyak.
Banyak
sekali hal luar biasa yang aku dapatkan di tahun ini, mulai dari naik pesawat
gratis, ke Medan gratis, ke Yogya gratis, jadi panitia PBAK 2017, dan masih
banyak lagi. Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan? Trimakasih
Allah for everything moment in my life.
Baca juga:Workshop perfilman di Medan | Panitia PBAK 2017
Kalau
bagi aku, 2017 ini pencapain yang sangat luar biasa. Semoga 2018 jauh lebih
luar biasa dari pada tahun ini. Salah satu pencapain yang juga harus aku
syukuri adalah, novel keduaku naik cetak. Yap, novel keduaku resmi terbit.
Walau kali ini sistemnya berbeda dengan novel pertama.
Jadi
ceritanya di bulan April lalu, aku dihubungi pihak BIP terkait naskah ‘dreams’,
Mereka nawarin penawaran untuk setahun kedepan dicetak secara online dulu
dengan pembayaran *000.000 juta. Kalau peminatnya banyak, baru akan dicetak
dalam bentuk buku. Awalnya aku bingung bakal jawab apa, masalahnya sistemnya
beda dengan naskah novel ALY.
Akhirnya
aku beraniin diri nanya ke grub WA Arisan Link kelompok tiga. Sekedar tahu aja,
aku gabung di grub arisan link blogger ini dan satu kelompok dengan mbak-mbak
yang udah sering banget nerbitin buku secara mayor. Salah seorang mbak bernama
mbak Milda dari grub arisan link langsung chat aku secara personal. Mbak Milda
bilang, aku ambil aja penawaran dari BIP itu. Lumayan bagi pemula buat
nambah-nambah pengalaman.
Setelah
sharing dengan mbak Milda, akhirnya aku positif nerima tawaran BIP. Kira-kira
hampir sebulanan setelah mendapatkan penawaran, aku dikirimin MoU kontrak untuk
di tanda tangani.
Ini
nih synopsis back cover novel dreams:
“Lin, untuk segala mimpi lo, untuk segala rencana masa depan lo, bolehkah gue temani lo berjuang?” tanya Igo.
“Benarkah kamu akan temaniku berjuang? Karna jalanku nantinya bukan jalan mulus. Karna jalanku nantinya penuh liku, penuh duri. Aku hanya takut, saat aku mengizinkanmu untuk menemaniku berjuang, di tengah jalan kamu nggak akan sanggup. Kamu akan memilih menyerah. Sakit rasanya saat berharap terlalu tinggi, tetapi ternyata tak sesuai ekspetasi,” jelas Ailin panjang lebar.
“Daripada kamu menemaniku, lebih baik kita berjuang sendiri-sendiri dulu. Kita selesaikan cita-cita diri sendiri dulu. Hingga tiba nanti waktunya untuk berjuang mengejar mimpi kita, bukan mimpiku atau mimpimu,” kata Ailin lagi.
Apakah benar berjuang sendirian lebih baik daripada berjuang bersama?
“Benarkah kamu akan temaniku berjuang? Karna jalanku nantinya bukan jalan mulus. Karna jalanku nantinya penuh liku, penuh duri. Aku hanya takut, saat aku mengizinkanmu untuk menemaniku berjuang, di tengah jalan kamu nggak akan sanggup. Kamu akan memilih menyerah. Sakit rasanya saat berharap terlalu tinggi, tetapi ternyata tak sesuai ekspetasi,” jelas Ailin panjang lebar.
“Daripada kamu menemaniku, lebih baik kita berjuang sendiri-sendiri dulu. Kita selesaikan cita-cita diri sendiri dulu. Hingga tiba nanti waktunya untuk berjuang mengejar mimpi kita, bukan mimpiku atau mimpimu,” kata Ailin lagi.
Apakah benar berjuang sendirian lebih baik daripada berjuang bersama?
Gimana?
Gimana? Penasaran nggak dengan novel ini. Jangan lupa beli ya dan doain aku
untuk bisa nerbitin novel selanjutnya selanjutnya selanjutnya dan selanjutnya.
:D
Sebenarnya
masih banyak yang pengen aku ceritain, tapi nggak sekarang dulu deh ya. Aku
lagi buru-buru mau kekampus nih. Ada beberapa terkait skripsi yang harus aku
selesaikan. Mungkin banyak yang nanya bagaimana proses skripsi aku ya? Atau ada
yang penasaran kenapa proses skripsi nggak aku ceritain di blog ini?
Pede
banget yah aku bakal ada yang nanya. Proses skripsi sengaja masih aku
rahasiain. Entar kalau aku udah nyandang gelar S.Ikom, baru aku akan ceritain
seluk beluk tentang skripsi yang aku alami. Plus juga pastinya aku bakal ngasih
tips and tricksnya.
Oke
deh segini dulu. Mari semangat berprestasi. Salam sayang, @muthihaura_blog
(ig).
Selasa,
24 Oktober 2017. 07.49 WIB.
Udah buku keduaa ajaa adeeek ini banggaa deehh...
BalasHapusayo kakak nyusul hehe
HapusBarakallah ya mba until novelnya. Duh Saya masih dlm tahap niat aja mau nulis novel lagi
BalasHapusmakasih mbak. ayo mbaak, jangan niat mulu hehe
HapusSelamat Mbak,sukses novelnya. Naskah saya bernasib sama juga, tapi nonfiksi ��
BalasHapusGpp mbak, semoga besok dibukukan hehe
Hapus