What’s In My Bag
Hay,
Assalamua’laikum. Tadi aku kefakultas, ada yang mau diurus. Selain itu, kangen
juga. Difakultas ketemu teman-teman yang masih berjuang mengejar gelar S.Ikom.
Semangat ya guys! Kalian pasti bisa. Setiap orang ada masanya, tiap masa ada
orangnya.
Tadi
juga sempat ke BRI Syariah yang depan PKM untuk bayar wisuda ditemani Ika, trus
ada percakapan awakwak banget bareng abang satpamnya. Abang tu bilang gini,
adek kenapa cepat-cepat wisudanya. Aku jawablah kalau nggak ada uang buat bayar
semester lagi. Dengan cengiran nggak jelasnya, abang itu justru bilang “kalau
adek mau jadi istri abang, abang biayain kuliahnya.”
Ah
elah, kuliahnya udah tamat bang, kuliah apa yang mau dibayar lagi? S2? Untuk
saat ini belum terpikir, entah kalau nanti. Kali ini aku pengen sharing isi tas
aku yang biasanya aku bawa kemana-mana. Aku punya beberapa tas, tali satu dan
sandang dua, tapi jujur, aku lebih suka pakai tali sandang dua. Rasanya lebih
enak dibawa.
Lagian
menurut sebuah penelitian yang aku baca dan aku lupa sumbernya, kalau kita makai
tas tali satu dan isinya berat, bakal berpengaruh ke tulang kita. Kurang lebih
gitu deh katanya. Aku itu kalau kemana-mana, pasti barang yang dibawa bajibun.
Dan keluar rumah walau kepasarpun, pasti selalu bawa tas.
Rasanya
aneh kalau nggak nyandang tas. Sejak kuliah memang lebih sukanya juga tas
sandang tali dua kaya ransel gitu, kita sebut aja ransel ya. Untuk ransel gini,
aku punya dua. Satu warna hitam yang aku beli di Lazada, satu lagi ngambil di
toko ayah aku. Yang lebih sering aku pakai karna suka, itu yang warna hitam
karna warnanya netral dan ukurannya kecil.
![]() |
Tas yang biasa aku pakai |
Sedangkan
yang satu lagi warna coklat dominasi oren. Ukurannya besar kaya tas ransel
eiger besar itu loh. Aku makai ini kalau kekampung buat masukin baju. Atau
travelling yang Cuma beberapa hari. Trus kekampus juga kadang makai ini kalau
bawa laptop atau bawa map skripsi. Aku paling malas nenteng-nenteng map gitu,
rasanya kaya keganggu gitu deh.
Selain
laptop dan map skripsi, isi tas aku saat makai tas hitam dan tas oren sama aja.
Sebenarnya aku udah pernah nulis postingan isi tas aku, tapi itu udah lama
banget dan tentu saja banyak yang berubah. Oke langsung saja, check this out:
Baca juga: Isi tas Muthi Haura
Barang
pertama yang selalu ada didalam tas
aku itu adalah handphone. Ini pastilah ya kayanya. Handphone itu adalah hal
krusial a.k.a terpenting yang harus dibawa, apalagi bagi aku yang kerjanya
rata-rata berhubungan dengan dunia maya yang berarti butuh banget handphone.
Baca juga: Aplikasi di smartphoneku
Kalau
handphone tinggal, walaupun udah sampai kampus, rela deh dijemput ulang, beda
dengan barang-barang lainnya. Barang kedua
yaitu, charger handphone. Ini kayanya satu paket deh, tapi jarang sih aku
chargeran. Buat jaga-jaga aja. Biasanya aku nyarger handphone sebelum tidur dan
pagi hari saat bangun tidur.
Jadi
emang Cuma sekali sehari aku nyarger, pagi atau nggak malam. Handphone aku
xiomi dan Alhamdulillah untuk batrainya bisa dibilang sehari itu tahan.
Sebenarnya aku juga prepare powerbank,
tapi
kedua powerbank aku rusak. Maklum, keduanya aku dapet gratisan. Biasanya yang
gratisan nggak tahan lama, tapi nggak semua sih.
Kedua
powerbank yang aku punya itu memang nggak bisa dipakai lagi, akhirnya aku
mutusin buat nggak bawa. Walau gitu, aku berencana buat beli powerbang baru,
soalnya butuh kalau lagi travelling. Aku memang lagi candu banget dengan
travelling.
Baca juga: Trip to Teluk Jering Pulau Cinta
![]() |
Beberapa Isi tasku. Dompetnya masih yang lama haha. Dompet-buku kecil- pena-botol minum-tempat skincare/make up |
Doain
ya semoga rezekiku lancar agar bisa travelling untuk cari pengalaman dan semoga
rezekimu juga lancar! Barang ketiga yang
pasti aku bawa itu adalah dompet. Ini salah satu benda wajib kayanya. Mulai
dari kartu mahasiswa sampai STNK, semua ada didompet. Uangpun didompet. Kalau
dompet nggak bawa, kerasa nggak bisa ngapa-ngapainnya, soalnya aku nyimpan hal
penting juga kadang didompet. Tapi kalau dompet tinggal, aku nggak sampai
bela-belain buat jemput, beda dengan handphone.
