Kehidupan Setelah Lulus
Hai, Assalamua’laikum! Gimana kabarnya
diakhir bulan Maret ini? Entah kenapa lagi pengen cerita terkait hal personal
aja. Udah lama kayanya aku nggak curhatan colongan kaya gini. Sebenarnya ini
bukan sekedar curhatan biasa sih. Semoga aja dari tulisan ini ada manfaat yang
bisa diambil.
Jadi, aku itu udah lulus kuliah, walau
belum resmi diwisuda, tapi udah kerasa banget kehidupan setelah lulus itu
gimana. Udah mulai ditanyain kerja dimana, kapan nikah, dan pertanyaan sejenis
lainnya. Aku juga udah ngerasain teman-teman dekat yang dulu sering barengan,
sekarang udah pada punya ‘real life’ hidupnya masing-masing. Untuk kumpul itu
udah mulai susah. Kebanyakan juga pada hijrah ke kota lain untuk mengadu nasib
demi kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: Kegalaun diusia 20-an
Sedangkan aku masih disini. Masih stay
di Pekanbaru. Masih ngambang akan dibawa kemana hidup ini. Aku rasa, nggak Cuma
aku yang ngerasain kegalaun serupa ini. Saat ngumpul bareng teman atau
chattingan, rata-rata mereka juga pada galau nentuin kehidupan masa depan.
Mungkin memang kami berada di ‘masa’ galau akan kehidupan selanjutnya. Transisi
dari fase remaja akhir hingga dewasa.
![]() |
Menentukan masa depan. source: google |
Beberapa teman juga udah mulai
memutuskan untuk berumah tangga. Membangun mimpi dengan pasangan halalnya.
Beberapa yang lain juga tengah meniti karir. Aku bukan diam. Bukan Cuma
melempem ngelihat mereka berjalan menuju tangga kesuksesan mereka. Aku juga
tengah menyiapkan. Aku juga tengah membangun ‘impian’ aku.
Tahun ini memang aku tidak membuat
target sama sekali untuk apa yang harus aku capai, tapi untuk to do list yang
harus dilakukan dalam sehari, aku tetap bikin. Ada beberapa job menulis yang
harus diselesaikan tahun ini. Ada juga job jadi wartawan yang aku tolak. Bukan
bermaksud sombong karna menolak rezeki, hanya saja, aku punya impian tersendiri
yang ingin aku wujudkan.
Selain itu, aku juga tengah banyak
memiliki proyek menulis yang harus diselesaikan. Ada sebuah bisnis juga yang
ingin aku wujudkan. Intinya, tahun ini aku nggak hanya diam saja. Aku belum
bisa cerita banyak tentang apa kegiatanku saat ini. Belum bisa juga cerita
proyek-proyek menulis yang sedang aku jalankan. Belum bisa juga cerita bisnis
yang dalam proses persiapan pembangunan.
Aku benar-benar belum bisa cerita
semuanya untuk saat ini. Bukan tak ingin berbagi, hanya saja, apa yang aku kerjakan
saat ini belum memperlihatkan hasil. Istilahnya belum ‘berbuah’. Aku sadar,
kebanyakan manusia tak peduli dengan proses yang aku alami. Mereka hanya ingin
tau hasilnya. Lagian, kalau udah ada hasil, menceritakan setiap step untuk
mencapai itu jadi jauh lebih bermakna bukan?
Yang terpenting, aku ingin kalian bantu
doa saja atas semua yang sedang aku usahakan. Ya, beginilah kehidupan aku
setelah lulus. Masih merintis. Masih menata. Ada beberapa keluarga dan teman yang menanyakan kapan aku
akan menikah? Nanya kapan aku nikah itu sama aja kaya nanya kapan aku mati. Ya
aku nggak taulah. Jodoh mati itukan ditangan Allah. Yang pasti, aku sekarang
tengah belajar untuk terus memperbaiki diri.