Dompet
memang hal penting, tapi bisa ditolerir kalau nggak bawa. Selain kartu dan
uang, aku juga pernah nyimpan list dreams dan barang-barang apa saja yang ingin
aku beli. Tujuan bikin list barang-barang yang ingin aku beli itu agar aku tau
barang-barang apa saja yang memang harus dibeli dan mana yang nggak, jadi entar
pas belanja nggak kebablasan.
Entar
kalau barang-barangnya udah kebeli, checklist deh list tersebut. Tapi beberapa
bulan terakhir ini, aku jarang nyelipin barang yang ingin dibeli, biasanya aku
tulis aja dibuku khusus. Dompet aku warnanya hitam dengan ukuran besar. Entah
kenapa suka aja dengan barang-barang berwarna dasar hitam trus dipadukan dengan
silver keemasan, elegan menurutku.
Dompet
aku ini belakangnya udah rusak. Maklumlah, aku belinya udah lumayan lama. Aku
berencana beli dompet baru dengan ukuran kecil. Barang keempat yang selalu aku bawa adalah notebook kecil. Iya buku kecil gitu,
lebih kecil malah dari binder kecil. Aku beli ini di amora, waktu itu nitip
sama adek di Gagasan si Linda.
Sengaja
bawa buku kecil kemana-mana buat nyatat apapun, mulai dari list yang harus
dilakuin perhari sampai coretan-coretan unfaedah lainnya. Kenapa nggak bawa
binder, Mut? Kan lebih puas nyatatnya karna ukurannya besar? Iya sih, Cuma kan
sekarang aku udah nggak kuliah, tinggal nunggu wisuda. Rasanya nggak terlalu
butuh buku besar.
Buku
kecil gini aja cukup buat aku nulis. Barang kelima adalah pena. Ya jelaslah ya! Buku tulis tanpa pena mah nggak
ada gunanya. Kalau nggak bawa pena, trus tiba-tiba dapat ide nulis, kelabakan
nyatat dimana. Aku nggak terlalu suka sih nyatat di handphone. Rasanya lebih
asik coret-coret ide dibuku.
Barang
keenam adalah botol minum. Udah
kebiasa banget sejak SD bawa minum, jadi kalau nggak bawa itu rasanya ada yang
lain. Untuk botol minum, aku pakai botol yang lagi hit itu, my bottle dengan
tutup pink. Dulu botol minum aku nggak kaya gini sih. Botol minum aku yang dulu
mirip tabung dirigen ukuran kecil dan pipih warna hijau. Waktu itu dapat dari
workshop perfilman di Medan.
Baca juga: Workshop perfilman tingka dasar
Barang
ketujuh yang wajib aku bawa adalah
pouch make up. Nggak make up sih, skincare. Aku mah nggak punya alat make up
selain pensil alis dan lipstick, selebihnya skincare. Aku emang sering bawa ini
kemana-mana, dan nggak aku keluarin juga dari pouch make upnya.
Niatnya
kemana-mana bawa itu buat touch up, tapi ternyata aku nggak secewek itu dan
malas rempong -___- Barang kedelapan yang
aku bawa adalah parfum. Untuk parfum, favorit aku itu vitalis wangi blossom.
Dari dulu nggak pernah ganti itu. Tapi sekarang karna ada dikirimin tiga parfum
gratis, ya udah aku pakai itu dulu. Kalau udah habis, balik lagi ke vitalis.
Nggak
tau kenapa suka banget sama vitalis variant blossom. Trus yang terakhir a.k.a kesembilan
yang aku bawa itu adalah tisu atau tisu basah. Ini optional sih. Kadang
bawa, kadang nggak. Biasanya sebagai pelengkap aja biar dikira tas cewek
betulan.
Wah
banyak juga ya, makanya aku nggak suka pakai tas yang kecil banget trus sandang
satu lagi. Oke mungkin segini dulu. Salam sayang dan sukses selalu,
@muthihaura_blog.
Selasa,
3 April 2018. 18.17 WIB.
Hampir mirip ama isi tas sha, tapi gak masukin botol minum sih. Itu di tas yang beda, cukup yang utamanya aja :D
BalasHapusketika liat dari ukuran tas nya yang berbeda jauh, jadi kepikir sendiri, sepertinya saya memang berbeda, faktor x membuat saya layaknya cowok dengan tas yang terbilang besar, selalu penuh dengan kaidah unfaedah yang kadang tidak diperlukan pada kondisi terntentu, layaknya leptop, chrger, novel, tumpler, binder, dompet kotak pensil, camera hingga mukena pdahal kekampus cuma mau kasih tugas doang eh :V
BalasHapus