Belajar masak, belajar tentang
parenting, belajar besabar, belajar ilmu agama, belajar ngerawat diri, dan
belajar-belajar lainnya. Ada sih yang udah ngomongin nikah ke aku, Cuma ya dia
nggak jelas. Kalau emang serius ya datang aja langsung ke ayah aku. Apapun itu,
untuk tahun ini, semoga banyak impian yang perjuangkan terealisasi. Amin!
Baca juga: Kilas balik 2017
Untuk teman-teman yang juga baru lulus
kuliah. Semangat! Boleh galau, wajar! Tapi jangan berlarut-larut. Coba pikirkan
akan dibawa kemana hidupmu. Kalau satu pintu tertutup, ada pintu lain yang
terbuka lebar. Asal kamu mau berusaha, pasti ada jalan. Ah, sebenarnya
kata-kata ini buat aku sendiri. Buat ngingetin diri sendiri yang kadang aku
sering ngerasa down.
![]() |
merancang masa depan. source: google |
Bismillah aja deh untuk semua rancangan
masa depan. Allah ngasih apa yang aku butuhkan, bukan apa yang aku inginkan.
Jika apa yang aku rancang saat ini tidak membuahkan hasil, Allah pasti ganti
dengan sesuatu yang jauh lebih baik. Yang pasti ikhtiar aja dulu. Lakukan
sekuat yang dibisa.
Satu hal lagi yang harus aku ingat.
Jangan pernah membanding-bandingkan diri. Jangan pernah membanding-bandingkan
apa yang aku capai dengan apa yang orang lain capai, belajarlah bersyukur!
Boleh sesekali melihat kesuksesan orang lain dan jadikan cambuk untuk semakin
semangat mencetak prestasi dalam hidup dengan cara masing-masing.
Do’a dan usaha tak kan pernah
mengkhianati hasil. Attitude juga hal yang diperlukan. Ayo semangat! Selamat
datang di kehidupan yang ‘sebenarnya’, walau jujur aku belum ingin menua.
belajar belajar belajar! Selesai kuliah bukan berarti harus berhenti belajar. Ada
banyak hal luar biasa untuk dipelajari.
Semangat! Salam sayang,
@muthihaura_blog.
Senin, 26 Maret 2018. 09.37 WIB.
Semangat ya! Lulus bukan berarti bisa santai hehe. Biasanya mulai banyak orang "berisik". Semoga proyek nulis sama bisnisnya lancar :)
BalasHapusTerimakasih untuk tulisannya muth, bener dimanapun berada attitude number one muth :))
BalasHapusSelamat memasuki fase baru kehidupan mbak...yang penting dinikmati saja, semua ada masanya. Tidak usah terlalu menanggapi omongan orang, karena sesungguhnya yang tahu apa dan bagaimananya ya cuma kita..semoga sukses dan lancar untuk semuanya..aamiin..:)
BalasHapusWah, membaca tulisan ini, sama kayak akau baca catatan harianku sendiri. 70% lah. Soalnya aku masih proses skripsi. Tapi tmn2 udah banyak yg wisuda, kerja, merantau, bahkan nikah. Aku juga senang menulis, dan punya beberapa proyek. Doakan ya, aku bisa selesai dan wisuda tahun ini. Semangat untuk kita!
BalasHapusSalam dari Padang
Tetap semangat! Masing-masing dari kita udah ada track sendiri, ibarat kata "we have our own pace". Bahkan di tingkat ekstrimnya "I make my own track. Ga tau deh kalo orang lain".
BalasHapusTetap semangat dengan proyek-proyek dan mimpimu. Insya allah terwujud. Semangat!
Selamat sudah lulus kuliah dan selamat juga untuk menapak difase baru.
BalasHapusHuehehe xD sama kaya saya tuh kak. Kalau lagi ngerjain sesuatu, diem diem dulu sampai ada hasi. Kata temen sih, harusnya ga gitu karena kan kalo bilang-bilang bisa dapet doa. Tapi sayanya bebal, ntarlah bilang kalau udah ada buahnya :D
BalasHapus